Titrasi Asam Basa PDF
Titrasi Asam Basa PDF
Abstract
perubahan warna, dan trayek pH pada mudah dibuat juga murah karena
indikator asam basa dari limbah bahan-bahannya mudah didapat.
serbuk gergaji pohon nangka. Tanaman yang digunakan untuk
membuat indikator asam-basa harus
METODE PENELITIAN memiliki zat warna kayu sehingga
Jenis penelitian yang digunakan ketika digunakan sebagai indikator
adalah penelitian pengembangan yaitu asam-basa, ekstrak tanaman tersebut
mengembangkan indikator asam-basa dapat memberikan perubahan warna
yang berbeda-beda pada setiap pH.
dari limbah gergaji kayu nangka.
Bahan yang digunakan untuk
Subjek penelitian yang digunakan
membuat indikator asam-basa pada
adalah limbah serbuk gergajian kayu
penelitian ini adalah limbah gergajian
nangka. Objek penelitian yang
kayu nangka. Limbah gergajian kayu
digunakan adalah kemampuan nangka yang digunakan yaitu
ekstrak atau larutan dari limbah gergajian yang berasal dari kayu
serbuk gergajian kayu nangka sebagai nangka yang berwarna kuning
indikator asam-basa. Variabel bebas kecoklatan.
dalam penelitian ini adalah berbagai Pembuatan indikator asam-basa
variasi pH larutan Buffer. Sedangkan dilakukan dengan mengambil ekstrak
variabel terikat dalam penelitian ini gergajian kayu nangka. Ekstrak
yaitu perubahan warna yang tersebut merupakan indikator asam-
dihasilkan oleh indikator asam-basa basa yang mengalami perubahan
dari limbah serbuk gergajian kayu warna jika ditetesi larutan asam atau
nangka. basa. Indikator asam-basa yang dibuat
Tahapan dalam penelitian ini berupa indikator cair dan indikator
antara lain pembuatan indikator asam- kertas. Untuk menghasilkan 50 mL
basa dari limbah serbuk gergajian kayu indikator cair dibutuhkan 70 gram
nangka dan pembuatan trayek pH gergajian kayu nangka dan 250 mL
pada indikator asam-basa dari serbuk pelarut yaitu alkohol 70% atau aseton
gergaji kayu nangka. 99%. Biaya tersebut tentunya jauh
lebih murah jika dibandingkan dengan
HASIL PENELITIAN DAN kita membeli indikator asam basa
PEMBAHASAN yang tersedia di toko-toko bahan kimia.
Selain itu, penggunaan indikator asam
Indikator asam-basa dapat dibuat
basa dari serbuk gergajian kayu
dengan memanfaatkan zat warna yang
nangka mampu mengoptimalkan
ada pada tanaman. Zat warna pada
fungsi dari limbah itu sendiri.
tanaman merupakan senyawa organik
Proses pembuatan indikator cair
berwarna seperti yang dimiliki oleh menggunakan 2 macam pelarut, agar
indikator sintetis. Indikator ini selain didapat hasil yang maksimal. Pelarut
B
Gambar 5. Perubahan Warna Larutan
Buffer pH = 2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11, dan 12
Setelah Penambahan Indikator pH
Gambar 4. Perubahan Warna Larutan Kertas Gergajian Kayu Nangka dengan
Buffer pH = 2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11, dan 12 pelarut alkohol (A) dan aseton (B)
Setelah Penambahan Indikator pH Cair
Gergajian Kayu Nangka dengan pelarut Perubahan warna larutan buffer
alkohol (atas) dan aseton (bawah) setelah penambahan indikator kertas
gergajian kayu nangka dengan pelarut
alkohol dan pelarut aseton ditunjukkan
Indikator yang dibuat dengan
oleh gambar 5. Pada pH = 2 - 9 warna
pelarut aseton tampak lebih jelas
larutan setelah ditetesi indikator
dalam memberikan perubahan warna
adalah kuning. Sedangkan pada pH =
larutan buffer setelah ditetesi dengan
10, warna larutan menjadi kuning tua.
indikator tersebut. Indikator tersebut
Pada pH = 11 warna larutan orange
dapat membedakan larutan mulai pH
dan pada pH = 12 warna larutan
7 sampai dengan pH 10, pH 11, dan
menjadi orange tua. Perubahan warna
pH 12. sedangkan indikator yang
yang terjadi pada indikator kertas
dibuat dengan pelarut alkohol
warna yang berbeda-beda pada setiap 2. Zat warna (morin) pada indikator
larutan berdasarkan pH larutan lama-kelamaan larut dalam cuplikan
tersebut. Perubahan warna yang (bersifat merusak cuplikan),
terjadi diamati dan dicatat dalam sehingga cuplikan yang digunakan
lembar pengamatan. Trayek pH dibuat hanya dapat digunakan untuk satu
sesuai perubahan warna yang terjadi. kali uji.
3. Indikator asam basa tidak dapat
digunakan untuk mengidentifikasi
pH larutan berwarna, karena warna
morin kurang dominan dibanding-
kan zat warna lain.
Untuk mengurangi kelemahan-
kelemahan di atas, diperlukan
optimalisasi baik pada pemilihan
bahan maupun pada proses
Gambar 8. Trayek pH indikator kertas pembuatan. Berikut faktor-faktor yang
dengan pelarut alkohol mempengaruhi kualitas indikator pH
yang dihasilkan baik indikator cair
maupun indikator kertas.
1. Karakteristik bahan (gergajian kayu
nangka)
Bahan yang digunakan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Gergajian kayu nangka yang
digunakan berbentuk serbuk.
Bahan yang berbentuk serbuk
Gambar 9. Trayek pH indikator kertas memiliki luas permukaan yang
dengan pelarut aseton
lebih besar dibandingkan dalam
Penggunaan serbuk gergajian bentuk potongan-potongan yang
kayu nangka sebagai indikator asam berukuran lebih besar, sehingga
basa memiliki beberapa kelemahan, morin yang terekstrak lebih oleh
antara lain: pelarut lebih banyak. Gergajian
1. Perbedaan warna antara pH yang kayu nangka yang berbentuk
satu dengan yang lain kurang potongan kayu nangka berukuran
mencolok. Range warna yang kecil perlu digunakan setelah
ditimbulkan antara pH 2 hingga 12 dibuat serbuk terlebih dahulu
hanya berkisar antara kuning pucat agar diperoleh hasil yang lebih
dengan coklat tua. banyak.