ى ق ق
ح ُه
ح
“Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi
Dari Abu Juhaifah Wahb bin ‘Abdullah dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga
berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah mempersaudarakan antara Salman
ada hak. Maka penuhilah masing-masing
hak tersebut.“ Fikih Prioritas
dan Abu Darda’. Tatkala Salman bertandang
Kemudian Abu Darda’ mendatangi Nabi
(ziarah) ke rumah Abu Darda’, ia melihat #01 Prioritaskan Amalan yang Lebih Utama
Ummu Darda’ (istri Abu Darda’) dalam shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menceritakan
keadaan mengenakan pakaian yang serba apa yang baru saja terjadi. Beliau lantas
bersabda, “Salman itu benar.” (HR. Ada amalan yang lebih utama dari lainnya dilihat dari jenisnya.
kusut. Salman pun bertanya padanya,
“Mengapa keadaan kamu seperti itu?” Bukhari, no. 1968).
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
Wanita itu menjawab, “Saudaramu Abu Hanya Allah yang memberi taufik dan wa sallam,
Darda’ sudah tidak mempunyai hajat lagi hidayah. ْ ُ ْ َّ
pada keduniaan.”
Referensi: �َّ ق لت. » ر ُسول ا ِلل أى ال َع َم ِل أ فضل قال « الصال ة عل ميقا ِت َ�ا
Kemudian Abu Darda’ datang dan ia
� قال « ي. أى
membuatkan makanan untuk Salman. Setelah
ُ ْ . َ َّ ُ
selesai Abu Darda’ berkata kepada Salman, Tajrid Al-Ittiba’ fi Bayan Asbab Tafadhul فسكت عن. » قلت � أى قا رلسو«لا جلهاد � ِس بي ِل الل. » �ِ � ج� الو لِا دي
“Makanlah, karena saya sedang berpuasa.” Al-A’maal. Cetakan Tahun 1428 H. Syaikh ِ
Salman menjawab, “Saya tidak akan makan Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili. Penerbit Dar
ُ َ
sebelum engkau pun makan.” Maka Abu Al-Imam Ahmad.
�ِ �د ت ُه ل َزاد.َ ول ِو اس- صل هلال عليه وسمل- الل
Darda’ pun makan. Pada malam harinya,
Abu Darda’ bangun untuk mengerjakan Ketika Abu Darda’ bangun hendak
shalat malam. Salman pun berkata padanya, mengerjakan shalat malam, Salman lagi
“Tidurlah.” Abu Darda’ pun tidur kembali. berkata padanya, “Tidurlah!” Hingga pada
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling afdal?” Beliau menjawab, “Shalat pada
waktunya.”
“Kemudian apa lagi?”, tanya Ibnu Mas’ud. Beliau menjawab, “Kemudian berbakti kepada
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi
kedua orang tua.” “Kemudian apa lagi?”, tanya Ibnu Mas’ud. Beliau menjawab, “Jihad di
ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
jalan Allah.” Lalu aku diam dari bertanya pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Seandainya aku menambah pertanyaan lagi, tentu akan beliau jawab. (HR. Bukhari, no.
CV. Rumaysho
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, 2782 dan Muslim, no. 85).
Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta,
55872. Imam Ibnu Rajab rahimahullah dalam Fath Al-Bari karya beliau menyimpulkan dari
Informasi: Website:
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com hadits Ibnu Mas’ud ini, beliau menyatakan bahwa seluruh hadits yang membicarakan
tentang afdalnya amal menunjukkan bahwa yang paling afdal adalah kalimat syahadat, lalu
rukun Islam lainnya, lalu di dalamnya terdapat shalat dan ikutannya di mana ini
merupakan kewajiban kepada Allah, kemudian kewajiban terhadap hamba yaitu mulai dari
berbakti kepada orang tua, lalu amalan sunnah yang merupakan bentuk taqarrub kepada
Allah, yang paling afdal adalah jihad.
Syaikh Ibrahim bin ‘Amir Ar-Ruhaili menyatakan bahwa setelah yang wajib itu ada
amalan sunnah. Yang paling afdal adalah talabul ilmi yang dihukumi sunnah, jihad, dan
dzikir. Ini
adalah tiga amalan yang utama setelah yang sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengagungkan Allah yang begitu besar
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
wajib. #04 Prioritaskan Ittiba’ pada
mengabulkannya dan jika ia memohon dibandingkan dengan yang sunnah.
perlindungan, pasti Aku akan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
#02 Prioritaskan yang Wajib melindunginya.” (HR. Bukhari, no. 2506) Namun patut diingat, walaupun demikian, sallam
dari yang Sunnah amalan wajib tentu bertingkat-tingkat. Wajib Karena makin mengikuti tuntunan Nabi
Dari hadits ini Ibnu Hubairah menjelaskan ‘ain tentu lebih utama dari wajib kifayah. shallallahu ‘alaihi wa sallam makin mudah
Amalan wajib lebih utama daripada amalan bahwa diambil dari perkataan “Tidaklah Lihat Tajrid Al-Ittiba’, hlm. 41. diterima.
sunnah. hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku
Dari Ummul Mukminin, ‘Aisyah
dengan sesuatu yang lebih Kucintai dari #03 Prioritaskan Ikhlas dalam radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, amalan wajib yang diwajibkan kepadanya”, Beramal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Nabi amalan nafilah (sunnah) tidak didahulukan bersabda,
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dari amalan wajib. Karena amalan nafilah
َ
disebut demikian
karena berarti tambahan dari yang wajib. Allah Ta’ala berfirman, ََُ ْ َ َ ْ
ْ َّ ُ
إن ا َلل ْ َدى ِول ًّيا فق د آذ Demikian disebutkan dalam Al-Ifshah ‘an
Ma’ani Ash-Shihah, 7:303, dinukil dari
ْ
َ�فو. َ ه ُإن ت ْب َص ت َّ ف ِن من أحدث ِ� أم ِر� هذا ما ليس ِمنه
ْ وإن ها دوا ال دقا ِع ما
ن ُت ُ ه قال ن ل عا Tajrid �و رد
َ َم
ْ َ
ٍْ � ق َّب إ ثء َ ، ْربAl-Ittiba’, hlm. 35. َ “Barangsiapa membuat suatu perkara baru
ب ِدى ب ل ما �لـ
ع و ّر
ت
�ا.َُ ْف ت َل ْي َو ِّ
ع ْن ْك ۚ َ و ُي ك ف ُر
ah
ِ
أحب َإل َِ memberi ْ
ع ما ل، َ�ضت ِه ما ا ّ Abu
Bakr wasiat َ ُ
kepada
pern ك
ُْ ُ َ ُ .
�ٌ َء ُ� َو ال ف ق َرا وت ؤتو َها خ ْي ل dal am k mi ini yang asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR.
Bukhari,
ُ agama a tidak ada
ُ ْب َت َق ل �ل َّن أ َّيب هUmar, “Ketahuilah, Allah tidaklah menerima
amalan sunnah sampai amalan wajib ْ س ِّي ْ وا َ ت ْع ي
no. 20 dan Muslim, no. 1718)
Dalam riwayat Muslim, disebutkan,
ح، َ و ا ِ فل ت ِدى ع َ ُ َ
�ٌ ن ئا ِت ك لل � َملو ن
�ّ ّرب إ ي ا م
خ ِب
ح
ِ
فإذا أ ُ ُْب ْ ك ْس َع ُه َم ُع ْب ِه
ditunaikan.” (Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim ٌ َ م ْن َ َعال ل ع َل ْي ِه
َ
� و ّ د. ْي س أ ْ م ُ ر
dalam Hilyah Al-Auliya’, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu),
ي س، ال ِذى ت َه نت 1:36) ل
حب � ر ُ ِع
ِ maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
َ
و َي د ُه، و ُه ال ِذى ُي ْب ُص ب ِه
Dalam Majmu’ah Al-Fatawa (17:133), menyembunyikannya dan kamu berikan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, kepada orang-orang fakir, maka “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang
ال ت� َي ْبطش َص “Wajib mendekatkan diri dengan amalan baik bukan ajaran kami, maka amalan tersebut
hal hal menyembunyikan itu lebih
ب
. ْ ُ ت wajib bagimu. Dan Allah akan
سأول ِإ�ن، ج�ا و ِرجـه ال ِ� � ِ� ج�ا sebelum amalan sunnah. Mendekatkan diri 2 3 menghapuskan dari kamu sebagian tertolak.” (HR. Muslim, no. 1718)
ُِ kesalahan-