Anda di halaman 1dari 3

Berikut adalah struktur organisasi pemerintah kota Medan, walikota bekerjasama dengan DPRD.

Di bawah Walikota dan Wakil Walikota terdapat staf ahli walikota. Kemudian, walikota dan wakil
walikota membawahi 21 camat, 21 Dinas Daerah, Sekretaris Daerah, 12 Lembaga teknik daerah. Dalam
hal ini camat, dinas daerah, bersama sekda dan 12 lembaga teknis daerah berkoordinasi di bawah
komando walikota dan wakil walikota. Dalam kepengurusan sekretaris daerah terdapat 4 asisten dan
bagian-bagiannya. DPRD sebagai mitra dari walikota dan wakil walikota dibantu oleh secretariat DPRD
dan bagian-bagiannya.

Anggaran     Realisasi Anggaran


Tahun
Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah Pendapatan Daerah
Rp Rp Rp Rp
2016 5,203,526,015,404 5,380,363,862,404 176,837,847,000 4,300,000,000,000
Rp Rp Rp Rp
2015 5,046,111,839,162 5,467,952,757,114 421,840,917,952 4,181,096,448,524

Tahun 2015 Pendapatan Daerah Belanja Daerah Selisih


Anggaran Rp 5,046,111,839,162 Rp 5,467,952,757,114 -Rp 421,840,917,952
Realisasi Anggaran Rp 4,181,096,448,524 Rp 4,316,645,669,628 -Rp 135,549,221,104
Selisih Rp 865,015,390,638 Rp 1,151,307,087,486 -Rp 286,291,696,848
Tabel 1.

Berdasarkan tabel 1, pemko Medan 2015 menganggarkan pendapatan daerah sebesar Rp


5.046.111.839.162 dan belanja daerah sebesar Rp 5.467.952.757.114. dari perhitungan tersebut, terjadi
pembengkakan anggaran belanja daerah sebesar RP 421.840.917.952. hal ini tentu akan mempersulit
pemerintah dan harus mencari alternative penambahan dana guna memenuhi anggaran pendapatan
daerah. Pada akhir periode, realisasi anggaran tahun 2015 pemko Medan mendapatkan pendapatan
daerah sebesar Rp 4.181.096.448.524 dan belanja Daerah Pemko Medan sebesar Rp 4.316.645.669.628.
perbandingan pendapatan dan belanja daerah mempunyai selisih Rp 286.291.696.848. berdasarkan
perbandingan realisasi anggaran pendapatan daerah dan belanja daerah pemko Medan tidak
menguntungkan karena terdapat selisih yang cukup besar sehingga memungkinkan pemko Medan harus
mempunyai langkah yang strategis dan efektif untuk mengecilkan pengeluaran. Selain itu, pemerintah
harus lebih mampu dalam memanfaatkan sumber daya alam dan pengembangan daerah sehingga bisa
meningkatkan pendapatan asli Daerah. Jika kita melihat kolom ke bawah, maka ada perbedaan yang
cukup signifikan pada pemko Medan pada Pendapatan Daerah 2015 menganggarkan Rp
5.046.111.839.162, akan tetapi pada realisasinya terjadi penurunan yang cukup signifikan sebesar Rp
4.181.096.448.524. penurunan ini tentu akan berdampak pada penurunan belanja daerah pemko
Medan sebesar Rp 4.316.645.669.628. meskipun Pemko Medan mampu menyesuaikan dengan Realisasi
Pendapatan, akan tetapi tetap terjadi defisit dana pada Pemko Medan.

Tahun 2016 Pendapatan Daerah Belanja Daerah Selisih


Anggaran Rp 5,203,526,015,404 Rp 5,380,363,862,404 -Rp 176,837,847,000
Realisasi
Anggaran Rp 4,300,000,000,000 Rp 4,530,000,000,000 -Rp 230,000,000,000
Selisih Rp 903,526,015,404 Rp 850,363,862,404 Rp 53,162,153,000
Tabel 2

Pada tahun 2016 pemerintah kota Medan pendapatan daerah pemko Medan dianggarkan
sebesar Rp 5.203.526.015.404 dengan anggaran belanja daerah sebesar Rp 5.380.363.862.404.
Berdasarkan anggaran belanja daerah dan anggaran pendapatan daerah diperoleh selisih sebesar Rp
176.837.847.000. Pada saat akhir periode pemko Medan mampu memperoleh pendapatan daerah
sebesar Rp 4.300.000.000.000 dengan belanja daerah sebesar Rp 4.530.000.000.000. Meskipun pada
realisasinya pemko Medan telah mampu menyesuaikan belanja daerah dengan pendapatan daerah akan
tetapi tetap terjadi defisit anggaran sebesar Rp 230.000.000.000. Dari anggaran pendapatan daerah
berbanding dengan realisasi anggaran pendapatan daerah terdapat selisih sebesar Rp 903.526.015.404.
anggaran belanja daerah berbanding dengan realisasi anggaran sebesar Rp 850.363.862.404. daris elisih
pendapatan daerah yang dikurangi anggaran dan realisasi anggaran dengan belanja daerah diperoleh
selisih akhir sebesar Rp 53.162.153.000.

Dari APBD dan Realisasi APBD yang dibuat Pemko Medan pada tahun 2015 dan 2016 tidak
menguntungkan karena belanja daerah pemko medan selallu lebih besar dari pendapatan daerah. Oleh
karena itu, diharapkan pemerintah kota Medan dapat memaksimalkan potensi yang ada di kota Medan
seperti pariwisata sehingga pendapatan daerah yang diperoleh nantinya dapat menutupi belanjan
daerah pemko Medan. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur di P
emko Medan sehingga diharapkan akan memunculkan minat investor untuk berinvestasi di kota Medan.

Soal 2

a) Jenis anggaran yang digunakan dalam pembuatan APBD Medan yaitu Incremental Budget.
Sistem penganggaran yang hanya menambahkan atau mengurai jumlah anggaran dengan
menggunakan data anggaran tahun lalu sebagai dasar perencanaan tahun sekarang, atau
anggaran tahun sekarang sebagai dasar perencanaan anggaran tahun depan.
b) Terdapat perubahaan APBD tahun 2015 dengan tahun 2016, hal ini dapat dilihat pada tabel
1 dan tabel 2. Kenaikan APBD 2015 dan 2016 ini dipicu kenaikan

Anda mungkin juga menyukai