Anda di halaman 1dari 7

Perihal : Permohonan Surat Pernyataan Kepada

Kesanggupan Pengelolaan dan Yth. Kepala Dinas Lingkungan Hidup


Pemantauan Lingkunagan Hidup dan Kebersihan Kab. Mamuju
di-
Mamuju

Yang Bertanda tanagan di bawah ini :

Nama : ZAINUDDIN
Tempat, Tgl lahir : Kasambang, 06 Agustus 1973
Pekerjaan/ Jabatan : Pemilik/Penanggungjawab Usaha
Alamat : Lingkungan Kasambang Uatara, Kelurahan Kasambang,
Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju.

Bersama dengan ini saya mengajukana permohonan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL) sehubungan dengan rencana uasaha dan/atau kegiatan peternakan
ayam potong (Broiler) An. “AYAM LABARANG” yang berlokasi di lingkungan Kasamabang
Utara. Kelurahan Kasmabang. Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju dan sebagai bahan
pertimbangan terlampir:

1. Surat pernyataan kesanggupan pengelolan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL);


2. Foto copy Surat Keterangan Usaha;
3. Foto copy Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil;
4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
5. Foto copy Kartu Keluarga ( KK );
6. Foto copy Kartu NPWP;
7. Foto copy Surat Pernyataan Kepemilikan Kendang
8. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha dan Izin Gangguan (HO)
9. Foto copy Surat Keterangan Persetujuan Tetangga;
10. Foto copy Surat Penguasaan Fisik Bidang Tanah. ( SPORADIK )

Demikian permohonan kami, semoga bapak dapat mengabulkan dan sebelumya saya ucapkan
terimakasih.

Mamuju, 25 November 2020


Hormat saya,

Materai
6000

ZAINUDDIN
Pemilik/Penanggungjawab Usaha
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP (SPPL)

Kamu yang bertanda tangan di bawah ini ;

Nama : ZAINUDDIN

Alamat : Lingkungan Kasambang Uatara, Kelurahan Kasambang,


Kecamatan Tapalan, Kabupaten Mamuju.

Nomor Telpon : 085299826078

Selaku Penanggung Jawab atas pengelolaan lingkungan dari :

Nama Perusahaan/Usaha : AYAM LABARANG

Alamat Perusahaan/Usaha : Lingkungan Kasambang Uatara, Kelurahan Kasambang,


Kecamatan Tapalan, Kabupaten Mamuju.

Nmor telpon perusahaan : : 085299826078

Jenis Usaha/Sifat Usaha : Peternak Ayam Potong (Broiler)

Kapasitas : 3.000 Ekor

Luas Kapasitas Usaha : + 1000 M2

Dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa :

A. Pada tahap kegiatan Pra-Kontruksi


1. Sosialisasi kepada Masyarakat
Berasal dari kegiatan survei lokasi, dan kegiatan perizinan. Kegiatan ini berupa aktivitas
orienstasi lokasi, pengukuran dan desaint Site Plant lokasi tampak dan aktivitas proses
administrasi perizinan yang berlaku. Sosialisasi rencana kegiatan peternakan ayam
potong melalui pertemuan dengan masyarakat setempat. Hasil dari sosialisasi kepada
masyarakat menghasilkan kesepakata dan persetujuanyaitu berupa tempat usaha tidak
mencemari lingkungan yang akan merugikan masyarakat. Melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, penerapana tenaga kerja harus memperioritaskan
warga setempat.
2. Pembebasan Lahan
Berasal dari aktivitas pembebasan lahan yang saat ini dalam status lahan yang dimaksud
tidak sedang dalam keadaan sengketa.
3. Pengurusan Perizinan
Pengurusan izin distributor ayam pedaging termasuk pula di dalamnya kegiatan
sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi untuk mendapatkan persetujuan tetangga.
Secara keseluruhan pengurusan perizinan meliputi
• Persetujuan warga;
• Surat keterangan domisili (KTP);
• Surat Keterangan Tanah.
B. Pada Tahap Kegiatan Kontruksi
Adapun dampak lingkunganyang terjadi pada tahap kegiatan kontruksi ini adalah sebagai
berikut;
1. Kesempatan Kerja dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat
Berasal dari kegiatan rekrutmen tenaga kerja dari warga sekitar lokasi sesuai dengan
pengalaman dan keahlianya, tahap kontruksi kegiatan pekerjaan distributor ayam
pedaging setiap hari kerja direncanakan mulai dari jam 08.00 s.d 16.00 wita setiao hari
kerja senin sampai hari sabtu.
2. Gangguan Lalulintas
Berasal dari kegiatan mobilisasi alat (Mobil) yang akan digunakan untuk
mendistribusikan ayam pedaging sserta sarana dan prasarana dasar maupun pekerjaan
pinising sesuai dengan rencana teknis.
3. Perubahan Iklim
Berasal dari kegiatan pematangan lahan diperkirakan kualitas udara di sekitar lokasi studi
cukup baik, hanya pada musim kemarau banyak terdapat debu dari jalanan.
4. Penurunan Kualitas Udara
Berasal dari kegiatan petrnak ayam, pengangkutan ayam, dan kegiatan yang dapat
menimbulkan penurunan kualitas udara.
5. Penurunan Kualitas Air
Berasal dari kegiatan pencucian alat kedaraan pengangkut ayam yang dapat
menimbulkankan penuruna kualitas air.
6. Penurunan Kesehatan
Berasal dari kegiatan pendistribusian ayam dengan menggunakan mobil yang dapat
menimbulkan penurunan Kesehatan pekerjaan dan masyarakat
7. Estetika
Bersal dari aktivitas para pekerja kegiatan peternak ayam potong.

C. Pada tahap kegiatan operasional pendistribusian ayam


Adapun dampak lingkungan yang terjadi pada tahap kegiatan operasional pendistribusian
ayam pedaging adalah sebagai berikut :
1. Gangguan Lalulintas
Berasal dari aktivitas masyarakat terhadap pembelian ayam pedaging yang keluar masuk
areal kendang
2. Estetika dan Timbulan Sampah
Berasal dari aktivitas pendistribusian ayam pedaging dalam mengelola sampah domestic,
dan RTH yang ada disekitar lokasi pendistribusian ayam. Pihak perusahaan membuat
sarana persampahan secara permanen dan nonpermanen yaitu tong sampah yang terpilah
organic dan nonorganic, sedangkan tong sampah B3 dibangun tempat penyimpanan
sementara limbah B3 diareal kegiatan disamping itu juga dibuatkan juga limbah bangkai
ayam yaitu kolam pemusnah dengan cara dibakar terus dikubur.
3. Peningkatan PAD
Berasal dari retribusi yang dipungut kepada perusahaan distributor ayam pedagingsesuai
dengan peraturan daerah yang berlaku seperti PBB, dan retribusi kebersihan.
Merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan
melalui:
A. pada tahap kegiatan sebelum operasi
1. Persepsi Masyrakat
a) Kegiatan Pengelolaan
• sosialisasi rencana pembangunan secara transparan kepada apparat
desa/kelurahan tokoh masyarakat dan masyarakat di sepanajang koridor tapak,
terkait dengan kegiatan peternakan ayam potong.
• Melakukan musyawarah guna mencari pemecahan masalah atara ada masalah
dalam pelaksanaan survei dan pengukuran.
• Terbuka terhadap saran dan masukan serta memberikan penjelasan bila ada
pertanyaan dari warga.
• Ada surat kepemilikan, koordinat serta perjanjian jika dikemudian hari ada lagi
surat kepemilikan yang lain diketahui oleh instansi terkait.
• Melakukan penyelarasan peruntukan lahan denagn RTRW Kabupaten, dengan
berkordinasi dengan instansi yang berwenang.
• Melakukan komunikasi terhadap masyarakat yang akan terkena dampak
lingkungan.
b) Kegiatan Pemantauan
• Melakukan wawancara dan penyebarab kuisioner kepada masyarakat di tapak
proyek dan sekitarnya.
• Melakukan focud grup discuddion (FDG) diwilayah kegiatan dihadiri para pihak,
analisis data dilakukan secara deskriktif.
• Berkodinasi dengan apparat pemerintah setempat dan instansi terkait dalam
segala kegiatan yang melibatkan masyarakat, perusahaan dan pengelola fasilitas
umum serta instansi terkait.
• Sosialisasi kepada masyarakat dan instansi terkait yang akan terkena dampak
lingkungan tentang rencana kegiatan peternakan ayam potong.
• Memantau secara administrative terkait perizinan yag telah diperoleh oleh
perusahaan, dan papan informasi di areal tapak kegiatan.

B. Pada Tahap Kegiatan Kontruksi


1. Kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat
a) Kegiatan Pengelolaan
• Rekrutmen tenaga kerja kontruksi lebih memprioritaskan warga sekitar lokasi
yang terkena dampak langsung kegiatan peternakan ayam potong.
• Penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana teknis membutuhkan tenaga kerja.
• Pemrakarsa pelaksanaan proyek memberikan informasi mengenai kesempatan
kerja di proyek peternakan ayam potong. Penyampaian informasi diantaranya
dengan pemasangan pengumuman di media informasi kecamatan, dan
Desa/Kelurahan.
• Memberikan kesempatan usaha jasa kepada penduduk sekitar kegiatan tapak
proyek dalam usaha perdagangan yang dapat mencukupi/melayani kebutuhan
makan dan kebutuhan tenaga kerja yang ada, serta kebutuhan bahan material
kegiatan peternakan ayam potong.
• Memprioritaskan sumber daya manusi di sekitar lokasi sebagai pekerja.
b) Kegiatan Pemantauan
• Melakukan wawancara dengan penduduk yag belum dan telah bekerja dan
berusaha disekitar tapak proyek tentang tenggapan mereka tehadap sisten
penerimaan tenaga kerja yang dilakukan pemrakarsa.
• Memantau pelaksanaan penyebaran informasi kepada pemerintah setempat atau
tokoh masyarakat mengenai kesempatan kerja di proyek kegiatan peternakan
ayam potong.
• Wawancara masyarakat di sekitar lokasi.

2. Pembersihan Kendaraan
a) Kegiatan Pengelolaan
• Pencucian alat pengangkut ayam secara baik dan rutin agar tidak menimbulkan
bau disekitarnya.
• Pemagaran disekitar area kegiatan.
• Pembersihan kotoran ayam dimanfaatkan untuk pupuk kendang.
b) Kegiatan Pemantauan
• Uji kualitas udara/kadar debu
• Uji intensitas tingkat Kebisingan, pengamatan secara langsung dan visual di
lokasi tempat pencucian kendaraan.

3. Mobilisasi Peralatan dan Material


a) Kegiatan Pengelolaan
• Pemagaran di sekeliling kegiatan lokasi.
• Pengangkutan alat terjadwal dan dilakukan pada siang hari.
• Penempatan petugas lalulintas dipintu keluar masuk lokasi kegiatan.
• Penyemprotan ban kendaraan sebelum keluar areal lokasi.
• Kecepatan kendaraan proyek dibatasi sesuai kondisi jalan, terutama pada
pemukiman, yaitu maksimal 40 km/jam.
b) Kegiatan Pemantauan
• Survei perhitungan volume lalu lintas (traffic counting) pada ruas halan sekitar
lokasi kegiatan. Disamping itu juga dilakukan pengukuran terhadap lebar jalan.
• Uji jualitas udara/kadar debu.
• Uji intensitas tingkat kebisingan

4. Sarana dan Prasarana Peternakan


a) kegiatan Pengelolaan
• menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara.
• Sisa bahan banguna yang layak pakai dapat dimanfaatkan Kembali atau dijual.
• Pemagaran disekeliling areal kegiatan.
• Pemakaian peralatan septic kerja kontruksi sesuai SNI
• Mentediakan P3K
b) Kegiatan Pemantauan
Uji kualitas udara/kadar debu, uji tingkat kebisingan, dan bekerjasama dengan instansi
teknis yang berwenang untuk bersama-sama melakukan pemantauan tingkat
keresahan masyarakat sekitar dan para pekerja terkait dengan tingkat kebisingan dan
getar di wilayah tapak. Dan bila diperlukan melakukan pengukuran tingkat kebisingan
dengan peralatan sound level meter. Parameter diukur selema periode 15 menit.
Pengukuran dilakukan diwaktu pagi, siang, dan sore dengan pelaksanaan mengacu
pada Surat Keputusan Mentri Lingkungan Hidup NO. 48 tahun 1996 tentang Buku
Tingkat Kebisingan.

C. Pada Tahap Kegiatan Operasional


1. Mobilisasi Tenaga Kerja
a) Kegiatan pengelolaan
• Rekrutmen tenaga kerja memprioritaskan warga sekitar lokasi kegiatan sesuai
dengan keahlian dan kemampuannya.
• Memberi upah atau UMP yang berlaku untuk Provinsi Sulawesi Barat.
• Memberikan tambahan gaji (lembur) setiap melewati batas jam kerja yang sudah
ditetapkan.
• Setiap hari memberikan arahan pada tenaga kerja untuk membangun
kebersamaan dan pelayanan prima.
• Bekerja dan mempertimbangkan pemberian jam sostek/BPJS bagi tenaga kerja
tetap.
b) Kegiatan Pemantauan
• Melakukan wawancara dan komunikasi dengan karyawan den penduduk sekitar
lokasi kegiatan.
• Memantau proses pelaksanaan penerimaan tenaga kerja, jumlah pekerja, jenis
pekerjaan, pemberian upah atau gaji, dan insentif yang diberikan perusahaan
kepada pekerja.
• Melakukan pemantauan pelaksanaan penyebaran informasi kepada pemerintah
setempat atau took masyarakat mengenai kesempatan berusaha dan bekerja di
peternakan ayam potong.

2. Kegiatan Pendistribusian Ayam Potong


a) Kegiatan Pengelolaan
• Limbah cair dan padat yantimbul dari usaha dan/atau kegiatan sebelum dibuang
kelingkungan mutuh limbah cair dan padat yang dibuang ke lingkungan tidak
melampau baku mutuh yang ditetapkan;
• Pembuatan saluran pembuangan limbah cair tertup dan kedap air sehingga tidak
terjadi perembesan ke tanah serta terpisah dengan saluran limpahan air hujan.
• Penanaman pohon pelindung lokasi usaha untuk mengurangi kebisingan dan
pencemaran udara;
• Pembuatan jaringan saluran pembuanagn air kotor dan air besar;
• Pemasangan bangunan pagar besi di sekeliling kandang;
• Pengangkutan kotoran ternak dan membuat komposter serta TPS
• Membuat areal parkir kariawan dan areal bongkar muat;
b) Kegiatan Pemantauan
• Pengukuran kualitas air permukaan;
• Pengukuran air tanah;
• Pengukura kualitas air bersih;
• Pengukuran kualitas udara;
• Pengukuran kualitas udara (amoniak dan haidrogen sulfida);
• Melakukan jejak pendapat warga melalui kuisioner tertulis;
• Pengamatan visual.
3. Peningkatan PAD
a) Kegiatan Pengelolaan
• Melakukan perencanaan pajak bekerja sama antara perusahaan, Aparat
Desa/Kelurahaan, Kecamatan, Badan Pendapat Daerah, Badan Pertahanan
Nasional Kabupaten Mamuju dan/dengan Kantor Pajak Pratama Mamuju.
• Perusahaan memiliki kesadaran melakukan pembayaran pajak dan retribusi yang
ada di wilayah Kegiatan Usaha sesusai dengan aturan yang berlaku, (pajak PBB,
retribusi PDAM, Listrik dan Retribusi pengelolaan sampah)
b) Kegiatan Pemantauan
Bekerja dengan instansi teknis yang berwenang untuk Bersama-sama melakukan
pemantauan dengan menggunakan matrik ketaatan masyarakat perumahan terhadap
aturan pungutan resmi pemerintah Kabupaten mamuju yang dievaluasi secara berkala.

Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan operasional timbul dampak lingkungan
hidup di luar dari dampakyang dikelola sebagai yang dimaksud dalam surat pernyataan tersebut
diatas, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada instansi terkait dan
bersedia diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pada prinsipnya bersedia dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan
pemantauan dampak lingkungan sebagai mana tesebut di atas dan bersedia untuk diawasi oleh
instansi yang berwenang.

Mamuju 25 November 2020

Yang menyatakan,

Materai
6000

ZAINUDDIN
Pemilik/Penanggung jawab usaha

Anda mungkin juga menyukai