Anda di halaman 1dari 4

Jangan coba coba menghitung kemurahan Tuhan kepada alam ini dan seisinya tidak akan mampu

dibuat daftarnya sampai akhir hayat mu. Kemurahan Tuhan dapat dilihat dari banyak hal, pertama
kemurahan internal yang diberikan pada kita manusia dan kedua kemurahan eksternal yaitu kepada
alam semesta. Apabila kita perhatikan pada diri kita maka kita akan merasakan kemurahan Tuhan
dari ujung rambut sampai dengan keujung kaki. Perhatikan untuk melindungi kepala dari terik panas
matahari diciptakannya rambut sebagai payung abadi yang tumbuh dikepala, kemudian
diciptakannya mata sebagai alat untuk melihat dalam berjalan di muka bumi agar kaki ngak
kesandung, diatas mata ada tumbuh alis mata yang berfungsi sebagai bendungan agar keringat atau
air tidak langsung kemata dan bila lolos dari alismata masih bisa ditahan oleh bulumata.

Kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada kita lainnya diciptakan alat kerja untuk mencari Rachmat
NYA di muka bumi seperti tangan dilengkapi dengan sepuluhjari untuk bekerja, coba kalau tidak ada
jari apa yang bisa dikerjakan tangan karena tidak bisa mencibit, mencubit, mengetik di laptop atau
menyentuh tombol di hand phone dan tangan tanpa jari kelihatan lucu dan juga bila jari tanpa kuku
kita tidak bisa menggaruk bila gatal. Untuk memudahkan menjelajahi muka bumi diciptakan dua kaki
agar gampang dan cepat bergerak dalam berusaha dan perhatikan dikaki ada jari kaki bayangkan bila
tidak jari kaki maka gerak kaki akan sangat terbatas karena tidak bisa berlari cepat tidak akan bisa
bermain bola dengan cantik.

Untuk menguatkan tubuh perlu makan dan makan melalui mulut dilengkapi dengan gigi yang kuat
mampu melumatkanan makanan seperti daging, ikan, ayam, buah buahan dengan halus agar mudah
dicernakan dilambung dan saat mengunyah keluarlah ludah sebagai enzim yang mempercepat
melunaknya makanan. Rupanya Tuhan juga tahu tentang keindahan maka mulut dilengkapi gigi
karena bila tanpa gigi maka muka akan jadi kempot dan kelihatan jelek contoh mereka yang sudah
tua gigi tinggal dua kelihatan lucu sekali apalagi saat mereka tertawa.

Kemudian mari kita lihat kemudahan yang diberikan Allah dalam memanfaatkan alam bagi
kehidupan, dimulai disediakannya air karena tanpa air tidak mungkin ada kehidupan, sumber mata
air berasal dari aliran sungai dari hulu sungai yang menampungnya dari sumber mata air yang
tersembunyi digunung, bukit dan hutan belantara yang pada dasarnya merupakan sumur luas untuk
menampung air hujan. Hujan terjadi karena adanya penguapan air dari lautan yang luas kemudian
menjadi gumpalan awan yang menyimpan uap air ditiup angin dan akhirnya menjadi hujan yang
ditampung oleh laut, gunung, hutan dan sungai yang semuanyasiklus yang teratur.

Selanjutnya Tuhan menciptakan siang dan malam serta matahari dan bulan, saat malam kita
beristirahat saat siang datang kita bekerja. Matahari bukti Tuhan memberikan kemudahan kepada
kita dalam hidup karena bila tidak ada matahari tidak ada siang, dengan matahari menyinari alam
seluruh alam menyambut dengan bahagia karena tanpa sinar matahari maka tumbuhan tidak akan
hidup seperti padi dan palawija dan pepohonan. Dikutub utara karena sedikitnya sinar matahari
maka terjadilah salju karena suhu udara dibawah nol inilah bukti bahwa matahari sangat dibutuhkan
supaya isi dunia ini tidak membeku seperti es di kutub utara.
Oleh karenanya patutkah kita tidak bersyukur atas segala kemudahan yang tidak berbatas yang
Tuhan berikan kepada kita. Saya kira tidak demikian, karena itu patutlah kita bersyukur kepada Allah
yang RachmatNYA terus tercurahkan kepada kita setiap detik tanpa pernah berhenti sejenakpun
kecuali kita telah dipanggil pulang menghadapinya untuk diminta pertanggung jawaban.

Resensi Artikel
Data Publikasi

a. Judul Artikel : Kemurahan Tuhan sungguh tidak Terbatas


b. Penulis : Firdaus Abdulah
c. Penerbit : Kompasiana.com
d Tanggal Terbit : 18 Oktober 2011
e. No Halaman :-
f. Tema : Kerohanian

Kepengarangan:
Firdaus Abdulah adalah seorang penulis dari Malaysia.Ia sebelumnya pernah menjadi
wartawan di Singapura, Dekan di salah satu universitas di Amerika,dan pernah menjabat
sebagai Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia.Ia menjadi terkenal setelah
menulis sebuah puisi yang berjudul "Tiga Pesan Pembangunan",Puisi ini telah dianggap
oleh beberapa pengulas dan pengkritik sastra sebagai puisi propaganda.Kini di hari-hari
yang sudah tua,ia memilih untuk mengurangi penulisan hal-hal berbau politk dan mulai
menulis hal-hal yang berhubungan dengan batiniah/kerohanian.contohnya adalah artikel ini
yang telah ia diterbitkan di kompasiana.com.
Ringkasan:

Kemurahan dan kebaikan Tuhan kepada kita dapat kita lihat dengan diciptakan alat kerja
untuk mencari Rachmat NYA di muka bumi seperti tangan dilengkapi dengan sepuluhh jari
untuk bekerja, coba kalau tidak ada jari apa yang bisa dikerjakan tangan karena tidak bisa
mencibit, mencubit, mengetik di laptop atau menyentuh tombol di hand phone dan tangan
tanpa jari kelihatan lucu dan juga bila jari tanpa kuku kita tidak bisa menggaruk bila gatal.
Untuk memudahkan menjelajahi muka bumi diciptakan dua kaki agar gampang dan cepat
bergerak dalam berusaha dan perhatikan dikaki ada jari kaki bayangkan bila tidak jari kaki
maka gerak kaki akan sangat terbatas karena tidak bisa berlari cepat tidak akan bisa
bermain bola dengan cantik.

Untuk menguatkan tubuh perlu makan dan makan melalui mulut dilengkapi dengan gigi yang
kuat mampu melumatkanan makanan seperti daging, ikan, ayam, buah buahan dengan
halus agar mudah dicernakan dilambung dan saat mengunyah keluarlah ludah sebagai
enzim yang mempercepat melunaknya makanan.

Kemudian mari kita lihat kemudahan yang diberikan Allah dalam memanfaatkan alam bagi
kehidupan, dimulai disediakannya air karena tanpa air tidak mungkin ada kehidupan,
sumber mata air berasal dari aliran sungai dari hulu sungai yang menampungnya dari
sumber mata air yang tersembunyi digunung, bukit dan hutan belantara yang pada dasarnya
merupakan sumur luas untuk menampung air hujan.

Hujan terjadi karena adanya penguapan air dari lautan yang luas kemudian menjadi
gumpalan awan yang menyimpan uap air ditiup angin dan akhirnya menjadi hujan yang
ditampung oleh laut, gunung, hutan dan sungai yang semuanya siklus yang teratur.

Matahari bukti Tuhan memberikan kemudahan kepada kita dalam hidup karena bila tidak
ada matahari tidak ada siang, dengan matahari menyinari alam seluruh alam menyambut
dengan bahagia karena tanpa sinar matahari maka tumbuhan tidak akan hidup seperti padi
dan palawija dan pepohonan.

Oleh karenanya patutkah kita tidak bersyukur atas segala kemudahan yang tidak berbatas
yang Tuhan berikan kepada kita.
Penilaian:
Keunggulan Artikel ini ada banyak,salah satunya adalah mengandung kata-kata yang
imanjinatif dan mudah dimengerti sehingga pembaca dapat mudah membayangkan tiap
kalimat dalam artikel ini,selain itu artikel ini sangat baik untuk dibaca karena dapat
memotivasi pembaca untuk lebih bersyukur kepada Tuhan.
tetapi didalam artikel ini juga terdapat banyak kekurangan,contohnya adalah Artikel ini
mengandung banyak typo sehingga ada kata-kata yang kadang susah dibaca,selain itu di
artikel ini juga tidak terdapat banyak spasi antar kata sehingga makin susah bagi pemcaca
untuk membacanya.Dan yang terakhir ada banyak kata dan kalimat yang gak nyambung
Kesimpulan:
Secara keseluruhan saya merokemendasikan bagi pembaca untuk membacanya,karena
mengandung banyak nasihat batiniah/motivasi rohani untuk bersyukur kepada
Tuhan,Menurut saya artikel ini layak dibaca bagi semua kalangan kecuali bagi pembaca
yang ateis dan juga pembaca yang rabun dekat,karena banyaknya typo dan kurangnya
spasi antarkalimat sehingga bagi pembaca yang rabun dekat akan susah untuk
membacanya.Saran saya kedepanya bagi penulis untuk menganulir ulang artikelnya
sebelum merilisnya ke public agar terhindar dari banyaknya typo/kurangnya spasi.

Sumber Artikel:
https://www.kompasiana.com/kedamaianhati/550fd870a33311be37ba7d42/kemurahan-
tuhan-sungguh-tidak-berbatas

B. Analisis

Aspek Resensi
Sistematika Judul,identitas
Artikel,Kepengarangan,Ringkasan/sinopsis,Penilaian,Kesimpulan
isi -Sinopsis yang diulas lebih banyak dibandingkan kepengarangan
-Unsur/Sistematika Resensi sudah lengkap
-Ide Pokok Pertama dalam synopsis tidak cocok/seperti
terpotong.
-Kepengarangan kurang menjelaskan latar belakang dari alasan
penulisan artikel melainkan lebih banyak mengulas latar
belakang penulis
Kebahasaan -Terdapat banyak kata yang tidak baku contohnya itu di kalimat
terakhir dalam “Penilaian” dimana digunakan kata “gak
nyambung” yang tidak baku.
-digunakanya kata “ateis” dalam kesimpulan yang dapat
menyinggung berbagai pihak,seharusnya penulis resensi tidak
menyebutkan/menghindari penyebutan hal -hal sensitive yang
berkaitan dengan kepercayaan.
-terdapat kesalahan dalam penulisan judul artikel dimana,awal
kata dalam seluruh judul harusnya berhuruf capital,tetapi ada
awal kata dalam judul yang tidak berhuruf capital.

Anda mungkin juga menyukai