Anda di halaman 1dari 2

JUDUL Sistem Pendingin Paksa Anti Panas Lebih (Over Heating) pada

Rem Cakram (Disk Brake) Kendaraan


NAMA JURNAL JURNAL TEKNIK MESIN
VOLUME DAN HALAMAN Vol. 12, No. 2. Dan hal 97-101
TAHUN Oktober 2010
PENULIS Joni Dewanto dan Andreas Wijaya
REVIEWER -ACHMAD CHUSNU RISWANTO (18.02.0250)
-FEDIMA PRAMESWARI RADITYA (18.02.0260)
-JATMICHO (18.02.0265)
-M.ABDUL KHANAN (18.02.0271)
-MUHAMAD FA’IZAL (18.02.0272)

TANGAL REVIEWER 16/11/2020


LATAR BLAKANG Meningkatnya jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan
penambahan ruas jalan, berpotensi meningkatkan angka
kecelakaan lalu lintas
TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan upaya mengembangkan kemampuan
rem kendaraan jenis cakram untuk menghindari terjadinya pans
lebih dengan sistem pendingin yang berkerja secara aktif
PERMASALAHAN Kasus panas lebih sering terjadi pada jenis rem cakram karena
rem cakram memiliki efek pengereman yang besar, tetapi bidang
pemindahan panasnya relatif sempit. Selain dapat memacetkan
gerakan piston pendorong kampas rem, over heating juga akan
menurunkan koefisien gesek kampas rem secara drastis .
METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan pengujian emperik menggunakan
dua model sistem pendingin rem paksa
HASIL PENELITIAN Hasil pengujian rem dengan pendingin udara pada beban
tetap dan putaran cakram 2200, 2600 dan 3000 rpm ditunjukkan
pada Gambar 4. Slop kurva karakterisitik pada pengujian tersebut
berubah secara signifikan pada kecepatan putar cakram yang
berbeda.
pada hasil pengujian dengan tekanan brake pad yang
bervariasi (80, 90 dan 100 N), baik untuk sistem rem yang
menggunakan udara maupun air sebagai media pendingin,
seperti ditunjukkan pada Gambar 5 dan 6. Fenomena ini sesuai
dengan persamaan keseimbangan energi pada saat pengereman.
Bahwa besarnya tenaga kinetik yang dipindahkan ke cakram yang
diubah menjadi panas dengan cara gesekan, sebanding dengan
gaya tekan pada brake pad dan kuadrat putaran cakram.
Sehingga karakteristik kenaikan temperatur rem lebih sensitif
terhadap putaran cakram dari pada perubahan gaya
pengereman.
Hasil pengujian pada Gambar 4, 5 atau 6 dapat
mensimulasikan suatu karakteristik kenaikan temperatur rem
pada berbagai kondisi, baik pada putaran cakram dan gaya
pengereman yang tetap maupun berubah. Pengereman dengan
putaran cakram dan beban yang relatif ringan dan tetap
mengungkapkan suatu kondisi pengereman kendaraan pada
jalan yang menurun diperbukitan dan berlangsung relatif lama.
Pengereman dengan putaran cakram dan beban yang relatif
besar dan berubah, mengungkapkan kondisi pengereman
mendadak. Kedua model pengereman ini sangat berpotensi
menimbulkan kegagalan fungsi rem karena terjadinya panas
berlebihan. Dari hail simulasi emperik tersebut nampak bahwa
rem dengan sistem pendingian air lebih efektif karena dapat
menunda waktu terjadinya over heating dengan cukup signifikan
bahkan pada beban yang berat, over heating dapat dihindari.
KELEBIHAN Kelebihan dari jurnal ini pengambilan data dilaksanakan dengan
langsung dan baik, serta di cantumkan juga hasil grafik
pengukurannya di dalam jurnal sehingga memudahkan dalam
memahaminya, dan referensinya juga sudah lumayan banyak.
KEKURANGAN Kekurangan dari jurnal ini yaitu bukti pelaksanaan prakteknya
yang masih kurang dan hasil yang lain sepertinya masih belum di
tampilkan, sehinngga membuat kurangnya kedetailan di dalam
jurnal ini.
POPULASI Populasi yang digunakan dalam metode penelitian diatas adalah
populasi beban,populasi rpm dan media pendinginannya
SAMPEL 1. Sampel pada populasi beban adalah 80 N,90 N,100 N
2. Sampel pada populasi putaran mesin dalam 1 menit
adalah 2200 rpm,2600 rpm,dan 3000 rpm
3. Sampel pada populasi media pendingin (menggunakan
pendingin air) adalah 80 N,90 N,100 N
TEKNIK SAMPLING Teknik Sampling yang digunakan adalah mengambil sampel
dengan berbeda media pendinginan dengan masing-masing
variable yang akan diuji.
VARIABEL BEBAS Sistem Pendingin Paksa,hal ini karena system pendingin paksa
merupakan variable yang akan diteliti apakah dapat
memengaruhi kerja rem cakram apabila terjadi panas
berlebihan,yang akan mengakibatkan gagal berfungsi dengan
baik.
VARIABEL TERGANTUNG Sistem Pendingin Paksa (Variabel bebas) hasil dari penelitian
system pendingin paksa dapat dikembangkan syste pendingin
aktif (Variabel tergantung), yang bekerja pada rem cakram
berupa kabut air yang disemprotkan pada caliper yang dapat
mengendalikan kenaikan temperature dan menghindari
terjadinya panas lebih pada berbagai kondisi pengereman secara
efektif.

Anda mungkin juga menyukai