Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah kejadian yang dibentuk dengan cara mengkombinasikan
dua atau lebih kejadain sederhana. Notasi yang biasa digunakan untuk mengkombinasikan
beberapa kejadian adalah notasi “⋂” disebut juga irisan, dan “⋃” disebut juga gabungan.
1. Kejadian Saling Lepas
Apabila dua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan (tidak ada irisannya)
maka dua buah kejadian itu dikatakan saling lepas.
Dirumuskan dengan : P(A ⋃ B) = P(A) + P(B)
Sedangkan apabila dua kejadian dapat terjadi secara bersamaan (ada Irisannya),
maka dua buah kejadian itu dikatakan tidak saling lepas.
Dirumuskan dengan : P(A ⋃ B) = P(A) + P(B) – P(A ⋂ B)
Contoh :
1. Sebuah dadu dilempar satu kali, tentukan peluang munculnya mata dadu ganjil atau mata dadu 2.
Penyelesaian :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
A = munculnya mata dadu ganjil
A = {1, 3, 5} n(A) = 3
B = munculya mata dadu 2
B = {2} n(B) = 1
Karena kejadian A dan B tidak saling berkaitan atau P(A ⋂ B) = 0, maka kejadian tersebut
merupakan kejadian saling lepas, sehingga diperoleh :
P(A ⋃ B) = P(A) + P(B)
𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵)
= 𝑛(𝑆) + 𝑛(𝑆)
3 1
=6+6
4
=6
2
=3
1
2. Terdapat 10 kartu yang diberi nomor 1 – 10. Diambil satu kartu secara acak. Tentukan peluang
terambilnya kartu dengan nomor bilangan prima atau kartu dengan nomor bilangan genap.
Penyelesaian :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} n(S) = 10
A = munculnya karu dengan nomor bilangan prima
A = {2, 3, 5, 7} n(A) = 4
B = munculya kartu dengan nomor bilangan genap
B = {2, 4, 6, 8, 10} n(B) = 5
Karena kejadian A dan B ada yang terjadi secara bersamaan, yaitu 2 :
(A ⋂ B) = {2} n(A ⋂ B) = 1
Maka kejadian tersebut merupakan kejadian tidak saling lepas, sehingga diperoleh :
P(A ⋃ B) = P(A) + P(B) – P(A ⋂ B)
𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵) 𝑛(𝐴∩𝐵)
= 𝑛(𝑆) + 𝑛(𝑆) − 𝑛(𝑆)
4 5 1
= + −
10 10 10
8
= 10
4
=5
2
Contoh :
1. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali, tentukan peluang munculnya sisi angka
pada uang logam dan munculnya mata dadu 3 pada dadu.
Penyelesaian :
Pelemparan sebuah mata uang logam
S = {A, G} n(S) = 2
A = Kejadian munculnya sisi angka
A = {A} n(A) = 1
𝑛(𝐴) 1
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛(𝑆) 2
Pelemparan sebuah dadu
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} n(S) = 6
B = Kejadian munculnya mata dadu 3
B= {3} n(B) = 1
𝑛(𝐵) 1
𝑃 (𝐵 ) = =
𝑛(𝑆) 6
1 1 1
Jadi P(A ⋂ B) = P(A) ∙ P(B) = 2 ∙ 6 = 12
2. Dalam sebuah kotak terdapat 3 bola merah dan 2 bola putih, dalam kotak yang lain terdapat 5 bola
merah dan 4 bola biru. Dari masing masing kotak diambil satu bola secara acak, tentukan peluang
terambilnya bola merah dari kotak pertama dan bola biru dari kotak kedua.
Penyelesaian :
Kotak Pertama (I)
S = mengambil satu bola dari 3 bola merah dan 2 bola putih yang tersedia
5! 5! 4!∙5
n(S) = 5C1 = (5−1)!∙1! = 4!∙1! = 4!∙1 = 5 cara
𝑛(𝐴) 3
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛(𝑆) 5
3
Kotak Kedua (II)
S = mengambil satu bola dari 5 bola merah dan 4 bola biru yang tersedia
9! 9! 8!∙9
n(S) = 9C1 = (9−1)!∙1! = 8!∙1! = 8!∙1 = 9 cara
𝑛(𝐵) 4
𝑃 (𝐵 ) = =
𝑛(𝑆) 9
3 4 12 4
Jadi P(A ⋂ B) = P(A) ∙ P(B) = 5 ∙ 9 = 45 = 15