Disusun Oleh :
Albert Georgius
(20190803020)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami selaku mahasiswa dapat menyelesaikan penyusunan tugas pertemuan 1 ini.
Dan kami juga berterima kasih kepada Ibu Alivia Yulfitri, M.T. Selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi Enterprise yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.
Tak ada sesuatu yang dilakukan dengan sempurna. Penyusunan makalah yang kami
lakukan dan hasilnya masih jauh dari sempurna. Namun demikian, kami bertanggung jawab
atas makalah ini secara keseluruhan. Kami selalu terbuka untuk saran-saran positif demi
sempurnanya hasil penyusunan tugas ini.
Albert Georgius
2
1. Buat rangkuman sesi 3 dari berbagai sumber (cari referensi tambahan)
2. Cari contoh fungsi dan proses bisnis di enterprise dan jelaskan (eksplorasi
dari jurnal atau sumber referensi lainnya)
Jawaban :
1. Fungsi Bisnis
Fungsi sebuah bisnis bisa dilihat dari dua sisi, dari fungsi mikro dan makro. Fungsi mikro
bisnis dipandang sebagai kemampuan aktivitas bisnis dalam memberikan kontribusinya
kepada pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai
(creation of value).
Fungsi bisnis adalah aktivitas yang khusus dilakukan didalam satu functional area of
operation. 4 functional area of operation utama di perusahaan, yaitu:
– Marketing and Sales (M/S)
– Supply Chain Management (SCM)
– Accounting and Finance (A/F)
– Human Resources (HR).
3
Contoh Operasional Fungsi Bisnis
4
Proses bisnis adalah Kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih jenis input dan
menciptakan output yang bernilai bagi pelanggan. Pelanggan dapat berupa pelanggan
eksternal atau pelanggan internal.
Value Chain
Dalam perusahaan, Porter membagi proses bisnis menjadi dua, yaitu aktivitas utama dan aktivitas
pendukung, yang dikenal sebagai rantai nilai atau value chain. Rantai nilai atau value chain (Porter
1995) adalah sekumpulan aktivitas bisnis dimana di setiap tahapan/langkah dalam aktivitas bisnis
tersebut menambahkan nilai/value atau kemanfaatan terhadap barang dan jasa organisasi yang
bersangkutan.
5
AKTIVITAS UTAMA
• Inbound logistics – penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang
digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
• Operations - aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang
sudah jadi • Outbound logistics - aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang
sudah jadi ke para pelanggan
• Marketing and sales - aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi
• Service - memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Misalnya
pelayanan perbaikan dan perawatan
AKTIVITAS PENDUKUNG
• Procurement – Berisi fungsi untuk pengadaan/pembelian bahan untuk organisasi
• Technology Development - aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contohnya
adalah penelitian dan pengembangan, investasi dalam pengembangan teknologi informasi
yang baru, Website, dan desain produk.
• Human Resource Management -aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan,
pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
• Firm Infrastructure – Kegiatan yang mendukung seluruh rantai nilai (e.g.
generalmanagement, planning, finance, accounting, legal, government affairs, quality
management, etc.)
2. Fungsi bisnis dilihat dari dua sisi, dari fungsi mikro dan makro. fungsi mikro bisnis
dipandang sebagai kemampuan aktivitas bisnis dalam memberikan kontribusinya
kepda pihak-pihak yang berperan secara langsung terhadap proses penciptaan nilai
(creation of value), sedangkan fungsi makro bisnis dapat dipandang sebagai
6
kemampuan aktivitas bisnis dalam memberikan kontribusinya kepada pihak-pihak
yang terlibat secara tidak langsung dalam pembentukan dan pengendalian bisnis.
Fungsi bisnis adalah aktivitas yang khusus dilakukan didalam satu functional area
of operation.
Proses bisnis merupakan kumpulan aktivitas yang membutuhkan satu atau lebih
jenis input dan menciptakan output yang bernilai bagi pelanggan. pelanggan dapat
berupa pelanggan eksternal atau internal.
Misalkan ada material A dengan kebutuhan 0,8 liter dengan nilai 1000
Rupiah per liter dicampurkan dengan 0,2 liter dengan nilai 5000 Rupiah per
liter. Secara langsung, sistem akan mengambil data tersebut dan melakukan
kalkulasi untuk membuat 1 liter berarti harga pokok materialnya sudah
didapat. Perhitungannya 0,8 liter dikali 1000 Rupiah dan 0,2 liter dikalikan
5000 Rupiah. Tetapi untuk kegiatan produksi tidak hanya biaya material saja
yang dihitung kan? Harus menghitung biaya-biaya lainnya seperti biaya
tenaga kerja, biaya kemasan, biaya penyusutan mesin dan banyak komponen
variabel lainnya.
Lead time (waktu jeda) pengadaan bahan baku dari sisi order diterima
pada sisi supplier sampai dengan waktu sampai bahan baku diterima oleh sisi
perusahaan yang meminta.Pada sistem Enterprise yang mempunyai fitur
MRP, pada umumnya kegiatan perhitungan seperti stok minimum, safety stok
dan pencocokan dengan stok yang tersedia digudang dilakukan secara
otomatis saat proses berjalan.Sehingga seperti yang kita ketahui, bagian
PPIC cukup melakukan validasi dan konfirmasi agar proses yang tadinya
dilakukan secara manual melalui aplikasi spreadsheet, bisa digantikan oleh
aplikasi ERP.
Daftar Pustaka