Ada dua cara penyembelihan hewan yaitu dengan cara tradisional dan
mekanik. Kedua cara ini diperbolehkan dan hasil sembelihannya halal
dimakan dengan catatan syara-syarat yang telah ditentukan syara’ harus
terpenuhi, seperti ketentuan hewan yang disembelih, alat yang dipergunakan,
dan ketentuan orang yang menyembelih semuanya harus memenuhi syarat
yang telah ditentukan syara’. Penyembelihan secara tradisional adalah
penyembelihan yang biasa dilakukan oleh masyarakat dengan
mempergunakan alat sederhana seperti pisau yang tajam. Biasanya dalam
penyembelihan tradisional jumlah hewan yang disembelih sangat sedikit dan
hanya untuk dikonsumsi kalangan terbatas.
Sedangkan penyembelihan secara mekanik adalah penyembelihan dengan
cara
menggunakan mesin dan alat-alat moderen. Karena dalam penyembelihan ini
menggunakan mesin maka hasil yang diperolehpun cukup banyak dan beban
kerja lebih ringan, dan yang mengkonsumsipun bukan kalangan terbatas
tetapi masyarakat luas.
Kurban dalam bahasa arab berarti
“dekat”, sedang dalam pengertian
syar’I kurban berarti menyembelih
hewan yang telah memenuhi syarat
tertentu didalam waktu tertentu
dengan niat ibadah guna mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
HukumKurban
Hikmah akikah
A.Merupakan manifestasi rasa syukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya dengan lahirnya seorang
anak.
B.Menambah kecintaan anak pada orang tua.
C.Mewujudkan hubungan yang baik sesama
tetangga maupun saudara dengan ikut
merasakan kegembiraan atas kelahiran
seorang anak.
•PERBEDAAN QURBAN DAN AQIKAH
1.Haram
Jual beli haram hukumnya jika tidak memenuhi
syarat/rukun jual beli atau melakukan larangan jual
beli.
2.Mubah
Jual beli secara umum hukumnya adalah mubah
3.Wajib
Jual beli menjadi wajib hukumnya tergantung situasi
dan kondisi, yaitu seperti menjual harta anak yatim
dalam keadaaan terpaksa.
Kesempatan Meneruskan/Membatalkan Jual
Beli (Khiyar)
Arti definisi/pengertian Khiyar adalah kesempatan baik penjual
maupun pembeli untuk memilih melanjutkan atau menghentikan
jual beli. Jenis atau macam-macam khiyar yaitu :
Syarat Salam :
1. Pembayaran dilakukan di muka pada majelis akad.
2. Penjual hutang barang pada si pembeli sesuai dengan
kesepakatan.
3. Brang yang disalam jelas spesifikasinya baik bentuk, takaran,
jumlah, dan sebagainya.
Qirat yaitu: memberikan modal kepada
orang lain untuk diperniagakan. Mengenai
keuntungan, untuk keduanya sesuai dengan
perjanjian sewaktu akad. Akad dalam qirad
adalah akad percaya mempercayai dan
semuanya harus didasari dengan ikhlas.
Modal dalam qirad bisa berupa barang
atau uang yang dapat dihitung harganya.
Agama Islam tidak melarang qirad. Dalam
qirad terdapat unsur tolong menolong dalam
meningkatkan penghasilan.
Secara literal, riba bermakna tambahan (al-ziyadah)
Hukum Riba
Seluruh ‘ulama sepakat mengenai keharaman riba, baik yang dipungut sedikit
maupun banyak. Seseorang tidak boleh menguasai harta riba; dan harta itu
harus dikembalikan kepada pemiliknya, jika pemiliknya sudah diketahui, dan
ia hanya berhak atas pokok hartanya saja.
Al-Quran dan Sunnah dengan sharih telah menjelaskan keharaman riba dalam
berbagai bentuknya; dan seberapun banyak ia dipungut. Allah swt berfirman;
ُ
َالِذَِّي ي َت َخب َّطه الش ْيطانُ ِم ن
َ َّ ُ َّ- ون إِالَّ َك َما ي َق ُو ُم
-َ لونَ ال ِربا ال ي َق ُو ُم ُ َِّذَِّينَ يأ َ ْ ُك- ال
ََُّ َ لوا إ ِن ََّما ا ْلب ْ َي ُع مِثل ْ ُ ال ِربا َو
ْ ْ
أحل َّ الل ّ الب َي َع َو َح َّر َم ال ُ َ ََُُّّه ْم قا- س َذلِ َك ِبأ َن ِ ا ْل َم
ََّّ-لى ال ََِِّّل
َ ِْم ُرهُ إ-ََْ لف َوأ َ س َ ب ِه فا َ ْنت َهى ف َل َُه َما ِ اءهُ َم ْوعِ َظ ٌة مِنْ َر َ ن َج-ْ ِربا ف َم
َو َمنْ َع ا َد
َفي َها َخالِدُون ِ مْ ه
ُ رِ َّ االن ابُ ح
َ أْص
-
َ َْ َ
ِكَِ
- َ
ئ ل و ُ َ فأ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka Berkata (berpendapat), “Sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”. [TQS Al Baqarah (2): 275].
Jenis-jenis Riba
1. Riba Nasii`ah.
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang diambil karena penundaan
pembayaran utang untuk dibayarkan pada tempo yang baru, sama saja
apakah tambahan itu merupakan sanksi atas keterlambatan pembayaran
hutang, atau sebagai tambahan hutang baru.
ير ِ
ع الش
َّ ب رُ ِي
ع َّ
ش ال و َ ِر
-
ُ ب ْ
ل ا ب ُُّ ِض ِة َوا ْل
بر َّ ف لْ اب ُ
ة ِض
َّ ف ْ
ل ا و
َ ِ
ب ه
َّ َ الذ ب ب
ُ ه
َّ َ الذ
ِ ِ ُِ ِ ِ ِ
بي ٍَدِ اء ي ادَ ا ٍ س َو َ س َوا اء ِب َ ِْثل ٍ ِبم-[ًْْم ِر َوا ْل ِم ْل ُح ِبا ْل ِم ْلحِ مِث اْل-ََّّْ ْم ُر ِبالت-ََّّْ َوالت
َْت-َْ َ َذا ا ْخت َل َف-َِفِإ
بي ٍَد ا َاد ي َان َ
ك اذَ إ ْم
- ُْ ْ
ت ئ ِش ف
َ ي ْ َ
ك ا عو
ُ ي ب َ ف ف
ُ َ ا ن ْص
-
َ َْ ْْ َه ِذ ِه ا
ل
ِ ِ ُ ِ
“Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir
dengan sya’ir, kurma dengan kurma, garam dengan garam, semisal,
setara, dan kontan. Apabila jenisnya berbeda, juallah sesuka hatimu jika
dilakukan dengan kontan”.HR Muslim dari Ubadah bin Shamit ra).
3. Riba al-Yadd.
Riba yang disebabkan karena penundaan pembayaran dalam pertukaran
barangbarang. Dengan kata lain, kedua belah pihak yang melakukan pertukaran
uang atau barang telah berpisah dari tempat aqad sebelum diadakan serah terima.
Larangan riba yadd ditetapkan berdasarkan hadits-hadits berikut ini;
ِر ِرباا إاِل َّ هَا َء َوهَا َء-ُُِ ب ا ْلب ُُّ َاء َوا ْل
ِ بر ِ ب ِبالذ ََّه
َ ب ِرباا إاِل َّ هَا َء َوه ُ الذ ََّه
ْم ُر-ََّّْ َوالت
َ ير ِرباا إاِل َّ هَا َء َوه
َاء ِ ِالش عَّ شعِي ُر ِب َ ْم ِر ِرباا إاِل َّ هَا َء َوه-ََّّْ ِبالت
َّ َاء َوال
“Emas dengan emas riba kecuali dengan dibayarkan kontan, gandum dengan gandum
riba kecuali dengan dibayarkan kontan; kurma dengan kurma riba kecuali dengan
dibayarkan kontan; kismis dengan kismis riba, kecuali dengan dibayarkan kontan (HR
al-Bukhari dari Umar bin al-Khaththab)
4. Riba Qardl.
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada kelebihan atau
keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman.
Riba semacam ini dilarang di dalam Islam berdasarkan hadits-hadits berikut ini;
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Burdah bin Musa; ia berkata,
““Suatu ketika, aku mengunjungi Madinah. Lalu aku berjumpa dengan Abdullah bin
Salam. Lantas orang ini berkata kepadaku: ‘Sesungguhnya engkau berada di suatu
tempat yang di sana praktek riba telah merajalela. Apabila engkau memberikan
pinjaman kepada seseorang lalu ia memberikan hadiah kepadamu berupa rumput
kering, gandum atau makanan ternak, maka janganlah diterima. Sebab, pemberian
tersebut adalah riba”. [HR. Imam Bukhari]