Anda di halaman 1dari 5

Model Warna

untuk menerangkan sifat-sifat atau perilaku warna pada suatu konteks


1. Sifat-sifat cahaya
- cahaya atau warna yang terlihat merupakan sebagian kecil dari spektrum gelombang
elektromagnetik
cahaya
radio tampak
FM &
radio TV micro infra ultra X-ray
AM wave merah violet

frekuensi
(hertz)
102 104 106 108 1010 1012 1014 1016 1018 1020
- cahaya tampak mempunyai frekuensi antara 4.3 x 1014 Hz (merah) sampai 7.5 x 10 14 Hz(ungu)
- Manusia dapat membedakan  400.000 warna
- panjang gelombang cahaya merah  700 nm sedangkan cahaya ungu  400 nm
- benda dikatakan merah bila benda tersebut memantulkan cahaya frekuensi rendah (merah) dan
menyerap cahaya frekuensi lainnya
- frekuensi/panjang gelombang yang dipantulkan ini disebut frekuensi dominan atau panjang
gelombang dominan atau warna atau hue
- selain frekuensi dan panjang gelombang, sifat lain adalah yang berhubungan dengan intensitas
cahaya yang disebut brightness (kecerahan) atau luminance
- sifat lain adalah purity atau saturation yang mencerminkan kemurnian cahaya
- chromaticity dipakai untuk menunjukkan sifat cahaya berdasar dua sifat: kemurnian dan frekuensi
dominan
- distribusi energi:
- cahaya putih
- mempunyai distribusi energi merata
- setiap komponen frekuensi menyumbang energi yang hampir sama
- cahya tidak putih
- ada frekuensi tertentu yang menyumbang energi yang besar (frekuensi dominan)
- warna sumber cahaya disebut sesuai dengan frekuensi dominannya
- brightness = total area dibawah kurva (total energi)
- purity = beda antar ED dan EW
- purity 100% bila EW = 0
- purity 0% bila EW = ED
energi energi frekuensi
dominan
ED

Ew

merah ungu frekuensi merah ungu frekuensi

- dua sumber cahaya yang berbeda dapat dipakai untuk menghasilkan warna-warna yang lain
- sumber-sumber cahaya yang dipakai untuk menghasilkan warna-warna lain (warna lain dapat
dinyatakan sebagai gabungan dari bagian-bagian sumber cahaya) disebut warna primer
- warna komplementer: sumber-sumber cahaya primer yang bila digabungkan menghasilkan warna
putih. Misalnya: biru dan kuning, hijau dan magenta, dll
- banyaknya warna yang bisa dihasilkan dengan penggabungan warna-warna primer disebut color
gamut
- untuk sebagian besar aplikasi tiga warna primer sudah mencukupi
2. Standar warna primer internasional (CIE)

11/24/20 /conversion/tmp/scratch/500554881.doc
- memungkinkan menggambarkan suatu warna sebagai jumlahan berbobot dari tiga warna primer
(pada kenyataannya tidak ada tiga warna primer yang dapat menghasilkan semua warna yang
ada, lihat diagram dibawah)
- chromaticity diagram: menggambarkan warna-warna tampak antara merah s/d ungu dalam bentuk
panjang gelombang warna-warna tersebut (diagram kromatisitas dibawah dibuat berdasar sumber
cahaya putih iluminan C, yang diapakai untuk mendekati cahaya putih matahari)
y
520
540
560
500 580
600
C
480 700 (merah)

400 (ungu)
x
- diagram
kegunaan diagram kromatisitas: kromatisitas
- penentuan kemurnian dan panjang gelombang dominan secara kuantitatif
Contoh:
- kemurnian warna C1 = jarak C - C1 dibagi jarak C – C2 = 1 / 2 = 50%
- panjang gelombang dominan C1 adalah titik potong garis perpanjangan C-C1 dengan
kurva spectrum (dalam hal ini adalah C2)

y y

C2

C1 D1

C C
D2

x x
- penentuan warna komplemen: ditentukan dari dua ujung garis lurus yang melewati C dengan
perbandingan sesuai dengan jarak titik-titik ujung tersebut terhadap C (misal D1 dan D2)
- penentuan color gamut: ditentukan berdasar warna2 primer yang menentukan color gamut tsb
Contoh:
- color gamut E1 – E2 adalah semua warna antara E1 dan E2
- color gamut F1F2F3 adalah semua warna dalam segitiga F1F2F3 (itulah sebabnya kenapa
tidak ada tiga warna primer yang dapat menghasilkan seluruh warna yang ada antara merah-
ungu sebab ketiga warna primer tersebut harus berada dalam diagram kromatisitas)
y

E1 E2
F1

F3

F2
x

11/24/20 /conversion/tmp/scratch/500554881.doc
3. Model warna Red Green Blue (RGB)
- dipakai untuk menampilkan warna pada monitor
- berdasar pada tri-stimulus vision theory yang mengatakan bahwa manusia melihat warna dengan
cara membangdingkan cahaya yang datang dengan sensor-sensor peka cahaya pada retina
(yang berbentuk kerucut). Sensor-sensor tersebut paling peka terhadap cahaya dengan panjang
gelombang 630 nm (merah), 530 nm (hijau) dan 450 nm (biru)
- model ini dapat digambarkan dengan kubus dengan sumbu-sumbu R, G dan B
- warna sudut kubus pada sumbu utama menyatakan warna primer
- warna sudut kubus diluar sumbu utama menyatakan warna komplementer (merah dengan
cyan, hijau dengan magenta, biru dengan kuning)
- warna gray dinyatakan sepanjang diagonal hitam-putih
- model RGB mrpkn model additive dimn intensitas warna2 primer dijmlahkan u/ mndptkan wrn lain
- RGB model dapat digabung dengan halftoning u/ memperbanyak warna (dlm sistem on/off RGB
hanya ada 8 warna, dgn halftoning 2x2 didpt 125 (=5 merah x 5 hijau x 5 biru) macam warna)
G

Hijau(0,1,0)
Kuning

Cyan Putih

R
Hitam Merah
(1,0,0)

Biru (0,0,1) Magenta


B

4. Model warna Cyan Magenta Yellow (CMY)


- dipakai pada piranti pencetakan
- piranti pencetakan menghasilkan warna dengan cara melapisi kertas dengan pigmen warna.
Pantulan warna ini diterima oleh mata (sehingga merupakan proses pengurangan / substractive)
- dari model RGB:
- cyan diperoleh dgn munjumlahkan biru dan hijau. Sehingga bila cahaya putih dipantulkan o/
tinta cyan tdk mempunyai komponen merah. Merah telah diserap o/ tinta cyan atau di
kurangkan oleh tinta cyan.Tinta magenta mengurangi warna hijau dari warna yg datang dst.
- piranti tampilan warna CMY sering memakai empat warna tinta (cyan, magenta, kuning dan hitam)
krn campuran warna-warna C, M, dan Y memberikan warna abu-abu gelap, bukan hitam
M

Magenta Biru

Merah Hitam

C
Putih Cyan

Kuning Hijau

Konversi RGB ke CMY Konversi CMY ke RGB


didapat dengan cara mengurangkan didapat dengan mengurangkan warna-
warna-warna primer RGB dari warna putih warna primer CMY dari warna hitam (1,1,1)
(1,1,1) atau atau
C W R R Black C
M = W - G G = Black - M
Y W B B Black Y

11/24/20 /conversion/tmp/scratch/500554881.doc
5. Model warna Hue Saturation Value (HSV)
- diturunkan dari model warna RGB (dengan cara melihat sepanjang diagonal hitam putih)
- Hue: dinyatakan sebagai sudut putar seputar sumbu tegak dengan warna merah pada 0 o dan
yellow pada 60o dst (warna primer berbeda 180o)
- Saturation: bernilai antara 0 dan 1. Dinyatakan sebagai ratio antara kemurnian warna terpilih
dengan kemurnian warna maksimumnya (S = 1). S = 0 berarti gray, S = 1 berarti murni.
- Value: berniali antara 0 (dasar hexacone, hitam) dan 1 (puncak hexacone, putih)
- pada V = 1 dan S = 1 diperoleh hue (warna) murni
G
G
Hijau

Kuning
Cyan

Putih H

S
Merah
R Biru
B
Magenta
- konsep warna shades, tints dan tones dapat dinyatakan dengan bidang cross section hexcone
- menambahkn hitam pd Hue murni mengurangi V.Berbagai shades dinyatakan dgn S=1 & 0 V 1
- menambahkan putih pada tone murni memberikan tints yg berbeda-beda sepanjang bidang atas
hexcone (V = 1, 0  S  1)
- mata manusia dapat membedakan  128 hue dan  130 tints (saturation levels)
- u/ setiap kombinasi hue & tins dpt dikenali beberapa shades yg banyaknya tergantung dr hue-nya
- untuk warna kuning  30 shades
- untuk warna biru 16 shades
- u/ banyak aplikasi dpt dipenuhi dgn 128 hue, 8 saturation level & 15 value yg memberikan 16.384
macam warna
- konversi HSV dan RGB
- lihat hal 304-305 “Computer Graphics” tulisan Donald Hearn dan M Pauline Baker
V (value)

Hijau Kuning

Cyan Merah
Biru
Magenta

gray scale

tints
H (Hue angle)
hue murni V=0
putih (Hitam)
S (Saturation)
tones

shades

hitam

11/24/20 /conversion/tmp/scratch/500554881.doc
6. Model warna Hue Lightness Saturation (HLS)
- berdasar intuisi
- Hue mempunyai pengertian yang sama dengan pada model HSV hanya sudut hitungan dimulai
dari warna Biru (H = 0)
- Lightness, bervariasi antara 0 dan 1, L = 0 : hitam, L = 1 : putih. Hue murni terletak pada bidang L
= 0.5
- Saturation: menunjukkan kemurnian warna relatif seperti pada HSV. Hue murni pada L = 0.5 dan
S = 1. Penurunan S mendekatkan warna ke gray scale.
L(Lightness)

Merah Magenta

Kuning L = 0.5 Biru

Hijau Cyan

gray scale

H (Hue angle)
L=0
(Hitam) S(Saturation)

11/24/20 /conversion/tmp/scratch/500554881.doc

Anda mungkin juga menyukai