Anda di halaman 1dari 4

Nama : Noor Indah Ramadhanti

NIM : 1710411620028
Tugas : Ujian Tengah Semester Manajemen Konflik

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Konflik?


2. Jelaskan dengan disertai contoh proses terjadinya konflik!
3. Coba anda jelaskan conflict-survival model dari Robbin (1990)!
4. Jelaskan minimal 3 cara orang menanggapi konflik disertai contoh
konfliknya!
5. Berikan contoh kasus konflik nyata yang terjadi di Indonesia yang
menggunakan pihak ketiga dalam penyelesaian konfliknya.

Jawab :
1. Menurut ahli Howard Ross, manajemen konflik adalah langkah yang
diambil pihak ketiga dengan tujuan mengarahkan konflik ke hasil tertentu
yang mungkin/tidak menghasilkan hasil akhir berupa penyelesaian konflik
atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil mufakat.
2. Menurut Smith proses terjadinya konflik sebagai berikut:
a. Tahap antisipasi, yaitu tahap dimana munculnya tanda tanda akan
terjadinya sebuah konflik, biasanya terjadi dengan adanya gejala perubahan
yang mencurigakan. Seperti perubahan sikap yang semula tidak baik
menjadi baik karena ada tujuan tertentu.
b. Tahap menyadari, yaitu tahap dimana mulai di lakukan sesuatu hal dalam
bentuk suasana yang tidak mengenakkan. Misalnya seseorang yang
mempunyai masalah dengan orang terdekat, kemudian ia melakukan suatu
tindakan yang negatif, padahal dahulu ia sering bermain bersama, dan saling
berhubungan.
c. Tahap pembicaraan, yaitu tahap dimana pendapat pendapat antar pihak
mulai bermunculan dan biasanya terdapat dalam sebuah forum atau
perkumpulan. Seperti dalam perkumpulan terdapat sebuah perbedaan
pendapat antar anggota, kemudian dia menganggap bahwa pendapatnya
yang paling benar, sehingga dapat menimbulkan sebuah konflik dalam
forum tersebut.
d. Tahap perdebatan terbuka, yaitu tahap dimana perbedaan pendapat
ditunjukkan dengan nyata dan terbuka, biasanya terdapat pada sebuah
seminar seminar nasional bahkan internasional, mereka saling menuangkan
ide atau pendapat nya, agar dapat diterima dalam forum tersebut.
e. Tahap konflik terbuka, yaitu tahap dimana masing masing pihak
memaksakan kehendaknya kepada pihak lain. Misalnya kita memaksa orang
lain untuk mengikuti apa pendapat kita. Pada tahap ini konflik dilakukan
tidak secara sembunyi sembunyi, melainkan secara terbuka dan tidak
menimbulkan kekerasan, jika pihak pihak yang bersangkutan saling
memahami.
3. Kesamaan definis tentang konflik adalah konsep mengenai oposisi,
kelangkaan, dan halangan (bnlokage) dan asumsi bahaya terdapat dua pihak
atau lebih yang kepentingannya atau tujuannya kelihatannya tidak cocok.
Sumber daya apakah itu uang, promosi, pretise, kekuasaan, atau apa saja
tidak terbatas, dan kelangkaannya mendukung bagi perilaku yang
menghalangi.
Menurut Robbin (1990), memberi definisi mengenai konflik mengakui
adanya kesadaran (persepsi), opisisi, kelangkaan, dan halangan.
Selanjutnya, kami mengasumsikan bahwa konflik merupakan tindakan yang
ditentukan, yang dapat timbul pada tingkat yang tersembunyi atau terbuka.
Kami mendefinisikan konflik sebagai suatu proses dimana A melakukan
usaha yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usahausaha B dengan
sebentuk usaha untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frsutasi pada B
dalam usahanya untuk mencapai tujuannya atau dalam meneruskan
kepentingan-kepentingannya.
4. a. Menghadapi Konflik
Cara paling efektif untuk menyelesaikan konflik di kantor adalah
menghadapinya sebelum makin meluas. Konflik di kantor sebenarnya
meluas akibat tidak ada yang melakukan apa pun. Contoh konflik di kantor
seperti isu fitnah, rumor yang berkembang dari mulut ke mulut, hingga ke
divisi lainnya. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi
konflik di tempat kerja, salah satunya adalah berpikir secara objektif.
Ketika menghadapi konflik, kamu harus berada di posisi netral. Hadapilah
konflik dari berbagai sudut, mulai dari penyebab, serta kapan dan
bagaimana konflik itu muncul. Jika kamu adalah penyebab konfliknya,
lakukanlah sesuatu untuk menjelaskan permasalahannya. Meminta maaf
juga menjadi cara untuk menyelesaikan masalah atau konflik. Kalau ada
rekan kerjamu yang berani meminta maaf, pujilah mereka karena telah
mengakui kesalahan dan berani menghadapi konflik. 
b. Konflik akan Selalu Terjadi
Kamu harus menyadari bahwa konflik adalah sesuatu yang sering terjadi.
Oleh karena itu, janganlah menghindari konflik. Kebanyakan konflik terjadi
karena ada tekanan di lingkungan kerja dan tugas yang belum selesai.
Jadikanlah konflik sebagai sebuah pembelajaran untukmu. Hal itu bukan
berarti kamu adalah pribadi yang buruk. Mungkin saja ada masalah lain
yang menyebabkan konflik bisa terjadi. 
c. Berpikir Positif
Jika kamu telah berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi konflik,
janganlah berputus asa. Kamu harus berbangga, karena setidaknya telah
mencoba untuk menghadapi konflik di kantor. Kamu bisa menjadikan
konflik sebagai kesempatan untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih
baik lagi.
5. Konflik Sengketa lahan dipalas
Sengketa lahan antara PT Sumatera Riang Lestari (SRL) dan PT Sumatera
Silva Lestari (SSL) dengan masyarakat di Kabupaten Padang Lawas (Palas)
masih terus berlanjut. Berkaitan dengan hal itu, DPRD Sumut berencana
untuk menemui Menteri Kehutanan guna mencari solusi penyelesaian
persoalan tersebut.
“Kita akan menemui Menteri Kehutanan guna mempertanyakan proses ijin
dan lahan yang disengketakan antara PT SRL dengan masyarakat petani di
Kabupaten Palas. Hal ini harus segera kita selesaikan guna menghindari
jatuhnya korban lebih banyak lagi”, kata Wakil Ketua Komisi A H.Syamsul
Hilal dalam dengar pendapat yang digelar Kamis (4/4).
Menurut Syamsul Hilal, di lapangan telah terjadi sejumlah insiden. Yang
terakhir seorang karyawan PT SRL Jhon Boyler Sianturi, tewas dikeroyok
massa. Pihak perusahaan menuding pengroyokan dilakukan oleh Kelompok
Tani Torang Jaya Mandiri (KTTJM).
Sebaliknya, KTTJM juga menyebut mereka terus diintimidasi. Mereka
menolak disebut telah merebut lahan milik perusahaan itu. Tapi faktanya
mereka terus diusir, rumah mereka dibakar dan lain sebagainya. Sampai-
sampai kelompok ini menuduh polisi tidak berpihak kepada mereka, tapi
kepada perusahaan.
Humas PT SRL Muller Tampubolon, dalam pertemuan itu meminta
pemerintah untuk menegakkan hukum. Yakni dengan menindak siapapun
yang salah. Bila perusahaan salah, mereka rela ditindak. Tapi kalau pihak
lain yang salah harus juga ditindak.
Berbagai tanggapan dan penjelasan pihak terkait dalam masalah sengketa
lahan ini dijabarkan oleh masing-masing pihak. Intinya menyebutkan bahwa
masing-masing institusi telah bekerja dengan baik sesuai tugas, pokok dan
fungsi (Tupoksi) mereka masing-masing. Tapi konflik tidak juga reda.
Bentrok fisik antara pihak perusahaan dan masyarakat sangat mungkin
terjadi se-waktu-waktu, bila hal ini tidak segera diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai