Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEUANGAN

Struktur Modal dan Kinerja Keuangan Perusahaan


Oleh: Karsiti
Kelas: 47B NIM: 194.2020.140

A. Latar Belakang

Di era pandemic yang serba tidak menentu ini, modal menjadi pokok vital, yang
menjadi tonggak arah keputusan perusahaan. Saat ini dunia usaha utamanya perusahan
manufaktur sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan (Binangkit, 2014). Modal
menjadi penunjang utama dunia usaha untuk melakukan kegiatan operasional agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Kinerja perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan
untuk memberikan keuntungan dari aset, ekuitas, maupun hutang (Fachrudin, 2011).
Struktur modal menggambarkan proporsi hubungan antara utang dan ekuitas, salah
satu keputusan penting yang berhubungan dengan maksimisasi return dan berdampak
krusial terhadap nilai perusahaan (Budiarso, 2016). Struktur modal adalah kombinasi dari
utang jangka panjang, utang jangka pendek yang khusus, saham biasa, saham preferen dan
laba ditahan yang digunakan untuk membiayai operasi keseluruhan dan petumbuhan
(Taqwa, 2016).
Keputusan struktur modal yang efektif dapat merendahkan biaya modal yang
dikeluarkan oleh perusahaan (Nugraha, 2013), sebaliknya jika struktur modal yang buruk
akan berpengaruh pada besarnya biaya modal perusahaan yang akan dikeluarkan. Besarnya
biaya modal yang dikeluarkan memberikan dampak pada kinerja sebuah perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan digunakan pihak manajemen untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil di masa yang akan datang.

B. Telaah Pustaka

Teori struktur modal menjelaskan bahwa dalam pengambilan keputusan terkait


penggunaan modal perusahaan harus mempertimbangkan faktor resiko dan keuntungan
yang akan didapat oleh perusahaan, karena struktur modal yang bagus bagi perusahaan
adalah struktur modal yang dapat memberikan keuntungan dan mengangkat kinerja
perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Imadudin, 2014).

Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri
dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham, Weston dan
Copeland. Menurut Weston dan Brigham (Nugraha, 2013), struktur modal yang
ditargetkan adalah bauran atau perpaduan dari utang, saham preferen, saham biasa yang
dikehendaki perusahaan dalan struktur modalnya. Beberapa teori mengenai struktur modal
telah diungkapkan oleh berbagai peneliti, antara lain:

1. Teori Modigliani
Teori Modigliani dan Miller (MM) Tanpa Pajak. Modigliani dan Miller dalam
teorinya ini berpendapat bahwa struktur modal perusahaan tidak mempengaruhi
nilai perusahaan.
2. Trade Off Theory
Trade Off Theory menyatakan bahwa dalam mencari hubungan antara struktur
modal dan nilai perusahaan terdapat suatu tingkat leverage (debt ratio) yang
optimal. Oleh karena itu perusahaan akan selalu berusaha menyesuaikan tingkat
leverage ke arah yang optimal. Jadi, tingkat leverageperusahaan bergerak terus dari
waktuke waktu ke arah suatu target yang ingin dicapai.
3. Pecking Order Theory
Teori ini menyatakan bahwa keputusan keuangan mengikuti suatu hirarki di mana
sumber pendanaan dari dalam perusahaan lebih didahulukan daripada sumber
pendanaan dari luar perusahaan. Dalam hal perusahaanmenggunakan pendanaan
dari luar, pinjaman lebih diutamakan daripada pendanaan

C. Hasil

Modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Baik itu perusahaan


manufaktur, maupun pada perusahaan-perusahaan perdagangan, jasa dan investasi,
kenyataan menunjukkan bahwa perusahaan dengan likuiditas yang tinggi dan kinerja yang
baik menggunakan lebih sedikit utang sebagai sumber pendanaan operasional. Terdapat
efek yang saling berlawanan atas utang pada kinerja perusahaan.
Jika tingkat utang relatif tinggi, maka secara signifikan hal ini akan mengakibatkan
kenaikan pada biaya-biaya yang akan ditanggung perusahaan termasuk biaya kebangkrutan
dan selanjutnya hal ini akan mengakibatkan menurunnya kinerja perusahaan.
Struktur modal dan kinerja pada perusahaan-perusahaan perdagangan, jasa dan
investasi dapat dijelaskan dengan Pecking Order Theory, dimana perusahaan cenderung
menggunakan pendanaan internal sebagai pendanaan utama operasional. Berhubungan
dengan biaya kebangkrutan yang tinggi, perusahaan sangat berhati-hati untuk
mempertimbangkan penggunaan utang jangka.

Daftar Pustaka

Binangkit, A. B. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan dan


Harga Saham. AKtual Jurnal of Accounting and Financial.
Budiarso, N. S. (2016). Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan. Bursa Efek Indonesia.
Fachrudin, K. A. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan
Agency Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.
Imadudin, Z. S. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal
Wawasan Manajemen.
Nugraha, A. A. (2013). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan
Yang Tergabung Dalam Indeks Kompas 100. Management Analysis Journal.
Taqwa, S. (2016). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur. JWM (Jurnal Wawasan Manajemen).
MANAJEMEN PEMASARAN
Rencana Pemasaran Perusahaan
Usaha Makanan Ringan “LOPIS INSTAN” diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
pribadi pada khususnya, mengurangi pengangguran serta dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat di daerah/lokasi pemasaran akan makanan yang khas enak dan harga yang
terjangkau. Pemasaran mengandalkan Luring dan Daring dimana kondisi kekinian, model
pemasaran daring di dominasi oleh Google Ads, Facebook Ads dan Instagram Ads.
a. Misi
1. Visi
Menjadikan perusahaan kuliner yang lebih memperhatikan kebutuhan
para konsumen
2. Misi
 Menciptakan makanan yang khas sehat dan bergizi
 Memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen untuk mendapatkan
makanan yang sehat dan bergizi
 Menciptakan inovasi baru dalam bidang kuliner
b. Sasaran Pemasaran
Ruang lingkup usaha yang dirintis ini masih dalam usaha kecil, tetapi usaha ini sangat
menjanjikan karena produk makanan yang dihasilkan dapat dinikmati oleh semua
kalangan.
c. Analisis SWOT
Analisis Persaingan Usaha
1. Strength
a. Bahan bakunya mudah ditemukan
b. Cita rasa yang mudah diterima
c. Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
2. Weakness
a. Tidak tahan lama dan mudah basi
b. Modal cukup kecil
3. Opportunities
 Banyak disukai berbagai kalangan
4. Threats
a. Selera konsumen variatif
b. Munculnya pesaing baru
c. Ada jenis makanan yang sama
d. Pemilihan Pasar yang dituju
Salah satu bentuk usaha yang banyak digemari oleh konsumen adalah usaha di bidang
kuliner. Usaha kuliner banyak dijadikan pilihan karena makanan adalah kebutuhan pokok
setiap manusia. Salah satu bentuk usaha yang akan digeluti adalah usaha makanan
“LOPIS INSTAN”. Saat ini banyak sekali kita jumpai makanan khas, saya sebagai
perintis usaha memilih lopis sebagai pilihan usaha karena makanan ini memiliki rasa
yang khas dengan daerah pekalongan. Pekalongan sendiri memiliki kekhasan budaya
dan alamnya, lopis ini menjadi tradisi yang unik, namun belum dikemas secara instan.
e. Implementasi
Budaya dalam penyajian lopis tak kalah menarik yaitu makanan disajikan pada daun
pisang yang ditata sedemikian rupa sehingga nampak menarik. Di kota Pelakongan,
salah satu tradisi unik menyambut bulan syawal adalah memotong lupis dalam ukuran
raksasa. Tradisi ini disebut "krapyak" dan biasanya pemotongan dilakukan oleh walikota
tersebut sebagai simbol kerukunan dan rasa persatuan masyarakat sekitarnya. Tradisi-
tradisi unik seperti ini perlu dilestarikan keberadaannya, termasuk di kota-kota besar yang
masyarakatnya mulai berpikir hidup secara individualis.
Bukan hanya bentuknya yang bisa berbeda, seiring perkemabangan zaman dan untuk
menarik perhatian masyarakat, kue lupis kini juga bisa disajikan bersama parutan keju
sebagai pengganti parutan kelapa. Rasa nikmat kue ini pun semakin bisa diterima lidah
kaum millennial. Oleh karena itu untuk meningkatkan daya tawar dengan kemasan yang
menarik dan agar lebih tahan lama, maka kami meramu sedemikian rupa agar menjadi
LOPIS INSTAN.
Pendekatan Strategis untuk membangun loyalitas
Untuk mengembangkan usaha, perlu strategi membangun loyalitas, karena itu kami susun
strategi sebagai berikut:
1. Produk Berkualitas.
Pastikan produk lopis instan memiliki kualitas yang baik. Dengan melakukan perbaikan
dari kualitas produk kita terus menerus, lakukan monitoring dari proses produksi sehingga
produk yang sampai ke tangan konsumen merupakan produk yang berkualitas.
2. Layanan Berkualitas
Layanan merupakan jasa yang mendukung proses penjualan produk. Memberikan layanan
yang baik ke konsumen adalah langkah yang perlu dilakukan agar konsumen datang lagi
membeli produk kita. Pembeli yang menjadi pelanggan salah satunya karena merasa puas
atas layanan yang diberikan. Hal praktis yang bisa kita lakukan adalah membuat SOP
(Standar Operating Procedure) atas proses layanan ke konsumen dan juga melakukan
training ke karyawan tentang SOP ini.
3. Memiliki Kelebihan dibanding Pesaing
Kelebihan lopis instan ini bisa dalam hal ukuran (lebih besar), rasa (lebih lengkap), harga
(lebih murah) ataupun hal lainnya.
4. Inovasi Berkelanjutan
Inovasi bisa dalam hal kemasan, isi (konten), jasa layanan, cara pengiriman barang
ataupun cara berkomunikasi (marketing) ke konsumen.
5. Ciptakan Varian Baru
Konsumen cenderung cepat bosan, oleh sebab itu penting sekali menerapkan strategi
pengembangan produk. Strategi yang dimaksud disini adalah pengembangan produk
melalui varian-varian baru.
6. Program Promosi
Penerapan program promosi sangat diperlukan sebagai salah satu upaya mempertahankan
konsumen. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan diantaranya adalah program
diskon, paket produk, paket bundling serta paket dengan harga khusus.
7. Point Rewards
Pemberian point reward adalah strategi yang cukup ampuh untuk membuat konsumen
loyal membeli dan menggunakan produk kita. Pada dasarnya konsumen senang dengan
program hadiah atau program bonus. Point reward bisa diterapkan dengan cara
memberikan point kepada pembeli yang membeli produk dengan jumlah tertentu,
kemudian poin tersebut jika terkumpul dapat ditukarkan dengan hadiah atau bonus
tertentu.
Pengaruh pembelian daring
Bagi kami yang ingin mengembangkan jangkauan pasar yang lebih luas, atau ingin
menjual produk anda secara online, maka harus mengetahui apa itu FB Ads dkk agar
merasakan dampaknya bagi pertumbuhan bisnis. Dalam media sosial merupakan langkah
tepat untuk menunjang strategi pemasaran. Salah satunya yakni dengan memanfaatkan FB
Ads. Kenyataannya Media sosial menjadi media promosi paling diminati oleh pelaku
UKM di Indonesia. Menurut data facebook pada 2014 6,6% dari jumlah UKM di
Indonesia memanfaatkan dunia digital terutama beriklan dengan menggunakan laman
facebook.
Perilaku pembelian daring dan strategi marketing mix
Bauran pemasaran (marketing Mix) secara simultan memberikan pengaruh terhadap
penciptaan keputusan pembelian konsumen, perilaku pembelian daring selama ini telah
menimbulkan persepsi yang menggiring konsumen melakukan pembelian. Namun bila
dikaji secara terpisah dari masing-masing komponen faktor dalam bauran pemasaran,
hanya faktor produk dan promise yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen. Pemasar atau perusahaan pengembang produk yang berbasis online perlu
memberikan penekanan pada pentingnya mengembangkan bauran produk dan promosi
untuk lebih meningkatkan potensi calon konsumen untuk melakukan pembelian.

Anda mungkin juga menyukai