Anda di halaman 1dari 3

MALARIA

Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intra selular dari
genus plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan P.malariae, P.vivax,
P.falciparum dan P. Ovale. Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk betina dari genus
Anopheles sp. Sekitar 400 spesies nyamuk Anopheles telah ditemukan 67 spesies yang dapat
menularkan malaria dan 30 diantaranya ditemukan di indonesia. Selain oleh gigitan nyamuk,
malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang
tercemar darah serta ibu hamil kepada bayinya (Harijanto, 2000).

Definisi penyakit malaria menurut World Health Organization (WHO) adalah


penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria (plasmodium) bentuk aseksual yang masuk ke
dalam tubuh manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles sp.) betina. Definisi
penyakit malaria lainnya adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh agent
tertentu yang infektif dengan perantara suatu vektor dan dapat disebarkan dari suatu sumber
infeksi kepada host. Penyakit malaria termasuk salah satu penyakit menular yang dapat
menyerang semua orang, bahkan mengakibatkan kematian terutama yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium falciparum (Depkes RI, 2003).

A. AGENT PENYEBAB PENYAKIT MALARIA

Malaria adalah penyakit mematikan banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis yang
memiliki iklim cukup panas untuk memudahkan perkembangan parasit malaria. Penyakit
malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles betina yang
terinfeksi. Ketika nyamuk menggigit manusia, maka parasit diitularkan dan masuk ke dalam
aliran darah, hingga akhirnya berkembang biak. Family plasmodiidae dan ordo Coccidiidae.
Jenis parasit (plasmodium) sampai saat ini dikenal empat macam (species) parasit malaria
yaitu:

a Plasmodium vivax
Plasmodium vivax akan memberikan intensitas serangan dalam bentuk demam
setiap 3 hari sekali sehingga sering dikenal dengan istilah malaria tertian (malaria
benigna). Jenis malaria ini tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia dan pada
umumnya di daerah endemis mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang
lain. Eritrosit yang dihinggapi parasit P. vivax mengalami perubahan yaitu menjadi
besar, berwarna pucat dan tampak titik-titik halus berwarna merah yang bentuk dan
besarnya sama (titik Schuffner). Masa tunas intrinsik berlangsung 12-17 hari.
b Plasmodium malariae
Plasmodium malariae adalah penyebab malaria malariae atau malaria kuartana
karena serangan demam berulang pada tiap hari keempat. Penyakit malaria kurtana
meluas meliputi daerah tropik maupun daerah subtropik. Frekuensi penyakit ini di
beberapa daerah cenderung menurun. Eritrosit yang dihinggapi Plasmodium malariae
tidak membesar atau ukuran dan bentuk eritrosit normal. Masa tunas intrinsik
berlangsung 18 hari dan kadang-kadang sampai 30-40 hari.
c Plasmodium ovale
Plasmodium ovale mempunyai waktu demam yang lebih pendek dan biasanya
bisa sembuh spontan. Masa tunas intrinsik sama seperti Plasmodium vivax, yaitu 12-
17 hari. Plasmodium ovale dapat ditemukan di daerah tropik Afrika bagian barat, di
daerah Pasifik Barat dan beberapa lain di dunia. Di Indonesia parasit ini terdapat di
Pulau Owi sebelah selatan Biak Irian Jaya dan di Pulau Timor. Perubahan eritrosit
yang terjadi yaitu eritrosit tampak oval dengan tepi bergerigi. Titik Schuffner menjadi
lebih banyak.
d Plasmodium falciparum
Parasit ini ditemukan di daerah tropik terutama di Afrika dan Asia Tenggara
sehingga disebut dengan penyebab malaria tropika (malaria maligna). Di Indonesia
parasit ini tersebar di seluruh kepulauan. Spesies ini merupakan paling berbahaya
karena penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat. Pada malaria falciparum,
eritrosit yang terinfeksi tidak membesar selama stadium perkembangan parasit.
Namun, terjadi perubahan yang menyerupai bentuk pisang.

B. KARAKTERISTIK/ GEJALA PENYAKIT MALARIA


Gejala utama malaria adalah demam tinggi hingga menyebabkan menggigil, serta
memiliki gejala yang mirip dengan sakit flu. Gejala malaria bisa dikelompokkan menjadi 2
kategori, yakni:
1.) Malaria tanpa komplikasi (malaria ringan)
Malaria ringan biasanya menimbulkan gejala ringan tapi tidak sampai merusak
fungsi organ. Namun gejala ini bisa berubah menjadi malaria berat jika tidak segera
ditangani, atau jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak baik. Gejala
malaria tanpa komplikasi biasanya berlangsung selama 6-10 jam, tetapi kadang terjadi
dalam waktu yang lebih lama bahkan dengan gejala yang lebih rumit. Pasalnya,
kadang gejala yang terjadi mirip sekali dengan sakit flu, sehingga bisa menyebabkan
salah diagnosis penyakit.
Tanda-tanda jika mengalami malaria ringan, akan muncul perkembangan gejala
sebagai berikut ini:
 Tubuh merasakan sensasi dingin dan menggigil
 Demam
 Sakit kepala
 Mual dan muntah
 Kejang, biasanya terjadi pada penderita malaria di usia muda
 Tubuh berkeringat diiringi dengan kelelahan
 Nyeri pada tubuh
2.) Malaria berat
Pada gejala malaria berat, biasa dibuktikan dengan hasil dari klinik atau laboratorium
yang menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan fungsi organ vital dan beberapa
gejala lainnya, seperti:
 Demam tinggi diiringi dengan menggigil hebat
 Mengalami gangguan kesadaran
 Mengalami kejang
 Adanya gangguan pernapasan
 Munculnya anemia berat
 Mengalami disfungsi organ vital
 Gagal ginjal
 Kolaps kardiovaskular
 Kadar gula darah rendah (Biasanya terjadi pada wanita hamil)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40700/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tanda-dan-gejala-malaria/

Anda mungkin juga menyukai