TEORI PENAKSIRAN
(ESTIMASI)
PENDAHULUAN
Metode estimasi atau penaksiran ini didasarkan pada asumsi bahwa distribusi probabilitas normal
dapat digunakan, dengan ketentuan: n 30 atau n < 30 dengan syarat distribusi populasi adalah normal
dan simpangan baku dari populasi () diketahui. Secara umum pengertian estimasi ini adalah merupakan
pengukuran terhadap nilai parameternya (populasi) dari data sampel yang diketahui
Ada beberapa model penaksiran yang biasa dilakukan terhadap parameter populasinya, antara
lain adalah : Penaksiran rata-rata, penaksiran proporsi, penaksiran selisih rata-rata dan penaksiran selisih
proporsi.
……….. XIII - 1
Tingkat kepercayaan yang biasa digunakan dalam model penaksiran ini adalah 90 persen, 95
persen dan 99 persen. Adapun banyaknya data dalam sampel yang didasarkan pada penggunaan distribusi
normal adalah:
2
Z.
n ……….. XIII - 2
E
Dimana: Z : Angka baku
δ : Standard deviasi sampel
E : Faktor kesalahan plus dan minus dari pengambilan sampel.
PENAKSIRAN PROPORSI
Penaksiran proporsi dari suatu sampel, adalah untuk menentukan interval nilai proporsi sampel
yang dapat memuat parameter proporsi populasi, jika dipakai distribusi probabilitas normal, konfidensi
interval untuk rata-rata ditentukan dengan:
x
Jika proporsi sampel p , maka tingkat penyimpangannya :
n
….. XIII - 3
p 1 p p.q
sp , untuk q 1 p, maka s p
n n
Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Bab 13
n
Jika 0,05 maka dalam penyelesaian kasusnya gunakan faktor koreksi
N
Nn
FK
N 1
p 1 - p N - n
sp …….. XIII - 4
n N - 1
x
Nilai estimasi proporsi pada interval : n t dk; .s p
2
x x
- t .sp t .s p …….. XIII - 5
n dk; 2 n dk;
2
p Z1 , s p Z1 ,s
2 2
Jika jumlah sampel lebih keci dari (n < 30) , maka digunakan distribusi tstudent dengan df = n1+ n2 – 2 , dengan
demikian interval penaksirannya adalah: ( x 1 x 2 ) t d f s X X 1 2