Anda di halaman 1dari 68

z

PENGADAAN
BARANG DAN JASA
(PROCUREMENT)
Oleh : Ir. Arya Wirabhuana, M.Sc, CMPM
Pendahuluan:Procurement
 Merupakan salah satu proses kunci dalam supply Chain
management
 Dalam arti yang sempit, pembelian itu adalah semua
kegiatan yang berkaitan dengan membeli barang (a
process of purchasing).
 Kegiatan untuk mendapatkan bahan ketika dibutuhkan
dalam proses suply chain produk
 Kegiatan mencakup menentukan kebutuhan, memilih
rekanan, mendapatkan harga dan syarat-syarat
pembelian yang wajar, menerbitkan surat pembelian dan
menjamin delivery
 Pertimbangan penting meliputi harga, kualitas, lead
times, dan reliability.
 Industri manufaktur rata-rata membelanjakan 50-60 %
dari pendapatannya untuk bahan dan jasa dari luar.
3
Apakah Suatu Internal Supply Chain?

“Internal” Supply Chain suatu perusahaan terbentuk


dari aliran material, informasi and finansial antara
perusahaan itu dengan partner business langsungnya
(supplier).

Material flows

SUPPLIER MANUFACTURER CUSTOMER


Financial flows

Information flows

4
Internal Supply Chain process

5
Supply Chain Terintegrasi/ Diperluas
Supply chain yang melibatkan seluruh pelaku dalam
jaringan rantai supply dari suppliernya supplier – supplier -
manufacturer – distributor – retailer sampai konsumen.

Material flows

2nd tier 1st tier Manufacturer Wholesaler Retailer End-customer


suppliers suppliers

Financial flows

Information
flows

6
Proses Pengadaan

Proses Penentuan
Pembayaran
9 Kebutuhan / PR
1

Verifikasi
8 2 Membuat RKS & OE
Invoice Procurement

7 3 Sourcing

4 Pemilihan
Custom clearance
6 5 Vendor
Good Receipt
Proses PO
Monitor PO
Purchasing Process
1. Purchase
requisition dikirim
dari dept inventory
ke dept purchasing.
2. Purchase
requisition dikirim
dari dept yang lain
ke dept purchasing.
3. Purchase order
dikirim ke vendor
4. Salinan Purchase
order juga dikirim
ke dept inventory
dan dept lain.

9
Purchasing Process
5. Salinan Purchase
order juga dikirim ke
dept penerimaan
(receiving dept).
6. Salinan Purchase
order juga dikirim ke
bagian pembayaran
(account payable ).
7. Barang/jasa diterima
dari vendor.
8. Bukti penerimaan
dikirim ke bag
pembayaran (account
payable) dan diproses
9. Bukti penerimaan
dikirim ke bag
penerimaan.
10
Contoh Proses Procurement

11
Tanggung jawab secara umum
• Menentukan harga
• Pemilihan suppliers
• Negosiasi kontrak pembelian
• Melakukan pemesanan
• Menjaga hubungan dengan supplier
• Mengontrol performansi supplier
• Menjaga supplier database
• Melakukan keputusan make or buy
• Berpartisipasi dalam proyek value analysis (aktivitas
yang memberi nilai tambah ; studi pasar, alternatif
material sourcing, riset procurement,dll)

12
Specific Responsibilities or Activities of a
Typical procurement and Purchasing
Department
• Records, Data, and Basic Information
• Maintaining general purchase records
• Maintaining price records
• Maintaining parts history records
• Maintaining stock and consumption records
• Maintaining records of vendors performance
on price, quality and service
• Maintaining spesification files
• Maintaining catalogs file. 13
continue..

• Purchasing Research, Analysis and studies


• Conducting market studies and trends
• Conducting materials studies
• Conducting make or buy studies
• Conducting price-cost analysis
• Investigating supply sources
• Conducting supplier-plant visits and inspections
• Developing new supply sources
• Developing alternate materials and sources
• Participating in value analysis studies
• Developing computer-oriented purchasing systems
14
PROCUREMENT STRATEGY

15
Kebutuhan Untuk Pengadaan
Cara Pengadaan

1. Beli,
2. Buat,
3. Sewa,
4. Bantuan Antar Unit,
5. ……….

17
SUMBER PEMBELIAN
Pabrik.
Agen / Distributor
Pasar

I
II Toko
II
I I Supplier
V
BUYER
Sistem
perdagangan Import Lokal
18
Proses Lelang
PERSIAPAN PEMBUKAAN PENAWARAN
(JADWAL, RKS, OE)

EVALUASI
PENGUMUMAN &
PENDAFTARAN
NEGOSIASI

PRAKUALIFIKASI & UNDANGAN


PENETAPAN CALON
PEMENANG & KEPUTUSAN
PENYAMPAIAN DOK. LELANG
PENGUMUMAN PEMENANG
AANWIJZING
MASA SANGGAH
PENYAMPAIAN DOK.
PENAWARAN PENUNJUKAN PEMENANG

20
LSj - 20
KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA
PELELANGAN PEMILIHAN LANGSUNG PENUNJUKAN LANGSUNG
Dilakukan untuk:
KRITERIA 1. Dilakukan untuk: 1. Dilakukan untuk:
• Keadaan darurat;
PENGADAAN a. Pengadaan jasa a. Pengadaan jasa
konstruksi kompleks konstruksi kompleks • Business critical asset;
BARANG (teknologi tinggi/risiko (teknologi baru dan • Spesifik atau sole sources;
• Hak paten/OEM;
/JASA tinggi) Penyedia Jasanya sangat
• Knowledge insentive;
b. Pengadaan lainnya terbatas);
apabila dibutuhkan untuk b. Pengadaan jasa • Pekerjaan
dilakukan melalui konstruksi yang tidak bersifat lanjutan/tambahan
pelelangan kompleks; • Gagal lelang/pilsung;
2. Dilakukan oleh Panitia c. Pengadaan jasa konsultan • BUMN/Anak Perusahaan
Pelelangan (Ketua dan dan jasa lainnya; • Perguruan tinggi atau
Sekretaris dari Fungsi d. Pengadaan barang; Lembaga Penelitian;
Pengadaan) e. Pengadaan barang/jasa • Repeat order;
3. Wajib dilakukan terkait brand preference • Konsultan perseorangan s.d.
prakualifikasi (konstruksi dalam rangka standarisasi Rp200 juta
kompleks) dan pekerjaan 2. Dilakukan dengan cara:
lainnya apabila diperlukan. a. Mengundang min. 5
peserta, bila mungkin
sebanyak-banyaknya
(terdaftar dan belum
terdaftar) atau semua yang
terdaftar bila menggunakan
aplikasi e-Procurement;

21
KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA

MATERI Cash & Carry


Kriteria •Dpt dilaksanakan melalui
pengadaan online buying, toko,
Barang / supermarket, website
Jasa
belanja, dll.
•Batasan nilai s.d. Rp50 jt
•Dilakukan oleh Fungsi
Pengadaan
•Ketentuan lebih detail
mengenai PPh dan PPN

22
Metode Penyampaian Dokumen
Penawaran
• Satu sampul :
– Administrasi, teknis dan harga
– Dievaluasi sekaligus.
• Dua sampul
– Sampul I : Administrasi dan teknis
– Sampul II : harga
– Sampul I + II dimasukkan kedalam satu sampul penutup
– Sampul II dibuka jika sampul I lulus evaluasi.
• Dua tahap
– Tahap I : Sampul I berisi Administrasi dan Teknis
– Tahap II : sampul II berisi harga
– Penawaran Sampul II pada tahap II dimasukkan jika sampul I pada tahap I lulus
evaluasi.

23
Evaluasi Penawaran :
Dilakukan thd : Tujuan : Metode :

Unsur : Metode
Evaluasi
• Administrasi
• Teknis
Scoring/ Non-Scoring/
• Harga Passing Grade Gugur
Mendapatkan
penawaran yang
Syah dan memenuhi Kualitas
persyaratan pada Kualitas
Kualitas Harga
dokumen lelang & Harga

Harga

24
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
BAGIAN PENGADAAN
FAKTOR N I L A I
KRITERIA BOBOT EXELENT GOOD FAIR WEAK FAIL
PENILAIAN 125% 100% 75% 50% 0%
1. Aspek * Total biaya unit kerja % RKAP 5% < 90% 90-100% 101-105% 105-110% > 110%
Finansial * Pengurangan nilai inventory % RKAP 10% < 90% 90-100% 101-105% 105-110% > 110%
2. Aspek * Keluhan unit kerja internal Minor 20% - 1 2-3 4-6 >6
Pelanggan (kualitas, waktu, harga, manual, akses Major - - - 1 2
informasi pembelian & stock gudang)
* Keluhan rekanan, supplier, Minor 10% - 1 - 10 11 - 20 21 - 30 > 30
vendor (waktu pembayaran, proses Major - - 1 2-3 >4
tender, pungutan, QC dll.)
3. Proses * Kecepatan proses PP < 3 minggu 15% 99-100% 95-99% 90-95% 80-90% < 80%
Bisnis menjadi PO 3-10 minggu - 1-5% 5-10% 10-20% > 20%
* Temuan Audit (SPI, BPKP, BPK) Minor 20% - 1 2-3 4-5 >5
(proses pengadaan, kewajaran harga, Major - - 1 2 >2
waktu, kualitas)
* Jumlah PO yang bermasalah Minor 5% - 1-5 6 - 10 11 - 20 >20
Major - - 1-2 3-5 >4
4. Learn * Penerapan e-commerce & IT % PO 10% > 15% 10-15% 5-10% 2-5% < 2%
Growth
* Penyempurnaan POB, Sisdur, ea 5% > 15 10 - 15 6-9 3-5 <3
Implementasi saran untuk
penyempurnaan sistem kerja
T O T A L 100%
Hal. 35
Terimakasih

55
DEFINISI PENGADAAN

versi_9.1 4
Pasal 1 Ayat 1
KEDUDUKAN PENGADAAN
DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

Perencanaan (Planning)
Pemrograman (Programming)

Penganggaran (Budgeting)

Pengadaan (Procurement) :
 Perencanaan Pengadaan
 Pemilihan Penyedia (tender)
 Pelaksanaan kontrak dan pembayaran
(Contract Implementation and payment)
 Penyerahan pekerjaan/barang (Handover)

Pemanfaatan dan pemeliharaan


(Operation and maintenance)
versi_9.1 5
DEFINISI BARANG/JASA

Setiap benda baik berwujud maupun


tidak berwujud, bergerak maupun tidak
BARANG bergerak, yang dapat diperdagangkan,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
pengguna barang

Seluruh pekerjaan yang berhubungan


PEKERJAAN dengan pelaksanaan konstruksi
KONSTRUKSI bangunan atau pembuatan wujud fisik
lainnya

versi_9.1 6
Pasal 4
DEFINISI BARANG/JASA

Jasa layanan profesional yang


JASA
membutuhkan keahlian tertentu
KONSULTANSI diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir
(brainware)

Jasa yang membutuhkan kemampuan


tertentu yang mengutamakan
keterampilan (skillware) dalam suatu
JASA LAINNYA sistem tata kelola untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dan/atau penyediaan
jasa selain jasa konsultansi, pekerjaan
konstruksi dan pengadaan barang

versi_9.1 7
Pasal 4
RUANG LINGKUP DAN PEMBIAYAAN

Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan K/L/D/I Sebagian atau seluruhnya
bersumber dari APBN/APBD
Pengadaan Barang/Jasa untuk
(termasuk PHLN/PHDN)
Investasi di lingkungan Bank
Indonesia, BHMN, BUMN/BUMD

• Dana APBN/D termasuk yang bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri
yang diterima Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;
• Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari
pinjaman/hibah Dalam Negeri dan Luar Negeri (PHLN) harus mengikuti Perpres
54 Tahun 2010 dan perubahannya. Apabila ada perbedaan, pihak-pihak dapat
menyepakati tata cara pengadaan yg akan dipergunakan;
• Peraturan-peraturan lain dibawahnya tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan dalam Peraturan Presiden ini.
versi_9.1 8
Pasal 2
GARIS BESAR PROSES PBJP

Pasal 106
Ayat (1) KEGIATAN
KEBUTUHAN TATA NILAI
PENGADAAN
BARANG DAN (PRINSIP DAN ETIKA)
DILAKUKAN
JASA PEMERINTAH SECARA
MELALUI PARA PIHAK
ELEKTRONIK
SWAKELOLA
PENGGUNAAN PRODUK
DALAM NEGERI

USAHA KECIL
BAGAIMANA
DIPERLUKAN RENCANA
CARA PELELANGAN
KEGIATAN UMUM
PENGADAANNYA INTERNATIONAL
PENGADAAN PENGADAAN
(HOW)
PINJAMAN/HIBAH LN

KEIKUTSERTAAN USAHA
ASING
PERATURAN MELALUI
PENYEDIA KONSEP RAMAH
PERUNDANGAN LINGKUNGAN
YANG TERKAIT BARANG / JASA

versi_9.1 9
GARIS BESAR PROSES PENGADAAN B/J
MELALUI PENYEDIA
1. Persiapan dan
PENANDATANGANAN & Pelaksanaan Kontrak
PELAKSANAAN 2. Pelaporan Penyerahan
KONTRAK B/J

1. Pengumuman
2. Pendaftaran dan Pengambilan
Dokumen Pengadaan
PELAKSANAAN 3. Penjelasan
PEMILIHAN 4. Pemasukan Dokumen penawaran
PENYEDIA 5. Pembukaan dan evaluasi dokumen
penawaran
6. Pengumuman Hasil Evaluasi
7. Sanggah

1. Perencanaan Umum
PERSIAPAN 2. Perencanaan Pelaksanaan
3. Perencanaan Pemilihan

versi_9.1 10
PERSIAPAN

1. Perencanaan Umum
(Identifikasi kebutuhan, anggaran, pemaketan,
cara pengadaan, organisasi, KAK)
2. Perencanaan Pelaksanaan Pengadaan
(Kaji ulang RUP, menyusun spesifikasi teknis,
PERSIAPAN HPS dan rancangan kontrak)
3. Perencanaan Pemilihan
(Pengkajian ulang spek dan HPS, pemilihan
sistem pengadaan, penetapan metode
penilaian kualifikasi, penyusunan jadwal
pelelangan, penyusunan dokumen pengadaan)

versi_9.1 11
PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Pengumuman, sanggah dan penetapan pemenang

Evaluasi Penawaran dan Pembuktian Kualifikasi (u/ Pasca)

Penyampaian dan Pembukaan Dokumen Penawaran

Penjelasan Lelang
PELAKSANAAN
PEMILIHAN
PENYEDIA Pengumuman
Penyampaian Undangan
Pascakualifikasi

Pengumuman daftar penyedia yang lulus prakualifikasi

Evaluasi Dokumen Kualifikasi

Pengumuman dan pemasukan Dokumen Kualifikasi

versi_9.1 12
PENANDATANGANAN DAN
PELAKSANAAN KONTRAK

Pelaporan dan Penyerahan


PENANDATANGANAN Barang/Jasa
& PELAKSANAAN
KONTRAK

Persiapan dan Pelaksanaan


Kontrak

versi_9.1 13
GARIS BESAR PROSES PENGADAAN B/J
MELALUI SWAKELOLA

Penyerahan

Pelaksanaan Pelaporan &


Pertanggung jawaban
Pengawasan

Perencanaan

versi_9.1 14
PRINSIP PENGADAAN

Efisien

Akuntabel Efektif

Prinsip
pengadaan
Adil/Tidak barang/jasa
Transparan
Diskriminatif

Bersaing Terbuka

versi_9.1 15
Pasal 5
ETIKA PENGADAAN & GOOD GOVERNANCE

Tertib &
Tanggung
Tidak Jawab
menerima, Profesional,
Ketentuan Kode Etik

Good Governance
menawarkan Mandiri Dan
atau Jujur
Ahli Pengadaan

menjanjikan

Ketentuan
Menghindari
Tidak saling
penyalah-
gunaan Etika mem-
pengaruhi
wewenang

Menerima
Mencegah dan
pemborosan tanggung
Menghindari jawab
Conflict Of
Interest
versi_9.1 16
Pasal 6
KEBIJAKAN UMUM
Proses Pengadaan Barang/Jasa
MENINGKATKAN PENGGUNAAN PRODUKSI
1
DALAM NEGERI

KEMANDIRIAN INDUSTRI ALUTSISTA DAN ALMATSUS


2
DALAM NEGERI

PENINGKATAN PERAN UMKM DAN KELOMPOK


3
MASYARAKAT

PEMANFAATAN DAN PELESTARIAN SUMBER


4
DAYA ALAM

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN


5
TRANSAKSI ELEKTRONIK

6 MENYEDERHANAKAN KETENTUAN DAN TATA CARA

versi_9.1 18
KEBIJAKAN UMUM

7 MENINGKATKAN PROFESIONALISME PARA PIHAK

8 MENINGKATKAN PAJAK

MENUMBUHKEMBANGKAN PERAN USAHA NASIONAL, INDUSTRI


9
KREATIF INOVATIF, BUDAYA, DAN HASIL PENELITIAN

MANFAATKAN SARANA/PRASARANA PENELITIAN DAN


10
PENGEMBANGAN DALAM NEGERI
PELAKSANAAN PBJ DI WILAYAH RI TERMASUK
11
KANTOR PERWAKILAN RI

12 MENGHARUSKAN PENGUMUMAN SECARA TERBUKA

versi_9.1 19
ORGANISASI PENGADAAN

1 a. PA/KPA
Pengadaan b. PPK
melalui c. ULP/Pejabat Pengadaan
Penyedia d. PPHP

a. PA/KPA
2 b. PPK
Pengadaan
c. ULP/Pejabat Pengadaan/Tim
dengan
Pengadaan
Swakelola
d. PPHP

Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada


organisasi pengadaan tidak terikat tahun anggaran

versi_9.1 20
Pasal 7
HUBUNGAN KERJA
Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Menteri/Kepala Daerah PA/KPA

membentuk mengangkat

ULP PP PPK PPHP

Perangkat organisasi ULP mengacu


kepada peraturan perundang-
undangan di bidang kelembagaan

Persiapan, Pelaksanaan
Proses Pemilihan dan Menerima Hasil
dan Pengendalian
Penetapan Pekerjaan
Kontrak

Penyedia
Barang/Jasa

versi_9.1 21
PA / KPA Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Pejabat pemegang kewenangan penggunaan


PA anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
(PENGGUNA Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan
ANGGARAN) pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD

KPA Pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk


(KUASA
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
PENGGUNA
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
ANGGARAN)

Pasal 8, 9 dan 10 versi_9.1 22


TUGAS PA / KPA Para Pihak dalam Proses Pengadaan

1. Menetapkan dan mengumumkan RUP.


2. Menetapkan Organisasi Pengadaan.
3. Menetapkan Pemenang Pengadaan:
PA/KPA  Barang/Pek. Konstruksi/Jasa lainnya
> Rp 100 Milyar
Tugas Pokok  Jasa Konsultansi > Rp 10 Milyar
4. Menyelesaikan perselisihan antara PPK
dengan ULP/PP.
5. Mengawasi pelaksanaan anggaran dan
pelaporan keuangan.
6. Mengawasi penyimpanan dan
pemeliharaan seluruh dokumen
Pengadaan.

versi_9.1 23
Pasal 8, 9 dan 10
PPK Para Pihak dalam Proses Pengadaan

PPK
(PEJABAT Pejabat yang bertanggung jawab atas
PEMBUAT pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
KOMITMEN)

versi_9.1 24
Pasal 1 Ayat (7)
TUGAS PPK Para Pihak dalam Proses Pengadaan

1. Menetapkan rencana pelaksanaan PBJ


(Spesifikasi Teknis, HPS dan
Rancangan Kontrak)
2. Menerbitkan SPPBJ dan
PPK penandatangan kontrak
3. Melaksanakan dan mengendalikan
Tugas Pokok kontrak
4. Melaporkan kemajuan pekerjaan dan
hambatannya
5. Melaporkan pelaksanaan dan
menyerahkan hasil pekerjaan
6. Menyimpanan seluruh dokumen
pelaksanaan

versi_9.1 25
Pasal 11
PERSYARATAN PPK Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Untuk ditetapkan sebagai PPK harus memenuhi persyaratan (1) :


1. Memiliki integritas
2. Memiliki disiplin tinggi
3. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial
untuk melaksanakan tugas. Persyaratan manajerial sebagai
berikut:
a. Min. S1 (kecuali jumlah PNS yang S1 terbatas, maka dapat dijabat oleh
pegawai dengan golongan min. setara dengan IIIa)
b. punya pengalaman/terlibat aktif di PBJ min. 2 tahun
c. mampu bekerja secara kelompok
4. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat
KKN
versi_9.1 26
Pasal 12
PERSYARATAN PPK Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Untuk ditetapkan sebagai PPK harus memenuhi persyaratan (2) :


5. Menandatangani Pakta Integritas
6. Tidak menjabat sebagai Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) atau Bendahara, kecuali untuk PA/KPA
yang bertindak sebagai PPK
7. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa, kecuali
untuk:
a. PPK yang dijabat oleh pejabat eselon I dan II di K/L/D/I; dan/atau
b. PA/KPA yang bertindak sebagai PPK,
dalam hal tidak ada personil yang memenuhi persyaratan.

versi_9.1 27
Pasal 12
ULP & PP Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Unit organisasi K/L/D/I yang berfungsi


UNIT LAYANAN melaksanakan pengadaan barang/jasa
PENGADAAN yang bersifat permanen, dapat berdiri
(ULP)
sendiri atau melekat pada unit yang
sudah ada

PEJABAT Personil yang ditunjuk untuk


PENGADAAN melaksanakan Pengadaan Langsung,
(PP) Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing

versi_9.1 28
Pasal 1 ayat (8) dan ayat (9)
TUGAS POKOK KEPALA ULP
Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Kepala ULP memiliki tugas pokok dan kewenangan meliputi :


a. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan ULP
b. Menyusun program kerja dan anggaran ULP
c. Mengawasi seluruh kegiatan PBJ di ULP dan melaporkan apabila
ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan
d. Membuat laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan PBJ
kepada Kepala K/L/D/I.
e. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya
Manusia ULP
f. Menugaskan/menempatkan/memindahkan anggota Pokja sesuai
dengan beban kerja
g. Mengusulkan pemberhentian anggota Pokja yang ditugaskan di
ULP kepada PA/KPA/Kepala Daerah
versi_9.1 29
Pasal 17
TUGAS POKJA ULP & PPPara Pihak dalam Proses Pengadaan

Pokja ULP / PP memiliki tugas pokok dan kewenangan meliputi :

1.Mengusulkan perubahan perencanaan teknis


2.Menyusun rencana pemilihan
3.Menetapkan dokumen pengadaan
4.MengusulkanTenaga Ahli
5.Melakukan proses pemilihan penyedia B/J
6.Membuat laporan proses dan hasil pengadaan kepada
Menteri/Kepala Daerah (PP kepada PA/KPA)
7.Membuat pertanggung-jawaban atas pelaksanaan kegiatan
pengadaan kepada PA/KPA

versi_9.1 30
Pasal 17
POKJA ULP & PP Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Tugas 1. Melaksanakan Pengadaan Langsung


Pejabat 2. Melaksanakan Penunjukan Langsung dengan nilai s.d Rp.
Pengadaan 200 juta
3. Melakukan proses e-purchasing

1. Wajib Melaksanakan Proses Pemilihan:


• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa lainnya di atas Rp 200 juta
Tugas • Jasa Konsultansi di atas Rp 50 juta
Pokja ULP 2. Menetapkan Penyedia:
• Barang/Pek. Konstruksi/Jasa lainnya s.d Rp 100 Milyar
• Jasa Konsultansi s.d Rp 10 Milyar
3. Menjawab Sanggah

• Anggota pokja ULP berjumlah gasal, minimal 3 orang


• Pejabat Pengadaan ditetapkan 1 orang

versi_9.1 31
Pasal 17
PERSYARATAN KEPALA ULP/
POKJA ULP & PP Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Kepala ULP/ Pokja ULP / PP memenuhi persyaratan sebagai berikut:


1 Memiliki integritas moral, disiplin dan tanggung jawab
2 Memahami keseluruhan pekerjaan
3 Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas
yang bersangkutan
4 Memahami isi dokumen, metode dan prosedur
pengadaan
5 Memiliki Sertifikat Keahlian, dikecualikan untuk Kepala
ULP
6 Menandatangani Pakta Integritas setelah ditetapkan

versi_9.1 32
Pasal 17
KEPALA ULP & POKJA ULP
Para Pihak dalam Proses Pengadaan

Kepala ULP dan Anggota Pokja ULP


DILARANG duduk sebagai:
a. PPK;
b. Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);
c. Bendahara; dan
d. APIP

versi_9.1 33
Pasal 17
POKJA ULP / PP
Para Pihak dalam Proses Pengadaan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN POKJA ULP/PP:


1. L/I yang memiliki keterbatasan PNS dapat mengangkat
pegawai tetap non PNS;
2. Jumlah Pokja ULP disesuaikan dengan rentang
kendali dan kebutuhan;
3. Untuk pekerjaan yang bersifat khusus atau
memerlukan keahlian khusus, Pokja ULP dapat dibantu
oleh tenaga ahli (Pegawai Negeri atau Swasta).

versi_9.1 34
Pasal 17
PPHP Para Pihak dalam Proses Pengadaan

PEJABAT
Panitia/Pejabat yang ditetapkan oleh
PENERIMA HASIL
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
PEKERJAAN
(PPHP) menerima hasil pekerjaan

Tugas Pokok :
 Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa:
Jika memerlukan keahlian teknis
a. Memeriksaan hasil pekerjaan
khusus, dapat dibentuk tim/tenaga ahli.
sesuai dengan kontrak
 Dalam hal pengadaan Jasa
b. Menerima hasil pengadaan setelah
Konsultansi:
melalui pemeriksaan/pengujian
Pemeriksaan pekerjaan dilakukan
c. Membuat dan menandatangani
setelah berkoordinasi dengan
Berita Acara Serah Terima Hasil pengguna Jasa Konsultansi yang
Pekerjaan bersangkutan.

versi_9.1 35
Pasal 18
PERSYARATAN KEPALA ULP/
PPHP Para Pihak dalam Proses Pengadaan

PPHP wajib memenuji persyaratan sebagai berikut :


1 Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
2 Memahami isi kontrak
3 Memiliki kualifikasi teknis
4 Menandatangani Pakta Integritas
5 Tidak menjabat sebagai Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (PPSPM) dan Bendahara

versi_9.1 36
Pasal 18
PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN
PENYEDIA BARANG/JASA

Badan usaha atau orang perseorangan


PENYEDIA yang menyediakan barang/pekerjaan
BARANG/JASA
konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya

versi_9.1 37
Pasal 19
PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN
PENYEDIA BARANG/JASA

Syarat Penyedia

 Memiliki ijin usaha;


 Memiliki pengalaman/kemampuan teknis;
 Memperoleh sekurangnya satu pekerjaan dalam kurun waktu empat
tahun terakhir (dikecualikan bagi yang baru berdiri kurang dari tiga
tahun);
 Memiliki sumber daya yang diperlukan dalam pengadaan;
 Dalam hal kemitraan, harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi;
 Memiliki kemampuan pada bidang/subbidang pekerjaan yang sesuai;
 Memiliki Kemampuan Dasar (KD) bagi usaha non-kecil untuk
pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya;
 Sisa Kemampuan Paket (SKP) hanya untuk pekerjaan konstruksi dan
jasa lainnya;

versi_9.1 38
Pasal 19
PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN
PENYEDIA BARANG/JASA
 Tidak dalam pengawasan pengadilan dan tidak pailit;
 Sebagai wajib pajak sudah memiliki NPWP dan memenuhi
kewajiban perpajakan tahun terakhir (syarat ini dikecualikan
untuk pengadaan langsung dengan menggunakan bukti
pembelian/kuitansi).
 Khusus untuk pelelangan dan pemilihan langsung pengadaan
pekerjaan konstruksi memiliki dukungan keuangan dari bank;
 Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada kontrak;
 Tidak masuk dalam daftar hitam;
 Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan
jasa pengiriman; dan
 Menandatangani Pakta Integritas.

versi_9.1 39
Pasal 19
PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN
PENYEDIA BARANG/JASA

Pengecualian Persyaratan kualifikasi


untuk penyedia asing:
Syarat 1. SKP tidak diperhitungkan
Penyedia 2. Persyaratan Perpajakan tidak
Asing diberlakukan
3. Wajib berpengalaman meski baru
berdiri kurang dari 3 tahun

versi_9.1 40
Pasal 19
Setiap orang yang
secara melawan
hukum melakukan
perbuatan
memperkaya diri
sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi
yang dapat merugikan
keuangan negara
atau perekonomian
negara
(UU No. 31 Tahun 99)

versi_9.1 42
KATEGORI KORUPSI

Penyuapan
Bribery
Pemalsuan Penggelapan
Fraud Emblezzlement

Sumbangan Bagaimana Komisi


Ilegal dan dari mana
Commission
Illegal uang-barang-
Contribution fasilitas hasil
korupsi
diperoleh?
Nepotisme Pemerasan
Nepotism Extortion
Penyalah-
gunaan
Pilih kasih
wewenang
Favoritism
Abuse of
Discretion
versi_9.1 43
KETENTUAN PENGENDALIAN
1. Pimpinan K/L/D/I dilarang melakukan pungutan dalam
bentuk apapun dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
2. Pimpinan K/L/D/I wajib melaporkan secara berkala realisasi
pengadaan barang/jasa kepada LKPP.
3. Pimpinan K/L/D/I wajib memberikan pelayanan hukum
kepada PA/ KPA/ PPK/ ULP/ Pejabat Pengadaan/ PPHP/
PPSPM/ Bendahara/ APIP dalam menghadapi
permasalahan hukum dalam lingkup Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah.
4. Khusus untuk tindak pidana dan pelanggaran persaingan
usaha, pelayanan hukum sebagaimana dimaksud pada
butir di atas, hanya diberikan hingga tahap penyelidikan.

versi_9.1 44
Pasal 115
KETENTUAN PENGAWASAN

Pimpinan K/L/D/I wajib melakukan pengawasan terhadap PPK


dan Pokja ULP/Pejabat Pengadaan dan menugaskan APIP
untuk melakukan audit sesuai ketentuan.

versi_9.1 45
Pasal 116
KETENTUAN PENGADUAN
 Penyedia/masyarakat dapat mengajukan pengaduan atas
indikasi penyimpangan prosedur, KKN dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa yang ditujukan kepada APIP K/L/D/I
yang bersangkutan dan/atau LKPP disertai bukti-bukti yang
kuat
 APIP K/L/D/I dan LKPP menindaklanjuti pengaduan tersebut
dan hasilnya dilaporkan kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
 Jika terdapat indikasi KKN, dengan persetujuan
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi dapat dilaporkan kepada instansi yang berwenang
dengan tembusan kepada LKPP dan BPKP

versi_9.1 46
Pasal 117
SANKSI
Perbuatan atau tindakan Penyedia yang dapat dikenakan sanksi:

Perbuatan atau Tindakan


 Berusaha mempengaruhi ULP/PP/pihak lain yang
berwenang untuk melanggar ketentuan Sanksi
 Melakukan persekongkolan dengan penyedia lain administratif
untuk mengatur proses pengadaan dan/atau daftar
 Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang hitam dan/atau
tidak benar/palsu gugatan secara
 Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan perdata dan/atau
penawaran atau mengundurkan diri dari pelaksanaan pelaporan secara
kontrak dgalasan ygtdk dpt dipertanggungjawabkan pidana
dan/atau tidak dapat diterima oleh ULP/PP
 Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
kontrak

Perbuatan atau Tindakan Sanksi


administratif dan
 Ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam daftar hitam serta
penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri finansial

versi_9.1 47
Pasal 118
SANKSI

Perbuatan atau tindakan Penyedia yang dapat dikenakan sanksi:

Perbuatan atau Tindakan Sanksi denda keterlambatan


• Terlambat menyelesaikan sebesar 1/1000/hari dari harga
pekerjaan kontrak atau bagian kontrak

Perbuatan atau Tindakan


Sanksi menyusun kembali
• Konsultan Perencana yang tidak perencanaan dengan biaya sendiri
cermat dan mengakibatkan dan/atau tuntutan ganti rugi
kerugian negara

versi_9.1 48
Pasal 118
SANKSI
Perbuatan atau tindakan ULP yang dapat dikenakan sanksi:

Sanksi
Perbuatan atau Tindakan • Administratif, dituntut
• Adanya pelanggaran dan/atau ganti rugi dan/atau
kecurangan dalam proses pengadaan dilaporkan secara
• Kecurangan dalam pengumuman pidana
pengadaan • Sesuai Peraturan
Perundang-undangan

Perbuatan atau tindakan PPK yang dapat dikenakan sanksi:

Sanksi membayar bunga


Perbuatan atau Tindakan terhadap nilai tagihan yang
• Melakukan cedera janji terhadap belum dibayar, atau
ketentuan yang termuat dalam kontrak membayar kompensasi
(mis.: keterlambatan pembayaran) sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak

versi_9.1 49
Pasal 118
versi_9.1 52

Anda mungkin juga menyukai