1. Sebutkan dan beri contoh pekerjaan yang terkait IT Business Development di
berbagai sektor industry teknologi informasi? Jawab: Manajer Pengembangan Bisnis Manajer Inovasi Bisnis Innovation Manager Business Development Manager Head of Business Development Kepala Pengembangan Bisnis
2. Jelaskan dan berikan contoh pekerjaan yang terkait
a) Bahasa pemograman b) Machine Learning c) Pengembangan Mobile Jawab: a) Web Develop Web developer terbagi dari 3 divisi yaitu Frontend Developer, Backend Developer, dan terakhir adalah Fullstack Developer. Frontend Developer memiliki tanggung jawab untuk membangun bagian interface dari sisi user. Untuk menjadi Frontend Developer kita harus paham bagaiamana menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Penguasaan berbagai framework dari CSS seperti Bootstrap dan Vue.js, React.js, Angular.js dari JavaScript akan membantu perkerjaan seorang Frontend Developer. Backend Developer merupakan kebalikan dari Frontend Developer yaitu mengurusi semua kebutuhan dibagian server dan proses pengolahan data di database. Apa saja yang dibutuhkan oleh seorang Backend Developer? PHP, Python, dan Node.js merupakan beberapa bahasa pemograman yang digunakan oleh para Backend Developer. Fullstack Developer merupakan perkerjaan yang bertanggung jawab dari sisi user interface dan sisi server secara bersamaan atau merupakan gabungan dari Frontend dan Backend. Untuk menjadi seorang Fullstack Developer kita harus menguasai teknologi yang ada disisi Frontend seperti HTML , CSS , JavaScript dan juga bahasa pemograman yang ada disisi Backend seperti PHP, Python, Node.js. b) Machine Learning Engineer bertanggung jawab untuk membuat program dan algoritma yang memungkinkan mesin untuk mengambil tindakan tanpa arahan manusia. c) Pengembangan mobile adalah sebuh inovasi yang di lakukan oleh manusia demi memajukan tekbologi sehingga lebih praktis dan lebih canggih contoh nya adalah mobile development. 2. Sebutkan dan jelaskan contoh kasus UU ITE yang terjadi di Indonesia? Jawab: Kasus UU ITE menimpa seorang guru honorer Baiq Nuril pada tahun 2017. Ia dijerat UU ITE karena terbukti telah merekam pembicaraan telepon kepala sekolah tempat ia bekerja yang menceritakan pengalaman seksualnya bersama perempuan lain yang bukan istrinya. Diketahui, Baiq sengaja merekam pembicaraan telepon itu sebagai senjata usai dirinya merasa dilecehkan. Rekaman tersebut kemudian tersebar setelah Baiq menceritakan kejadian tersebut pada salah satu teman kerjanya. Mengetahui hal tersebut, Baiq kemudian dilaporkan ke pengadilan dengan tuduhan pelanggaran Pasal 27 ayat 1 Undang-undang ITE. Akibatnya, ia dijatuhi hukuman selama enam bulan penjara dan denda sebesar Rp500 juta rupiah. Hingga saat ini kasus Baiq Nuril terus berlanjut. Yang terbaru, Baiq nuril telah mengajukan amnesti kepada Presiden Joko Widodo. Namun, hingga saat ini pengajuan amnesti tersebut masih menunggu persetujuan dari DPR.