Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton merupakan bahan yang sangat penting dan banyak
digunakan dalam dunia konstruksi. Banyaknya jumlah penggunaan beton
dalam kontruksi mengakibatkan peningkatan kebutuhan material beton,
sehingga memicu penambangan batuan sebagai salah satu bahan
pembentuk beton secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan turunnya
jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan pembangunan dengan
menggunakan material beton. Keterbatasan kemampuan alam dalam
menyediakan material pembentuk beton merupakan sebuah persoalan yang
penting. Disisi lain ada beberapa bangunan tua yang terpaksa dibongkar
karena bangunan tersebut perlu diperbaharui, mengalami kerusakan, atau
tidak layak lagi dihuni. Pembuangan limbah tersebut memerlukan biaya
dan tempat pembuangan. Pembuangan limbah padat seperti ini pada
dasarnya dapat mengurangi kesuburan tanah. Disamping itu, pada saat ini
beton siap pakai (ready mix) sedang marak digunakan untuk pembuatan
kontruksi bangunan, namun pada penerapannya sering terjadi kelebihan
supply dan sisanya terkadang dibuang di sembarang tempat, sehingga
dapat mengurangi kesuburan tanah dan merusak keseimbangan ekosistem
(Suhawanto, 2005). Permasalahan kerusakan alam yang diakibatkan oleh
penambangan batuan yang berlebihan dan pembuangan limbah beton
tersebut mendorong peneliti untuk memanfaatkan atau mendaur ulang
limbah beton yang dihasilkan dari suatu aktifitas pembongkaran atau
pengadaan kontruksi sebagai agregat alternatif yang dapat menggantikan
sebagian atau seluruh agregat alam di dalam campuran beton
Pada saat sekarang ini bahan bangunan dengan komposisi semen,
air dan pasir sudah banyak dikembangkan antara lain adalah pada
pembuatan paving blok. Paving block adalah komposisi bahan bangunan
yang terbuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat sejenis, air
dan agregat halus dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi.
mutu dari pada beton tersebut (SK.SNI S-04-1989-F,DPU).
Paving block sendiri merupakan bahan bangunan yang dikembangkan dari
bahan mortar yang diberi perlakuan pada proses pembuatannya seperti
dipadatkan (cara pressing yang banyak dilakukan), digetarkan, dan atau
keduanya. Paving block banyak digunakan untuk trotoar, area
bermain/taman, perkerasan kelas jalan ringan, serta penutup permukaan
lain yang fungsinya masih mampu menyerap air dipermukaan. Kemudahan
dalam pemasangan dan perawatan menjadi pertimbangan kenapa paving
block banyak disukai.
Perkembangan teknologi pada masa kini memicu terciptanya
inovasi dalam merekayasa suatu material. Salah satu usaha
pengembangannya adalah mendaur ulang limbah beton dengan tambahan
serbuk kaca yang menjadi bahan utama dalam pembuatan paving block.
Kaca merupakan material yang reaktif, bila ditambahkan pada beton yang
menggunakan semen portland. Hal ini akan menyebabkan masalah
durability pada jangka panjang, yang dinamakan alkali-silica reaction
(ASR). ASR sendiri merupakan proses kemofisika yang memungkinkan
terjadinya kerusakan secara mekanis, pengembangan dan ekspansi. Hal ini
tergantung kepada komposisinya. Menurut survei di kota New York,
limbah kaca terdiri dari 62 % kaca bening, 19 % kaca yang berwarna hijau,
14 % kaca yang berwarna kekuningkuningan dan 5% kaca lainnya. Dari
penelitian yang telah dilakukan, kaca bening menyebabkan ekspansi yang
lebih besar, Kaca yang berwarna hijau bukan hanya tidak reaktif, tetapi
malah mengurangi ekspansi dari pasir yang agak reaktif.
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah peneliti mencoba
menggabungkan kedua bahan recycled tersebut menjadi bahan utama
dalam pembuatan paving block mengingat agregat sisa adukan beton dan
kaca berwarna hijau merupakan limbah dari suatu kegiatan atau produk
yang dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan limbah sisa adukan beton dan
serbuk kaca akan mendatangkan efek ganda pada tindak penyelamatan
lingkungan. Selain mengurangi dampak terhadap lingkungan jika bahan
sisa ini dibuang begitu saja, juga mengurangi bahkan menggantikan
penggunaan material alam sebagai bahan utama dalam pembuatan
paving block. Diharapkan penelitian ini mampu membuat bahan-bahan
tersebut menjadi bahan jadi yang bermanfaat dan memberikan nilai
ekonomis yang tinggi bagi masyarakat.

1.2 Perumusan Permasalahan

Permasalahan utama yang akan diangkat pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana peranan penambahan limbah sisa adukan beton dan
serbuk kaca yang diberikan terhadap karakteristik paving block
b. Menentukan kadar komposisi serbuk kaca yang tepat dalam
menentukan kekuatan paving block optimum.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Memanfaatkan agregat sisa adukan beton dan limbah kaca untuk


pembuatan paving block
b. Mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan agregat sisa
adukan beton dan limbah kaca terhadap sifat-sifat mekanik
dan fisik dari pembuatan paving block
c. Mengurangi permasalahan kerusakan alam yang diakibatkan oleh
pembuangan limbah beton dan limbah kaca
d. Mengetahui nilai kuat tekan, kuat lentur dan absorpsi pada
pembuatan paving block dengan bahan utama agregat sisa
adukan beton dengan menambahkan serbuk kaca 0%, 10%, 20 %
dan 30% dari berat semen.
1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semen Portland


sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam SNI 15-2049-94 dan
ASTM C150-81
b. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
limbah sisa adukan beton PT. Adhimix yang sudah dikeringkan
dan dihancurkan.
c. Air yang digunakan dalam pengujian ini berasal dari air tanah
yang terdapat pada pabrik paving block di jalan joe no. 38 Rt 002
Rw 03 Jagakarsa Lenteng Agung.
d. Berdasarkan riset yang telah dilakukan di Columbia University dan
survei di kota New York serta sumber sumber yang ada,
dinyatakan bahwa kaca berwarna hijau yang digiling halus dapat
digunakan pada beton untuk menghasilkan mutu yang tinggi.
e. Serbuk kaca yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari
peleburan sisa botol minuman heineken dan bir bintang yang
dihancurkan dengan menggunakan mesin abrasi (los angeles)
dengan tebal kurang lebih 3 mm dan lolos ayakan no. 200

Pengujian yang dilakukan terhadap material agregat adalah


pengujian sifat fisiknya meliputi uji berat jenis dan penyerapannya, uji
berat isi, analisis saringan dan kadar lumpur. Sedangkan pengujian untuk
sampel paving block meliputi pengujian kuat tekan, kuat lentur dan
absorpsi.
Penelitian yang dilakukan meliputi kuat tekan/desak, kuat lentur
dan penyerapan air/absorpsi dari sampel paving block. Benda uji cetakan
paving block berbentuk balok dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 10 cm,
dan tebal 8 cm. Untuk uji kuat tekan dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari
dan 28 hari. Untuk uji kuat lentur hanya dilakukan pada umur 7 hari, 14
hari dan 28 hari. Sedangkan untuk uji resapan dilakukan pada umur 14
hari, 28 hari, 49 hari dan 56 hari. Variabel yang digunakan sebagai
pembanding adalah variabel kadar serbuk kaca dengan variasi 0%, 10%,
20%, 30%. Dimana paving block tanpa penambahan serbuk kaca
diklasifikasikan sebagai paving block dengan kadar serbuk kaca 0% .

1.5 Manfaat Penelitian

Memanfaatkan bahan-bahan limbah sisa adukan beton dan limbah


botol kaca sebagai bahan dalam pembuatan paving block merupakan nilai
tambah dari penelitian ini jika dilihat dari segi ekonomis. sehingga dapat
menghemat penggunaan bahan atau material-material yang diambil dari
alam untuk pembuatan paving karena material yang digunakan marupakan
material recycled. selain itu melalui penelitian ini dapat menjadi alternatif
lapangan pekerjaan baru dengan modal usaha yang tidak terlalu besar,
karena bahan yang digunakan adalah bahan sisa. dan dari pihak konsumen
bisa mendapatkan harga beli yang lebih murah.

1.6 Hipotesis Dasar


Dengan adanya penambahan serbuk kaca, nilai kuat tekan dan
kuat lentur dari paving block ini dapat bertambah karena serbuk kaca dapat
digunakan pada beton untuk menghasilkan beton mutu tinggi.

1.7 Metodologi Penulisan

Terdapat empat tahapan yang digunakan dalam penulisan ini.


Tahapan yang pertama adalah studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan
berbagai literatur, jurnal dan mempelajarinya. Hal-hal yang dipelajari
antara lain karakteristik limbah sisa adukan beton, karakteristik serbuk
kaca serta metode mix design yang akan digunakan. selanjutnya adalah
tahap pengujian material-material yang akan digunakan dan menetapkan
mix design yang tepat. Tahap selanjutnya adalah eksperimental yaitu
dengan melakukan pembuatan benda uji di pabrik paving block yang ada
di jalan joe no. 38 Jagakarsa Lenteng Agung. Dan tahap terakhir adalah
melakukan pengujian benda uji di laboratorium struktur dan material FTUI
dan menganalisa hasil yang didapatkan dari pengujian laboratorium.

1.8 Sistematika Pembahasan

Pembahasan dari penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut :

a. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, tujuan


penelitian, batasan masalah, ruang lingkup permasalahan dan
sistematika pembahasan

b. LANDASAN TEORI
Bagian ini memaparkan teori-teori mengenai paving block, material
penyusun paving block, serbuk kaca, dan teori mengenai pengujian
yang dilakukan, baik dalam pembuatan maupun pengujian.

c. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN


Bagian ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
penelitian selain itu prosedur serta pengumpulan data hasil
penelitian.

d. BAB 4 HASIL DAN ANALISA


Bagian ini mengambarkan analisa terhadap data yang diperoleh.

e. BAB 5 PENUTUP
Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan
serta saran yang dapat digunakan dalam perbaikan-perbaikan
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai