Anda di halaman 1dari 24

TEKNOLOGI KEBIDANAN

TEPAT GUNA DALAM


PELAYANAN BAYI BARU
LAHIR DAN BALITA

SEPTIKA YANI VERONICA,S.ST,.M.Tr.Keb


A.OBAT DAN VAKSIN
1. 5 IMUNISASI DASAR LENGKAP (LIL)

PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan
sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang
antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap
penyakit tertentu. Imunisasi merupakan usaha
memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh
membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
tertentu.
TUJUAN IMUNISASI : MANFAAT IMUNISASI:
1. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang
Program imunisasi bertujuan disebabkan oleh penyakit dan
untuk memberikan kekebalan kemungkinan cacat atau
pada bayi agar dapat mencegah kematian.
penyakit dan kematian bayi 2. Untuk Keluarga
serta anak yang disebabkan oleh Menghilangkan kecemasan dan
penyakit yang sering berjangkit. psikologi pengobatan bila anak
(Proverawati, 2010). Tujuan sakit. Mendorong pembentukan
pemberian imunisasi adalah keluarga apabila orang tua
yakin bahwa anaknya akan
diharapkan anak menjadi kebal
menjalani masa kanak-kanak
terhadap penyakit sehingga yang nyaman.
dapat menurunkan angka 3. Untuk Negara
morbiditas dan mortalitas serta Memperbaiki tingkat kesehatan,
dapat mengurangi kecacatan mrnciptakan bangsa yang kuat
akibat penyakit yang dapat dan berakal untukmelanjutkan
dicegah dengan imunisasi. pembangunan negara.
JENIS IMUNISASI
1.Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah
dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh
berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap
antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat
mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah
imunisasi polio dan campak. Dalam imunisasi aktif terdapat
beberapa unsur-unsur vaksin, yaitu :
1.Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan
dimatikan, eksotoksin yang di detoksifikasi saja, atau
endotoksin yang terikat pada protein pembawa seperti
polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal dari ekstrak
komponen-komponen organisme dari suatu antigen.
Dasarnya adalah antigen harus merupakan bagian dari
organisme yang dijadikan vaksin.
Lanjutan..

2. Pengawet/stabilisator, atau antibiotik. Merupakan zat


yang digunakan agar vaksin tetap dalam keadaan lemah
atau menstabilkan antigen dan mencegah tumbuhnya
mikroba. Bahan-bahan yang digunakan seperti air raksa
atau antibiotik yang biasa digunakan.
3. Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa
cairan kultur jaringan yan digunakan sebagai media
tumbuh antigen, misalnya telur, protein serum, bahan
kultur sel.

4. Adjuvan, terdiri dari garam aluminium yang berfungsi


meningkatkan sistem imun dariantigen. Ketika antigen terpapar
dengan antibodi tubuh, antigen dapat melakukan perlawanan juga,
dalam hal ini semakin tinggi perlawanan maka semakin
tinggipeningkatan antibodi tubuh.
2. Imunisasi Pasif
Merupakan suatau proses peningkatan kekebalan
tubuh dengan cara memberikan zat immunoglobulin,
yaitu zat yang dihasilkan melalu suatu proses infeksi
yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan
yang didapatkan bayi dari ibu melalui plasenta) atau
binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi
mikroba sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi .
Contoh yang terdapat pada bayi yang baru lahir
dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi
dari ibunya melalui darah plasenta selama masa
kandungan,misalnya antibodi terhadap campak.
JENIS-JENIS VAKSIN
LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP

1. BCG 2. Hepatitis B 3. Polio

5. campak
4. DPT
JADWAL IMUNISASI DASAR LENGKAP
VITAMIN. K

Vitamin K merupakan vitamin larut dalam lemak yang


memiliki peranan penting dalam mengaktifkan zat-zat
yang berperan dalam pembekuan darah, Ada tiga
bentuk vitamin K yang diketahui yaitu:

❖Vitamin K1 (phytomenadione), terdapat pada


sayuran hijau
❖Vitamin K2 (menaquinone), dihasilkan oleh bakteri
normal usus (Bacteriodes fragilis)
❖Vitamin K3 (menadione), merupakan vitamin K
sintetik Dalam keadaan normal,
bayi baru lahir relatif mengalami kekurangan
vitamin K. Hal ini disebabkan karena
cadangan vitamin K bayi yang didapat dari
ibu sangat terbatas, selain itu sumber vitamin
K yang didapat dari ASI hanya mengandung
vitamin K dalam kadar rendah.Vitamin K
dapat diproduksi oleh bakteri normal dalam
saluran cerna, akan tetapi pada bayi baru lahir
kondisi saluran cerna masih dalam keadaan
steril (tidak ada bakteri normal usus) sehingga
vitamin K tidak dapat diproduksi. Fungsi
organ hati sebagai tempat metabolisme
vitamin K juga belum dapat berfungsi secara
matang terutama pada bayi kurang bulan
Apa akibatnya? Kurangnya kadar vitamin K
inilah yang dapat menyebabkan bayi baru lahir
memiliki resiko untuk mengalami gangguan
perdarahan atau yang lebih dikenal
dengan perdarahan akibat defisiensi vitamin K
(PDVK). Angka kejadian PDVK pada bayi baru
lahir berkisar antara 1:200 sampai 1:400 kelahiran
bayi yang tidak mendapat suntikan vitamin K.
Gejala utamanya adalah perdarahan.
PDVK dapat dibagi berdasarkan waktu terjadinya:
PDVK Dini– terjadi pada < 24 jam pertama setelah
kelahiran, Keadaan ini dapat dicegah dengan pemberian
suntikan vitamin K pada bayi baru lahir
PDVK Klasik– terjadi pada minggu pertama kehidupan,
bentuk yang paling umum,disebabkan oleh asupan
vitamin K yang tidak adekuat dan tidak diberikannya
suntikan vitamin K pada bayi baru lahir
PDVK Lambat–terjadi pada bayi usia 2 minggu-6 bulan,
sangat jarang terjadi akan tetapi sangat serius
menyebabkan kerusakan otak permanen bahkan
kematian Untuk mengetahui adanya PDVK perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
faktor-faktor pembekuan, sementara untuk pemeriksaan
kemungkinan perdarahan otak dapat dilakukan USG
atau CT Scan.
Perlukah vitamin K untuk bayi baru
lahir?
Ya! Karena gejala kekurangan vitamin K
tidak selalu terlihat dengan jelas, sekitar
1/3kasus terjadi tanpa adanya gejala
maupun faktor risiko yang jelas. Oleh
karena itu, pemberian suntikan vitamin K
perlu dilakukan pada setiap bayi baru
lahir sebagai tindakan pencegahan
terhadap kemungkinan terjadinya
perdarahan pada bayi baru lahir.
B. ALAT
1. Ingkubator
Kelahiran bayi prematur adalah bayi yang
belum cukup bulan untuk lahir tapi
diharuskan lahir karena adanya masalah
dalam kandungan.Ketuban yang peceh
lebih cepat bisa membuat air ketuban
terinfeksi kuman, jika terlalu lama di
biarkan lebih dari 18 jam, akibatnya bayi
bisa sesak nafas. Penyebab pecahnya
ketuban karena stres yang dialami bayi
dalam kandungan. Stresnya dapat
disebabkan oleh infeksi. Selain itu lahir
prematur bisa jadi karena kontraksi sang
ibu. Jika kontraksi terjadi sebelum
waktunya, bukan tak mungkin bayi akan
lahir prematur. Karena bayi stres, katup
mulut janin pun jadi terbuka dan air
ketuban bias terminum oleh bayi, sehingga
bayi akan mengalami sesak nafas.
Mengapa bayi prematur harus dirawat dengan
inkubator? bayi prematur memiliki ciri badan yang kecil
danberatnya tidak sampai 2500 gram. Bayi yang lahir
prematur harus dirawat dengan inkubator, sebab
pengaturan suhu tubuhnya belum stabil dan dia akan
gampang kedinginan. Inkubator dapat menjaga suhu
sebuah ruangan agar suhu tetap konstan dan stabil.
Suhu inkubator diatur dengan disesuaikan dengan berat
lahir atau usia kehamilan. Sesak nafas akibat
pengembangan paru-paru yang tidak bagus membuat
bayi perlu diberi oksigen. Namun pemberian oksigen
terlalu lama akan menyebabkan retina bayi rusak.
Setelah perawatan inkubator berakhir, mata bayi perlu
diperiksa secara berkala. Jika sudah stabil, bayi akan
dirawat oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat
atau perawatan metode ‘kanguru’. Metode ini, bayi
membutuh kan sentuhan kasih sayang dan akan
mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya
seperti saat dalam kandungan.
2. Blue Light
Ikterus adalah warna kuning yang tampak
pada putih mata (sklera) dan kulit bayi baru
lahir. Warna kuning itu pertanda terjadinya
penumpukan bilirubin, yaitu senyawa hasil
pemecahan sel darah merah, bisa karena sel
darah merah sudah tua atau ada proses
penghancuran yang abnormal.

Kadar bilirubin yang normal bergantung pada usia bayi. Contohnya, kadar
bilirubin12 mg/dl pada bayi kurang dari 24 jam adalah abnormal. Tetapi
kadar tersebut pada bayi cukup bulan usia 3 hari adalah normal. Bila bayi
tampak kuning, perlu diperiksa kadar bilirubin untuk menentukan
apakah kadarnya masih normal atau sudah abnormal sehingga perlu terapi.
Dianggap di atas normal bila kadar biliburin lebih dari12 mg/dl. Bila kadar
bilirubin di atas normal, dokter akan melakukan terapi sinar biru pada
bayi kuning tersebut. Terapi ini dilakukan di rumah sakit. Bayi diletakkan di
bawah lampu yang memancarkan spektrum cahaya biru dengan
panjang gelombang tertentu (ukurannya
sekitar 450 nanometer).
Fungsi terapi sinar biru ini akan mengubah bilirubin menjadi senyawa
yang larut dalam air sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh bayi.
Berapa lama bayi menjalani terapi sinar biru tergantung pada kadar
bilirubin, biasanya sekitar 2-4 hari. Bila kadar bilirubin 12-15 mg/dl,
terapi dilakukan selama 2-3 hari. Bila kadarnya mencapai 15-20 mg/dl
terapi dilakukan selama 3-4 hari .

Cara terapi:
•Bayi dalam boks disinar dari jarak 10–23,5 cm.
•Saat diterapi, mata bayi ditutup dengan kain kassa, agar
retinanya aman.
•Selama menjalani terapi, bayi harus sering disusui karena ASI
efektif dalam melancarkan proses buang air kecil dan buang
air besar, dan bayi terhindar dari dehidrasi akibat efek panas
sinar biru tersebut. Belum ditemukan efek negatif dari terapi
sinar biru terhadap kesehatan bayi bila dilaksanakan dengan
tepat. Terapi sinar biru masih dianggap aman dan tidak
mahal.
C .PROCEDURE

Manfaat I nisiasi Menyusui Dini (IMD) Pentingnya kontak kulit dan


IMD Inisiasi Menyusui Dini sangatlah penting karena mendatangkan
manfaat yang sangat banyak bagi si bayi khususnya. Beberapa hal
penting yang didapatkan dari IMD antara lain :
a. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi
merangkak mencari payudara. Ini akan menurunkan kematian
karena kedinginan (hypotermia).
b. Ibu dan bayi merasa lebih tenang. Pernapasan dan detak
jantung bayi lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis
sehingga mengurangi pemakaian energy.
c.Saat merangkak mencari payudara, bayi memindahkan
bakteri dari kulit ibunya dan ia akan menjilat-jilat kulit ibu,
menelan bakteri baik di kulit ibu. Bakteri baik ini akan
berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi,
menyaingi bakteri jahat dari lingkungan.
d.“Bonding” (ikatan kasih sayang) antara ibu-bayi akan lebih baik
karena pada 1- 2 jampertama, bayi dalam keadaan siaga. Setelah
itu, biasanya bayi tidur dalam waktu yang lama.

g.Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting


susu dan sekitarnya,emutan, jilatan bayi pada puting ibu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

h.Bayi mendapatkan ASI kolostrum yaitu ASI yang pertama kali keluar.
Cairan emas ini kadang juga dinamakan ‘the gift of life’. Bayi yang
diberi kesempatan inisiasi menyusu dini lebih dulu mendapatkan
kolostrum daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI
istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan
terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan
kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang
melindungi dinding usus bayi yang masih belum matang sekaligus
mematangkan dinding usus ini.
.
METODE KANGURU
1.Pengertian
Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus
menerus dengan sentuhan kulit ke kulit (Skin to skin contact)
antara ibu dan bayi prematur dan BBLR dalam posisi seperti
kanguru (Hadi, 2005).
2.PrinsipMetode Kanguru
Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator
dengan ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap
bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan
optimal (36.5–37.50C).
3.Tujuan metode kanguru
Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya
dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal.
Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak langsung secara
terus menerus.
4. Kriteria bayi untuk metode
kanguru 5. Pelaksanaan Metode Kanguru dapat
dilakukan pada waktu:
Adapun kriteria bayi untuk a. Segera setelah lahir
metode kanguru menurut b. Sangat awal, setelah 10-15 menit
Suriviana adalah a. Bayi dengan c. Awal, setelah umur 24 jam
berat badan>2000 gram. d. Menengah, setelah 7 hari perawatan
b. Tidak ada kelainan atau e. Lambat, setelah bayi bernafas sendiri
penyakit yang menyertai. tanpa O2
c. Refleks dan koordinasi isap dan f.Setelah keluar dari perawatan
menelan yang baik. incubator
d. Perkembangan selama di
inkubator (rumah sakit) baik. 6.Kriteria keberhasilan Perawatan
e. Kesiapan dan keikutsertaan
Metode Kanguru adalah:
orang tua, sangat mendukung
a. Suhu tubuh bayi stabil dan optimal
dalam keberhasilan
(36,5 0C-37,5 0C)
b. Kenaikan berat badan stabil
c. Produksi ASI adekuat
d.Bayi tumbuh dan berkembang optimal
e. Bayi dapat menetek kuat

Anda mungkin juga menyukai