Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat. Dengan bantuan
teknologi informasi berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat.
Selain itu, pertumbuhan teknologi informasi juga telah mempengaruhi berbagai sendi
kehidupan, salah satunya adalah bidang pendidikan. Teknologi informasi juga
merangsang pendesainan model pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga
pengajar untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi komunikasi data
yang canggih saat ini itu tidak lepas dari adanya perkembangan internet sampai saat ini.
Dimulai dari tahun 70-an internet mulai muncul di dunia. Begitu juga sampai saat ini kita
masih merasakan dampak yang nyata dari internet tersebut. Begitu juga di Indonesia,
internet kini telah menjadi bagian yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan
manusia.
Kemudahan dalam internet sudah memberikan pengaruh yang besar dalam
kehidupan saat ini, baik dalam bidang politik, sosial, budaya bahkan pada tatanan
pendidikan. Dalam dunia pendidikan, internet dapat dijadikan sebagai sarana untuk
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. Dibutuhkan kemampuan adaptasi
yang baik dari berbagai akademisi untuk dapat siap menjalankan kependidikan dengan
teknologi informasi. Terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar diberbagai daerah
yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi
berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Maka, internet
dikembangkan sedemikian rupa sebagai teknologi yang dapat digunakan dalam
menunjang pembelajaran, khususnya pembelajaran jarak jauh, dimana pendidik dan
peserta didiknya melakukan proses belajar mengajar ditempat yang terpisah satu sama
lain.
Adanya perisitwa akhir-akhir ini di Indonesia maupun dunia, yaitu penyebaran
virus Corona Covid-19 pada maret 2020. Menyebabkan berubahnya pola kehidupan dan
rutinitas di masyarakat, termasuk dalam dunia pendidikan. Hanya dalam beberapa bulan
jumlah kasusnya telah meningkat hingga tembus angka 350 ribu (AN Uyung
Pramudiarja, 2020). Sesuai dengan peraturan mengenai proses belajar secara mandiri dari
rumah yang diatur dalam Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease
(Covid-19). Kebijakan itu dikeluarkan untuk mengurangi kasus penyebaran virus Corona
Covid-19 bagi perguruan tinggi dengan cara melakukan pembatasan sosial (social
distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing). Peristiwa ini tentu saja
mengakibatkan berubahnya metode pembelajaran di institusi pendidikan. Sesuai dengan
anjuran pemerintah dan anjuran protokol kesehatan, maka sistem pembelajaran yang
konvensional harus diganti dengan e-learning atau yang biasa disebut dengan
pembelajaran dalam jaringan (daring).
Pembelajaran daring merupakan proses belajar mengajar dengan menggunakan
teknologi dan informasi. Kuliah daring merupakan kuliah berbasis internet (daring)
dimana peserta dapat mengakses materi, berinteraksi dengan materi, pengajar dan
pembelajar lain, untuk memeroleh dan memaknai pengetahuan, serta mengembangkan
diri lewat pengalaman belajar (Universitas Indonesia 2020). Pembelajaran daring
memungkinkan tersampaikannya bahan ajar tanpa harus bertatap muka. Yang artinya
pembelajaran bisa dilakukan dimana saja selama ada fasilitas perangkat dan koneksi
internet. Banyak sekali platform e-learning yang dapat diakses baik oleh dosen maupun
mahasiswa. Edmodo, Modle, Google Classroom merupakan contoh platform e-learning
yang menyediakan fasilitas LMS (Learning Management System) (Setiaji, Bayu 2020).
Pada era digital dan revolusi industri 4.0 dimana IOT (Internet of Things)
memegang peranan penting dalam segala hal. Dunia pendidikan harus mengikuti
perkembangan tersebut. Universitas Bangka Belitung (UBB) sebagai salah satu
perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan semboyannya “Unggul Membangun
Peradaban” harus bisa beradaptasi di masa pandemi ini. Ditambah pandemi Covid-19 ini
menimbulkan banyak kesulitan baik itu dikalangan mahasiswa maupun masyarakat.
Masalah yang paling krusial diantaranya adalah kesulitan ekonomi. Hal ini disebabkan
karena kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran pandemi telah membatasi
interaksi fisik antarmasyarakat, sehingga berbagai aktivitas ekonomi terutama usaha kecil
menengah atau sektor informal menjadi terpukul (Anjaeni, Rahma 2020). Kondisi seperti
ini tentu membuat mahasiswa kesulitan membeli kuota internet untuk keperluan
pembelajaran daring. Pihak kampus sendiri ikut memberikan bantuan kuota internet yang
cukup untuk keperluan pembelajaran daring.
Meskipun begitu, ada banyak hal yang harus dipersiapkan demi keberhasilan
proses pembelajaran dalam jaringan ini. Karena internet, meskipun penting dalam proses
pembelajaran daring, bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran daring mahasiswa..
Penerapan pembelajaran daring juga membutuhkan dukungan perangkat mobile
seperti handphone android dan laptop/komputer, Proses belajar mengajar akan berjalan
efektif dan efisien bila didukung dengan tersedianya media yang menunjang. Penyediaan
media serta metodologi pendidikan yang dinamis, kondusif serta dialogis sangat
diperlukan bagi pengembangan dan pembelajaran mahasiswa. Tetapi yang menjadi
permasalahan saat ini apakah pembelajaran secara daring dapat sukses menggantikan
pembelajaran di kelas atau faktor apa saja yang harus diperhatikan agar pembelajaran
secara daring dapat berjalan sesuai dengan keinginan institusi.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja faktor-faktor yang pmempengaruhi pembelajaran daring di Fakultas


Ekonomi Universitas Bangka Belitung?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah terkait dengan penelitian ini, serta mengingat bahwa tiap
fakultas memiliki gaya dan materi pembelajaran yang berbeda, maka penelitian ini
membatasi responden pada mahasiswa Fakultas Ekonomi saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring di Fakultas Ekonomi Universitas
Bangka Belitung

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis.

Diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran agar ilmu yang


diperoleh dapat dijadikan acuan untuk kebijakan perkuliahan daring dan
implementasi yang lebih efektif. Memberikan gambaran mengenai faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pembelajan daring di lingkungan mahasiswa.

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi penulis

Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dan pemahaman atas


pentingnya atas faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring di
lingkungan perguruan tinggi. edukasi mengenai investasi dan keprilakuan.
Selain itu, hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai faktor apa saja
yang mempengaruhi pembelajaran daring sehingga pihak instansi, pengajar,
maupun mahasiswa dapat ikut serta untuk memperbaiki sistem yang sudah
ada.

b. Bagi Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi penelitian


selanjutnya untuk merumuskan masalah baru dalam penelitian selanjutnya.

1.6 Sistematika Penelitian

Rencana sistematika yang digunakan dalam penyusunan proposal


penelitian ini dapat dirinci satu persatu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mendeskripsikan tentang latar belakang, perumusan masalah,


batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan teori yang terdiri dari pembahasan teorititis,
hasil penelitian sebelumnya, dan kerangka pemikiran penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini menguraikan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari pendekatan
penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi sampel, metode pengambilan sampel,
teknik pengumpulan data, definisi operasional dan teknik analisis data.

Anda mungkin juga menyukai