Anda di halaman 1dari 3

Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Bab 13

BEBERAPA HAL PENTING YANG PERLU DIKETAHUI


DARI BAB 13

TEORI PENAKSIRAN
(ESTIMASI)

PENDAHULUAN
Metode estimasi atau penaksiran ini didasarkan pada asumsi bahwa distribusi probabilitas normal
dapat digunakan, dengan ketentuan: n  30 atau n < 30 dengan syarat distribusi populasi adalah normal
dan simpangan baku dari populasi () diketahui. Secara umum pengertian estimasi ini adalah merupakan
pengukuran terhadap nilai parameternya (populasi) dari data sampel yang diketahui
Ada beberapa model penaksiran yang biasa dilakukan terhadap parameter populasinya, antara
lain adalah : Penaksiran rata-rata, penaksiran proporsi, penaksiran selisih rata-rata dan penaksiran selisih
proporsi.

PENAKSIRAN RATA – RATA


Penaksiran rata-rata dari suatu sampel, adalah untuk menentukan interval nilai rata-rata sampel
yang dapat memuat parameter rata-rata populasi, jika dipakai distribusi probabilitas normal, konfidensi
interval untuk rata-rata ditentukan dengan:
X  Z.  X atau X  Z. s X  Untuk sampe l bes
X  t..  X atau X  t. s X  Untuk s ampel keci

……….. XIII - 1
Tingkat kepercayaan yang biasa digunakan dalam model penaksiran ini adalah 90 persen, 95
persen dan 99 persen. Adapun banyaknya data dalam sampel yang didasarkan pada penggunaan distribusi
normal adalah:
2
 Z. 
n  ……….. XIII - 2
 E 
Dimana: Z : Angka baku
δ : Standard deviasi sampel
E : Faktor kesalahan plus dan minus dari pengambilan sampel.

PENAKSIRAN PROPORSI
Penaksiran proporsi dari suatu sampel, adalah untuk menentukan interval nilai proporsi sampel
yang dapat memuat parameter proporsi populasi, jika dipakai distribusi probabilitas normal, konfidensi
interval untuk rata-rata ditentukan dengan:
x
Jika proporsi sampel p  , maka tingkat penyimpangannya :
n
….. XIII - 3
p 1  p  p.q
sp  , untuk q  1  p, maka s p 
n n
Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Bab 13

n
Jika  0,05 maka dalam penyelesaian kasusnya gunakan faktor koreksi
N
Nn
FK 
N 1
p 1 - p   N - n 
sp    …….. XIII - 4
n  N - 1 
x
Nilai estimasi proporsi pada interval : n  t  dk;  .s p
2  
x x
- t    .sp     t    .s p …….. XIII - 5
n  dk; 2  n  dk; 
2
   

Jika proporsi sampel dinyatakan dengan p, maka nilai simpangan bakunya :


p 1 - p 
s
n
N-n
Untuk n  0,05 nilai simpangan baku gunakan Faktor Koreksi : Fk 
N-1
P 1 - P  N - n
s
n N-1
Interval proporsinya : p  Z 1 , sp

2

p  Z1 , s   p  Z1 ,s
 
2 2

PENAKSIRAN SELISIH RATA – RATA


Penaksiran selisih rata-rata dari suatu sampel, adalah untuk menentukan interval nilai selisih rata-
rata sampel yang dapat memuat selisih rata-rata parameter populasi, jika dipakai distribusi probabilitas
normal, konfidensi interval untuk rata-rata ditentukan dengan:
X 1  X 2  Z.δ X  1 X2
 
atau X 1  X 2  Z. s X
1 X2

Apabila deviasi standar kedua populasi tidak diketahui, maka:


2 2 2 2
X    X 1   X 2 atau s  X 1  X 2   s X 1  s X 2
1 X2

Jika jumlah sampel lebih keci dari (n < 30) , maka digunakan distribusi tstudent dengan df = n1+ n2 – 2 , dengan
demikian interval penaksirannya adalah: ( x 1  x 2 )  t d f s X  X 1 2

PENAKSIRAN SELISIH PROPORSI


Penaksiran selisih Proporsi dari suatu sampel, adalah untuk menentukan interval nilai selisih
proporsi sampel yang dapat memuat selisih proporsi populasinya, jika dipakai distribusi probabilitas normal,
konfidensi interval untuk selisih proporsi ditentukan dengan:
 p1  p2   Z . s P1  P 2
2 2
s P P  s P1  s P2
1
Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Bab 13

Anda mungkin juga menyukai