QnA Tentang Status Kesehatan Masyarakat
QnA Tentang Status Kesehatan Masyarakat
Senewe, Felly P dan Feri Ahmadi. 2012. Status Kesehatan Masyarakat di Daerah Tertinggal.
Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 11 No. 4 : 269-278
Question : Nah, sebenarnya apa hubungannya antara angka kesakitan dengan status
kesehatan masyarakat?
Answer : jika tingkat angka kesakitan cukup tinggi maka akan memicu kematian
sehingga secara otomatis menyebabkan angka kematian juga tinggi. Jika
angka kesakitan dan kematian suatu wilayah tinggi maka dapat dipastikan
status kesehatan masyarakat di wilayah tersebut sangat rendah dan
kemungkinan besar masyarakat belum memiliki kesadaran yang tinggi
terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan bagaimana cara untuk menjaga
kesehatan tersebut. Selain itu kemungkinan besar pelayanan kesehatan yang
memiliki angka kesakitan tinggi dapat dikatakan pelayanan kesehatannya
tidak terlalu baik serta pengetahuan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan, sanitasi lingkungan dan program-program pemberantasan
penyakit masih sangat rendah.
Question : Lalu strategi apa yang bisa dilakukan/digunakan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat?
Answer : strategi yang bisa dilakukan/digunakan untuk meningkatkan status
kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan, kebersihan dan kepedulian diri/lingkungan terkait
dengan kebersihan dan kesehatan, lalu dapat mulai dilakukan perbaikan
pelayanan kesehatan di wilayah tersebut dengan pemberian pelatihan dasar
ke kader-kader atau relawan kesehatan wilayah, lalu dilakukan perbaikan
sanitasi lingkungan sehingga masyarakat hidup di lingkup wilayah yang
sehat. Setelah perbaikan pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan
dilakukan maka dapat dilanjutkan dengan program-program pemberantasan
penyakit yang sering terjadi di masyarakat sehingga masyarakat tahu
bagaimana harus bertindak ketika mengalami sakit tersebut.
Question : Ada gak sih kriteria standar pelayanan di puskesmas?lalu apa saja kriteria
standart pelayanan di puskesmas terhadap masyarakat?
Answer : puskesmas memiliki beberapa kriteria standar pelayanan di puskesmas untuk
masyarakat antara lain yaitu :
A. Pelayanan kesehatan dasar
1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 ibu hamil yang mendapatkan pelayaan
antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, triwulan ketiga umur
kehamilan
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani komplikasi kebidanan pada
kehamilan, persalinan, nifas
3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I
sampai IV persalinan
4. Cakupan pelayanan nifas pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3x 6 jam
pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II dan pada minggu ke IV
termasuk persiapan dan pemasangan KB pasca persalinan
5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani bayi berumur 0-28
hari dengan pernyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan,
kecacatan, dan kematian
6. Cakupan kunjungan bayi bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4
kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali
pada umut 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan
7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Chlid Immunization imunisasi dasar
lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, WUS dan anak sekolah tingkat
dasar
8. Cakupan pelayanan anak balita pemantauan pertumbuhan dan
perkembagnan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan minimal 2x pertahun
9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan dari keluarga miskin selama 90 hari
10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat pemeriksanaan
kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa kelas 1 SD dan MI yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru, dokter kecil.
12. Cakupan peserta KB aktif pasangan suami-istri yang istrinya berusia 15-49
tahn. Angka cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan
kontrasepsi di antara para pasangan usia subur (PUS)
13. Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit acute flacid paralysis
(AFP) rate per 100000 <15 tahun; penemuan penderita pneumonia balita;
penemuan pasien baru TB BTA positif; dan penderita DBD yang ditangani
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin jumlah
pasien masyarakat miskin di puskesmas pada kurun waktu tertentu
B. Pelayanan kesehatan rujukan
1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin rawat
jalan tingkat lanjut meliputi rawat inap di sarana kesehatan strata dua dan tiga
2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan tempat
pelayanan gawat darurat yang memiliki dokter umum on site 24 jam dengan
General Emergency Life Support, Advance Trauma Life Support, Advance
Cardiac Life Support
C. Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulanan KLB
1. Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakuan penyelidikan
epidemiologi <24 jam upaya untuk menemukan penderita atau tersangka
penderita, penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan
menghentikan suatu KLB
D. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
1. Cakupan desa siaga aktif mempunyai pos kesehatan desa (poskesdes) atau
UKBM lainnya yang ebrfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar,
penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis
masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi) penyakit dan
lingkungan.
Question : Data apa saja yang dibutuhkan untuk menghitung angka kesakitan?
Answer : Sumber data morbiditas berasal dari sumber data dan laporan penyakit
menular, catatan klinis dan catatan medis rumah sakit, data dan catatan dari
organisasi managed care, perunutan pencatatan dan registrasi, regristrasi,
perunutan pencatatan dan komputerisasi, dan survei status kesehatan dan
penyakit.
Tetapi ketika kita ingin mengetahui angka kesakitan dalam suatu wilayah akan
berkaitan dengan data dari angka insidensi dan prevalensi.
Angka insidensi adalah frekuensi penderita baru dari suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Sedangkan prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat. Perhitungan ini digunakan menggunakan jumlah seluruh
penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau penduduk
dengan resiko.
Nilai prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit/durasi
penyakit.