Anda di halaman 1dari 21

CRYOTHERAPY

KELOMPOK 8
MEMBER OF THE GROUP
01 Winny Bergitta Sombolayuk

02 Maryam Nurul Pratiwi

03 Ananda Nurfatiha Rezki

04 Ferbrianto
Cryotherapy

Cryotherapy adalah teknik penyembuhan menggunakan es dan air es dalam pengobatan


cedera. Secara fisiologi es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan sehingga
mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa sakit ke sistem saraf
pusat. Terapi es mengurangi rasa sakit dapat membantu untuk mengurangi pengembangan
pembengkakan. Oleh karena itu Cryotherapy biasanya digunakan oleh atlit profesional untuk
memulihkan diri dari cedera.
MANFAAT CRYOTHERAPY
01
02
03 Menyembuhkan rasa sakit seperti pada tendisitis, fibromyalgia,
rheumatoid, dan migrain.

04 Meningkatkan kemampuan atletik dengan meningkatkan kekuatan otot,


menambah kecepatan dan kekuatan serta mempercepat proses pemulihan.

05 Meningkatkan metabolisme dan membakar lebih banyak kalori. .

06 Meningkatkan energi. .
07
Menyehatkan kulit, menghilangkan seluloit, dan membuat kulit lebih elastis. .

Membantu merawat dermatitis, psoriasis, dan memperbaiki jaringan kulit..

Meningkatkan kadar endorfin yang akan meredakan stres, depresi, dan meningkatkan kualitas tidur.
Jenis Cryotherapy
Ice Massage
01 Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi kerusakan jaringan, dan mencegah
terjadinya inflamasi otot, tendon, dan ligament. Ice massage sangat baik untuk penyembuhan luka atau
mengurangi rasa nyeri, dan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh strain otot, proses pembengkakan, yang
terjadi setelah cedera.
Ice Bath
02 Ice Bath terdiri atas parsial ice bath dan full ice bath. Percial ice bath menggunakan container yang berisi
dengan air dan es. Area injury dicelup masuk kedalam container tersebut, full ice bath menggunakan bak
mandi.

Cold Pack/Ice Pack


03 Cold packed adalah kemasan yang dapat menyimpan es dan membuat es tersebut terjaga dalam waktu
relative lama di luar freezer daripada kemasan plastic. Dapat digunakan 15-20 menit. Pada kemasan ice paks
yang berupa plastic, diperlukan handuk untuk mengeringkan air.

04 Vapocoolant Sprays

05 Cold Compression Devices


FIDE (FISIKA DASAR)

CONDUCTION

CONVECTION

EVAPORATION

d I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
Methods of Energy Transfer With Cold
Modalities
Conduction Convection Evaporation
Cold or Ice packs √
Ice massage √
Vapocoolant sprays √
Controlled cold units √
Cool or cold √ √
immersion
CONDUCTION

Konduksi adalah perpindahan panas


melalui interaksi langsung molekul di daerah yang
lebih hangat dengan yang ada di daerah yang
lebih dingin.

Jumlah perpindahan panas tergantung


dengan perbedaan suhu, besar dan lama
hubungan (kontak).
CONVECTION

Konveksi adalah aliran panas melalui fluida dari tempat yang bersuhu tinggi menuju
benda yang bersuhu rendah dengan gerakan atau partikel partikel fluida itu sendiri.
Metode ini hanya berlaku untuk zat cair dan bukan zat padat dalam hal ini pergelakan molekul
menyebabkan pemindahan panas.
Pasien yang menjalani mandi air dingin dapat kehilangan panas akibat proses konveksi
.
EVAPORATION

Evaporasi adalah peralihan panas dari bentuk cairan mejadi uap. Kehilangan panas secara
evaporasi dapat terjadi apabila:
1. Perbedaan tekanan uap air antara keringat pada kulit dengan udara ambien (lingkungan)
2. Temperatur lingkungan rendah dari normal sehingga evaporasi dari keringat dapat terjadi
dan dapat menghilangkan panas dari tubuh.
3. Adanya gerakan angin
4. Adanya kelembaman
BIFOR CRYOTHERAPY
Secara fisiologis, pada 15 menit pertama setelah pemberian
aplikasi dingin ( suhu 100 C ) terjadi vasokontriksi arteriola dan venula
secara local. Vasokontriksi ini disebabkan oleh aksi reflek dari otot polos
yang timbul akibat stimulasi sistem saraf otonom dan pelepasan epinephrine
dan nerephineprine. Apabila dingin tersebut diberikan selama 15 menit-30
menit akan timbul vasodilatasi yang terjadi intermiten selama 4-5 menit,
periode ini dikenal dengan respon hunting. Respon hunting terjadi untuk
mencegah terjadinya kerusakan jaringan akibat dari jaringan mengalami
anoxia jaringan. Menurunkan eksitabilitas akhiran saraf bebas sehingga
menurunkan kepekaan terhadap rangsangan nyeri. Aplikasi dingin juga
dapat mengurangi tingkat metabolisme sel sehingga limbah metabolisme
menjadi kurang. Penurunan limbah metabolisme pada akhirnya dapat
menurunkan spasme otot.
Dingin digunakan untuk manajemen trauma akut karena:

01 02 03

Vasokontriksi arteriole yang Penurunan metabolisme Ambang nyeri meningkat


dihasilkan mengurangi dan agen vasoaktif
perdarahan (misalnya histamin dan
kinin) mengurangi
inflamasi dan filtrasi
cairan ke luar
NEFRO CRYOTHERAPY
Kondisi yang diakibatkan oleh disfungsi sistem saraf pusat, seperti multiple
sclerosis, cerebral palsy, dan kecelakaan serebrovaskular, biasanya membatasi
kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fungsional karena kehadirannya
spastisitas, kelemahan otot, dan pola gerakan yang tidak efisien yang menyebabkan
kelelahan dini.
Pada beberapa pasien dengan spastisitas, aplikasi dingin bias untuk sementara
mengurangi amplitudo tendon dalam refleks (DTR) dan frekuensi clonus, yang dapat
meningkatkan kemampuan pasien untuk berpartisipasi program terapi. Dingin memfasilitasi
alpha-motoneuron aktivitas dan mengurangi penembakan gamma-motoneuron agar
spastisitas dikurangi, pengurangan aktivitas gamma harus secara proporsional lebih besar
dari peningkatan aktivitas alfa. Pengurangan spastisitas dengan dingin dapat terjadi
setidaknya melalui dua mekanisme:

1. Penurunan refleks aktivitas gamma-motoneuron melalui stimulasi aferen kulit.


2. Penurunan pelepasan spindel aferen secara langsung pendinginan otot.
T E K N I K
Saat sensasi dingin diaplikasikan ke kulit, area tersebut akan menjadi merah. Ini terjadi karena dua alasan.
Pertama, oksigen tidak terlepas secara bebas dari hemoglobin pada suhu rendah; oleh karena itu, darah yang
melewati sistem vena sangat teroksigenasi, memberikan warna merah pada kulit. Kedua, setelah 10 hingga 15
menit periode pendinginan, atau setelah pengangkatan stimulus dingin, hiperemia reaktif dapat terjadi,
membawa lebih banyak darah ke area tersebut. Berikut ha;-hal yang harus diperhatikan dalam pengaplikasian
Cryoyherapy:

01 02 03 04
Memberi tahukan kepada Aktivitas yang direncanakan
pasien mengenai apa sebelum, selama, atau Pemilihan Cooling
Waktu pengaplikasian segera setelah cryotherapy
yang diharapkan dengan Agent
harus dipertimbangkan
penerapan modalitas
sehubungan dengan tujuan
dingin penggunaan modalitas ini
Pemilihan Cooling Agent
Pada saat pemilihan Cooling Agent praktisi harus mempertimbangkan area tubuh mana, dan berapa
banyak permukaan tubuh, yang harus didinginkan. Berikut adalah table terkait area beserta cooling
agent yang cocok untuk digunakan pada area tersebut:

Area Cooling Agent


Area kecil (seperti di atas tendon, bursa, Ice message
atau otot kecil perut
Distal extremity Cool bath
Edema pada distal extremity Cold compressive device
Sendi (Knee, Elbow, Shoulder) Ice pack
Otot dengan massa yng besar (lumbar Ice pack
dan otot cervical paravertebral)

Pemberian sensasi dingin selalu merupakan pilihan yang tepat pada fase akut cedera, sementara
kejang otot dapat merespons panas (relaksasi otot) dan dingin (gangguan siklus perlindungan nyeri /
refleksif). Manfaat dingin atau panas dengan kondisi peradangan kronis bervariasi dan mungkin
tergantung pada pasien. Dalam hal ini, uji coba panas atau dingin masuk akal.
Indikasi
1. Cedera (Sprain, strain, contusion).
2. Sakit kepala
3. Gangguan TMJ (Temporomandibular Joint)
4. Nyeri post operasi
5. Peradangan pada sendi
6. Tendinitis dan bursitis.
7. Nyeri lutut, sendi dan perut.
Kontraindikasi
Open Wounds
Robekan pada Otot

Robekan pada Tendon

Luka Bakar

Fraktur

Ibu Hamil

Infeksi Akut

Orang dengan Masalah Jantung

Sindrom Raynaud’s
EFEK CRYOTHERAPY
01 Analgesia
Dingin dapat menghilangkan penyebab nyeri dengan mengurangi spasme otot di area cedera, sehingga mengurangi efek
cedera iskemik sekunder. Teori lain adalah bahwa dingin memiliki efek langsung pada sebagian besar ujung saraf sensorik
perifer

02 Hypometabolic
Aktivitas enzimatik metabolic menurun 50% ketika suhu diturunkan 10 ° C. Ada efek menguntungkan dari dingin pada respon
inflamasi. Penurunan aktivitas enzimatik memungkinkan sel-sel di area sekitar cedera langsung bertahan pada tingkat
pengambilan oksigen yang lebih rendah. Edema bertindak sebagai faktor metabolik negatif untuk sel-sel di sekitar lokasi
cedera awal karena rute pengangkutan oksigen yang lebih panjang ke sel.

03 Vascular Response
Respon vaskular fisiologis terhadap dingin itu kompleks. Bodelsson (39) membagi respon vaskular menjadi enam faktor atau
mekanisme yang mungkin untuk menjelaskan kompleksitas reaksi vaskular. Faktor-faktor tersebut adalah:
(a) aktivitas saraf
(b) mekanisme reseptor
(c) elemen kontraktil otot polos
(d) aktivitas trombosit
(e) mekanisme endotel
(f) faktor reologi.
Thank You
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai