DI PERDESAAN
I Nyoman Ruja*
Abstract
One of the major problems faced by developing country is poverty. The problem of
poverty is not only faced by developing country, but the developed country as well can not be
separated from poverty issue. Poverty is one among serious problems in the process of
national development in Indonesia. The Indonesian government has introduced various
packages and programs which involve a number of national and international poverty experts.
However until now the poverty level is still remains high; the number of poor people by
March 2011 is 30.02 million or 12.9% of the total 237.6 million population of Indonesia
(BPS.2010).
The type of this research is a qualitative research. Qualitative research is often used in
social research as micro level approach. While the micro level approach here is for limited
area with deeper studies (Moleong, 20088). The approach method used in this qualitative
research is Grounded Theory approach.
The result of this study found that among the poor people in the rural area, the use of
leisure time is one of the poor household strategies to meet the primary needs. The increase in
the strengthening of social capital can improve the welfare of poor household in rural areas.
Fatalistic spirit owned by poor household in the rural areas will make it hard to reduce the
poverty level.
1. PENDAHULUAN
Isu kemiskinan dari tahun ke tahun selalu menjadi perhatian serius dan menjadi fokus
kajian di kalangan perguruan tinggi, peneliti, dan perumus kebijakan dalam pemerintahan.
Mereka mencoba menganalisis masalah kemiskinan dan berbagai sudut pandang dan
pendekatan yang berbeda, untuk memperoleh pemahaman yang utuh tentang fenomena
kemiskinan yang sampai hari ini terus menghantui banyak bangsa di dunia. Sebagai contoh
terutama negara-negara sedang berkembang di Afrika, Amerika Latin, serta Asia khususnya
Negara Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan menurut data yang
dikeluarkan BPS tahun 2010 adalah 31,02 juta jiwa atau 13,33%. Sebagai bandingan jumlah
penduduk miskin yang ada di indonesia hampir sama dengan jumlah penduduk negara
Canada keseluruhan yaitu 32,8 juta, atau posisinya sedikit di atas jumlah penduduk negara
Malaysia keseluruhan yaitu 28,9 juta (http//politikan.com diakses 9 Maret 2010).
. Penanggulangan kemiskinan merupakan suatu keharusan bagi pemerintah, karena hal
ini sudah menjadi komitmen global sejak dilaksanakan konfrensi tingkat tinggi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 yang telah menghasilkan deklarasi Millenium
Development Goals (MUGs) untuk mencapai kesejahteraan penduduk tahun 2015. Delapan
butir kesepakatan yang dihasilkan MDGs, memberantas kemiskinan dan kelaparan
merupakan salah satu prioritasnya (Laporan MDGs 2007).
* I Nyoman Ruja - Dosen Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Malang
3. METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Fokus Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering digunakan
dalam penelitian sosial merupakan pendekatan aras mikro. Pendekatan aras mikro yang
dimaksud yaitu pada wilayah terbatas namun kajiannya secara mendalam (Moleon , 2'108).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah pendekatan unde
Theory.
Sebagaimana Spradley (dalam Sugiyono, 2008) menjelaskan bahwa pada penelitian
kualitatif tujuan membuat fokus penelitian antara lain untuk mempertajam penelitian. Fokus
penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial.
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour
observation dan grand tour question atau sering juga disebut penjelajahan umum.
Berdas• grand tour observation dalam penelitian ini, fokus elitian yang ditetapkan
adalah; arakteristik htangga miskin di perdesaan. enyz,s kemiskinan
rumah ga di perdesaan. tos kerja rumahtangga miskin di perdesaan. ngan sosial
yang dimiliki oleh rum gga miskin dan makna jaringan sosial I •I t mereka. 5.
Aktivitas sosial pernah diikuti oleh rumahtangga miskin dan makna aktivitas sosial
menurut mereka 6. trategi rumahtangga miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
7. Makna kemis an menurut rumahtangga miskin diperdesaan.
Pada hari Kzmis 12 mei 2011 peneliti mengikuti tahlil malarn jumat legi, keluarga yang
ikut tahlil membawa makanan sesuai dengan kemampuan mereka. Aktivitas tahlil dipusatkan
dibeberapa rumah keluarga bergantian sesuai dengan kesepakatan. Tahlil yang dilakukan
adalah bertujuan antara lain, sebagai rasa syukur karena sudah diberi rejeki oleh Tuhan,
mendoakan arwah leluhur, mensyukuri karena keberhasilan sesuatu sesuatu dengan cita-cita
mereka.
Makna aktivitas sosial budaya seperti tahlil yang dilakukan setiap Malam Jumat Legi
adalah; Meneruskan budaya para leluhur mereka karena menurut mereka budaya ini bisa
menumbuhkan rasa kebersamaan, guyub rukun dengan tidak memandang status sosial di
antara mereka. Selain itu mereka bersama-sama (berjemaah) melakukan doa bersama, untuk
mendoakan arwah lelehur mereka. Selain itu juga mereka bersama-sama memanjatkan rasa
syukur atas kesehatan dan rejeki yang teiah dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Rasa
syukur tersebut diwujudkan berupa berbagai jenis makanan, yang nantinya setelah acara tahlil
makanan tersebut dibagi rata dengan semua orang yang hadir dalam acara tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ananta Aris. 1985. Transisi Demografi, transisi Pendidikan dan Transisi Kesehatan di
Indonesia. BKKBN. Jakarta.
Basri, Faisal. 2005. Perbaiki Manajemen Pemerintahan. Jawa Pos, Oktober 2005.
Bintarto, R, dan Surastopo Hadisumarno. 1982. Metode Analisa Geografi. LP3ES. Jakarta.
Bintarto. 1977. Geografi Sosial. Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Biro Pusat Statistik.( BPS), 1999."Buletin Ringkas BPS". Jakarta.
Biro Pusat Statistik.1994.Penduduk miskin dan desa tertingga11993.Jakarta
BPS. 2003. Data dan Informasi Kemiskinan tahun. 2003. Jakarta.
BPS. 2003. Data dan Informasi kemiskinan tahun 2003. Buku I : Provinsi dan Buku 2 :
Kabupaten. Jakarta.
BPS. 2004. Data dan InformasiKemiskinan Tahun 2004. Buku I : Provinsi dan Buku 2 :
Kabupaten. Jakarta.
BPS. 2006. Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 2005-2006. Berita Resmi Statistik
No.47/IX/1 September 2006. Jakarta.
BPS. 2008. Kabupaten Malang Dalam Angka Tahun 2008. BPS. Kabupaten Malang.
V BPS. 2009. Kabupaten Malang Dalam Angka Tabun 2009. BPS. Kabupaten Malang.
Charles Whynne-Hammond,1985. Elements of Human Geography. George Allen & Unwin,
Publishers London.
Chambers, Robert. 1983. Pembangunan Desa Mulai Dan Belakang. Terjemahan Pepep
Sudrajat. LP3ES. Jakarta.
Coleman, J.S. 1989. Social Capital in the Cration of Human Capital. American Journal of Sociology.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California.
Creswell, John H. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Proaches,Sage
Publication, Thousand Oaks London New Delhi.
Daldjoeni, N. 1987. Geografi Kota Desa. Alumni. Bandung.
Departemen Pertanian. 2007. Kinerja Pembangunan Sektor Pertanian 2006. Jakarta.