“ Abstract”
Conducted research now aims to isolate the components of flavonoids contained in the
plant and its cytotoxicity test. Leaves were extracted with methanol and diffraction with
hexane, chloroform, ethyl acetate and then last with butanol. Essential oil extract was purified
using various chromatographic techniques. Prenilasi two flavonoid derivatives; 5,7,3 ', 5'-
tetramethoxy-8-C-prenyl-flavone; 5,7,3', 5'-tetramethoxy-6-C-prenylflavon, along with four
flavonoids, namely: 5,6,7,3 ', 4',-pentametoksiflavon; 5 - hydroxy-6, 7,3 ', 4'-
tetrametoksiflavon; ladanein and 6-hydroxy-5, 7,4'-trimetoksiflavon isolated from leaf
extracts Orthosiphon Stamineus.
The structure of this compound was determined by spectroscopic methods. All isolated
compounds tested its cytotoxicity using Liver Highly Metastatic Murine Colon 26-L5
Carcinoma Cells using; Prenilasi new flavones, and flavonoid (5,6,7,3 ', 4'-
pentametoksiflavon, 5-hydroxy-6, 7,3 ', 4'-tetrametoksiflavon, ladanein and 6-hydroxy-5,
7,4'-trimetoksiflavon) demonstrate the value of its cytotoxicity with ED50 values between
10-90 mg mL-1.
“ Flavonoid “
I. Deskripsi
Flavonoid merupakan sejenis senyawa fenol terbesar yang ada, senyawa ini
terdiri dari lebih dari 15 atom karbon yang sebagian besar bisa ditemukan dalam
kandungan tumbuhan. Flavonoid juga dikenal sebagai vitamin P dan citrin, dan
merupakan pigmen yang diproduksi oleh sejumlah tanaman sebagai warna pada bunga
yang dihasilkan. Bagian tanaman yang bertugas untuk memproduksi flavonoid adalah
bagian akar yang dibantu oleh rhizobia, bakteri tanah yang bertugas untuk menjaga dan
memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah.
Tidak ada benda yang begitu menyolok seperti flavonoida yang memberikan
kontribusi keindahan dan kesemarakan pada bunga dan buah-buahan di alam. Flavin
memberikan warna kuning atau jingga, antodianin memberikan warna merah, ungu
atau biru, yaitu semua warna yang terdapat pada pelangi kecuali warna hijau. Secara
biologis flavonoida memainkan peranan penting dalam kaitan penyerbukan tanaman
oleh serangga. Sejumlah flavonoida mempunyai rasa pahit sehingga dapat bersifat
menolak sejenis ulat tertentu.
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol yang terbesar yang ditemukan
di alam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu dan biru dan sebagai
zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Flavonoid merupakan
pigmen tumbuhan dengan warna kuning, kuning jeruk, dan merah dapat ditemukan
pada buah, sayuran, kacang, biji, batang, bunga, herba, rempah-rempah, serta produk
pangan dan obat dari tumbuhan seperti minyak zaitun, teh, cokelat, anggur merah, dan
obat herbal.
Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas
nutrisi makanan. Tumbuhan umumnya hanya menghasilkan senyawa flavonoid
tertentu. Keberadaan flavonoid pada tingkat spesies, genus atau familia menunjukkan
proses evolusi yang terjadi sepanjang sejarah hidupnya. Bagi tumbuhan, senyawa
flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori,
kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar
UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi
dan fertilitas jantan. Senyawa flavonoid untuk obat mula-mula diperkenalkan oleh
seorang Amerika bernama Gyorgy (1936).
Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan tersebar luas.
Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid, dengan struktur kimia
dan peran biologi yang sangat beragam. Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua
bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah
buni dan biji. Kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuh-
tumbuhan diubah menjadi flavonoid.
Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom karbon,
dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantaipropana (C3) sehingga
membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Susunan ini dapat menghasilkan tiga jenis
struktur senyawa flavonoida, yaitu:
a) Antosianin
b) Flavonol
c) Flavonon
d) Khalkon
f) Dihidrokhalkon.
g) Flavon
Isoflavon terdiri atas struktur dasar C6-C3-C6, secara alami disintesa oleh
tumbuh-tumbuhan dan senyawa asam amino aromatik fenilalanin atau tirosin.
Biosintesa tersebut berlangsung secara bertahap dan melalui sederetan senyawa
antara yaitu asam sinnamat, asam kumarat, calkon, flavon dan isoflavon.
Berdasarkan biosintesa tersebut maka isoflvon digolongkan sebagai senyawa
metabolit sekunder.
a. Anti-inflamasi
b. Anti-tumor/Anti-kanker
c. Anti-virus
d. Anti-allergi
Pada senyawa ini gugus hidroksil flavonoid terikat pada satu gula atau
lebih dengan ikatan hemiasetal yang tidak tahan asam, pengaruh glikosida ini
nenyebabkan flavonoid kurang reaktif dan lebih mudah larut dalam air. Gula
yang paling umum terlibat adalah glukosa disamping galaktosa, ramilosa,
silosa, arabinosa, fruktosa dan kadang-kadang glukoronat dan galakturonat.
Disakarida juga dapat terikat pada flavonoid misalnya soforosa, gentibiosa,
rutinosa dan lain-lain.
Gugus gula terikat langsung pada inti benzen dengan suatu ikatan
karbon-karbon yang tahan asam. Lazim di temukan gula terikat pada atom C
nomor 6 dan 8 dalam inti flavonoid. Jenis gula yang terlibat lebih sedikit
dibandingkan dengan O-glikosida. Gula paling umum adalah galaktosa,
raminosa, silosa, arabinosa.
c. Flavonoid Sulfat
Senyawa flavonoid yang mengandung satu ion sulfat atau lebih yang
terikat pada OH fenol atau gula, Secara teknis termasuk bisulfate karena
terdapat sebagai garam yaitu flavon O-SO3K. Banyak berupa glikosida
bisulfat yang terikat pada OH fenol yang mana saja yang masih bebas atau
pada guIa. Umumnya hanya terdapat pada Angiospermae yang mempunyai
ekologi dengan habitat air.
d. Biflavonoid
Struktur isoflavon
Struktur neoflavonoid
Terhadap bahan yang telah dihaluskan, ekstraksi dilakukan dalam dua tahap.
Pertama dengan metanol:air (9:1) dilanjutkan dengan metanol:air (1:1) lalu
dibiarkan 6-12 jam. Penyaringan dengan corong buchner, lalu kedua ekstrak
disatukan dan diuapkan hingga 1/3 volume mula-muIa, atau sampai semua
metanol menguap dengan ekstraksi menggunakan pelarut heksan atau kloroform
(daIam corong pisah) dapat dibebaskan dari senyawa yang kepolarannya rendah,
seperti lemak, terpen, klorofil, santifil dan lain-lain
Flavonoid
Diekstraksi
Kloroform Etanol
Pekatkan Pekatkan
Diekstraksi
1. Kembang Sepatu
Anonim. 2010
Klasifikasi
Ordo : Malvales
Genus : Hibiscus
Morfologi
2. Mahoni
Anonim. 2010
Klasifikasi
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Swietenia
Morfologi
3. Nangka
Anonim. 2010
Klasifikasi
Ordo : Urticales
Genus : Artocarpus
Morfologi
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal
seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong
(memanjang), 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi
sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat
telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas
serupa cincin.
4. Remek Daging
Anonim. 2010
Klasifikasi
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Excoecaria
Morfologi
5. Gandarusa
Anonim. 2010
Klasifikasi
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Justicia
Morfologi
Bunga kecil berwama putih atau dadu yang tersusun dalam rangkaian
berupa malai/bulir yang menguncup, berambut menyebar dan keluar dari
ketiak daun atau ujung tangkai. Buahnya berbentuk bulat panjang. Selain
yang berbatang hitam (lebih populer) ada juga yang berbatang hijau.
Khasiat : Haid tidak teratur, bisul (obat luar), memar (obat luar),
patah tulang (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar),
rematik (obat luar) dan sakit kepala (obat luar),
analgesik, antipiretik, diaforetik, diuretik dan sedatif.
Senyawa aktif apa yang terkandung dalam sarang semut? Uji penapisan yang
dilakukan oleh Dr Muhammad Ahkam Subroto dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Bioteknologi membuktikan, sarang semut mengandung flavonoid dan
tanin. Dengan ditemukannya senyawa flavonoid dan tanin, sarang semut sangat
berpotensi menjadi fitofarmaka setelah melewati serangkaian uji, ujar Prof Dr Sidik,
guru besar Farmakologi Universitas Padjadjaran.
sarang semut. Tujuannya agar flavonoid yang dikandung tidak rusak. Kalau dilakukan
perebusan pada suhu 90oC hanya boleh 15 menit, ujarnya.
Mengenai kandungan flavonoid dan tanin, Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru
besar Farmasi ITB mengatakan, sulit menganalisis lantaran tergantung senyawa yang
diikat. Flavonoid dan tanin terdiri atas banyak senyawa. Bentuknya bervariasi, masing-
masing mempunyai fungsi tersendiri, dari antioksidan, antialergi, sampai antibakteri,
kata doktor Farmakologi itu. Hingga tulisan ini diturunkan, Muhammad Ahkam masih
menguji elusidasi untuk mengetahui jenis tanin dan flavonoid.
Masih ada kegunaan lain flavonoid: meningkatkan air susu ibu. Menurut ahli gizi
Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman PhD, flavonoid bersifat laktagogal yang
mengandung hormon penting untuk merangsang dan melancarkan air susu ibu. Itulah
yang dialami oleh Tri Wayat Turyanti (34 tahun) saat melahirkan bayi kembar 4 tahun
lalu. Produksi ASI-nya tak mencukupi kebutuhan Ari Tegar Pambudi dan Ario
Pangestu-nama kedua bocah kembar itu. Namun, 2 pekan setelah melahirkan ia rutin
minum rebusan sarang semut produksi ASI berlimpah. Perempuan kelahiran Jayapura
24 Oktober 1971 itu juga merasa lebih fit dan tak mudah lelah.
Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. Bila kita
mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan adanya tokoferol akan
mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli nutrisi alumnus University
of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin E bagi kesehatan amat vital. Ia
mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel membran dari oksidasi oleh radikal
bebas.
VI. Kesimpulan
Flavonoid memiliki khasiat yang sangat efektif di dalam tubuh, selain sebagai
antioksidan, flavonoid juga berkhasiat sebagai anti inflamasi dan antibakteri.
Flavonoid tidak hanya terdapat pada tumbuhan-tumbuhan melainkan dalam sarang
semut juga terdapat flavonoid yang bekerja sebagai antibakteri.
Disamping itu dengan adanya gugus glikosida yang terikat pada gugus flavonoid
sehingga cenderung menyebabkan flavonoid mudah larut dalam air.