Anda di halaman 1dari 10

86

ANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS


EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LAWE
SIGALA-GALA TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020
Liana
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Santo
Thomas, Jl. Setia Budi No.479-F Tanjung Sari Medan-Kode Pos No. 20132, email lianasiburian302@yahoo.co.id.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis struktur dan kaidah
kebahasaan teks eksplanasi yang ditulis Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala
Tahun Pembelajaran 2019/2020. Objek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas VIII SMP
NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala dengan jumlah 143 orang. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumen. Dokumen didapat dari hasil penugasan yang
diberikan peneliti kepada siswa yaitu menuliskan teks eksplanasi. Setelah selesai ditulis oleh
siswa, maka hasil tulisan dikumpulkan oleh peneliti. Tahap selanjutnya peneliti memulai dengan
membaca dan mengklasifikasikan, kemudian data dimasukkan ke dalam tabel analisis teks
eksplanasi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaannya.
Dari 143 data yang telah dianalisis penulis, Sebanyak 131 (91,60%) siswa sudah mampu
menulis struktur teks eksplanasi. Berdasarkan strukturnya antara lain, identifikasi fenomena,
penggambaran rangkaian kejadian dan ulasan. Sebanyak 12 (8,39%) siswa masih belum mampu
menulis teks eksplanasi dengan menggunakan semua struktur teks eksplanasi. Sebanyak 2 (1,39%)
siswa tidak mencantumkan pernyataan umum. Sebanyak 10 (6,99%) siswa tidak mencantumkan
kesimpulan. Dari 143 teks eksplanasi yang ditulis siswa, hanya 4 (2,79%) siswa yang sudah
menggunakan keempat ciri kebahasaan teks eksplanasi. Keempat ciri kebahasaan tersebut, yakni
konjungsi kausalitas, konjungsi kronologis, kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, dan
kata teknis atau peristilahan. Sebanyak 139 (97,20%) siswa tidak menggunakan keempat kaidah
kebahasaan teks yang telah ditentukan. 5 (3,49%) siswa tidak mencantumkan konjungsi kausalitas,
134 (93,70%) siswa tidak mencantumkan konjungsi kronologis, 71 (49,65%) siswa tidak
mencantumkan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, dan 61 (42,65%) siswa tidak
mencantumkan kata teknis atau peristilahan.Implikasi penelitian adalah siswa belum mampu
menulis teks eksplanasi yang baik dan benar berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaannya.
Peneliti menyarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia agar materi memproduksi teks
perlu diajarkan lebih mendalam lagi supaya siswa mampu menuliskan teks sesuai denga struktur
dan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Guru mata pelajaran juga sesering mungkin
memberikan latihan kepada siswa untuk menuliskan sebuah teks dan dibahas bersama oleh guru
dan siswa sehingga apabila ada kesalahan dalam penulisan teks tersebut dapat diperbaiki dan
diberikan penjelasan agar siswa memahami.

Kata kunci: Analisis, struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi

Abstract
This study aims to describe the results of the analysis of the structure and rules of explanatory text
written by Grade VIII students of SMP NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala for the 2019/2020 Academic
Year. The objects in this study were the students of Class VIII SMP NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala
with a total of 143 people. Data collection techniques in this study are using document techniques.

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
87

The document was obtained from the results of the assignment given by researchers to students,
namely writing explanatory texts. After completion of writing by students, the results of the writing
are collected by researchers. The next stage the researcher begins by reading and classifying, then
the data is entered into an explanatory text analysis table in accordance with the structure and
language rules.
From 143 data analyzed by the writer, 131 (91.60%) students were able to write explanatory text
structures. Based on the structure, among others, identification of phenomena, depiction of a series
of events and reviews. A total of 12 (8.39%) students were still unable to write explanatory texts
using all the explanatory text structures. As many as 2 (1.39%) students did not include a general
statement. A total of 10 (6.99%) students did not include a conclusion. Out of 143 explanatory
texts written by students, only 4 (2.79%) students have used all four explanatory text linguistic
features. The four characteristics of language, namely the conjunctions of causality, chronological
conjunctions, nouns that refer to the type of phenomenon, and technical words or terminology. A
total of 139 (97.20%) students did not use the four predetermined textual rules. 5 (3.49%) students
did not include causality conjunctions, 134 (93.70%) students did not mention chronological
conjunctions, 71 (49.65%) students did not include nouns that refer to types of phenomena, and
61 (42.65 %) students do not include technical words or terminology. The implication of the study
is that students have not been able to write good and correct explanatory texts based on their
language structure and rules. The researcher suggests to Indonesian language teachers that the
material to produce texts needs to be taught in more depth so that students are able to write texts
according to the structure and rules of language that are good and right. Subject teachers also often
give students exercises to write a text and discuss it together by the teacher and students so that if
there are errors in writing the text can be corrected and given an explanation so students
understand.
Keywords: Analysis, structure and language rules of explanatory tex

penyampaian dalam bentuk bahasa, baik verbal


maupun non-verbal.
PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa yang
Menulis merupakan salah satu dari ditekankan di sekolah salah satunya adalah
keempat keterampilan berbahasa yang keterampilan menulis. Menulis merupakan
mendasar (berbicara, mendengar, menulis, dan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan
membaca). Secara umum, keterampilan- untuk berkomunikasi secara tidak langsung
keterampilan berbahasa tersebut dibagi dengan orang lain. Dalam menulis latihan
menjadi dua macam, yakni keterampilan merupakan kunci yang paling utama, seseorang
produktif dan keterampilan reseptif. Menulis yang ingin menulis tidak cukup dengan
dan berbicara merupakan keterampilan mempelajari bahasa dan teori menulis saja
produktif, sedangkan membaca dan mendengar karena keterampilan menulis merupakan suatu
merupakan keterampilan reseptif. Disebut proses pertumbuhan dengan melalui banyak
produktif karena keterampilan tersebut latihan. Menulis merupakan salah satu
digunakan untuk memproduksi bahasa demi keterampilan yang paling efektif untuk
penyampaian makna, sedangkan disebut menyampaikan gagasan atau ide kreatif.
reseptif karena keterampilan tersebut Dalman (2011:3) mengatakan, menulis
digunakan untuk menangkap dan mencerna merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
makna guna pemahaman terhadap penyampaian pesan (informasi) secara tertulis
kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
88

tulis sebagai alat atau medianya. Dengan proses kreatif menuangkan gagasan dalam
menulis seseorang dapat menuangkan gagasan bentuk bahasa, misalnya memberitahu,
dalam bentuk bahasa tulis misalnya meyakinkan, atau menghibur. Menulis juga
memberitahukan, meyakinkan, atau menghibur dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai
pembaca. huruf menjadi kata atau kalimat untuk
Eksplanasi berasal dari kata bahasa disampaikan kepada orang lain, sehingga orang
Inggris explanation yang jika diartikan dalam lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat
bahasa Indonesia bermakna menjelaskan. Dari terjadinya komunikasi antar penulis dan
istilah tersebut maka muncul definisi bahwa pembaca dengan baik.
teks eksplanasi adalah suatu teks yang Berdasarkan pendapat di atas dapat
berisikan proses yang berhubungan dengan ditarik kesimpulan bahwa menulis merupakan
fenomena alam, sosial, budaya, dan ilmu suatu kegiatan untuk mengekspresikan diri,
pengetahuan. Teks eksplanasi adalah teks yang menyampaikan gagasan atau pikiran dalam
menjelaskan sesuatu proses atau peristiwa asal- bentuk tulisan dan dapat digunakan sebagai
usul, proses, atau perkembangan suatu alat komunikasi secara tidak langsung. Untuk
fenomena berupa peristiwa alam, sosial, dapat menulis dengan baik, diperlukan
ataupun budaya. Teks eksplanasi merupakan pemahaman tentang teknik menulis,
teks yang menjelaskan hubungan logis dari pemahaman tentang struktur dan kaidah
beberapa peristiwa. Suatu kejadian baik tulisan, penguasaan kosa kata, latihan yang
kejadian alam maupun kejadian sosial yang baik serta pengalaman.
terjadi di sekitar kita, selalu memiliki Setiap orang yang hendak menulis
hubungan sebab akibat dan memiliki proses. tentu mempunyai niat atau maksud di dalam
KAJIAN KEPUSTAKAAN hati atau pikiran apa yang hendak dicapainya
dengan menulis. Menurut Semi (2007:14-21),
Kajian Teori tujuan menulis sebagai berikut:
Kajian teori memuat sejumlah teori 1. Untuk menceritakan sesuatu
yang berkaitan dengan permasalahan Menceritakan sesuatu kepada orang lain
penelitian. Teori-teori tersebut dijadikan mempunyai maksud agar orang lain atau
sebagai landasan pemikiran serta titik acuan pembaca tahu tentang apa yang dialami
bagi penjelasan masalah penelitian. Semua yang bersangkutan. Pembaca tahu apa yang
uraian atau pembahasan terhadap diimpikan, dikhayalkan, dan dipikirkan
permasalahan haruslah didukung dengan teori- penulis. Dengan begitu, terjadi kegiatan
teori yang kuat. Mengingat pentingnya hal itu berbagi pengalaman, perasaan, dan
maka pada bagian ini akan dilengkapi dengan pengetahuan.
teori-teori yang sesuai dengan masalah 2. Untuk memberikan petunjuk atau
penelitian. pengarahan
Bila seseorang mengajari orang lain
Menulis bagaimana mengerjakan sesuatu dengan
Menulis merupakan suatu tahapan yang benar, berarti dia sedang
keterampilan berbahasa yang dipergunakan memberi petunjuk atau pengarahan.
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, 3. Untuk menjelaskan sesuatu
tidak secara tatap muka dengan orang lain Pembaca menjadi paham, pengetahuan
(Tarigan 2013:3). Menurut Semi (2007:14), bertambah, dan pemahaman pembaca
menulis merupakan suatu proses kreatif tentang topik yang kamu sampaikan itu
memindahkan gagasan kedalam lambang- menjadi lebih baik.
lambang tulisan. Menulis merupakan sebuah 4. Untuk meyakinkan

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
89

Ada kalanya orang menulis untuk Teks eksplanasi memiliki struktur yang
meyakinkan orang lain tentang pendapat terdiri dari pernyataan umum, dilanjutkan
atau pandangan mengenai sesuatu. Karena dengan urutan sebab akibat dan diakhiri
orang sering berbeda pendapat tentang dengan interpretasi. Untuk leboh memahami
banyak banyak hal. Suatu ketika, seseorang lagi mengenai struktur tersebut silahkan simak
ingin mengajak orang lain untuk percaya uraian berikut ini.
dengan pandangannya karena dia merasa
apa yang dipikirkannya dan dilakukannya 1. Pernyataan Umum, Berisi tentang
merupakan sesuatu yang benar. penjelasan umum tentang fenomena
5. Untuk merangkum yang akan dibahas, bisa berupa
Ada kalanya orang menulis untuk pengenalan fenomena tersebut atau
merangkumkan sesuatu. Dengan penjelasannya. Penjelasan umum yang
menuliskan rangkuman, berarti mereka dituliskan dalam teks ini berupa
akan sangat tertolong dan sangat mudah gambaran secara umum tentang apa,
dalam mempelajari isi buku yang panjang mengapa, dan bagaimana proses
dan tebal. peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
Pengertian Teks Eksplanasi 2. Deretan Penjelas, Berisi tentang
penjelasan proses mengapa fenomena
Dalam Kamus Besar Bahasa tersebut bisa terjadi atau tercipta dan
Indonesiaditulis bahwa,eksplanasi berarti bisa terdiri lebih dari satu paragraf.
penjelasan atau paparan. Namun dalam Deretan penjelas mendeskripsikan dan
kaitannya dengan genre teks, eksplanasi merincikan penyebab dan akibat dari
merupakan teks yang menjelaskan sesuatu sebuah bencana alam yang terjadi.
proses atau peristiwa alam,sosial,ataupun 3. Interpretasi (Opsional), Teks penutup
budaya. Waluyo (2013:64), teks eksplanasi yang bersifat pilihan; bukan keharusan.
adalah teks yang bertujuan menjelaskan Teks penutup yang dimaksud adalah,
proses-proses atau tahap-tahap proses yang teks yang merupakan intisari atau
menjadi bagian dari sebuah informasi baik kesimpulan dari pernyataan umum dan
yang sifatnya alami (natural) maupun yang deretan penjelas. Opsionalnya dapat
terjadi dengan campur tangan manusia. berupa tanggapan maupun mengambil
Wahono (2013:111), teks eksplanasi pada kesimpulan atas pernyataan yang ada
hakikatnya merupakan teks yang menjelaskan dalam teks tersebut (Mahsun, 2013)
proses terjadinya sesuatu secara alamiah. Teks
eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan
Menurut Kosasih (2017:138), teks
tentang proes mengapa dan bagaimana
eksplanasi dibentuk dengan struktur sebagai
kejadian baik kejadian alam atau sosial yang
berikut:
terjadi disekitar kita yang selalu memiliki
1. Identifikasi fenomena,
hubungan sebab akibat dalam setiap prosesnya.
mengidentifikasi sesuatu
Berdasarkan pendapat diatas dapat
yang akan diterangkan. Hal
ditarik kesimpulan bahwa teks eksplanasi
itu bisa terkait dengan
adalah teks yang menjelaskan atau
fenomena alam, sosial,
memaparkan tentang suatu proses mengapa
budaya, dan fenomena-
dan bagaimana sebuah peristiwa atau kejadian-
fenomena lainnya.
kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan,
2. Penggambaran rangkaian
budaya dapat terjadi.
kejadian, sebagai perincian
Struktur Teks Eksplanasi
atas kejadian yang relevan

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
90

dengan identifikasi Menurut Kosasih (2017:144), kaidah


fenomena.Bagian ini dapat kebahasaan teks eksplanasi sebagai berikut:
disusun dengan pola 1. Menggunakan konjungsi kausalitas (sebab-
kausalitas ataupun kronoligis. akibat), antara lain, sebab, karena, oleh
3. Ulasan, berupa komentar, sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
penilaian atau tentang Konjungsi sebab-akibat menghubungkan
konsekuensi atas kejadian satuan kebahasaan untuk menyatakan
yang dipaparkan sebelumnya. hubungan sebab-akibat. Suatu proses
Skematik Eksplanasi fenomena alam dijelaskan dengan
mengurutkan kejadian-kejadian. Kejadian
1. General Statement, Berisi satu satu umumnya mengakibatkan kejadian
statemen umum tentang suatu topik, yang lain. Oleh karena itu, konjungsi sebab-
yang akan dijelaskan proses akibat digunakan untuk menulis teks
keberadaannya keberadaannya, proses eksplanasi.
terjadinya terjadinya, proses 2. Menggunakan konjungsi kronologis
terbentuknya, dsb. Harus bersifat (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu,
ringkas, menarik, dan jelas, yang setelahitu, padaakhirnya. Konjungsi waktu
mampu membangkitkan minat digunakan dalam teks eksplanasi karena
pembaca untuk membaca detailnya. teks tersebut berisi proses terjadinya
2. Sequence of explanations, Berisikan sesuatu. Proses terjadinya sesuatu umumnya
tentang detail penjelasan proses dijelaskan dengan urutan waktu. Oleh
keberadaan, proses terjadinya. Sangat karena itu, konjungsi waktu digunakan
relatif untuk menjawab pertanyaan dalam teks eksplanasi.
how, yang jawabannya berupa 3. Menggunakan kata benda yang merujuk
statemen atau declarative sentence. pada jenis fenomena, bukannya pada kata
Penggunaan sequence markers sangat ganti penceritanya.
dimungkinkan mengingat proses perlu 4. Di dalam teks itu pun sering dijumpai kata
dijelaskan bertahap, pertama, kedua, teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik
ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, yang dibahasnya.
terakhir.
3. Closing, Berisikan kesimpulan atau Langkah-langkah Menulis Teks Eksplanasi
statemen tentang topik/proses yang Teks eksplanasi adalah teks yang
dijelaskan. menjelaskan proses terjadinya peristiwa
dengan sejelas-jelasnya. Dalam
Menulis teks eksplanasi merupakan penyusunannya, teks eksplanasi umumnya
sebuah komponen yang dibelajarakan dalam berpola kronologis ataupun kausalitas.
suatu kegiatan belajara mengajar. Kegiatan Menurut Kosasih (2017:150), langkah-langkah
menulis teks ini merupakan kegiatan dari hasil menulis teks eksplanasi sebagai berikut:
pengamatan siswa mengenai teks tersebut. 1. Menentukan topik atau suatu kejadian yang
Hasil akhir dari sebuah pembelajaran adalah menarik, dikuasai, dan aktual.
menulis hasil observasi siswa mengenai 2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan
teks ini, baik isi, struktur, maupun kebahasaan mengembangkan topik utama ke dalam
yang terdapat dalam teks eksplanasi. rincian-rincian topik yang lebih spesifik.
Topik-topik itu dapat disusun dengan urutan
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi kronologis atau kausalitas.

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
91

3. Mengumpulkan bahan, berupa fakta atau hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pendapat para ahli terkait dengan kejadian makna daripada generalisasi.
yang dituliskan dari berbagai sumber, Penelitian deskriptif kualitatif ini
misalnya melalui observasi lapangan dilakukan dengan menganalisis struktrur dan
ataupun dengan studi literatur. kaidah kebahasaan teks eksplanasi siswa Kelas
4. Mengembangkan kerangka yang telah VIII SMP Negeri 2 Lawe Sigala-Gala Tahun
disusun menjadi teks eksplanasi yang Pembelajaran 2019/2020.
lengkap dan utuh dengan memperhatikan Jenis dan Sumber Data
struktur bakunya: identifikasi
fenomena/kejadian, proses kejadian, dan Sumber data dalam penelitian adalah
ulasan. subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber
dalam penelitian ini adalah teks eksplanasi
METODOLOGI PENELITIAN
yang ditulis siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Lawe Sigala-Gala Tahun Pembelajaran
Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan 2019/2020.
rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan Subjek Penelitian
penelitian yang didasari oleh asumsi dasar dan Subjek penelitian adalah sesuatu yang
pertanyaan terhadap suatu masalah yang diteliti baik orang, benda ataupun lembaga
dihadapi. Metode penelitian memiliki sebuah (organisasi) yang akan dikenai simpulan dari
rancangan untuk mencapai tujuan penelitian. hasil penelitian yang dilakukan. Sugiyono
Tujuan yang dimaksud untuk mengarahkan (2010:80) mengatakan, populasi adalah
peneliti merancang sebuah kegiatan penelitian wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
agar dapat memberikan jawaban yang sahih atau subjek yang mempunyai kualitas dan
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti dalam rumusan masalah. Arikunto peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
(2013:203) menyatakan bahwa, metode kesimpulannya.Yang menjadi subjek dalam
penelitian adalah cara yang digunakan oleh penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII
peneliti dalam mengumpulkan data SMP Negeri 2 Lawe Sigala-Gala Tahun
penelitiannya. Pembelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa
Metode yang digunakan dalam 143 orang. Arikunto (2013:174) mengatakan,
penelitian ini adalah metode deskriptif sampel adalah sebagian atau wakil populasi
kualitatif. Penelitian dengan metode deskriptif yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti
kualitatif bukan berupa angka melainkan menggunakan sampel bertujuan (purposive
dengan kata-kata. Deskriptif kualitatif adalah sampling). Tujuannya agar peneliti dalam
penelitian yang dimaksudkan untuk mengmbil subjek bukan didasarkan atas strata,
menyelidiki keadaan, kondisi atau lain-lain random atau daerah, tetapi didasarkan atas
yang sudah disebutkan, yang hasilnya adanya tujuan peneliti.
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sampling purposive adalah teknik
Menurut Sugiyono (2010:9), metode penelitian teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
kualitatif adalah metode penelitian yang tertentu Sugiyono (2010:85). Pertimbangan
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, tertentu ini misalnya orang yang dianggap tahu
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek tentang apa yang kita harapkan sehingga akan
yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi
instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang diteliti.
dilakukan secara triangulasi (gabungan), Jadi, penentuan sampel dalam
analisis data bersifat induktif /kualitatif, dan penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti
ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
92

mulai memasuki lapangan dan selama pengumpulan data dengan menggunakan


penelitian berlangsung. Menurut Sugiyono metode observasi, baca catat, dan
(2010:221) sampel sebagai sumber data atau dokumentasi.
sebagai informan sebaiknya yang memenuhi 3. Analisis dan penyajian data, yaitu
kriteria sebagai berikut: menganalisis data yang telah diperoleh, dan
1. Mereka yang menguasai atau akhir ditarik suatu kesimpulan.
memahami sesuatu melalui proses 3.1 Teknik dan Pengumpulan Data
enkulturasi, sehingga sesuatu itu Tenik pengumpulan data merupakan
bukan hanya sekedar diketahui, langkah yang paling strategis dalam penelitian,
tetapi juga dihayati. karena tujuan utama dari penelitian adalah
2. Mereka yang tergolong masih mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
sedang berkecimpung atau terlibat pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
pada kegiatan yang tengah diteliti. mendapatkan data yang memenuhi standar data
3. Mereka yang mempunyai waktu yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data
yang memadai untuk dimintai dalam penelitian ini menggunakan teknik
informasi. dokumen. Sugiyono (2010:240) mengatakan
dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
Tahapan Penelitian karya-karya monumental dari seseorang.
Tahapan yang dilakukan dalam Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
penelitian ini, sebagai berikut : catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera,
1. Menentukan masalah penelitian, dalam hal biografi, peraturan, kebijakan.Dokumentasi
ini peneliti mengadakan studi pendahuluan yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini
No. Nama Struktur teks eksplanasi Peristiw adalah foto pada pelaksanaan pembelajaran
siswa a
dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi
Identifikasi fenomena siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lawe Sigala-
Gala Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Rangkaian kejadian
Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat
Ulasan dari hasil penugasan yang diberikan peneliti
kepada siswa, tujuannya untuk menganalisis
atau observasi di lapangan.
struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi
2. Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti
yang dibuat oleh siswa.
mulai menentukan sumber data, yaitu buku-
Setelah mengumpulkan hasil tulisan
buku atau referensi yang berkaitan dengan
siswa, peneliti memulai dengan membaca teks
permasalahan sebagai pendukung
eksplanasi yang dituliskan siswa dengan teliti
No. Nama Ciri kebahasaan teks Kalimat
dan cermat, selanjutnya data yang telah
Siswa eksplanasi terkumpul dikaji oleh peneliti. Teknik catat
Menggunakan konjungsi adalah mencatat sumber data kedalam bentuk
kausalitas (sebab, karena, tulisan. Setelah peneliti membaca, data dicatat
sehingga). selanjutnya dikategorikan dalam bentuk tabel.
Menggunakan konjungsi
kronologis (kemudian, lalu).
Tabel Analisis Struktur Teks Eksplanasi

Menggunakan kata benda Wirasatya, dkk, 2014:3


yang merujuk pada jenis
fenomena.
Menggunakan kata teknis
Tabel 3.4
atau peristilahan. Tabel Analisis Kaidah Kebahasaan
Teks Eksplanasi
penelitian. Pada tahap ini diakhiri dengan
ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
93

mana yang penting dan yang akan dipelajari,


dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Nasution (1988) dalam Sugiyono menyatakan,
Wirasatya, dkk, 2014:5 analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun
Instrumen Penelitian kelapangan, dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian. Analisis data
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
penelitian menggunakan sesuatu metode. memasuki lapangan, selama di lapangan, dan
Sugiyono (2010:102) menyatakan, instrumen setelah selesai di lapangan. Namun dalam
penelitian adalah suatu alat yang digunakan penelitian kualitatif, analisis data lebih
mengukur fenomena alam maupun sosial yang difokuskan selama proses di lapangan
diamati. Instrumen penelitian adalah alat atau bersamaan dengan pengumpulan data.
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam Teknik pengolahan data dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih penelitian ini adalah, sebagai berikut:
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih 1. Mengumpulkan semua data yang
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih diperoleh berupa teks eksplanasi
mudah diolah. Instrumen penelitian merupakan siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
alat yang digunakan oleh peneliti untuk Lawe Sigala-Gala Tahun
mempermudah pekerjaan dalam Pembelajaran 2019/2020.
mengumpulkan data dalam penelitian, 2. Membaca teks eksplanasi yang
instrumen penelitian yang digunakan dalam ditulis oleh siswa Kelas VIII SMP
penelitian ini adalah data teks eksplanasi yang Negeri 2 Lawe Sigala-Gala Tahun
dituliskan oleh siswa. Pembelajaran 2019/2020.
Dalam penelitian kualitatif, yang 3. Memilah teks ekplanasi siswa
menjadi instrumen atau alat penelitian adalah yang sesuai dengan struktur teks
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti eksplanasi dan kaidah
sebagai instrumen juga harus “divalidasi” kebahasaannya.
seberapa jauh peneliti kualitatif siap 4. Mencermati penulisan teks
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun eksplanasi yang ditulis oleh siswa.
ke lapangan.Peneliti kualitatif sebagai human 5. Memasukkan teks eksplanasi
instrument, berfungsi menetapkan fokus yang ditulis oleh siswa
penelitian, memilih informan sebagai sumber berdasarkan struktur dan kaidah
data, melakukan pengumpulan data, menilai kebahasaannya ke dalam bentuk
kualitas data, analisis data, menafsirkan data tabel.
dan membuat kesimpulan atas semuanya. 6. Memaparkan teks eksplanasi yang
ditulis oleh siswa berdasarkan
Teknik Pengolahan dan Analisis Data struktrur dan kaidah kebahasaan
Analisis data adalah proses mencari yang terdapat pada tabel.
dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan Langkah-langkah analisis data yang
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara dilakukan dalam penelitian ini adalah :
mengorganisasikan data ke dalam kategori, 1. Reduksi data
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan Mereduksi data berarti
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih merangkum, memilih hal-hal yang

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
94

pokok, memfokuskan pada hal-hal Kebahasaan Teks Eksplanasi


yang penting, dengan demikian siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
data yang telah direduksi akan Lawe Sigala-Gala Tahun
memberikan gambaran yang lebih Pembelajaran 2019/2020.
jelas dan mempermudah peneliti Berdasarkan hasil penelitian dan
untuk melakukan pengumpulan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis
data Sugiyono (2010:247). mengenai “Analisis Struktur dan Kaidah
Reduksi data yang dilakukan Kebahasaan Teks Eksplanasi siswa Kelas VIII
dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Lawe Sigala-Gala Tahun
peneliti mengumpulkan data Pembelajaran 2019/2020” maka didapat
dengan menggolongkan simpulan sebagai berikut:
berdasarkan instrumen analisis 1. Dari 143 data yang telah dianalisis
struktur dan kaidah kebahasaan penulis, Sebanyak 131 (91,60%)
teks eksplanasi. siswa sudah mampu menulis struktur
2. Penyajian data teks eksplanasi. Berdasarkan
Penyajian data dalam penelitian strukturnya antara lain, identifikasi
kualitatif dapat dilakukan dalam fenomena, penggambaran rangkaian
bentuk uraian singkat, bagan, kejadian dan ulasan. Sebanyak 12
hubungan antar kategori, dan (8,39%) siswa masih belum mampu
sejenisnya. Penyajian data yang menulis teks eksplanasi dengan
sering digunakan adalah dengan menggunakan semua struktur teks
teks yang bersifat naratif eksplanasi. Sebanyak 2 (1,39%)
Sugiyono (2010:249). Penyajian siswa tidak mencantumkan
data dalam penelitian ini adalah pernyataan umum. Sebanyak 10
dalam bentuk uraian atau teks (6,99%) siswa tidak mencantumkan
yang bersifat deskripsi. Penyajian kesimpulan.
data dilakukan dengan 2. Dari 143 teks eksplanasi yang ditulis
menyajikan uraian singkat tiap siswa, hanya 4 (2,79%) siswa yang
komponen yang terdapat dalam sudah menggunakan keempat kaidah
tabel analisis struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi. Keempat
kebahasaan teks eksplanasi. kaidah kebahasaan tersebut, yakni
3. Penarikan Kesimpulan. konjungsi kausalitas, konjungsi
Kesimpulan dalam penelitian kronologis, kata benda yang merujuk
kualitatif adalah merupakan pada jenis fenomena, dan kata teknis
temuan baru yang sebelumnya atau peristilahan. Sebanyak 139
belum pernah ada. Temuan dapat (97,20%) siswa tidak menggunakan
berupa deskripsi atau gambaran keempat kaidah kebahasaan teks
suatu objek yang sebelumnya yang telah ditentukan. 5 (3,49%)
masih remang-remang atau gelap siswa tidak mencantumkan konjungsi
sehingga setelah diteliti menjadi kausalitas, 134 (93,70%) siswa tidak
jelas, dapat berupa hubungan mencantumkan konjungsi
kausal atau interaktif, hipotesis kronologis, 71 (49,65%) siswa tidak
atau teori Sugiyono (2010:252). mencantumkan kata benda yang
Simpulan dalam penelitian ini merujuk pada jenis fenomena, dan 61
berupa deskripsi mengenai (42,65%) siswa tidak mencantumkan
Analisis Struktur dan Kaidah kata teknis atau peristilahan.

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019
95

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Dalman, H.2015. Keterampilan Menulis.
Bandar Lampung: Raja Grafindo
Persada.
Kokasih. 2014. Jenis-jenis Teks. Bandung:
Yrama Widya.
Kosasih, E. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Kalitbag, Kemendikbud.
Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan
Menulis. Bandung. Angkasa
Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Menulis Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Bandung.
Wahono, dkk. 2013. Mahir Berbahasa
Indonesia. Jakarta. Erlangga.
Waluyo, Budi. 2013. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Solo. Platinum.

ISSN 15421-71667
Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai