PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan produk-produk yang berbasis syariah dibidang lembaga keuangan
makin marak pada saat ini, tidak terkecuali dengan Pengadaian. Perum Pengadaian pun
mengeluarkan produk yang berbasis syariah, yang masih sering disebut sebagai
Pegadaian Syariah. Pegadaian Syariah memiliki karakter yang berbeda dengan
Pengadaian Konvensional pada umumnya, karakteristik tersebut sebagaimana tertera
dalam prinsip syariah mengenai lembaga keuangan, yaitu tidak adanya praktik-praktik
yang diharamkan sesuai syariah agama seperti riba, gharar dan maisir.
Guna menghindari praktik-praktik yang diharamkan dalam prinsip Islam, maka dalam
operasional kegiatan pengadaian syariah meenggunakan dua akad, yaitu :
a. Akad Rahn adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk
mengembalikan seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini Pegadaian
menahan barang bergerak sebagai jaminan atas hutang nasabah.
b. Akad Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas
barangnya sendiri. Melalui akad ini, dimungkinkan bagi Pegadaian untuk menarik
sewa atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad.
Dengan menggunakan kedua akad tersebut kegiatan usaha yang dijalankan oleh
Pegadaian Syariah dinilai dapat menghindari dari praktik-praktik yang diharamkan. Pada
dasarnya konsep operasi Pegadaian Syariah mengacu pada sistem administrasi modern
yaitu azas rasionalitas, efesiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai agama.
Fungsi operasi Pegadaian Syariah sendiri dijalankan oleh kantor-kantor cabang
Pegadaian Syariah/Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai sattu unit organisasi
dibawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian.ULGS ini merupakan unit bisnis
Mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional.
1.2. Rumusan Masalah
A. Apa yang dimaksud dengan gadai konvensional dengan gadai syariah?
B. Bagaimana mekanisme kerja pada gadai konvensional dengan gadai syariah?
C. Bagaimana kegiatan usaha Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah?
D. Apa saja Produk-produk jasa yang ditawarkan Pegadaian Konvensional dan
Pegadaian Syariah?
1.3. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui secara detail pengertian, perbedaan, persamaan, ketentuan serta
cara kerja pada Pegadaian Konvensional dan Pegadaian Syariah agar dapat digunakan
dalam kehidupan guna mengatasi masalah dengan cara menghindari dari perbuatan yang
dilarang oleh agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak ditentukan
sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan presentase tertentu. Sebagai
contoh, emas yang menurut harga pasar adalah senilai Rp 100.000, nilai taksirannya
tidak sebesar Rp 100.000. Nilai taksiran emas tersebut adalah sebesar Rp 88.000. angka
pengali sebesar 88% ditentukan oleh Perum Pegadaian, dan angka ini bukanlah angka
baku yang tetap sepanjang masa, dengan kata lain angka ini bisa mengalami perubahan.
Perum pegadaian sudah menetapkan pengali untuk berlian adalah 45%, angka pengali
untuk tekstil adalah 83%, dan seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan acuan
untuk menentukan besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.
· Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan besarnya
pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas menentukan jumlah
uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan jumlah uang pinjaman ini juga
berdasarkan persentase tertentu terhadap nilai taksiran, dan presentase ini juga telah
ditentukan oleh Perum Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara
80-90%.
· Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu pemberian
pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan pelunasan pinjaman yang telah
diterima. Pada dasarnya nasabah dapat melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus
menunggu waktu jatuh tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga)
dibayarkan langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau
penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain, nasabah
dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
· Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan
oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-hal
berikut:
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang yang
digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak memperpanjang
batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh
kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1) Pokok pinjaman
2) Sewa modal atau bunga
3) Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang lebih
rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal pemberian pinjaman kepada
nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh
negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh perum pegadaian.
· Manfaat
ü Bagi nasabah
Manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum
Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dalam
waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Di
samping itu, mengingat jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa
pegadaian, maka nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain :
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.penaksiran atas suatu barang antara penjual dan
pembeli sering sulit sampai pada suatu kesepakatan yang sama.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya.
Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang
bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan suatu
barang bergerak dapat menempatkan barang bergeraknya di Perum pegadaian.
ü Bagi Perum Pegadaian
Manfaat yang diharapkan dari Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah :
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum pegadaian.
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang
bergerak dlam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat
yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
d. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh oleh
Perum Pegadaian digunakan untuk :
1) Dana pembangunan semesta (55%).
2) Cadangan umum (20%).
3) Cadangan tujuan (5%).
4) Dana sosial (20%).
2.6. Produk-produk Pegadaian
1. KCA (Kredit Cepat Aman)
Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur
pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi
rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.
Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang
pinjaman yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian
pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya
berupa benda bergerak, baik berupa barang perhiasan emas dan berlian, elektronik,
kendaraan maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4
bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal
dan biaya administrasinya saja.
2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM)
serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian
sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi
Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang
cepat, mudah dan murah.Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para
pengusaha UMKM adalah kredit KREASI.
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
Prosedur pengajuannya sederhana, mudah dan cepat.
Dalam tempo 3 hari kredit sudah bisa cair.
KREASI dapat diperoleh di kantor cabang diseluruh Indonesia.
Jangka waktu pinjaman fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, atau pun
36 bulan.
Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah, hanya 0.9% per bulan, flat.
Agunan BPKB kendaraan bermotor (mobil plat kuning / hitam, serta sepeda motor)
sehingga kendaraan dapat tetap dipergunakan untuk mendukung operasional usaha.
Pelunasan kredit dilakukan dengan angsuran tetap setiap bulan.
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk
sewa modal.
Persyaratan :
a. Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga
b. Menyerahkan dokumen usaha yang sah
c. Usaha telah berjalan minimal 1(satu) tahun
d. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotokopi
STNK, dan faktur pembelian)
e. Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Prosedur pemberian KREASI :
a. Nasabah mengisi formulir aplikasi Kredit KREASI.
b. Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, agunan dan persyaratan lainnya.
c. Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen yang diserahkan.
d. Petugas melakukan survey ke tempat usaha untuk menganalisis kelayakan usaha serta
menaksir agunan.
e. Nasabah bersama istri / suami menandatangani surat perjanjian kredit
f. Pencairan kredit.
3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan
Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian
pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.
Keungulan :
a. Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu yang relatif
cepat.
b. Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12 bulan, 24 bulan,
ataupun 36 bulan.
c. Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8% per tahun.
d. Agunan perhiasan hanya emas
e. Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan
f. Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah
angsuran tetaP
g. Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam memberikan
pelayanan
h. Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa
modal.
Persyaratan :
a. Membawa agunan berupa perhiasan emas
b. Fotocopy Identitas Diri (KTP dan KK)
c. Fotocopy Surat Ijin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari Lurah/Kades.
Prosedur Pemberian Kredit :
a. Nasabah mengisi formulir aplikasi kredit KRASIDA
b. Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas, serta persyaratan
lainnya
c. Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yangdiserahkan
d. Petugas Pegadaian menaksir agunan yang diserahkan
e. Bersama Suami/Istri untuk menandatangani surat perjanjian kredit
f. Pencairan kredit
4. Gadai Syariah ( Ar- Rahn)
RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah,
dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan
pemeliharaan barang jaminan).
Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah, untuk solusi
pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.
Persyaratan:
a. Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, Paspor, dll).
b. Mengisi formulir permintaan Rahn.
c. Menyerahkan barang jaminan (marhun) bergerak, seperti: perhiasan emas, berlian;
kendaraan bermotor; barang-barang elektronik.
Prosedur Pemberian Pinjaman (Marhun Bih):
a. Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn.
b. Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri dengan fotocopy
identitas serta barang jaminan ke loket.
c. Petugas Pegadaian menaksir (marhun) agunan yang diserahkan.
d. Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran marhun.
e. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan menerima
uang pinjaman.
5. Jasa Taksiran
Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai
harta benda miliknya.
Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai
atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru
taksir berpengalaman.
Kepastian nilai atau kualitas suatu barang.Misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat
memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar
mempunyai nilai investasi yang tinggi.
6. Jasa Titipan
Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box. Harta dan surat
berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salahgunakan
orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan
sendiri.
Jika anda mendapatkan kesulitan "mengamankan"nya di rumah sendiri, karena akan
dinas ke luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah haji, berlibur, sekolah di luar negeri ,
dll.Percayakan saja penyimpanannya kepada kami.Jangka waktu penitipan dua minggu
sampai dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga dan
melindunginya dengan penuh perhatian.
7. KRISTA
Membantu mengembangkan Usaha Rumah Tangga, serta menyejahterakan
masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, Usaha Rumah
Tangga melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah.Salah
satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah
kredit KRISTA. KRISTA adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang diberikan kepada
Usaha Rumah Tangga untuk pengembangan usahanya.
a. Prosedur pengajuannya sangat mudah.
b. Pelayanan mudah, cepat dan aman
c. Proses ± hanya 3 hari.
d. Pinjaman sampai dengan Rp 3.000.000,00
e. Pinjaman dapat diangsur sampai 36 bulan dengan jumlah angsuran tetap.
f. Sewa modal cukup kompetitif, hanya 1% per bulan.
g. Agunan tidak menjadi persyaratan mutlak.
Persyaratan :
a. Pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil / tukang sayur / K5)
b. Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan.
c. Menerapkan system tanggung renteng pada anggota kelompok.
d. Tidak sedang mempunyai hutang modal kerja kepada kelompok usaha / lembaga
keuangan lain.
e. Tempat tinggal / domisili jelas dibuktikan dengan identitas diri (KTP dan KK).
8. ARRUM (ar-rahn untuk usaha mikro kecil)
Bagi Anda para pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan ARRUM untuk
pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.
Keunggulan:
a. Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (± 3 hari), serta biaya-biaya yang
kompetitif dan relatif murah.
b. Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan,
hingga 36 bulan.
c. Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor) sehingga fisik
kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha.
d. Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran agunan.
e. Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap.
f. Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon ijaroh.
g. Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam memberikan
pelayanan.
Persyaratan:
a. Calon nasabah merupakan pengusaha mikro kecil dimana usahanya telah berjalan
minimal 1 tahun
b. Memiliki kendaraan bermotor (mobil/motor) sebagai agunan pembiayaan
· Melampirkan:
a. Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK)
b. Copy KTP Suami/Istri
c. Copy Surat Nikah
d. Copy dokumen usaha yang sah (bagi pengusaha informal cukup menyerahkan surat
keterangan usaha dari Kelurahan atau Dinas terkait)
e. Asli BPKB Kendaraan bermotor
f. Copy rekening koran/tabungan (jika ada)
g. Copy pembayaran listrik dan telpon
h. Copy pembayaran PBB
i. Copy laporan keuangan usaha
j. Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Proses memperoleh pembiayaan ARRUM.
a. Mengisi formulir aplikasi pembiayaan ARRUM
b. Melampirkan dokumen-dokumen usaha, agunan, serta dokumen pendukung lainnya
yang terkait.
c. Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan.
d. Petugas Pegadaian melakukan survey analisis kelayakan usaha serta menaksir agunan.
e. Penandatanganan akad pembiayaan.
f. Pencairan pembiayaan.
9. Mulia
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan
manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi
yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil.
Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam Mulia
oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu
Fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi Abadi Abadi adalah persetujuan atau
kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah
pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati.
Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia :
Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
1) Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
2) Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang
3) Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
a. Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset Anda
b. Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang
mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau
menyehatkan cashflow keuangan bisnis Anda, dll.
c. Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, dan 1kg
Persyaratan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi :
· Copy KTP Pemohon
· Copy Kartu Keluarga
· Copy NPWP
· Copy AD/ART
· Menyerahkan Uang Muka
a. Perorangan
b. Badan Usaha
10. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan
Western Union.
Keuntungan dan keunggulan :
· Dapat dilayani di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.
· Standar layanan yang berkualitas dalam hal Keamanan, Operasi dan Layanan
Pelanggan.
· Cara Cepat dan mudah pengiriman ke seluruh dunia.
· Transaksi aman dan hanya dibayarkan kepada orang yang dituju.
· Biaya yang cukup kompetitif.
· Tanpa harus memiliki Rekening Bank
· Tidak ada biaya apapun untuk penerima uang.
ü Syarat yang harus dipenuhi nasabah Pengirim Uang :
· Mengisi dan melengkapi form Pengiriman Uang.
· Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)
· Mengetahui nama dan alamat lengkap Calon Penerima Uang
ü Syarat yang harus dipenuhi nasabah Penerima uang :
· Mengisi dan melengkapi form Menerima Uang.
· Membawa Nomor Kontrol Kiriman Uang atau MTCN.
· Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)
· Mengetahui dengan baik nama pengirim.
· Mengetahui tempat asal uang.
· Mengetahui dengan benar berapa jumlah yang akan diambil.
2.7. Perbedaan Pengadaian Konvensional dengan Pengadaian Syariah
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Pada keterangan diatas, dapat kita simpulkan bahwa pegadaian konvensional
dengan pegadaian syariah yakni secara umum tidak ada berbedanya dari sisi peminjam.
Hanya saja, bunga yang dikenakan pada pegadaian konvensional, diganti dengan biaya
penitipan pada pegadaian syariah. Sedangkan pada pegadaian syariah mempunya
mekanisme sedikit berbeda yaitu apabila ada orang yang membutuhkan uang dan mereka
datang ke pegadaian syariah, kemudian dilakukan penaksiran terhadap barang yang
digadai, orang tersebut akan mendapat sejumlah dana sesuai dengan nilai taksiran
tersebut. Sampai saat ini masih sama dengan pegadaian konvensional, dimana terjadi
proses pinjam-meminjam uang. Bedanya di pegadaian konvensional dikenakan bunga
yang biasanya disebut dengan jasa uang, sedangkan di pegadaian syariah mereka tidak
mengenakan bunga atau jasa uang, melainkan jasa penitipan tempat penitipan barang,
jasa penitipan barang dikaitkan dengan suatu rate tertentu. Misalnya kalau barangnya
sekian gram, biaya penitipannya sekian. Sehingga nasabah dikenakan charge berupa
biaya penitipan barang.
3.2. Saran
Saya sebagai penulis sangat menyadari akan kekurangan dalam makalah yang
telah saya sajikan ini. Saya berharap kita lebih banyak lagi membaca buku refrensi
tentang pegadaian, supaya kita lebih paham lagi tentang pegadaian umum maupun
syari’ah. Dan saya juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dalam
menyempurnakan tulisan saya ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : Raja Grapindo Persada, 2008),
Edisi Revisi, hlm 263
http://usaha-umkm.blog.com/info-kredit/sumber-modal-pegadaian/
http://ulgs.tripod.com/aboutme.html
http://Id.wikipedia.org/wiki/pegadaian
http://dwiajisapto.blogspot.com/2012/11/perbandingan-pegadaian-konvensional.html