Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN KEPENDUDUKAN
(GEL 0308)

ACARA VII

Perancanaan Kebutuhan Pendidikan

Disusun oleh:
Nama : Katyusha Fiore
NIM : 19/445024/GE/09131
Hari/Tanggal : Selasa
Waktu : 9.55-11.35
Asisten : 1. Unggul Wijanarko
2. Helmi Putri Ramdani

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA 7
Perencanaan Kebutuhan Pendidikan

I. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup mempunyai kebutuhan, tidak terkecuali manusia. Manusia


mempunyai kebutuhan yang beragam. Namun, pada hakekatnya setiap manusia
mempunyai kebutuhan dasar yang sama. Kebutuhan dasar tersebut bersifat manusiawi dan
menjadi syarat untuk keberlangsungan hidup manusia. Siapa pun orangnya pasti
memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar (Tukiran, 2010).

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah masalah
perekonomian, diantaranya adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan,
pengangguran, kesenjangan penghasilan, dan inflas (Bernard, 1978). Pada umumnya
permasalahan perekonomian di Indonesia disebabkan oleh faktor-faktor seperti laju
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, ketidakseimbangan antara
angkatan kerja dan kesempatan kerja, dan rendahnya tingkat pendidikan. Salah satu upaya
pemerintah untuk menyelesaikan masalah perekonomian di Indonesia adalah dengan
memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang dimiliki (Matin, 2013). Tugas utama
pemerintah untuk mencapai target ini salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan
pendidikan. Kurangnya pemerataan pendidikan, kurangnya kualitas pendidikan, kurangnya
relevansi pendidikan, dan kurangnya efisiensi dan efektivitas manajemen pendidikan
merupakan beberapa hal yang bisa menjadi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas
sumber daya manusia di Indonesia

Kebutuhan manusia terhadap pendidikan merupakan kebutuhan asasi dalam rangka


mempersiapkan setiap insan sampai pada suatu tingkat di mana mereka mampu
menunjukkan kemandirian yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun
terhadap lingkungannya (Mantra. 2000). Pendidikan melatih manusia untuk memiliki
tingkat penyesuaian diri yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan (baik dengan
sesama manusia maupun dengan lingkungan alam). Brubacher. S (1981) mengemukakan
bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian diri secara timbal balik
dari seseorang dengan manusia lainnya dan dengan lingkungannya.
Proses pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalam dunia pendidikan.
Dimana di dalam proses pembelajaran inilah hasil dari pendidikan ditentukan. Ketika
proses ini berjalan baik, maka baik juga hasil dari pendidikan itu dan begitu pula bila
prosesnya buruk maka buruk juga hasilnya (Ananta, 1993). Namun begitu, proses
pembelajaran di indonsia sering kali berjalan kurang maksimal. Kurang maksimalnya
hal tersebeut disebabkan oleh berbagai hal diantaranya adalah kurangnya perencanaan
dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran terhambat dan tidak mengalai
peningkayan. Untuk memaksimalkan proses pembelajaran hingga bisa mendapatkan
hasil sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukanlah perencanaan pendidikan.
Sebelum membuat perencanaan pendidikan, terlebih dahulu perlu dillakukan analisis
kebutuhan terhadap guru dan sekolah. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui
jumlah kebutuhan guru, kelas, dan sekolah di masa yang akan datang agar nantinya
kualitas pendidikan menjadi lebih maju dan berkembang..
II. Tujuan
1. Menghitung proyeksi jumlah kelas dan jumlah guru.
2. Membuat perencanaan kebutuhan pendidikan.
3. Menganalisis kondisi pendidikan di provinsi Jawa Tengah

III. Alat dan Bahan


1. Komputer/ Laptop
2. Software Spectrum
3. Publikasi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2010 dan 2015
4. Data jumlah guru tingkat SD, SMP, SMA Provinsi Jawa Tengah
5. Data jumlah siswa tingkat SD, SMP, SMA Provinsi Jawa Tengah
6. Data proyeksi penduduk eksponensial berdasarkan umur, jenis kelamin, dan
desa+kota Provinsi Jawa Tengah.
IV. Langkah Kerja

Langkah kerja dari Praktikum Perencanaan Kependudukan Acara VII ini adalah :

Data penduduk Jawa Tengah

Mengklasifikasikan umur sesuai jenjang pendidikan

SD : 7-12 Tahun
SMP : 13-15 Tahun
SMA : 16-18 Tahun

Menghitung proyeksi jumlah kelas dengan rumus =

Jumlah Kelas = siswa per kelompok umur jenjang : 35

Menghitung jumlah guru dengan rumus =

Jumlah Guru = siswa per kelompok umur jenjang : rasio murid guru

Mengolah data menjadi bentuk table dan grafik

1. Tabel Rasio Guru-Kelas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010


2. Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Guru Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010,
2025, 2035, dan 2045
3. Grafik Proyeksi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2045

Keterangan
= input = proses = output

V. HASIL PRAKTIKUM
1. Perhitungan manual proyeksi kebutuhan pendidikan setiap jenjang sekolah.
2. Tabel Rasio Guru-Kelas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. (terlampir)
3. Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Guru Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010, 2025,
2035, dan 2045. (terlampir)
4. Grafik Proyeksi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2045. (terlampir)
VI. PEMBAHASAN

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.


Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Wurdiyatmoko, 1994). Pendidikan pada
dasarnya merupakan suatu usaha peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM),
walaupun usaha peningkatan mutu SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan
khususnya pendidikan formal ( sekolah ). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih
dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk meningkatkan mutu SDM yang
dilakukan secara sistematis dan berjenjang.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab
negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat (BPS,2014). Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh
peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain
yang sederajat. Keberhasilan pendidikan pada tingkat dasar akan meningkatkan partisipasi
pendidikan pada tingkat menengah, dan memperkuat daya saing untuk meningkatkan
kualitas hidupnya ketika dewasa.

Proyeksi adalah perkiraan tentang keadaan masa yang akan datang dengan
menggunakan data yg ada (sekarang). Selain itu, proyeksi memberi perkiraan
(perhitungan) mengenai keadaan pada masa mendatang dengan menggunakan data yang
ada (sekarang). Proyeksi penduduk adalah perhitungan matematis jumlah penduduk masa
yang akan datang dan dihitung berdasarkan jumlah penduduk sekarang (Raharja, 2017) .
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proyeksi adalah perkiraan tentang sesuatu hal di
masa mendatang dengan menggunakan kondisi sekarang. Oleh karena itu, proyeksi
pendidikan adalah perkiraan tentang pendidikan di masa mendatang, misalnya lima atau 10
tahun mendatang yang dihitung dengan menggunakan kondisi pendidikan di masa
sekarang.

Angka partisipasi kasar (APK) merupakan proporsi jumlah penduduk


yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah penduduk usia
sekolah yang sesuai denganjenjang pendidikan tersebut (BPS,2010). APK
mengindikasikan partisipasi sekolah penduduk sesuai jenjang pendidikannya. Secara
umum, APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan
yang diselenggarakan dalam rangka memperluas mengenyam pendidikan. kesempatan
bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan

APK Jawa Tengah pada Tahun 2010 untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD)
adalah 114,93. Untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 99,72.
Untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah 64,93. Kesenjangan
APK semakin besar seiring meningkatnya jenjang pendidikan. Nilai APK SD bisa lebih
dari 100 persen karena populasi murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan
tertentu mencakup anak di luar batas usia sekolah pada jenjang pendidikan tersebut. Hal ini
bisa disebabkan oleh adanya pendaftaran siswa usia dini, pendaftaran siswa yang telat
bersekolah, atau pengulangan kelas.

Bila digunakan metode proyeksi pendidikan yang paling kompleks, maka asumsi
yang digunakan juga lebih kompleks dan sebaiknya menggunakan gabungan antara
kebijakan dan tanpa kebijakan. Dengan kata lain, gunakanlah asumsi target,
kecenderungan, dan konstan yang disesuaikan dengan kebutuhan proyeksi. Asumsi target
dilaksanakan dengan cara menentukan target pada tahun akhir proyeksi kemudian
diproyeksikan secara linear atau menggunakan rata-rata pertumbuhan per tahun. Misalnya,
angka naik tingkat ditargetkan meningkat dan angka putus sekolah di targetkan menurun.
Peningkatan dan penurunan asumsi ini dimaksudkan agar menghasilkan proyeksi
pendidikan yang makin membaik.

Berdasarkan table proyeksi jumlah guru dan jumlah kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010 jumlah penduduk untuk kelompok umur 7-12 tahun sebanyak 3637446 jiwa,
jumlah penduduk untuk kelompok umur 13-15 tahun sebanyak 1741098 jiwa, dan jumlah
penduduk untuk kelompok umur 16-18 tahun sebanyak 157110 jiwa. Perhitungan jumlah
murid SD adalah 418.052 jiwa, jumlah murid SMP adalah 173.622 jiwa, dan jumlah murid
SMA adalah 10.201 jiwa. Rasio guru terhadap murid adalah perbandingan jumlah siswa
terhadap 1 orang guru didalam kelas. Rasio murid guru untuk jenjang SD adalah 17,16;
untuk jenjang SMP adalah 15,11; dan untuk jenjang SMA adalah 10,01.

Proyeksi kebutuhan jumlah guru dan kelas Provinsi Jawa Tengah tahun 2025,
2035, dan 2045 mengalami penurunan. Pada tahun 2025 proyeksi jumlah kelas SD,SMP,
dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 95.318, 41.785, dan 26.617 sedangkan proyeksi
jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 194.408, 60.033, dan 77.996. Pada
tahun 2035 proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak
89.800, 39.720, dan 26.274 sedangkan proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-
turut adalah 183.154, 57.066, dan 76.991. Pada tahun 2045 proyeksi jumlah kelas
SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 87.288, 38.210, dan 24.992 sedangkan
proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 178.030, 54.897, dan
73.233.

Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu Negara


(daerah) karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas. Pendidikan dapat
menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi
perubahan dan pembangunan suatu Negara (Hastono,2009). Pendidikan yang ditamatkan
merupakan salah satu ukuran kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Semakin tinggi
tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki, sehingga selain bisa memperoleh pekerjaan yang layak dengan gaji/upah
yang sesuai, tingginya tingkat pendidikan juga dapat mencerminkan taraf intelektualitas
suatu masyarakat.

VII. KESIMPULAN
1. Proyeksi kebutuhan jumlah guru dan kelas Provinsi Jawa Tengah tahun 2025,
2035, dan 2045 mengalami penurunan. Pada tahun 2025 proyeksi jumlah kelas
SD,SMP, dan SMA berturut-turut adalah sebanyak 95.318, 41.785, dan 26.617
sedangkan proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah
194.408, 60.033, dan 77.996. Pada tahun 2035 proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan
SMA berturut-turut adalah sebanyak 89.800, 39.720, dan 26.274 sedangkan
proyeksi jumlah guru SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 183.154, 57.066,
dan 76.991. Pada tahun 2045 proyeksi jumlah kelas SD,SMP, dan SMA berturut-
turut adalah sebanyak 87.288, 38.210, dan 24.992 sedangkan proyeksi jumlah guru
SD, SMP, dan SMA berturut-turut adalah 178.030, 54.897, dan 73.233.

2. Proyeksi pendidikan diperlukan untuk mengetahui perencanaan pendidikan di masa


depan, Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi pula
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga selain bisa memperoleh
pekerjaan yang layak dengan gaji/upah yang sesuai, tingginya tingkat pendidikan
juga dapat mencerminkan taraf intelektualitas suatu masyarakat.

3. Kondisi pendidikan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2010 jumlah penduduk untuk
kelompok umur 7-12 tahun sebanyak 3637446 jiwa, jumlah penduduk untuk
kelompok umur 13-15 tahun sebanyak 1741098 jiwa, dan jumlah penduduk untuk
kelompok umur 16-18 tahun sebanyak 157110 jiwa. Perhitungan jumlah murid SD
adalah 418.052 jiwa, jumlah murid SMP adalah 173.622 jiwa, dan jumlah murid
SMA adalah 10.201 jiwa.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Ananta, Aris. 1993. Ciri Demograsif Kualitas penduduk dan Pembangunan Ekonomi.
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Bernard, Berelson. 1978. Meningkatkan Jangkauan Keluarga Berencana dalam


Singarimbun, Masri (editor). Liku-liku Penurunan Kelahiran. Jakarta. : Aquarista
Offset.

BPS. 2010. Bahan Ajar Diklat Kompetensi Eselon IV Tahun 2010.Jakarta : Badan Pusat
Statistik.

BPS. 2014. Statistik Pendidikan 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Brubacher. S. 1981. Modern Philosophies of Education, 4th edition. New Delhi : Tata Mc
Grow Hill Publishing Company Ltd.
Hastono, Sutanto Priyo. 2009. Peran Faktor Komposisional dan Faktor Kontekstual
Terhadap Jumlah Anak yang Diinginkan di Indonesia: Permodelan dengan Analisis
Multilevel. Jakarta : BKKBN.

Mantra, I. B. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Matin. 2013. Perencanaan Pendidikan : Persfektif Proses dan Teknik dalam Penyusunan
Perencanaan Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Raharja, M. B. 2017. Fertilitas Menurut Etnis Di Indonesi a: Analisis Data Sensus


Penduduk 2010 ( Fertility By Ethnicity in Indonesia : Analysis of 2010 Indonesian
Population Census ). Jurnal Kependudukan Indonesia, 12(1), 69–78.

Tukiran 2010. Kependudukan. Jakarta: Universitas Terbuka

Wurdiyatmoko. 1994. Pertumbuhan Penduduk. Jurnal Kependudukan Ekonomi. Vol. 22


No. 12 Hal 56-57
Lampiran

Tabel 7.1 Perhitungan Manual (Microsoft Excel) Proyeksi Kebutuhan Pendidikan Tiap
Jenjang Sekolah Provinsi Jawa Tengah

Tabel rasio guru-kelas

2005 2010

SD SMP SMA SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3386546 1168196 773766 3241370 1225410 896686

Jumlah Guru 178709 72288 58135 188886 81116 89545

Proyeksi Jumlah Kelas 96758 33377 22108 92611 35012 25620

Rasio Guru-Kelas 2 2 3 2 2 3

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2015

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3102417 1285426 1039133

91022,0984
Proyeksi Jumlah Guru 199642,553 137925,639
9
Proyeksi Jumlah 40169,5666 32472,9061
96950,54597
Kelas 9 6

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2020

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2969422 1348382 1204209

102137,955
Proyeksi Jumlah Guru 211011,6629 212446,054
7

Proyeksi Jumlah 42136,9262 37631,5324


92794,4257
Kelas 7 4

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2025

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2842127 1414420 1395509

114611,310 327229,412
Proyeksi Jumlah Guru 223028,2132
5 6

Proyeksi Jumlah 44200,6399 43609,6549


88816,4719
Kelas 7 8

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8
0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2030

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2720289 1483694 1617199

128607,944 504029,547
Proyeksi Jumlah Guru 235729,0739
1 6

Proyeksi Jumlah 46365,4268 50537,4584


85009,04683
Kelas 9 7

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2035

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2603675 1556360 1874106

144313,883 776353,760
Proyeksi Jumlah Guru 249153,2148
3 1

Proyeksi Jumlah 48636,2372 58565,8086


81364,84021
Kelas 1 4

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8
Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2040

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2492059 1632584 2171825

161937,872
Proyeksi Jumlah Guru 263341,8246 1195813,15
9

Proyeksi Jumlah 51018,2635 67869,5376


77876,85509
Kelas 8 7

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8

Tabel Proyeksi Kelas dan Guru 2045

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2385229 1712542 2516840

181714,150
Proyeksi Jumlah Guru 278338,4378 1841903,99
3

Proyeksi Jumlah 53516,9529 78651,2514


74538,39451
Kelas 5 8

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah siswa
0,008762885 7 8

0,02304440 0,08639464
r jumlah guru 0,011076971
9 9

- 0,00956295 0,02948723
r jumlah kelas
0,008762885 7 8
Tabel 7.2 Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2045

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3241370 1225410 896686

Jumlah Guru 188886 81116 89545

Proyeksi Jumlah Kelas 101293 38294 28021

Rasio Guru-Kelas 2 2 3

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3102417 1285426 1039133

Jumlah Guru 199643 91022 137926

Proyeksi Jumlah Kelas 96951 40170 32473

Rasio Guru-Kelas 2 2 4

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2020

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2969422 1348382 1204209

Jumlah Guru 211012 102138 212446

Proyeksi Jumlah Kelas 92794 42137 37632

Rasio Guru-Kelas 2 2 6

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2025

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2842127 1414420 1395509

Jumlah Guru 223028 114611 327229

Proyeksi Jumlah Kelas 88816 44201 43610

Rasio Guru-Kelas 3 3 8
Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2030

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2720289 1483694 1617199

Jumlah Guru 235729 128608 504030

Proyeksi Jumlah Kelas 85009 46365 50537

Rasio Guru-Kelas 3 3 10

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2035

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2603675 1556360 1874106

Jumlah Guru 249153 144314 776354

Proyeksi Jumlah Kelas 81365 48636 58566

Rasio Guru-Kelas 3 3 13

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2040

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2492059 1632584 2171825

Jumlah Guru 263342 161938 1195813

Proyeksi Jumlah Kelas 77877 51018 67870

Rasio Guru-Kelas 3 3 18

Tabel Rasio Jumlah Guru dan Jumlah Kelas Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2045

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2385229 1712542 2516840

Jumlah Guru 278338 181714 1841904

Proyeksi Jumlah Kelas 74538 53517 78651

Rasio Guru-Kelas 4 3 23
Tabel 7.3 Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-
2045

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3241370 1225410 896686

Proyeksi Jumlah Guru 188886 81116 89545

Proyeksi Jumlah Kelas 101293 38294 28021

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 3102417 1285426 1039133

Proyeksi Jumlah Guru 199643 91022 137926

Proyeksi Jumlah Kelas 96951 40170 32473

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2020

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2969422 1348382 1204209

Proyeksi Jumlah Guru 211012 102138 212446

Proyeksi Jumlah Kelas 92794 42137 37632

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2025

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2842127 1414420 1395509

Proyeksi Jumlah Guru 223028 114611 327229

Proyeksi Jumlah Kelas 88816 44201 43610

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2030

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2720289 1483694 1617199


Proyeksi Jumlah Guru 235729 128608 504030

Proyeksi Jumlah Kelas 85009 46365 50537

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2035

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2603675 1556360 1874106

Proyeksi Jumlah Guru 249153 144314 776354

Proyeksi Jumlah Kelas 81365 48636 58566

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2040

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2492059 1632584 2171825

Proyeksi Jumlah Guru 263342 161938 1195813

Proyeksi Jumlah Kelas 77877 51018 67870

Tabel Proyeksi Jumlah Kelas dan Jumlah Guru Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2045

SD SMP SMA

Jumlah Siswa 2385229 1712542 2516840

Proyeksi Jumlah Guru 278338 181714 1841904

Proyeksi Jumlah Kelas 74538 53517 78651

Gambar 7.1 Grafik Proyeksi Pendidikan dari Spectrum Tingkat Sekolah Dasar Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2010-2045
Gambar 7.2 Grafik Proyeksi Pendidikan dari Spectrum Tingkat Sekolah Menengah
Pertama Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2045
Gambar 7.3 Grafik Proyeksi Pendidikan dari Spectrum Tingkat Sekolah Menengah Akhir
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2045

Anda mungkin juga menyukai