Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah korelasi yaitu penelitian yang dilakukan

untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel lain. Dengan

pendekatan cross sectional yaitu peneliti hanya melakukan observasi satu

saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu

waktu yang bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subjek

hanya dikenai satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut dan

pengulangan pengukuran (Saryono, 2011)

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Nursalam, 2003). Populasi pada penelitian ini adalah

pasien anak usia 0-18 tahun yang dirawat inap di Ruang Soka B RSUD

dr. Darsono Kabupaten Pacitan pada bulan januari sampai April 2021

dengan jumlah pasien rata-rata 40 anak setiap bulannya

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau

sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono,2015).

41
42

3.2.3 Teknik Sampling

Pengambilan sampel menggunakan Insidental sampling yaitu

metode penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu atau dijumpai dengan peneliti

(Sugiyono,2015).
43

3.3 Kerangka Kerja

Mengidentifikasi masalah :
Kecemasan Pada Anak yang dirawat di Ruang Soka B RSUD dr. Darsono

Menentukan tujuan penelitian :


Mengidentifiaksi hubungan terapi bermain dengan kecemasan

Identifikasi variabel
Variabel Independen Terapi Bermain
Variabel dependen Tingkat Kecemasan

Menentukan sampel:
Sample : pasien anak yang dirawat di Ruang Soka B RSUD dr Darsono Kabupaten Pacitan

Penyusunan kuesioner
Kuesioner Terapi Bermain dan Tingkat Kecemasan

Uji validasi dan Reliable

Pengambilan Data Primer


Penyebaran Kuesioner Terapi bermain dan Tingkat Kecemasan

Pengolahan data: Editing, coding,entry, Tabulating

Kesimpulan : Hasil penelitian diharapkan Ha yaitu ada hubungan terapi


bermain dengan tingkat kecemasan pada anak usia 0-18 tahun di Ruang Soka B
RSUD dr DarsonioKabupaten Pacitan

Gambar 3.1 Kerangka kerja Hubungan Pemberian Terapi Bermain Dengan

Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia 0-18 Tahun di Ruang

Soka B RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan


44

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Soka B RSUD dr. Darsono

Kabupaten Pacitan

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Maret 2021

3.5 Identifikasi Variabel

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen disebut juga dengan variabel bebas, variabel

ini merupakan suatu stimulus yang menimbulkan dampak pada variabel

dependen (Sugiono, 2013). Variabel independen penelitian ini adalah

terapi bermain

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga variabel terikat. Variabel ini

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiono, 2013). Variabel dependen pada

penelitian ini adalah Tingkat Kecemasan


45

3.6 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pemberian Terapi Bermain

Dengan Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia 0-18 Tahun Di

Ruang Soka B RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kriteria


Operasional Ukur Ukur
Variabel Aktifitas yang Konsep terapi Kuesioner Ordinal 1-5 Pasif
bebas: sering dilakukan bermain meliputi : bermain
Terapi anak dan
bermain dijadikan media 1.Pengertian bermain 6-10 Aktif
untuk bermain
2.fungsi bermain
distraksi,relaksasi
dan media 3.manfaat bermain
mengekspresikan dirumah sakit
perasaan 4. prinsip bermain
dirumah sakit
(Supartini, 2004)
Variabel Perasaan yang Aspek psikis dan Kuesioner Ordinal <6:Tidak ada
Terikat: tidak nyaman fisik meliputi 14 kecemasan
Tingkat yang dialami item HARS :
Kecemasan anak. Manifestasi 6-14:
cemas antara lain 1. Perasaan cemas kecemasan
2. Ketegangan ringan
1Fase Protes 3. Ketakutan
4. Gangguan tidur 15-27 :
2.Fase Putus asa 5. Gangguan kecemasan
kecerdasan sedang
3.Fase Pelepasan
6. Perasaan depresi >27
7. Gejala somatik kecemasan
8. Gejal sensorik berat
9. Gejala
kardiovaskuler
10. Gejala pernafasan
11. Gejala
gastrointestinal
12. Gejala
urogenetalia
13. Gejala vegetatif
14. Perilaku yang
ditunjukkan
selama
46

wawancara
(Hidayat,2007)

3.7 Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan adalah angket atau kuesioner dilakukan

dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan secara

tertulis kepada responden, keusioner dalam penelitian ini menggunakan

keusioner tertutup dimana responden tinggal memilih jawaban yang sudah

ditentukan. Dan dari jawaban yang diberikan penelitian ini merupakan angket

yang tidak langsung dimana responden menjawab tentang orang

lain( Saryono, 2011). Alat kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu :

a. Kuesioner Terapi Bermain pada anak yang dirawat di Ruang Soka

B RSUD dr. Darsono Kabupaten Pacitan yang terdiri dari 10 item

pertanyaan. Menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti

dengan memilih dari pertanyaan yang ada kemudian dari masing

masing jawaban dijumlahkan untuk mendapatkan keaktifan

bermain pada anak usia 0-18 tahun yaitu : apabila skor 1-5 berarti

bermain pasif dan 6-10 apabila bermain aktif

b. Kuesioner Tingkat Kecemasan pada anak yang dirawat di Ruang

Soka B RSUD dr.Darsono Kabupaten Pacitan yang terdiri dari 14

item pertanyaan.menggunakan kuesioner HARS dengan memilih

dari pertanyaan yang ada kemudian dari masing masing jawaban

dijumlahkan untuk mendapatkan tingkat kecemasan anak usia 0-18

tahun yaitu : Tidak ada kecemasan apabila skor <6, kecemasan


47

ringan apabila skor 4-14, kecemasan sedang apabila skor 15-27 dan

kecemasan berat apabila skor >27

3.8 Teknik Pengolahan data

Dalam penelitian dilakukan pengolahan data dengan tahap sebagai berikut

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat

kebenaran pengisian kuesioner dari responden. Hal ini dilakukan

ditempat pengumpulan data dimana ketika ada data yang kurang

dan belum lengkap peneliti meminta responden untuk

memperbaikinya sehingga didapatkan data yang lengkap

b. Coding

Peneliti melakukan pemberian kode pada data untuk mengolah

data, semua variabel diberi kode. Pada variabel independen yaitu

terapi bermain peneliti menggunakan

Variabel dependen tingkat kecemasan dimana jika kode 0 artinya

tidak ada kecemasan, kode 1 artinya kecemasan ringan, kode 2

kecemasan sedang dan kode 3 kecemasan berat.

c. Entry

Adalah suatu proses memasukkan data kedalam tabel dan dioleh

dengan program computer

d. Tabulating

Kegiatan memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel

kemudian diolah dengan bantuan computer


48

3.9 Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah menganalisis setiap variabel dari

hasil penelitian. Setelah dilakukan pengumpulan data dan data

dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk disajikan dalam

bentuk tabulasi, mean, median, modus, standat deviasi minimum

dan maksimum dengan cara memasukkan seluruh data dan dioleh

secara statistik deskriptif untuk melaporkan hasil dari bentuk

distibusi masing masing variabel (Notoatmodjo, 2005)

Analisa univariat dalam penelitian ini adalah terapi bermain

dan tingkat kecemasan pada anak usia 0-18 tahun yang

dikumpulkan dengan kuesioner kemudian ditabulasi,

dikelompokkan dan diberi skor. Untuk penelitian ini variabel terapi

bermain dan tingkat kecemasan merupakan jenis data kategorik.

Data demografi pasien anak meliputi jenis kelamin, umur, lama

dirawat ditabulasi dengan distribusi frekuensi dan presentasi

dengan bantuan computer.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga ada hubungan atau berkolerasi

(Saryono,2011). Analisa ini berfungsi untuk mengetahui hubungan

terapi bermain dengan tingkat kecemasan pada anak usia 0-18

tahun. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan uji korelasi Sparmean rho karena hipotesis penelitian


49

bersifat korelasi, skala varaibel ordinal, dan terdapat variabel bebas

dan terikat (Sugiono, 2015)

Untuk menguji kemaknanan digunakan batas kemaknanan

sebesar 5%(0,05). Jika hasil uji p=0,05 dikatakan ada hubungan

yang bermakna sedangkan jika hasil uji nilai p>0,05 dikatakan

tidak ada hubungan bemakna.

Selain menggunakan nilai p, hipotesis korelatif juga mengukur

berapa besar hubungan atau terdapat korelasi yang bermakna

antara terapi bermain dan tingkat kecemasan. Intrepetasi hasil uji

korelasi juga didasarkan pada kekuatan korelasi (r). Kekuatan

korelasi tersebut memiliki interprestasi sebagai berikut :

1. 0,00-0,199 Intrepetasi sangat rendah

2. 0,20-0,399 Interpetasi lemah

3. 0,40-0,599 Interpetasi sedang

4. 0,60-0,799 Interpetasi kuat

5. 0,80-1000 Interpetasi sangat kuat

3.10 Etika Penelitian

ada beberapa etika yang digunakan untuk mendukung kelancaran

penelitian diantaranya adalah :


50

a. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan persetujuan antara peneliti dengan

calon responden dengan memberikan lembar persetujuan, peneliti

menjelaskan tujuan penelitian kepada responden. Calon responden yang

bersedia menjadi responden maka dipersilahkan menandatangani lembar

persetujuan.

b. Anonimity (Kerahasiaan identitas)

Anonimity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak

mencantumkan nama responden dan tanda tangan pada lembar alat ukur,

dan menuliskan nomor responden pada lembar pengumpulan data

c. Confidentiality (Kerahasiaan informasi)

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau

masalah lainyang menyangkut privasi klien. Hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkanpada hasil penelitian yaitu, umur, jenis kelamin,

lama dirawat, terapi bermain,dan tingkat kecemasan

Anda mungkin juga menyukai