DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Definisi Akuntansi Bidang
Akuntansi
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi Akuntansi
Jenis-jenis Profesi Akuntansi
Jenis dan bentuk badan usaha
Etika Profesi Akuntan
Prinsif-prinsif dan konsep dasar akuntansi
Tahapan Siklus Akuntansi
Latihan 1
Latihan 2
BAB II PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Pengertian
Unsur-unsur Persamaan Dasar Akuntansi
Bentuk Persamaan Akuntansi Dasar
Fungsi Persamaan Akuntansi Dasar
Pengaruh Transaksi Keuangan terhadap Persamaan Dasar Akuntansi
Latihan 3
Latihan 14
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
Menurut American Accounting Association (AAA) akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai informasi.
Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) Akuntansi adalah proses
pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi kejadian yang tepat (berdayaguna) dalam
bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.
Menurut Niswonger, Fess, dan Warren yang diterjemahkan oleh Marianus Sinaga, akuntansi
adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang
bersangkutan.
Dalam arti luas Akuntansi adalah proses identifikasi pengukuran dan komunikasi dari informasi-
informasi ekonomi untuk menghasilkan pertimbangan dan keputrusan-keputusan dari pemakai informasi
tersebut.
B. BIDANG AKUNTANSI
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang akuntansi yang tujuannya mengolah data keuangan berhubungan dengan penyusunan laporan
keuangan menjadi laporan keuangan intern maupun ekstern.
2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya- biaya
dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok barang yang di produksi.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen guna mendukung
operasi sehari-hari dan membuat kebijakan untuk msa yang akan datang.
4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi yang tujuannya memeriksa secara bebas atas data-data akuntansi dengan maksud meneliti
kecermatan, kebenaran catatan bukti transaksi perusahaan dan menilai kebenaran laporan keuangan pada
periode tertentu.
5. Akuntansi Pemerintahan (Goverment Accounting)
Bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan data keuangan yang terjadi
pada badan-badan pemerintahan.
6. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi yang tujuan laporan keuangannya untuk dasar penetuan pajak yang menjadi beban
perusahaan serta perhitungan untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.
7. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Bidang akuntansi yang tujuannya untuk penyusunan anggaran pada periode tertentu di masa yang akan
datang dan membandingkan hasil operasi denga rencana yang telah ditetapkan.
8. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur dan pengendalian data keuangan sehngga proses
pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan cepat, efektif dan efisen.
Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan publik
3. Integrutas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian
6. Kerahasiaan
7. Perilaku Profesional
G. PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Prinsif akuntansi adalah pedoman dan tatacara pencatatan umum yang berlaku, agar berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Prinsip akuntansi disetiap negara tidak selalu sama. Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pertama kali
diterbitkan tahun 1973, kemudian diubah pada tahun 1984 yang dikenal dengan PAI 1984.
Sekakrang Indonesia tidak lagi menggunakan istilah prinsif Prinsif Akuntansi Indonesia (PAI), tetapi
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggung
jawabkan serta dapat diterima secara umum prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur,
metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi
dalam suatu periode tertentu.
Dalam proses akuntansi dapat kita bagi menjadi 3 tahap/steps. Ketiga tahap siklus akuntansi itu adalah :
1. Tahap pencatatan atau penggolongan (Pencatatan Bukti Transaksi Keuangan)
2. Tahap peringkasan laporan keuangan (Ikhtisar Laporan Keuangan)
3. Tahap laporan keuangan (Financial Statement)
Jurnal
Penyesuaian
Laporan Jurnal
Keuangan Penutup
Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
Pilihlah jawaban yang tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu jawaban
yang dianggap benar.
Latihan 2
Jawablah dengan jawaban yang tepat!
1. Sebutkan definisi akuntansi ditinjau dari sudut pandangnya?
2. Jelaskan perbedaan akuntansi dan pembukuan?
3. Sebutkan lima pemakai informasi akuntan dan jelaskan bagaimana mereka
menggunakan informasi tersebut?
4. Sebutkan profesi-profesi akuntansi?
5. Sejalan dengan pembidangan jabatan akuntan, akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam berbagai
bidang. Sebut dan jelaskan bidang-bidang akuntansi tersebut?
6. Apakah yang dimaksud dengan prinsip-prinsip akuntansi?
7. Berikan penjelasan fungsi-fungsi jabatan utama dalam akuntansi?
BAB II
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
A. Pengertian Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) adalah sistematika pencatatan yang menggambarkan suatu
hubungan yang ada pada perusahaan, yaitu pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan perusahaan
yang meliputi harta (aktiva) dengan sumber dananya. Harta yang diperoleh dari pemilik perusahaan disebut
modal (ekuitas), sedangkan harta yang diperoleh dari pihak lain disebut kewajiban (utang).
HARTA = MODAL
Pada awal pendirian perusahaan, pemilik menyetor sejumlah dana sebagai investasi ke dalam
perusahaan. Dalam perjalanannya harta perusahaan dapat diperoleh dari pihak lain, yang biasa disebut
kewajiban (utang). Sehingga bentuk persamaan dasar akuntansinya akan menjadi:
Harta lancar (current assets)adalah semua harta yang diharapkan dapat dicairkan
(diuangkan) tidak lebih dari satu tahun/satu siklus akuntansi. Harta lancar antara lain terdiri dari:
Kas (cash), adalah semua harta yang tersedia dalam kas perusahaan maupun yang disimpan di bank, yang
dapat diambil setiap saat.
Surat berharga (marketable securities), adalah kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain
yang bersifat sementara, yang sewaktu-waktu dapat dijual kembali.
Piutang dagang (accounts receivable), adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang
terjadi karena melakukan transaksi penjualan secara kredit.
Piutang wesel (notes receivable), adalah surat perintah membayar kepada seseorang atau badan untuk
membayar sejumlah uang pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya disebut dalam surat.
Piutang pendapatan atau pendapatan yang masih harus diterima (accrued receivable), adalah
pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayarannya.
Persekot beban atau beban yang dibayar di muka (prepaid expense), adalah pembayaran beban
yang dibayar di muka, tetapi belum menjadi kewajiban pada periode yang bersangkutan.
Perlengkapan (supplies), adalah seluruh perlengkapan yang dipakai demi kelancaran usaha, yang
sifatnya habis dipakai.
Persediaan barang dagangan (merchandise inventory), adalah barang yang dibeli dengan tujuan
dijual kembali, dengan harapan mendapat laba.
Investasi jangka panjang (long term investment),adalah penanaman modal pada perusahaan
lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain untuk memperoleh laba, investasi ini juga untuk mengontrol
perusahaan tersebut.
Harta tetap berwujud (fixed asset),adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
pemakaiannya (umur ekonomisnya) lebih dari satu tahun, digunakan untuk operasi dan tidak untuk dijual.
Harta tetap berwujud antara lain terdiri dari:
Tanah
Gedung/Bangunan
Mesin
Peralatan Toko dan Alat Angkut
Harta tetap tak berwujud (intangible fixed assets),adalah hak istimewa yang dimiliki
perusahaan dan mempunyai nilai namun tidak mempunyai bentuk fisik. Harta tidak berwujud antara lain
terdiri dari:
Goodwill, adalah nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan karena keistimewaan tertentu.
Hak paten, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena
penemuan tertentu.
Hak cipta, adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan karena
hasil karya seni atau tulisan/karya intelektual.
Merek dagang, adalah hak yang diberikan pemerintah kepada suatu badan untuk menggunakan
nama atau lambang bagi usahanya.
Franchise, adalah hak istimewa yang diterima oleh seseorang atau badan dari pihak lain untuk
mengomersialkan formula, teknik atau produk tertentu.
Hak sewa, adalah hak untuk menggunakan harta tetap pihak lain dalam jangka waktu yang
panjang sesuai dengan kesepakatan.
2. Utang (Liabilities)
Merupakan hak (klaim) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Utang lancar
(current liabilities)adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Utang lancar
antara lain terdiri dari:
Utang dagang/utang usaha (account payable), adalah utang yang muncul akibat adanya transaksi
pembelian barang/jasa secara kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.
Utang wesel/wesel bayar (notes payable), adalah janji tertulis untuk membayar kepada pihak lain
dalam jumlah tertentu yang ditetapkan.
Utang beban/beban terutang/beban yang harus dibayar (accrued expense), adalah utang karena
perusahaan sudah mendapatkan manfaat tetapi perusahaan belum membayar.
Utang pendapatan/pendapatan yang diterima di muka (unearned revenue), adalah pendapatan
yang belum menjadi hak tetapi uangnya sudah diterima.
Utang jangka panjang (long term liabilities),adalah utang yang jangka waktu pelunasannya lebih dari
satu tahun. Utang jangka panjang antara lain terdiri dari:
Kredit investasi, adalah utang dari lembaga keuangan yang digunakan untuk pelunasan usaha.
Utang hipotek (mortgage payable), adalah utang jangka panjang dengan jaminan harta tetap/tidak
bergerak, seperti tanah dan bangunan.
Utang obligasi (bonds payable), adalah utang jangka panjang yang timbul akibat perusahaan menjual
surat obligasi kepada masyarakat.
Utang lain-lain, adalah utang yang tidak termasuk ke dalam kedua utang tersebut di atas. Contoh:
uang pinjaman yang diterima dari pelanggan.
3. Modal (owners equity)
Modal adalah hak pemilikan atas harta perusahaan yang merupakan kekayaan bersih, yaitu selisih harta dengan utang.
Pemberian nama akun modal atau modal tergantung jenis perusahaannya.
Contoh:
4. Pendapatan (revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat dari
aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama
perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
5. Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena adanya penyerahan atau
pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang
dilakukan secara terus-menerus.
6. Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yaitu persamaan akuntansi.
Hubungan kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal, sehingga
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: HARTA = MODAL
2. Harta Sama Dengan Utang Ditambah Modal
Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan diperoleh melalui dua
sumber, yaitu dari pemilik dan kreditur. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut ekuitas.
Sedangkan sumber pembelanjaan yang diperoleh dari kreditur bagi pemilik akan menjadi suatu
kewajiban untuk mengembalikan , hal ini disebut sebagai kewajiban/utang. Sehingga
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: HARTA = UTANG + MODAL
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
AKTIVA = PASIVA
Contoh Kasus :
Berdasarkan pada bukti transaksi tersebut dicatat dalam persamaan dasar sebagaimana contoh berikut :
Berikut gambaran transaksi dari usaha salon „‟Lovely‟‟ pada tanggal 01 Agustus 2015 serta
pengaruhnya terhadap persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 1
Siti pada tanggal 1 agustus 2015 mendirikan salon yang diberi nama „‟ Lovely‟‟ dengan
menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 500.000
Analisis
Transaksi ini merupakan transaksi awal investasi pemilik pertama kali. Akibat dari transaksi ini salon Lovely
menerima uang tunai sebesar Rp. 500.000. sebaliknya juga ini sebagai modal awal pemilik untuk
mendirikan sebuah salon yaitu sebesar Rp. 500.000.
Transaksi 2
Siti membeli perlengkapan salon secara tunai dengan harga Rp. 400.000.
Analisis
Transaksi ini termasuk transaksi secara tunai. Akibat dari transaksi ini salon lovely menerima
perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 400.000. sebaliknya juga salon Lovely mengeluarkan uang kas sebesar
Rp. 400.000 untuk membayar pembelian tersebut, jadi kas berkurang sebesar Rp. 400.000 dan perlengkapan
bertambah sebesar Rp. 400.000.
Transaksi 3
Mendapatkan pinjaman uang sebesar Rp. 800.000 dari bank BRI
Analisis
Transaksi ini termasuk transaksi penerimaan kredit. Akibat dari transaksi ini adalah perusahaan
menerima pinjaman uang sebesar Rp. 800.000. sehingga kasnya bertambah, sedangkan karena ini mendapat
pinjaman jadi utang dari salon lovely juga bertambah sebesar Rp. 800.000
Transaksi 4
Siti menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa salonnya sebesar Rp. 250.000
Analisis
Transaksi ini tergolong transaksi penerimaan kas. Akibat dari transaksi ini, pemilik salon menerima uang
sehingga aktiva bertambah sebesar Rp. 250.000. dan sebaliknya diikuti dengan bertambahnya pendapatan.
Pertambahan pendapatan berarti bertambahnya modal dari salon tersebut.
Transaksi 5
Membayar upah karyawan salon siti cantik sebesar Rp. 75.000
Analisis
Transaksi ini digolongkan sebagai trasaksi pengeluaran kas. Akibat dari transaksi ini pemilik salon
mnegeluarkan uang kas sebesar Rp. 75.000 yang berarti ada aktiva yang berkurang. Sebaliknya transaksi
ini berakibat bertambahnya beban-beban operasi sebesar Rp. 75.000. bertambahnya beban- beban ini berarti
berkuragnya modal pemilik salon
2 Membeli Perlengkapan
Rp. 400.000 Rp. 400.000
Sebagai catatan, hasil akhir persamaan akuntansi haruslah seimbang (Balance) antara sisi Aset dan Modal.
Hal ini sesuai dengan rumus persamaan akuntansi dimana ASET = KEWAJIBAN (UTANG) + MODAL.
Latihan 3
Pada tanggal 1 Mei 2015, Lisa mendirikan usaha jasa pengiriman barang “Quick
Transport”. Transaksi yang terjadi selama bulan Mei 2015 yaitu:
1. 2 Mei: Lisa menginvestasikan modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp
10.000.000,00 dan Peralatan kantor sebesar Rp 5.000.000,00.
2. 3 Mei: Dibayar sewa untuk kantor sebesar Rp 6.000.000,00 untuk 1 tahun.
3. 5 Mei: Dibeli secara kredit perlengkapan kantor seharga Rp 500.000,00 dan
peralatan kantor seharga Rp 1.000.000,00.
4. 6 Mei: Diterima pendapatan atas jasa pengiriman barang ke Jambi sebesar Rp.1.500.000,00.
5. 10 Mei: Dibayar tagihan listrik dan air untuk bulan Mei 2015 sebesar Rp
200.000,00.
6. 12 Mei: Diselesaikan jasa pengiriman barang dengan biaya yang diperhitungkan sebesar Rp
750.000,00. Jumlah tersebut difakturkan untuk ditagih.
7. 15 Mei: Dibayar sebagian utang atas pembelian pelengkapan sebesar Rp.
500.000,00.
8. 20 Mei: Diterima sebagian pelunasan piutang atas transaksi pada 12 Mei sebesar
Rp.500.000,00.
9. 25 Mei: Lisa mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar
Rp.100.000,00.
10. 26 Mei: Dibayar gaji karyawan untuk bulan Mei sebesar Rp 1.000,000,00 dan
dibayar rekening telepon sebesar Rp 75.000,00.
11. 30 Mei: Pada akhir bulan perlengkapan yang masih ada sebesar Rp.
250.000,00 dan peralatan sebesar Rp 50.000,00.
12. 30 Mei: Diterima pendapatan atas jasa sebesar Rp 1.500.000,00.
AKUN / PERKIRAAN
A. PENGERTIAN
Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur- unsur
laporan keuangan.
Bentuk akun/perkiraan yang paling sederhana adalah akun/perkiraan “T”, dimana sisi kiri adalah Debet dan sisi kanan
adalah Kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan beban
dan pendapatan.
D K
B. ATURAN PENCATATAN
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian yang sering terjadi bahwa debet diartikan sebagai penambahan dan
kredit diartikan sebagai pengurangan perlu kita uraikan arti dari pendebetan dan pengkreditan.
Pendebetan
yang dimaksud dengan mendebet atau pendebetan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi debet. Mendebet
tidak selalu berarti menambah.
Pengkreditan
yang dimaksud dengan mengkredit atau pengkreditan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi kredit. Mengkredit tidak
selalu berarti mengurangi.
C. SALDO NORMAL
Saldo normal tiap-tiap akun/perkiraan adalah sebagai berikut:
Jawab:
1. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
2. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
3. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
4. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
5. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
6. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
7. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
8. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
9. Debet : …………………………………………………………………………
Kredit : …………………………………………………………………………
D. KELOMPOK AKUN/PERKIRAAN
Terdapat 2 (dua) kelompok akun/perkiraan yaitu akun riil/permanen dan akun nominal/sementara.
Akun Riil/Permanen
Akun-akun yang terdapat dalam Neraca yaitu Aktiva, Utang dan Modal. Akun ini menyatakan posisi saldo
keuangan pada Neraca.
Akun Nominal/Sementara
Adalah akun-akun yang terdapat dalam peerhitungan Rugi Laba yaitu akun Pendapatan dan akun Beban. Akun- akun
pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga saldonya nol pada awal periode akuntansi.
Latihan 5
Berdasarkan data di bawah ini, kelompokkan masing-masing akun/perkiraan ke dalam kelompok akun riil dan kelompok akun
nominal.
1. Penjualan
2. Kas
3. Utang Sewa
4. Beban Iklan
5. Modal
6. Piutang Dagang
7. Beban Bunga
8. Peralatan Mesin
9. Beban Penyusutan
10. Beban Gaji Bagian Administrasi
11. Perlengkapan Kantor
12. Beban Asuransi
13. Beban Pajak
14. Utang Pajak
15. Sewa Dibayar Di Muka
16. Beban Listrik, Air dan Telepon
17. Piutang Bunga
18. Persediaan
19. Beban Sewa Kantor
20. Beban Gaji Pegawai Penjualan
21. Pendapatan Bunga
E. BAGAN AKUN/PERKIRAAN
Merupakan daftar lengkap dari akun-akun yang dipakai oleh suatu perusahaan dengan penggolongan tertentu menurut
unsur laporan keuangan.
Akun Riil/Permanen
a) Aktiva
(1) Aktiva Lancar
(2) Aktiva Tidak Lancar
(3) Aktiva Tetap
(4) Aktiva Lain-lain
b) Utang
(1) Utang Lancar/jangka pendek
(2) Utang Tidak Lancar/jangka panjang
Latihan 6
Berdasarkan soal Latihan 5 di atas kelompokkan akun-akun tersebut sesuai dengan bagan akun sebagai berikut:
Akun Riil/Neraca
a) Aktiva
(1).Aktiva Lancar
(2).Aktiva Tidak Lancar
b) Utang
c). Modal
Akun Nominal/Sementara
a) Pendapatan
(1) Pendapatan Operasi
(2) Pendapatan Non Operasi
b) Beban
(1) Beban Operasi
(2) Beban Non Operasi
BAB IV
JURNAL
A. PENGERTIAN
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan dengan
menyebutkan akun yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan
referensinya.
B. FUNGSI
Jurnal bagi suatu perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Analisis
Yaitu untuk menentukan perkiraan yang di debet dan perkiraan yang dikredit serta
jumlahnya masing-masing.
2. Fungsi Pencatatan
Yaitu untuk mencatat transaksi keuangan dalam kolom debet dan kredit serta
keterangan yang perlu
3. Fungsi Historis
Yaitu untuk mencatat aktivitas perusahaan secara kronologis.
C. BENTUK
Bentuk jurnal adalah sebagai berikut:
Hal:….
Tanggal Akun & Keterangan Referensi Debet Kredit
CONTOH
Berikut ini adalah contoh jurnal dari transaksi-transaksi:
1. Pada tanggal 1 Januari 2002 Tuan Raka menyetorkan uang ke dalam perusahaan
sebesar Rp. 500.000.000,- sebagai setoran modal.
2. Pada tanggal 5 Januari 2002 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp.
150.000.000,- serta tunai.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
05-01- Kendaraan 150.000.000
2002 Kas - 150.000.000
(pembelian kendaraan)
3. Pada tanggal 6 Januari 2002 membeli mesin fotokopi seharga Rp.50.000.000,- secara
kredit.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
06-01- Peralatan 50.000.000
2002 Utang - 50.000.000
(pembelian mesin foto kopi)
5. Pada tanggal 18 Januari 2002 diterima pendapatan dari jasa foto kopi sebesar Rp.
8.000.000,-.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
18-01- Kas 8.000.000
2002 Pendapatan - 8.000.000
(penerimaan pendapatan foto kopi)
6. Pada tanggal 26 Januari 2002 dibayar asuransi sebesar Rp. 750.000,-.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
20-01- Beban Asuransi 750.000
2002 Kas - 750.000
(membayar beban asuransi)
7. Pada tanggal 21 Januari 2002 perusahaan telah menyelesaikan jasa foto kopi sebesar
Rp.5.000.000,- tetapi uangnya belum diterima
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
21-01- Piutang 5.000.000
2002 Pendapatan - 5.000.000
(penerimaan pendapatan foto kopi)
Latihan 7
Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi berikut ini:
1. Tanggal 5 Maret 2002 Tuan Rangga menyetorkan uang ke perusahaan sebesar Rp.
50.000.0000,- sebagai setoran modal.
2. Tanggal 7 Maret 2002 dibeli perlengkapan sebesar Rp. 2.000.000,- secara tunai.
3. Tanggal 15 Maret 2002 dibeli sebuah mobil seharga Rp. 90.000.000,- secara kredit
dengan uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-.
4. Tanggal 17 Maret 2002 dibeli mesin fotokopi seharga Rp. 30.000.000,- tunai.
5. Tanggal 20 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 15.000.000,-
6. Tanggal 22 Maret 2002 dibayar beban telepon sebesar Rp. 500.000,-
7. Tanggal 25 Maret 2002 dibayar angsuran pembelian mobil sebesar Rp.3.000.000,-
8. Tanggal 26 Maret 2002 diterima pendapatan sebesar Rp. 10.000.000,-
9. Tanggal 27 Maret 2002 dijual sebuah mesin fotokopi seharga Rp.25.000.000,- secara
kredit.
10. Tanggal 30 Maret 2002 dibayar gaji pegawai sebesar Rp.2.000.000,-
BAB V
BUKU BESAR
A. PENGERTIAN
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan akun) yang ada dalam
laporan keuangan.
Buku ini mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun dan pada
akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat
dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
B. BENTUK
1. Bentuk Buku Besar yang sederhana adalah bentuk T, sebagai berikut:
2. Bentuk Skontro
Buku besar dengan bentuk skontro adalah buku besar dengan bentuk sebelah
menyebelah.
Tabel 5.1. buku besar bentuk skontro sebagai berikut :
Debet Kredit
Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah
Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada saat
transaksi dicatat.
Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada jurnal yaitu bila dalam jurnal
dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu maka dalam perkiraan Buku Besar
untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
3. Bentuk Stafel 3 kolom
Buku besar dengan bentuk stafel 3 kolom adalah buku besar berbentuk halaman
dengan 3 kolom.
Tabel 5.2. buku besar dengan bentuk Stafel 3 Kolom
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
C. CONTOH
Berdasar contoh jurnal pada BAB III dapat dilakukan posting ke Buku Besar Bentuk T
sebagai berikut:
D Kas K D Modal K
01-Jan 500.000.000 05-Jan 150.000.000 01-Jan 500.000.000
18-Jan 8.000.000 15-Jan 1.000.000
20-Jan 750.000
508.000.000 151.750.000
saldo 356.000.000 saldo 500.000.000
D Peralatan K D Pendapatan K
06-Jan 50.000.000 18-Jan 8.000.000
21-Jan 5.000.000
D Piutang K
21-Jan 5.000.000
saldo 5.000.000
Jawab:
D Kas K D Hutang K
D Piutang K D Modal K
D Perlengkapan K D Pendapatan K
A. PENGERTIAN
Neraca Saldo adalah daftar yang berisi kumpulan seluruh akun/perkiraan Buku Besar.
Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja
untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap
perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.
B. FUNGSI
Neraca Saldo disusun untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah
akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo
kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.
C. BENTUK
NERACA SALDO
Nama Akun No. Akun Debet Kredit
Saldo setiap akun disusun berurutan dari akun Neraca dan akun Rugi Laba sebagai berikut:
a) Aktiva Lancar
b) Aktiva Tetap
c) Aktiva Lain-lain
d) Utang Lancar
e) Hutanng Tidak Lancar
f) Ekuitas
g) Pendapatan Operasi
h) Pendapatan Non Operasi
i) Beban Operasi
j) Beban Non Operasi
D. CONTOH
Berdasar contoh Buku Besar pada BAB IV dapat disusun Neraca Saldonya sebagai berikut:
NERACA SALDO
Nama Akun No. Akun Debet Kredit
Kas 356.250.000 -
Piutang 5.000.000 -
Kendaraan 150.000.000 -
Peralatan 50.000.000
Utang - 50.000.000
Modal - 500.000.000
Pendapatan - 13.000.000
Beban Telepon 1.000.000 -
Beban Asuransi 750.000 -
Latihan 9
Berdasarkan soal latihan 8 pada BAB IV susunlah Neraca Saldonya.
BAB VII
PENCATATAN BEBAN DAN PENDAPATAN
1. Pendekatan Harta
Akun harta yaitu ”Sewa dibayar di Muka” didebet.
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
2002
Oktober 1 Sewa Dibayar di Muka - 1.200.000
Kas 1.200.000
2. Pendekatan Beban
Akun beban/biaya yaitu ”Beban/Biaya Sewa” didebet.
1. Pendekatan Utang
Jurnal yang dibuat adalah mendebet akun Kas dan mengkredit akun Pendapatan
Diterima Dimuka. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penjualan tiket pada tanggal 1
Desember 2002 adalah:
2. Pendekatan Pendapatan
Dengan pendekatan ini, pada tanggal 1 Desember 2002 dan 31 Desember 2002
adalah:
Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit
2002
Des 1 Kas - 15.000.000
Pendapatan Tiket 15.000.000
Pendapatan tiket - 6.000.000
Pendapatan Tiket Diterima 6.000.000
Dimuka
BAB VIII
JURNAL PENYESUAIAN
A. PENGERTIAN
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun-akun ke
saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara
pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Contoh :
Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umur ekonomisnya adalah 10
tahun, apabila disusutkan menggunakan metode garis lurus maka beban depresiasinya
per tahun adalah:
Latihan 10
A. PENGERTIAN
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk memudahkan dalam membuat
penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan.
Neraca Lajur disusun dengan memindahkan data-data Neraca Saldo dan Jurnal
Penyesuaian..
B. BENTUK
Berikut ini adalah bentuk Neraca Lajur 10 (sepuluh) kolom.
NERACA LAJUR
Perkiraan Neraca Penyesuain Neraca Rugi-Laba Neraca
Saldo Saldo
setelah
Penyesuain
D K D K D K D K D K
C. CONTOH
Berdasarkan contoh Neraca Saldo pada BAB V dan contoh jurnal penyesuaian pada BAB VI
dapat disusun Neraca Lajur sebagai berikut:
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Saldo Rugi-Laba Neraca
setelah
Penyesuain
D K D K D K D K D K
Kas 356.250 356.250 356.250
563.000 563.000
dimk
Piutang pendapatan 500 500 500
Laba 650
Jawab :
JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal Akun Ref Debet Kredit
Berdasarkan data neraca saldo berikut ini dan jurnal penyesuaian di atas buatlah neraca
lajurnya!
NERACA LAJUR
(Dalam Ribuan)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuain Neraca Rugi-Laba Neraca
Saldo
setelah
Penyesuain
D K D K D K D K D K
Kas 100.000
Piutang 50.000
Perlengkapan 1.000
Peralatan 75.000
Kendaraan 80.000
Utang 80.000
Modal 200.000
Pendapatan 41.000
321.000 321.000
BAB X
LAPORAN KEUANGAN
A. TUJUAN
Berdasar Neraca Lajur dapat disusun laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari
disusunnya laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan pemakaiannya.
Laporan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
B. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari :
3. Neraca
yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang
meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat tertentu.
C. CONTOH
Berdasarkan contoh Neraca Lajur pada BAB VIII dapat disusun laporan keuangan sebagai
berikut:
TUAN RAKA
LAPORAN LABA RUGI
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2002
Pendapatan Rp 12.900.000
Beban-beban:
TUAN RAKA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Per 31 Desember 2002
TUAN RAKA
NERACA
Per 31 Desember 2002
AKTIVA HUTANG
Aktiva Lancar:
Kas Rp 356.250.000 Utang Dagang Rp 50.000.000
Piutang dagang 5.000.000 Utang gaji 2.000.000
Asuransi di bayar dimuka 500.000 Pendapatan ditrm dimuka 600.000
Piutang Pendapatan 500.000
Latihan 13
Dengan menggunakan data Laporan Rugi Laba di atas susun Laporan Perubahan Modal PT
TAKSAKA per 31 Desember 2002 dengan asumsi Modal 1 Januari 2002 sebesar Rp.
1.200.000,- dan pengambilan oleh pemilik sebesar Rp. 300.000,-.
Latihan 14
Berdasarkan data di bawah ini dan data Laporan Perubahan Modal dalam Latihan 13,
susunlah Neraca untuk PT TAKSAKA per tanggal 31 Desember 2002.
Akuntansi anggaran.
Akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk jangka waktu tertentu dilengkapi sistem penganalisaan
dan pengawasannya.
Akuntansi keuangan.
Akuntansi yang kegiatannya sejak dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan
untuk kepentingan pihak di luar perusahaan, seperti investor, kreditur, pemerintah, dan lain sebagainya.
Buku besar.
Tempat mencatat perubahan aktiva atau harta, kewajiban atau utang, modal, pendapatan, dan beban sebagai
akibat adanya transaksi keuangan.
Neraca Saldo.
Laporan tentang saldo-saldo semua perkiraan yang terdapat pada buku besar.
Jurnal.
Pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan
yang diperlukan.
Jurnal pembalik.
Ayat jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk mambaik jurnal penyesuaian tertentu, akan tetapi
tidak semua jurnal penyesuaian dibuat jurnal pembalik.
Jurnal penutup.
Jurnal untuk memindahkan saldo perkiraan sementara ke perkiraan tetap pada akhir periode akuntansi.
Jurnal penyesuaian.
Penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang sebenarnya pada akhir periode.
Laporan arus kas.
Laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar tentang kas dan setara dengan kas.
Laporan keuangan(Financial statement).
Hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan.
Laporan perubahan modal.
Laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal, dari modal awal sampai dengan modal
akhir periode.
Laporan laba/rugi.
Laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan, yakni tentang besarnya pendapatan (penghasilan) dan
beban pada akhir periode akuntansi.
Neraca.
Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, posisi keuangan yang dimaksud
terdiri atas Aktiva (Harta), Kewajiban (Utang), dan Ekuitas (Modal).
Neraca saldo setelah penutupan.
Daftar yang memuat semua perkiraan riil beserta saldonya setelah dilakukan penutupan buku besar.
Posting.
Proses memindahkan catatan dari jurnal yang telah dibuat ke buku besar atau memindahkan dari kolom debit
jurnal ke buku besar sebelah debit dan kolom kredit jurnal ke buku besar sebelah kredit.
Glosary Versi 2 Akuntansi
R. Soemita A.K, Drs. Akuntan. Dasar-dasar Akuntansi. Jilid 2, Penerbit Tarsito, Bandung Al.
Haryono Yusup. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit VPP AMP YKPN, Yogyakarta 2001
Sukardi. 2009. Ekonomi 2untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional. (BSE).
Erhans Anggawirya. Dr. Akuntansi Jilid 1, PT. Ercontara Rajawali, Jakarta 2010
PROFIL PENULIS
Pernah Bekerja di :