Anda di halaman 1dari 2

Nama : Inayatul Maimonah

Nim : 33020170080
Mata Kuliah : Hukum Acara Peradilan Agama
Kelas :E
JAWABAN, REPLIK DAN DUPLIK DI PERADILAN AGAMA

A. Jawaban
Setelah mengemukakan eksepsi (tangkisan), selanjutnya disampaikan jawaban
terhadap pokok perkara (Pasal 74 ayat 1 UU No. 5/1986). Jawaban atas pokok perkara,
berisikan sangkalan-sangkalan terhadap dalil-dalil gugatan penggugat. Adapun, secara
umum suatu jawaban biasanya berisikan:
a. Bantahan
Bantahan yang dimaksud adalah suatu pengingkaran terhadap apa yang dikemukakan
penggugat dalam dalil-dalil gugatannya.
b. Pengakuan/pembenaran
Di dalam jawaban ada kemungkinan tergugat mengakui kebenaran dalil-dalil gugatan
penggugat. Untuk menghindarkan agar jangan sampai ada pengakuan yang tidak
memerlukan pembuktian lagi biasanya digunakan kata-kata “seandainyapun itu
benar” atau “qwodnoon”. Maksudnya tidak membantah secara tegas, tetapi juga tidak
mengakui secara tegas, tetapi juga tidak mengakui secara pasti.
c. Fakta-fakta lain
Di dalam jawaban itu tergugat ada kemungkinan juga mengemukakan fakta-fakta
baru untuk membenarkan kedudukannya.
Cara menjawab ini agar mudah dilakukan dengan jalan mengikuti poin-poin gugatan.
Ada pula dalam menjawab terlebih dahulu mengulang dalil gugatan yang hendak
dijawabnya, baru kemudian memberikan dalil-dalil jawabannya. Namun guna
menghemat waktu dan tenaga serta pikiran lebih baik langsung memberikan poin-
poin jawaban saja.
B. Replik
Sidang replik yaitu kesempatan yang diberikan oleh hakim kepada pemohon
untuk menanggapi jawaban termohon sesuai dengan pendapatnya, atau tetap
mempertahankan permohonannya, mengulangi permohonan, menegaskan dan
melengkapi atau menambah keterangan yang dianggap perlu untuk memperjelas dalil-
dalilnya pada surat pemohonannya. Atau dapat juga mengubah sikap dengan
membenarkan jawaban/bantahan termohon.
Misalnya pemohon dalam surat permohonannya mendalilkan bahwa termohon
sering melalaikan kewajibannya, tidak bersedia melayani pemohon dalam hubungan
suami istri, suka bersikap kasar terhadap pemohon. Sehingga pemohon ingin bercerai,
termohon dalam rekonvensi menggugat balik agar pemohon bersikap baik kepada istri,
memberikan nafkah lahir dan batin sesuai dengan kesanggupan pemohon. Dalam
rekonvensi termohon memohon agar anak tetap berada di bawah pengasuhan dan
pemeliharaan termohon.
C. Duplik
Sidang duplik merupakan jawaban atau tanggapan dari replik. Termohon
mengajukan duplik yang pada pokoknya mengulangi dan menegaskan kembah jawaban
serta gugatan rekonvensinya.
Acara replik dan duplik (jawab menjawab) ini dapat diulangi sampai pada titik
temu antara pemohon dan termohon dan/atau dianggap cukup oleh hakim.
Bila cara jawab menjawab dianggap telah cukup namnun masih ada hal-hal yang
tidak disepakati oleh pemohon dan termohon sehingga perlu dibuktikan, kemudian acara
dilanjut ke tahap pembuktian.

Anda mungkin juga menyukai