Anda di halaman 1dari 24

Sistem Penghantaran

Obat Tertarget

Apt. Yuni Anggraeni, M.Farm


Prodi Farmasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Apa itu SPO tertarget?

• Yaitu SPO yang


menghantarkan obat ke
area spesifik yang
diinginkan.
Tujuan SPO Tertarget
• Meningkatkan keamanan obat
• Meningkatkan efikasi obat
• Meningkatkan kepatuhan pasien
Keuntungan SPO tertarget
Meningkatkan
efikasi

Menurunkan Meningkatkan
efek samping lokalisasi
toksik spesifik

SPO
tertarget
Memperbaiki
Mengontrol
kepatuhan
Biodistribusi
pasien

Mengurangi Memodulasi
dosis farmakokinetik
syarat agar SPO tertarget bisa
efektif
• Meloading obat ke dalam
pembawa (vehicle) yang
sesuai
• Menghindari proses
sekresi yang bisa
mendegradasi obat
• Memiliki waktu sirkulasi
yang Panjang
• Mampu mencapai daerah
target
Perbedaan area target membutuhkan
• Mampu melepaskan obat SPO tertarget yang berbeda
di area spesifik
SPO tertarget sederhana
• Sediaan topical
• Obat tetes mata
• Krim, salep, jel untuk penyakit kulit
• Supositoria untuk wasir
• Tablet vaginal untuk infeksi jamur di vagina
• Obat tetes telinga

• Injeksi
• Injeksi iv bersifat sistemik jadi tidak termasuk contoh
SPO tertarget
• Obat diinjeksikan langsung ke area target.
Penghantaran spesifik di GIT
• targeting the drug to the small intestine, colon, or
gut lymphatics
• Sistem penghantarannya bisa berupa :
• enteric coatings,
• prodrugs,
• osmotic pumps,
• colloidal carriers
• hydrogels
Strategi SPO Tertarget
• Passive targeting: Memanfaatkan pola distribusi pembawa
secara in vivo tanpa adanya ligan
• Memanfaatkan efek EPR (enhanced permeability and
retention)
• Mentarget MPS (mononuclear phagocyte system)

• Active targeting: menggunakan ligan sebagai driver yang


mengarahkan obat agar sampai di target yang diinginkan
Passive Targeting
Memanfaatkan Efek EPR
meningkatnya permeabilitas dan
retensi terhadap pembawa obat
di daerah inflamasi atau tumor.

Pembuluh darah pada jaringan


normal memiliki celah tidak
lebih dari 5 nm.
Pada tumor 200 – 2000 nm
Passive Targeting
Memanfaatkan Efek EPR

dua kondisi yang harus dipenuhi:


 Ukuran sistem pembawa obat harus lebih besar dari pada ukuran partikulat
yang mampu melintasi endotelial normal untuk meyakinkan bahwa
pembawa hanya melintasi endotelial yang mengalami inflamasi. Namun,
harus diperhatikan pula batas maksimalnya yang masih mampu melintasi
endotelial dalam kondisi patologis.
 Waktu sirkulasi pembawa dalam kompartemen darah harus cukup panjang
agar keluar dari sirkulasi di daerah patologis.
Passive Targeting
Mentarget MPS
Mononuclear phagocyte distribution in the body
Passive Targeting
Mentarget MPS

Active targeting
Passive Targeting
Mentarget MPS
Passive Targeting
Pelepasan obat yang dibawa pembawa
Active Targeting

Menggunakan ligan yang


ditempelkan pada
pembawa, untuk
menghantarkannya ke sel,
jaringan, atau organ yang
spesifik. Sistem
penghantaran ini
biasanya terdiri dari tiga
bagian: pembawa, ligan,
dan obat
3 different targeting levels
1. First order targeting
• Distribusi obat ke capillary bed target. Contoh: jaringan
limfatik, rongga peritoneal, rongga pleural, ventrikel
serebral, mata, sendi
2. Second order targeting
• Menargetkan obat ke area spesifik seperti sel tumor, sel
Kupffer di hati
3. Third order targeting
• Obat dilokalisasi secara intraselular di area target
melalui endositosis atau dimediasi oleh ligan - reseptor
Active Targeting
Skema endositosis
SPO tertarget yang dikembangkan
1. Konjugasi obat – polimer
• Obat dikonjugasikan secara kimia dengan polimer
• Contoh polimer yang sudah digunakan: PEG dan HPMA (N-(2-
hydroxypropyl) methacrylamide copolymers)
• Mampu memperpanjang waktu sirkulasi obat
• Contoh sediaan: PEG- asparaginase (Oncaspar®), PEG- adenosine
deaminase (Adagen®), PEG-interferon α-2a (Pegasys®), PEGinterferon
α-2b (PEG-Intron®), PEG-granulocyte colony-stimulating factor
(Neulasta®)
SPO tertarget yang dikembangkan
dendrimer
2. SPO nanopartikulat
• Liposom, niosom, nanosphere,
nanokapsul, dendrimer,
nanopartikel hibrid lipid – polimer,
polymeric miscell, nanopartikel
yang dibungkus dalam membrane
platelet manusia
• Interaksi yang terbentuk antarobat
dan pembawa : interaksi fisik

nanopartikel yang dibungkus dalam


membrane platelet manusia
Berbagai bentuk
pembawa
Ligan
Ligan
• Ligan : molekul yang bisa berikatan secara spesifik dengan
antigen atau reseptor yang diekspresikan secara berlebih di
area target.
• Misal pada sel kanker atau tumor. Terjadi ekspresi berlebih:
• G-protein-coupled receptors,
• growth factor receptors,
• transferrin,
• beberapa interleukin,
• vitamin, dan
• gugus gula.
• Contoh-contohnya bisa lihat di table pada jurnal: Targeted
Delivery to Tumors: Multidirectional Strategies to Improve Treatment Efficiency
“SMART” Technology untuk Drug
Delivery and targeting
• antibody-directed enzyme/prodrug therapy
(ADEPT);

• virus-directed prodrug/enzyme therapy (VDEPT);

• chemical drug delivery systems.

Anda mungkin juga menyukai