Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS PERTAHANAN

PENTINGNYA PENANAMAN BUDAYA MARITIM SEJAK DINI SEBAGAI


BENTUK KEWASPADAAN NASIONAL DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

ESSAY
KARAKTER BANGSA DAN BELA NEGARA

DISUSUN OLEH :

SUPRIYADI
120180302020

DIBIMBING OLEH :

Dr. Ir. Supartono, M.M

FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL


PROGRAM STUDI KEAMANAN MARITIM
BOGOR
2018
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

PENTINGNYA PENANAMAN BUDAYA MARITIM SEJAK DINI SEBAGAI


BENTUK KEWASPADAAN NASIONAL DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA
SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

1. Pendahuluan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mana memiliki luas laut 70%
dengan luas daratan adalah 30 %. Dalam mewujudkan poros maritim dunia tentu
saja Bangsa Indonesia harus memiliki budaya maritim yang kuat sehingga
perwujudan dari poros maritim dunia bagi Bangsa Indonesia dapat terwujud lebih
cepat. Pada perkembangan arus globalisasi ini memberian dampak yang sangat
serius terhadap segala aspek kehidupan. Hal tersebut menyebabkan
bergesernya budaya maritim ke budaya darat. Pergeseran ini tentu saja akan
menyebabkan perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat sehingga
perwujudan dari poros maritim dunia akan sulit terbentuk.

Presiden Jokowi menegaskan konsep Indonesia sebagai poros maritim


dunia hal-hal yang perlu dipersiapan untuk mewujudkan itu semua adalah
memfokuskan pembangunan pada 5 pilar utama yaitu : 1). Pembangunan
kembali budaya maritim Indonesia. 2). Menjaga sumber daya laut dan
menciptakan kedaulatan pangan laut dengan menempatkan nelayan pada pilar
utama. 3). Komitmen untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan
konektivitas maritim dengan membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri
perkapalan, dan pariwisata maritim. 4). Menerapkan diplomasi maritim, melalui
usulan peningkatan kerja sama di bidang maritim dan upaya menangani sumber
konflik, seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah,
perompakan, dan pencemaran laut dengan penekanan bahwa laut harus
menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan memisahkan. 5).
Membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggung jawab menjaga
keselamatan pelayaran dan keamanan maritim 1. Perwujudan budaya maritim
dalam menciptakan peradaban maritim nusantara dapat dilakukan dengan

1Frandi Kuncoro, 2015, Membangun Kekuatan Nasional Dengan Mewujudkan Visi Poros Maritim
Dunia, Jurnal Pertahanan Agustus 2015, Volume 5, Nomor 2.

1
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

membentuk kebijakan yang mengarahkan tersemainya budaya maritim kembali


dan membutuhkan suatu konstruksi ilmu pengetahuan yang mampu menjawab
keraguan atas pandangan-pandangan yang sebelumnya mungkin
berseberangan dengan adanya peradaban darat yang sudah menjadi perilaku
utama2.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh presiden joko widodo mengenai
peningkatan budaya maritim sehingga sangat penting sekali pengenalan sejak
dini mengenai budaya maritim yang ada di Negara Indonesia. Ketika suatu
budaya tersebut sudah melekat dan menjadi ciri khas dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara maka akan menjadi identitas nasional sebagai negara
maritim. Ada beberapa indikator agar budaya maritim tersebut menjadi identitas
nasional yaitu pertama adalah pola perilaku yang nampak dalam kegiatan
kegiatan masyarakat yang tampak dari adat-istiadat, tata kelakuan, dan
kebiasaan, kedua adalah adanya suatu lambang-lambang yang menjadi ciri-ciri
atau negara, ketiga banyak sekali alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan seperti peralatan pembangunan, peralatan manusia dan
teknologi. Keempat adalah tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa meliputi
budaya yang unggul atau tentang prestasi dibidang tertentu.

Perwujudan kewaspadaan nasonal dilaksanakan dalam bentuk penanaman


budaya maritim sebagai bentuk perwujudan dari pendidikan karakter bangsa dan
bela negara. Hal tersebut dikarenakan banyaknya ancaman bergesernya
karakter bangsa yang lebih ke arah darat dan pudarnya budaya maritim
dilingkungan generasi muda. Ketika kita sudah menjadikan budaya maritim
menjadi kegiatan rutin dalam kehidupan kita maka kita secara tidak langsung
mewujudkan karakter Bangsa Indonesia sendiri kembali menjadi negara maritim.
Dalam sudut pandang bela negara maka kemajuan dibidang maritim tentu saja
merupakan salah satu bentuk membela negara dalam hal ekonomi. Konsep
budaya maritim ini tentu saja akan mencangkup sistem nilai dan kepercayaan,
pengetahuan dan aktivitas atau tindakan serta segala sarana pendukung bagi

2 Amarulla Octavian dan Bayu A. Yulianto, Budaya Identitas dan Masalah Keamanan Maritim,
(Bogor:Universitas Pertahanan,2014). Hlm 159

2
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

masyarakat-masyarakat yang sedang mendiami wilayah laut dan juga berada di


pulau-pulau kecil serta pada masyarakat pesisir.

2. Pembahasan
Bela negara adalah Penjiwaan NKRI dan Pancasila yang diwujudkan dalam
perilaku dan sikap dalam upaya pembelaan negara. Bela Negara didasari oleh
Pasal 27 ayat 3 tahun 1945 yang berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara” dan juga pasal 30 ayat 1 UUD 1945
“Tiap tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara”. Upaya bela negara dalam mewujudkan poros maritim dunia
salah satunya dengan mengembangkan budaya maritim di Negara Indonesia,
karena dengan cara ini lah Bangsa Indonesia mampu menjadi Negara Maritim
dalam menyonsong sebagai poros maritim dunia. Menurut Wahyono (2009)
negara maritim memiliki ciri-ciri semua kehidupan yang memanfaatkan laut
sebagi sumber hidupnya. Hal tersebut ditunjukkan dalam sistem politik ekonomi
sosial dan budaya serta dalam menentukan kebijakan pertahanan dan
keamanan. Empat pilar didalam negara maritim adalah trade, shipping,
industries, dan sea power yang mana harus tumbuh bersama sama3.

Pembangunan kewaspadaan nasional dapat dilakukan melalui konsep bela


negara. Alasan perlunya bela negara adalah adanya tiga aspek yaitu geografis
indonesia, demografis Indonesia dan juga historis Indonesia. Geografis
Indonesia yang melimpah akan sumberdaya, wilayah yang sangat luas, dan juga
letak indonesia yang strategis tentu saja akan memicu kejahatan dari negara lain.
Demografi Negara Indonesia yang tidak merata seperti tingkat pendidikan,
pendapatan per kapita dan juga ketersediaan lapangan kerja juga sangat sulit
tentu saja bela negara penting dilakukan di Indonesia.Secara historis negara
Indonesia merupakan negara yang sejak dulu ingin dikuasai oleh berbagai
negara karena melimpahnya sumberdaya sehingga perlu untuk dijaga. Ada lima
nilai dalam bela negara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,

3 Wahyono S.K, Indonesia Negara Maritim, (Jakarta:Teraju,2009).

3
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

yakin pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan
negara dan memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis dan fisik.

Fenomena sosial bahari sangatlah kompleks yang ditunjukkan dalam bentuk


banyaknya aktivitas kebaharian di lingkungan masyarakat, adanya hubungan
sektor dan sub-sektor yang pada perekonomian di laut, adanya keterlibatan dan
maupuan hirarki pada aktivitas kebaharian, adanya keterikatan antara unsur
budaya maritim dengan unsur kehidupan masyarakat, dan komponen budaya
maritim terdapat kehomogenan dan diversitas unsur budaya .Oleh sebab itu
perlu adanya peran aktif pemerintah, aktivitas akademisi, LSM, tokoh
masyarakat, dan lembaga donor yang menemukan solusi dalam pengelolaan
pemanfaatan sumberdaya dan lingkungan laut secara berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dalam mewujudan kesejahteraan bersama
masyarakat4.

Sudut pandang sosial budaya banyak sekali hal hal yang menarik untuk dikaji
termasuk didalamnya adalah sistem budaya. Perkumpulan dari beberapa
nelayan mempunyai budaya yang unik jika dibandingkan dengan komunitas yang
dimiliki oleh masyarakat agraris. Sistem pengetahuan yang dimiliki oleh
komunitas laut merupakan perwujudan dari adaptasi mereka selama bertahun-
tahun terhadap lingkungan mereka yang berada di wilayah pesisir dan laut.
Pengetahuan nelayan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam kegiatan
menangkap ikan mencerminkan kehidupan mereka yang berada di wilayah
pesisir tempat nelayan hidup dan sebagai mata pencaharian dalam mencari
rezeki. Pengetahuan-pengetahuan ini muncul akibat berasal dari gagasan yang
menunjukkan kondisi laut yang berbahaya dan kondisi sumberdaya laut yang
tidak dapat dikelola, sehingga menimbulkan gagasan bahwa pekerjaan di
lingkungan laut penuh dengan resiko dan bahaya untuk keselamatan jiwa

4Hendra Siry,2011, Budaya maritim dalam Konteks Global dan Modern (Kasus komuniti-komuniti
Nelayan di Indonesia), disampaikan pada kongres kebudayaan V, Bukittinggi, Sumatra Barat Tgl.
20-23 Oktober 2003.

4
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

manusia. Pada dasarnya terdapat hubungan antara manusia dengan


lingkungannya. Hal tersebut sering sekali disebut dengan kearifan lokal5.

Hal hal yang perlu di lakukan dalam pelaksanaan pengembangan budaya


maritim pada generasi muda adalah dapat melalui hal-hal kecil yaitu sebagai
berikut : pertama, memberikan pengetahuan umum mengenai keindahan-
keindahan potensi maritim indonesia bisa dalam bentuk keindahan pantai-pantai
yang ada di Indonesia maupun beberapa biota yang ada di laut. Ketika rasa cinta
muncul terhadap laut indonesia maka secara tidak langsung kita telah
menstimulan pengaruh positif kepada generasi muda untuk melindungi potensi
alam mereka. Kedua, yang perlu kita lakukan adalah membiasakan anak gemar
makan ikan, sehingga potensi perikanan yang besar di wilayah Indonesia juga
bisa dirasakan oleh generasi muda, sehingga memacu untuk menjaga
keberlanjutan sumberdaya ikan yang ada di laut. Ketiga, hal yang perlu di lakukan
adalah peran aktif pemerintah dalam menyisipkan pendekatan pendidikan yang
berorientasi terhadap budaya maritim terutama kepada generasi muda, hal ini
dikarenakan ketika sudah tertanam sejak dini pengetahuan tentang maritim
Indonesia maka ketika dewasa mampu menciptakan perilaku yang senantiasa
berorientasi ke laut.

Menurut Fuad (2017) ada sebuah tenik yang dapat diterapkan pada anak
usia dini yang pada dasarnya pendidikan usia dini merupakan pendidikan yang
menitik beratkan pada peletakkan dasar kepada pertumbuhan dan
perkembangan. Teknik pembelajaran tematik merupakan salah satu teknik yang
dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan kemaritiman sejak dini. Manfaat
hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendidikan tematik yang
dilakukan mampu menigkatkan ketertarikan anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan terhadap hal-hal yang yang berhubungan dengan kemaritiman.
Pendidikan tematik yang dilakukan pada anak usia dini dapat dalam bentuk
pengenalan-pengenalan profesi kemaritiman; alat alat transportasi dilaut seperti
angkatan laut, nahkoda, maupun nelayan; gambar biota yang berupa jenis jenis

5Fadly Husain, 2011, Sistem Budaya maritim Komunitas Nelayan Lungak Desa Tanjung Luar,
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jurnal Komunitas 3 (1) (2011) : 40-50.

5
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

ikan contohnya ikan yang paling umum adalah ikan hiu, ikan paus dan ikan yang
lain serta juga dapat berupa pengenalan lingkungan berupa laut atau pantai yang
dapat diterapkan dengan menggunakan media peraga yang berupa kapal laut 6.

Pengembangan budaya maritim juga dapat dilakukan dengan cara pendirian


pusat sejarah maritim nusantara. Hal tersebut dikembangkan oleh ITS yang
mana mendirikan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUIPT)
berhubungan dengan budaya maritim Indonesia yang mana selaras dengan
tujuan Negara Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kegiatan ini diharapkan
mampu merenkontruksi ulang budaya maritim Indonesia yang pernah ada dulu
seperti pada zaman Kerajaan Majapahit7.

Kendala yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan budaya maritim


adalah masih belum banyak masyarakat yang merasa bahwa laut dijadikan
sebagai pokok dari kegiatan mereka, seperti dalam hal pola makan, sistem
pembelajaran disekolah, dan juga belum adanya sikap ingin mengetahui yang
cukup besar kepada potensi laut Indonesia. Kendala pengembangan budaya
maritim berikutnya adalah kurangnya praktisi atau tenaga ahli yang
berkecimpung di dunia kemaritiman sehingga proses transfer budaya maritim
tentu saja akan terhambat karena kurangnya materi yang di sampaikan kepada
generasi muda yang akan mengembangkan kemaritiman Indonesia. selain
kurangnya integrasi antara kementerian kurangnya koordinasi juga terjadi
kepada program kerja yang direncanakan antara presiden yang baru menjabat
dengan presiden lama sehingga sering sekali terjadi antara program kerja awal
dengan program kerja yang akan dilaksanakan.

Menurut Prof Marshiu dalam mengembangkan ekonomi maritim ke depan


harus ada revolusi mental yang merubah pandangan dari hal hal seperti produksi
ikan tangkap dan budaya ikan ke arah bisnis transportasi dan pelabuhan.
Pengembangan budaya maritim juga akan semakin cepat dengan meningkatnya

6 M.Arif Zainul Fuad dan Muhammad Musa, 2017, Pengenalan Bidang Kemaritiman Sejak Usia
Dini Melalui Pembelajaran Tematik Kelautan pada Siswa Taman Kanak-Kanak, Jurnal
Pendidikan Geografi :Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi
Tahun 22,No.2, Juni 2017 Halaman: 93-104
7Itsmis,2018, Hidupkan Budaya Maritim Nusantara, ITS Akan Dirikan Pusat Unggulan Iptek,

https://www.its.ac.id, Diakses pada tanggal 6 Desember 2018

6
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

perekonomian di bidang kemaritiman8. Ancaman yang perlu diketahui yang


menjadi alasan pentingnya pengembangan budaya maritim di Negara Indonesia
adalah banyaknya peneliti asing yang lebih banyak mempelajari maritim
Indonesia baik dalam bentuk potensi alam ataupun dalam bentuk riset ilmiah
yang mana hal tersebut dapat membahayakan posisi Bangsa Indonesia sendiri
yang akan menjadi poros maritim dunia. Hanya 1% diseluruh dunia penelitian di
bidang maritim yang memberikan konstribusi informasi mengenai potensi
kelautan dunia sedangkan 99% belum diketahui potensi didalamnya. Tidak heran
bahwa penelitian dibidang kelautan perlu untuk dilakukan. Ancaman berikutnya
adalah posisi geopolitik indonesia yang mana sangat sering sekali bersingungan
dengan negera negara tetangga karena Indonesia sendiri memiliki 4 dari 9 choke
point di dunia dan juga memiliki 3 ALKI yang ada di wilayah perairan Indonesia,
karena potensi itulah banyak negara negara yang sering menyerang kedaulatan
Negara Indonesia.

Ancaman yang telah disebutkan diatas menunjukkan betapa pentingnya


pengembangan budaya maritim sejak dini, sehingga nanti ketika mereka sudah
menjadi orang yang sukses atau berkecimpung dalam dunia kemaritiman mampu
sadar akan lingkungan dan lebih mencintai kondisi laut Indonesia. Nantinya akan
terciptanya alat-alat yang ramah lingkungan dalam menangkap ikan. Selain alat
yang perlu diatur penggunaannya penting juga intensitas penangkapan ikan
dilaut harus memperhatikan Maximum Sustainable Yield sehingga over fishing
tidak akan terjadi pada wilayah perairan Indonesia. ketika over fishing tidak terjadi
pada perairan Indonesia maka sumber daya ikan tersebut dapat dinikmati oleh
generasi mendatang.

Budaya maritim yang sudah tertanam secara menyeluruh tentu saja akan
membentuk karakter bangsa. Karakter bangsa adalah kesadaran, sikap
memahami, rasa karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara yang dihasilkan
dari olah hati, olah rasa karsa dan olah fisik yang menjadi perilaku yang khas
bagi seseorang atau sekelompok orang dalam kehidupan berbangsa dan

8OkeZone, 2014, Budaya Maritim Indonesia Didominasi Tiga Etnis, https://news.okezone.com,


Diakses pada tanggal 6 Desember 2018

7
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

bernegara. Karakter Bangsa Indonesia tentu saja akan menentukan perilaku


kolektif kebangsaan Indonesia yang khas dan baik yang dimana dapat dilihat
dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan
bernegara yang tentu saja berlandaskan dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.

Keempat pilar tersebut yang nantinya dapat menjadi penangkal dari berbagai
ancaman yang timbul dari pengaruh luar dari negara negara lain. Pendidikan bela
negara yang berbentuk pengembangan budaya maritim tentu saja tujuannya
untuk mewujudkan poros maritim dunia dan ujung dari tujuan ini adalah
keamanan nasional. Pendidikan karakter Bangsa Indonesia mengenai budaya
maritim sangatlah penting karena dapat kita sadari bahwa adanya arus
globalisasi tidak mungkin dapat dihindari sehingga generasi muda perlu
menanamkan sikap waspada yang tinggi dalam menanggulangi adanya
pengaruh budaya asing dalam merubah karakter bangsa Indonesia sebagai
Negara Maritim. Oleh sebab itu perlunya adanya filter system.

Kewaspadaan nasional yang sudah terbentuk tentu saja akan menciptakan


ketahanan nasional. Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamis
bangsa yang mencangkup segenap aspek kehidupan nasional yang saling
berhubungan serta berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan pengembangan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai
tujuan nasional. Penerapan budaya maritim tentu saja akan mendukung
kewaspadaan nasional sejak dini. Banyak sekali ancaman-ancaman terhadap
bangsa Indonesia sebagai Negara Maritim seperti pelanggaran kedaulatan,
bergesernya budaya maritim lebih ke darat, perompakan, semakin menurunnya
sumberdaya laut dan lain sebagainya sehinga budaya maritim perlu diterapkan
sejak dini dalam menuju poros maritim yang kuat.

Perwujudan kewaspadaan nasional pada konteks budaya maritim adalah


menganalisis ancaman-ancaman yang mungkin terjadi yang kemudian dijadikan

8
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

sebagai acuan dalam pengembangan budaya maritim yang akan diterapkan.


Pengembangan budaya maritim dilakukan melalui hal-hal kecil yang dapat
dilakukan dalam lingkungan kecil utamanya keluarga terlebih dahulu seperti
gemar makan ikan. Adanya integrasi dalam elemen suatu negara dalam hal
kesepakatan budaya maritim yang meliputi masyarakat, stakeholder dan tenaga
kependidikan sehingga terwujud kewaspadaan nasional yang bersifat kompleks.

3. Kesimpulan

Potensi maritim Indonesia yang sangat besar tentu saja menimbulkan


berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar dalam membentuk Negara
Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu bentuk pendidikan karakter
bangsa dan bela negara dalam mewujudkan poros maritim dunia adalah dengan
cara pengembangan sejak dini budaya maritim terhadap generasi muda.
Pengembangan budaya maritim ini juga bertujuan untuk mewujudukkan
masyarakat yang orientasi utamanya adalah kehidupan di laut karena pada
dasarnya Negara Indonesia yang merupakan Negara Kepulauan dan juga
membentuk kewaspadaan nasional menghadapi ancaman-ancaman maritim di
Negara Indonesia. Pengenalan budaya maritim dapat diterapkan pada
pendidikan dasar generasi muda, pengembangan pariwisata, dan melakukan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan tentang menjaga lingkungan laut.

Budaya maritim ketika sudah melekat kepada perilaku dan juga menjadi
identitas maka menjadikan budaya tersebut sebagai karakter Bangsa Indonesia.
Hal ini tentu saja meningkatkan kewaspadaan nasional yang berorientasi kepada
kemaritiman. Kewaspadaan nasional yang tinggi tentu saja akan menciptakan
ketahanan nasional yang kuat juga dalam menjaga Negara Indonesia sebagai
Negara Maritim. Pengertian negara maritim adalah negara yang sebagian besar
siklus hidupnya berhubungan dengan laut meliputi kegiatan ekonomi, politik,
sosial dan budaya. Masyarakat yang sebagian besar hidupnya bergantung pada
laut tentu saja akan lebih waspada terhadap perubahan dan ancaman yang akan
terjadi dalam pembentukan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

9
Supriyadi
120180302020
Keamanan Maritim

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, M. Arif Zainul dan Muhammad Musa. 2017.Pengenalan Bidang


Kemaritiman Sejak Usia Dini Melalui Pembelajaran Tematik Kelautan pada
Siswa Taman Kanak-Kanak, Jurnal Pendidikan Geografi :Kajian, Teori, dan
Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22,No.2, Juni
2017 Halaman: 93-104.

Husain, F. .2011. Sistem Budaya maritim Komunitas Nelayan Lungak Desa


Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jurnal Komunitas 3 (1)
(2011) : 40-50.

Kuncoro, F .2015.Membangun Kekuatan Nasional Dengan Mewujudkan Visi


Poros Maritim Dunia, Jurnal Pertahanan Agustus 2015, Volume 5, Nomor
2.

Octavian, A. dan Bayu A. Yulianto. 2014.Budaya Identitas dan Masalah


Keamanan Maritim. Bogor:Universitas Pertahanan.

Wahyono S.K. 2009.Indonesia Negara Maritim.Jakarta:Teraju.

Itsmis.2018.Hidupkan Budaya Maritim Nusantara, ITS Akan Dirikan Pusat


Unggulan IPTEK, https://www.its.ac.id, Diakses pada tanggal 6 Desember
2018.

OkeZone.2014.Budaya Maritim Indonesia Didominasi Tiga Etnis,


https://news.okezone.com, Diakses pada tanggal 6 Desember 2018.

Siry, H.2011.Budaya maritim dalam Konteks Global dan Modern (Kasus


komuniti-komuniti Nelayan di Indonesia), disampaikan pada kongres
kebudayaan V, Bukittinggi, Sumatra Barat Tgl. 20-23 Oktober 2003.

10

Anda mungkin juga menyukai