Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Penyakit kecacingan erat hubungannya dengan kebiasaan hidup sehari-hari. Penyakit

kecacingan biasanya tidak menyebabkan penyakit yang berat dan angka kematian tidak terlalu tinggi

namun dalam keadaan kronis pada anak dapat menyebabkan kekurangan gizi yang berakibat

menurunnya daya tahan tubuh dan pada akhirnya akan menimbulkan gangguan pada tumbuh

kembang anak. Khusus pada anak usia sekolah, keadaan ini akan mengakibatkan kemampuan

mereka dalam mengikuti pelajaran akan menjadi berkurang (Safar, 2010).

World Health Organization (WHO)tahun 2012 memperkirakan lebih dari 1,5 miliar orang

atau 24% dari populasi dunia terinfeksi dengan cacing yang ditularkan melalui tanah. Lebih dari 270

juta anak usia prasekolah dan lebih dari 600 juta anak usia sekolah tinggal di daerah di mana parasit

ini ditularkan secara intensif dan membutuhkan pengobatan serta tindakan pencegahan.

Di Indonesia penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing masih tinggi prevalensinya yaitu

60% - 80%. Hal ini terjadi dikarenakan Indonesia berada dalam posisi geografis yang temperatur dan

kelembaban yang sesuai untuk tempat hidup dan berkembang biaknya cacing. Pengaruh lingkungan

global dan semakin meningkatnya komunitas manusia serta kesadaran untuk menciptakan perilaku

higiene dan sanitasi yang semakin menurun merupakan faktor yang mempunyai andil yang besar

terhadap penularan parasit ini. Penyakit infeksi kecacingan juga merupakan masalah kesehatan

masyarakat terbanyak setelah malnutrisi (Kep-Menkes, 2006).

B.              Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen

mata kuliah pengobatan sendiri (swamedikasi), serta mengetahui patofisiologi, jenis,

gejala/manifestasi klinik serta penatalaksanaannya baik secara farmakologi maupun non farmakologi

dan juga cara penanganan secara swamedikasi dari penyakit cacingan atau kecacingan. Makalah ini

juga bertujuan menambah pengetahuan kita terhadap penyakit cacingan.

C.                        Rumusan Masalah

1. Bagaimana patofisiologi penyakit kecacingan ?


2. Bagaimana pelaksanaan terapi (farmakologi dan non farmakologi) penyakit kecacingan?

3. Bagaimana penanganan penyakit kecacingan secara swamedikasi baik menggunakan obat

sintetis maupun obat herbal?

D.              Tujuan

1. Mengetahui patofisiologi penyakit kecacingan

2. Mengetahui penatalaksanaan terapi (farmakologi dan non farmakologi) penyakit kecacingan

3. Mengetahui penanganan penyakit kecacingan secara swamedikasi baik menggunakan obat

sintetis maupun obat herbal

Anda mungkin juga menyukai