Anda di halaman 1dari 6

NAMA : -MAHMUDIN

-HERIAN
-RISMAWANTO
-IBNU ARYA

Instalasi listrik adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari
sumber listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik.

Sumber listrik yang dimaksud bisa berasal dari genset, dari PLN atau apapun  yang bisa
menghasilkan tenaga listrik seperti misalnya batere, solar cell dan sebagainya. Sedangkan
peralatan yang membutuhkan tenaga listrik seperti yang kita ketahui sangat banyak sekali dari mulai
peralatan di rumah tangga, di kantor, di industri, di kendaraan dan lain sebagainya. Namun begitu
banyak macam ragam beban beban listrik secara sifatnya hanya dibagi menjadi tiga macam beban
yaitu beban resistif (misalnya seterika, solder, lampu pijar,  dsb.), beban induktif (misalnya kipas
angin, mesin bor, lampu TL dsb.), beban kapasitif (misalnya Kapasitor).

Adapun perlengkapan dari instalasi listrik misalnya panel hubung bagi (PHB), alat-alat ukur,
pengaman jaringan, pentanahan, sakelar dan sebagainya. Sebuah sistem instalasi tenaga listrik
pada suatu bangunan/gedung dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gbr. diagram satu garis Sistem instalasi tenaga listrik  tegangan menengah dan tegangan rendah
pada bangunan/gedung.

Beberapa istilah yang terdapat pada gambar di atas adalah sebagai berikut :

TM         : Tegangan Menengah (Besarnya tegangan sekitar 20.000 Volt atau 20KV)

TR          : Tegangan Rendah (besarnya tegangan sekitar 220/380 Volt)

APP        : Alat Pembatas dan Pengukur

MDP      : Main Distribution Panel (panel utama)

SDP        : Sub Distribution Panel (panel cabang)

SSDP      : Sub-sub Distribution Panel (panel beban)

 
APP

APP singkatan dari alat pembatas dan pengukur sesuai dengan namanya app ini berfungsi untuk
membatasi besarnya arus yang akan mengalir ke konsumen sehingga daya terpasang yang telah
ditentukan tidak bisa terlewati apabila daya terpasang ini terlewati maka pemutus akan secara
otomatis memutuskan arus. APP juga diperlengkapi dengan alat-alat ukur untuk mengukur besaran-
besaran listrik seperti tegangan listrik, arus, faktor kerja, energi listrik dan sebagainya disesuaikan
dengan kebutuhannya. Pada gambar dibawah ini diperlihatkan salah satu contoh APP.

Gambar APP

Sistem TM

Sistem tegangan menengah terdiri dari hantaran masuk, cubicle dan hantaran keluar.

Hantaran yang digunakan merupakan kabel tegangan menengah dan biasanya dengan kabel XLPE
atau N2XSBY.

Cubicle terdiri dari tiga bagian yaitu  cadangan, incoming dan cubicle outgoing.

Pengaman arus listriknya terdiri dari sekering dan LBS (Load Break Switch).

Pada gambar dibawah diperlihatkan salah satu contoh dari cubicle.


 

Gambar contoh Cubicle di ruang praktek  POLBAN

Sistem TR

Sistem tegangan rendah mencakup berbagai perlengkapan listrik tegangan rendah baik untuk
pembagian tenaga listrik, penyaluran, pengamanan maupun pengendaliannya.

Untuk pembagian tenaga listrik dilakukan dalam panel listrik.


Di dalam panel listrik untuk kebutuhan daya yang besar (Main Distribution Panel) biasanya busbar /
rel dibagi menjadi dua segmen yang saling berhubungan dengan saklar pemisah, yang satu
mendapat saluran masuk dari APP, dan satunya lagi dari sumber listrik sendiri (genset).

Dari kedua busbar didistribusikan ke beban secara langsung atau melalui SDP dan atau SSDP.
Tujuan busbar dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik dari PLN mati akibat
gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak akan terganggu dengan
adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai cadangan.

Untuk hantaran utamanya merupakan kabel feeder  dan biasanya menggunakan NYFGBY.

Untuk hantaran cabang biasanya digunakan NYM.

Pertimbangan penentuan ukuran dan banyaknya panel listrik (PHB) di bawahnya misalnya SDP,
SSDP dst. dari sebuah bangunan/gedung tergantung dari luas area pelayanannya serta daya yang
dilayani sehingga untuk area pelayanan yang luas biasanya ukuran bertingkat semakin kebawah
semakin banyak ukurannyapun semakin kecil sesuai dengan area dan daya yang dilayaninya.
Dengan demikian diharapkan dapat  mempermudah dalam :
– Pembagian energi listrik yang merata dan tepat
– Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
– Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan

Beberapa peraturan yang berkaitan dalam pemasangan PHB

PHB yang dipasang perlu diperhatikan agar:


– Mudah dilayani dan aman
– Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
– Di depan panel ruanganya harus bebas
– Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab

Dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan
PUIL.
– Semua penghantar/kabel harus disusun rapi

– Semua komponen harus dipasang rapi


– Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
– Semua komponen terpasang dengan kuat
– Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
– Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
– Mempunyai keandalan yang tinggi

 
 

Metode pemasangan PHB

Tiga macam metode pemasangan  PHB, yaitu pemasangan dengan cara tetap (fix), mudah
dipindah-pindah (removable) dan sistem laci (withdrawable), pada gambar di bawah ini diperlihatkan
gambar diagram satu garis meode pemasangan PHB untuk pensuplai motor.

Gbr tiga macam metode pemasangan  PHB untuk mencatu Motor

Anda mungkin juga menyukai