Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

Tentang :

PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2


TANPA KOMPLIKASI MELALUI HOME PHARMACY CARE
TERHADAP KEBERHASILAN TERAPI OBAT
DI KOTA MADIUN

Disusun Oleh :
FIKANA IMROATUS SHOLIKAH / 1704101013
Dosen Pembimbing :

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
DAFTAR ISI

COVER HALAMAN JUDUL.........................................................................i


DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Batasan Masalah.................................................................................8
C. Rumusan Masalah...............................................................................8
D. Tujuan Penelitian................................................................................9
E. Manfaat Penelitian..............................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................11

A. Tinjauan Pustaka...............................................................................11
B. Penelitian Terdahulu.........................................................................18
C. Kerangka Konseptual........................................................................20
D. Hipotesis...........................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................25

A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................25


B. Jadwal Penelitian..............................................................................25
C. Desain Penelitian..............................................................................26
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel........................27
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel....................27
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................28
G. Instrumen Penelitian.........................................................................28
H. Teknik Analisis Data........................................................................29

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................36

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus menurut Fauci et al.(2008) dan Whitney et al.
(2008) merujuk pada ketidaksesuaian metabolisme yang ditandai oleh
kenaikan konsentrasi gula darah dan ketidaksusaian metabolisme insulin.
Pada tahun 2013, WHO merilis fakta penting mengenai diabetes mellitus,
yaitu 347 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes mellitus dengan
estimasi glukosa puasa ≥ 7.0 mmol / L atau sedang dalam pengobatan.
Berdasarkan data IDF pada tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat
ke-7 dunia dari 10 besar negara dengan diabetes mellitus tertinggi.
Populasi penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013
mencapai 5,8% atau sekitar 8,5 juta penduduk dengan rentang usia 20-79
tahun. Proporsi jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia pada
tahun 2013 masih didominasi oleh kaum perempuan dengan total sebesar
4,9 juta penderita atau lebih besar daripada kaum laki-laki yakni sebesar
3,6 juta penderita. Diperkirakan pada tahun 2035 dengan asumsi tanpa
adanya perbaikan, angka diabetes mellitus di Indonesia akan meningkat
sebesar 165% pada masing-masing gender. Hal ini sangat
memprihatinkan karena diabetes mellitus dapat meningkatkan resiko
penyakit kardiovaskuler yang akan menyebabkan kematian (WHO 2013).
Paradigma pelayanan kefarmasian saat ini telah meluas dari
pelayanan yang hanya berorientasi pada obat menjadi pelayanan yang
berorientasi pada pasien (Depkes RI, 2008). Salah satu aspek pelayanan
kefarmasian yang berorientasi pada pasien dan dapat diterapkan oleh
apoteker adalah pemberianhome care (Depkes RI, 2008). Apoteker
melalui home care diharapkan dapat memberikan suatu pelayanan
kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah untuk memantau efikasi
terapi, efek samping, interaksi obat, dan ketaatan pasien menggunakan
obat terutama pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronis
(Venturini et al., 2011).

3
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika
pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau
berkurangnya kemampuan tubuh untuk merespon kerja insulin secara efektif.
Prevalensi Dm menurut WHO pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 9% dari
orang dewasa usia 18 tahun keatas dan 90% dari seluruh kasus DM merupakan
DM tipe 2 (WHO, 2015). Lebih dari 80% kematian akibat diabetes terjadi pada
masyarakat berpenghasilan rendah dan negara berkembang (WHO, 2014).
Indonesia menduduki rangking kelima jumlah penyandang DM terbanyak
dengan jumlah penderita sebanyak 9,1 juta (IDF, 2014) dengan prevalensi
jumlah penderita DM yang terdiagnosis dokter di Madiun 17.055 (DinKes
Madiun, 2018).
Pasien dengan penyakit kronis mempunyai kendala pada kepatuhan
minum obat. Penelitian Cramer (2004) menegaskan banyak pasien DM
mengambil obat dengan jumlah kurang dari yang ditentukan dan secara
keseluruhan tingkat kepatuhan penggunaan antidiabetik oral antara 36-93%.
Kondisi pengetahuan pasien, kondisi penyakit pasien, dan dukungan keluarga
dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan pasien dan akan berpengaruh pada
luaran klinik pasien (Morisky dan DiMatteo, 2011).
Penelitian menunjukkan bahwa edukasi oleh tenaga kesehatan dapat
mengubah perilaku pasien yang berperandalam meningkatkan kontrol gula
darah pasien (Norris et al., 2002). Home care meliputi pemberian konseling
yang bermanfaat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat dan
menekan angka kematian serta kerugian akibat penyakit DM baik dari segi
biaya maupun turunnya produktivitas pasien (Schnipperet al., 2006). Kepatuhan
pasien terhadap pengobatan sangat berperan dalam kontrol glukosa darah pasien
DM (Suppapitiporn et al., 2005). Kadar glukosa darah yang terkontrol dengan
baik dapat mengurangi risiko komplikasi akut maupun kronik (Mangesha,
2007).Pemberian konseling dalam home care akan mengurangi stres pasien
akibat DM dan terkontrolnya kadar glukosa darah pasien mendekati nilai yang
diharapkan serta pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup pasien
(Karlsen et al., 2004).

4
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian home
careoleh apoteker terhadap peningkatan kepatuhan, penurunan kadar GDSdan
peningkatan kualitas hidup pasien DM tipe 2.

1.2 Kajian Masalah


1.3 Rumusan Masalah
1. apakah ada pengaruh yg signifikan peningkatan pengetahuan pasien dm
terhadap keberhasilan terapi obat?
2. Apakah ada pengaruh signifikan home care terhadap keberhasilan terapi
obat?
3. Apakah home care memediasi antara peningkatan dengan keberhasilan
terapi ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh yg signifikan peningkatan pengetahuan
pasien dm terhadap keberhasilan terapi obat.
2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan home care terhadap keberhasilan
terapi obat.
3. Untuk mengetahui bahwa home care memediasi antara peningkatan
dengan keberhasilan terapi.
1.5 Manfaat Penelitian

5
6

Anda mungkin juga menyukai