Anda di halaman 1dari 4

Nama : LUTHFI ARIZA LUBIS

NPM : 2041013016
TUGAS 1
SKENARIO FARMAKOTERAPI PENYAKIT NON INFEKSI
APOTEKER OKTOBER 2020
========================================================================
Pengasuh : Prof. Apt. Helmi Arifin, MS, Ph.D.

KASUS I. SUP STENGKEL LARIS MANIS SAMPAI DINI HARI

Bapak More 64 tahun penjual sup Stengkel yang laris manis berjualan sampai pagi. Mungkin
karena kelelahan, Bapak More jatuh sakit pada suatu ketika dan dirawat di rumah sakit. Dari
keluhan yang disampaikan kepada dokter meliputi sesak napas dan laju jantung meningkat
melebihi 110 kali permenit (takikardia). Nafas tersengal-sengal saat beraktivitas berat, sering
lemah dan cepat lelah, terbangun pada malam hari karena batuk dan sesak nafas. Pada
pemeriksaan fotothrax terlihat pembengkakan pada jantung sebelah kiri. Sering kesemutan dan
pegal-pegal pada kaki dan tangan, tengkuk terasa berat, kadar trigliserida 300 mg/dl dan HDL 30
mg/dl, sering batuk baik malam maupun pagi hari. Sering merasa haus dan lapar, kadar gula
darah puasa 185 mg%,
a. Apa perkiraan penyakit Bapak More ?. (Jelaskan definisi penyakitnya)
Jawab:
Congestive Heart Failure => Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF)
merupakan kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini
dikarenakan terjadi kelainan pada otot-otot jantung sehingga jantung tidak bisa bekerja secara
normal.
Hiperlipidemia => Definisi hiperlipidemia menurut American Heart Association adalah kadar lemak yang
tinggi dalam darah. Hiperlipidemia menunjukkan suatu kondisi kelebihan subtansi lemak yaitu lipid,
sebagian besar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hiperlipidemia dibagi menjadi dua subkategori
yaitu hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida (Harikumar, et al., 2013).
Diabetes Mellitus => Diabetes mellitus adalah sekelompok gangguan metabolik yangditandai
dengan kondisi kronis tingginya kadar gula darah akibat insufisiensiinsulin (Kaku, 2009).
Kondisi tersebut ditandai dengan intoleransi glukosayang mengakibatkan hiperglikemia dan

Skenario Farmakoterapi Peny. Non Infeksi Page 1


perubahan metabolisme protein sertalipid. Keadaan metabolik yang abnormal tersebut
mempunyai kontribusiterhadap pengembangan penyakit komplikasi seperti retinopati, nefropati,
danneuropati (Kroon et al., 2009)
b. Jelaskan data-data anamnesa yang diperlukan untuk memastikan penyakit pasien (Jelaskan
hubungan/tujuan setiap langkah anamnesa dengan penyakit)
Jawab:
Nafas tersengal saat beraktivitas berat, lemah, cepat lelah, sesak nafas saat istirahat,  CHF
(congestive heart failure)
Sering kesemutan dan pegal-pegal pada kaki dan tangan, tengkuk terasa berat
hiperlipidemia.
Sering merasa haus dan lapar  Diabetes mellitus
c. Jelaskan data diagnosa yang diperlukan untuk memastikan penyakit pasien (Jelaskan
hubungan/tujuan data diagnosa dengan penyakit)
Jawab:
- laju jantung meningkat melebihi 110 kali permenit sebagai data penunjang dalam diagnosa
CHF
- fotothorax menunjukkan terjadinya pembengkakan pada jantung sebelah kiri. Ini juga
sebagai data penunjang dalam diagnosa CHF
- kadar trigliserida 300 mg/dl dan HDL 30 mg/dl sebagai data penunjang dalam diagnosa
hiperlipidemia pada pasien
- kadar gula darah puasa 185 mg/dl sebagai data penunjang dalam diagnosa penyakit DM
pada pasien
d. Jelaskan pemeriksaan penunjang lainnya (Jelaskan hubungan/tujuan data pemeriksaan
penunjang dengan penyakit)
Jawab:
- Pemeriksaan HbA1C Sebagai pemeriksaan penunjang diagnosa Diabetes mellitus
- Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) sebagai penunjang diagnosa gagal jantung
- Pemeriksaan darah perifer lengkap ( hemo-globin, leukosit, trombosit) elektrolit (natrium,
kalium), kreatinin, laju filtrasi glomerulus (GFR) sebagai pemeriksaan penunjang untuk
menentukan tindakan terapi yang tepat pada pasien.
- Pemeriksaan kolesterol lengkap (HDL, LDL, TGD) Sebagai pemeriksaan penunjang
untuk menentukan tindakan terapi yang tepat pada pasien hiperlipidemia.

Skenario Farmakoterapi Peny. Non Infeksi Page 2


e. Jelaskan parameter laboratorium apa saja yang diperlukan untuk pasien ini ? (Jelaskan
hubungan/tujuan parameter hasil lab dengan penyakit)
Jawab:
- HbA1c : melihat kadarnya untuk menentukan terapi yang tepat (< 7,5% , =7,5 % ,
>9% ).
- Gula darah 2 jam setelah makan : = 200 mg/dl atau HbA1c = 8%
- Gula darah puasa : = 126 mg/dl
- Kolesterol total : =240 mg/dl (kategori tinggi), 200 -239 mg/dl (batas tinggi).
- Kolesterol LDL : 130 -159 mg/dl (batas tinggi), 160 -189 mg/dl (tinggi), = 190 mg/dl
(sangat tinggi)
- Kolesterol HDL : < 40 mg/dl (rendah) yang di harapkan nilai HDL adalah tinggi = 60
mg/dl
- Kolesterol Trigliserida : 150 – 199 mg/dl (batas tinggi), 200 – 499 mg/dl (tinggi), =
500mg/dl sangat tinggi
- Kadar kalium : 3,7 – 5,2 mmol/L (Normal)
- Kadar natrium : 135 -145 meq/Liter (normal)
- Serum kreatinin : 0,6 – 1,2 mg/ dl (Normal)
f. Berikan rekomendasi kepada dokter tentang obat-obat yang tepat untuk pasien di atas
berupa lembaran resep, berikan juga beberapa paten dari obat tersebut
Jawab:
Rekomendasi Terapi:
R/ Lasix tab 40 mg no. VII

S1dd1 h.m

R/ Candesartan 8 mg no. VII

S1dd1/2 tab pc

R/ Metformin 500mg no. XIV

S2dd1 pc

R/ Dubrozil 600mg no. XIV

S2dd1 ac

Skenario Farmakoterapi Peny. Non Infeksi Page 3


g. Jelaskan parameter yang perlu dimonitor setelah pemberian terapi awal (Jelaskan
kemungkinan yang terjadi bila hal ini tdk dilalukan)
Jawab:
- Lasix : pemeriksaan foto thorax, kadar kalium,
- Candesartan : monitoring fungsi ginjal
- Metformin : HbA1c, GD2PP, GDP.
- Dubrozil : Kolesterol total, LDL, HDL, VLDL dan Trigliserida.
h. Jelaskan edukasi yang perlu diberikan untuk pasien di atas. (Jelaskan hubungan/tujuan
setiap point edukasi dengan penyembuhan penyakit).
Jawab:
Pasien harus patuh dan tepat waktu dalam minum obat sesuai dengan aturan yang
disarankan
- Pasien harus menerapkan pola hidup sehat, hindari makan makanan yang banyak
mengandung, glukosa, kolesterol tinggi.
- Dianjurkan Melakukan olahraga ringan seperti berjaan kaki sekitar 5-10 menit
- Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan terapi yang
diberikan.
- Melakukan kontrol rutin cek labor untuk memantau kondisi pasien.
- Pasien disarankan banyak mengkonsumsi air putih untuk mencegah terjadinya
dehidrasi karena pada pasien Diabetes Mellitus biasanya akan mengalami sering
buang airkecil ditambah lagi dengan pengobatan pasien yang menggunakan obat
furosemid yang memiliki efek samping hiperurisemia dan juga Istirahat yang
cukup
- Jika pasien adalah seorang perokok maka disarankan untuk menguranginya dan
beri edukasi yang baik agar pasien mau berhenti.

Skenario Farmakoterapi Peny. Non Infeksi Page 4

Anda mungkin juga menyukai