Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 - 322, Agustus 2020 e-ISSN 2621-2978

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2685-9394

PENERAPAN GROUP THERAPY PADA USIA DEWASA AWAL SEBAGAI


TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Saptiah Hasnawati*, Herni Susanti, Ria Utami Panjaitan
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat,
Indonesia 16424
*dzaki.hafidz@gmail.com

ABSTRAK
Penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah yang serius terjadi di setiap negara. Indonesia secara
geografis terletak dilintasan dua benua yang memungkinkan NAPZA masuk secara ilegal. Semakin
banyak orang pengguna NAPZA, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Terdapat beberapa riset
mengenai kasus-kasus NAPZA diantaranya penelitian tentang pencegahan dan penanganan
penyalahgunaan NAPZA. Salah satu cara untuk menanganinya adalah dengan menggunakan group
therapy. Peninjauan artikel terkait konsep penerapan group therapy sebagai upaya pencegahan dan
penanganan penyalahgunaan NAPZA pada usia dewasa muda. Penelaahan artikel melalui media
electronic database; Pubmed, Proquest, EBSCO dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan:
group therapy, dewasa awal, penyalahgunaan NAPZA. Artikel yang terpilih berada pada rentang
tahun 2010-2019 sebanyak 15 artikel yang relevan kemudian dipersempit menjadi 3 artikel yang
memenuhi kriteria. Konsep yang didapat terkait group therapy sebagai upaya pencegahan dan
penanganan penyalahgunaan NAPZA pada usia dewasa muda. Terdapat jenis-jenis group therapy
yaitu Self Help Group (SHG), Cognitive Behaviour Group Therapy(CBGT), Therapy Suportive(TS).
Group therapy memungkinkan sebagai salah satu terapi kelompok non farmakologi yang dapat
menimbulkan motivasi, perasaan aman, mendapat dukungan serta semangat untuk kembali pulih dan
mencegah kekambuhan penggunaan NAPZA.

Kata kunci : dewasa awal; group therapy; penyalahgunaan NAPZA

APPLICATION OF THE THERAPY GROUP IN EARLY AGE AS A NURSING ACTION


IN PREVENTION AND MANAGEMENT OF NAPZA ABUSE

ABSTRACT
Drug abuse is a serious problem in every country. Indonesia is geographically located across two
continents that allows illegal drugs to enter. More and more drug users, every year has increased.
There is some research on drug cases including research on the prevention and handling of drug
abuse. One way to handle this is to use group therapy. A review of the article to review the application
of group therapy as an effort to prevent and manage drug abuse in young adults. Methods: reviewing
articles through electronic database media; Pubmed, Proquest, EBSCO and Google Scholar.
Keywords used group therapy, early adulthood, drug abuse. Selected articles in the range of 2010-
2019 as many as 15 relevant articles are then narrowed down to 3 articles that meet the criteria. The
concept obtained related to group therapy as an effort to prevent and manage drug abuse in young
adults. There are types of group therapy namely Self Help Group (SHG), Cognitive Behavior Group
Therapy (CBGT), Supportive Therapy (TS). Group therapy is possible as one of the non-
pharmacological group therapies that can cause motivation, a feeling of security, get support and
enthusiasm to recover and prevent the recurrence of drug use.

Keywords: early adulthood; group therapy; drug abuse

PENDAHULUAN tidak sesuai dengan fungsinya.


Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Penyalahgunaan NAPZA merupakan
Psikotropika dan Zat Adiktif) adalah suatu perilaku yang berkelanjutan dari seorang
tindakan seseorang yang menggunakannya pengguna yang telah memiliki masalah

313
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dalam kehidupannya atau tanpa ada studi antara lain depresi, gangguan bipolar,
masalah sekalipun. Sebagian besar bunuh diri dan skizofrenia, Chilton (2019).
penyalahgunaan ini disebabkan karena Hasil data statistik BNN telah
tingginya rasa ingin tahu dan juga pengaruh memperkirakan setiap tahun ada 15.000
teman di lingkungan sekitarnya. Riset yang orang Indonesia yang meninggal dunia
dilakukan oleh Nurjanisah (2017) akibat overdosis dan juga terinfeksi
didapatkan hasil bahwa pertamakali HIV/AIDS. Bila jumlah tersebut dirata-rata
pemakai dikasih tahu teman dan per hari, 40 orang Indonesia meninggal
lingkungan sekitar, sedangkan pemakai di dunia akibat NAPZA. Dengan demikian
usia dewasa dengan kemampuan finansial pengguna NAPZA tidak hanya
yang cukup untuk membeli serta tuntutan menyebabkan kematian akibat overdosis
pekerjaan yang besar sehingga memiliki dan penyakit HIV/AIDS, tetapi juga
tingkat stress tinggi. Hal ini menimbulkan berakibat buruk terhadap status kesehatan
angka penyebaran penyalahgunaan individu karena dapat menyebabkan
narkotika sudah meluas di kelompok gangguan fisik, sikap dan perilaku individu
pekerja dan mahasiswa, dan di Indonesia menjadi maladaptive Arnsten 2011,Amber
kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dkk (2017).
dilakukan oleh individu pada usia dewasa
awal. Di usia dewasa muda yang menurut Berbagai upaya dilakukan untuk menangani
World Health Organization (WHO) 2009, masalah penyalahgunaan NAPZA ini,
merupakan kelompok usia 18- 28 tahun. karena bukan suatu hal yang mudah
seorang individu untuk melepaskan diri
Penelitian oleh Badan Narkotika Nasional dari kecanduan NAPZA. Upaya
tahun 2017 (BNN) bekerja sama dengan penanganan dapat berupa
Universitas Indonesia, menunjukkan bahwa psikofarmakologi, psikoedukasi dan juga
90% pelaku penyalahgunaan NAPZA psikoterapi. Group therapy atau terapi
adalah individu berusia 18-28 tahun, yaitu kelompok merupakan bentuk psikoterapi
kelompok usia dewasa muda. Ditemukan yang menangani masalah dalam kelompok,
data peningkatan di tahun 2017 terdapat baik pada keadaan sakit ataupun sehat.
1,77% dan menjadi 2,1% di tahun 2018 Tujuan terapi kelompok ini diberikan untuk
atau sekitar 1.514.037 orang telah terpapar mempersiapkan kelompok menghadapi
dengan NAPZA tersebut. Peningkatan kemungkinan yang terjadi selama proses
angka tersebut bisa saja terjadi karena kehidupan. Terapi kelompok dapat
terdapat perilaku penyalahgunaan NAPZA digunakan pada kelompok pengguna
dilakukan sejak usia remaja kemudian NAPZA.
berlanjut sampai usia dewasa dan ditambah
lagi dengan pengguna baru di usia dewasa. Braga (2016) dalam penelitiannya ada
Dampak yang terjadi dari penyalahgunaan beberapa bentuk terapi kelompok yang
NAPZA sangat besar selain seorang sering dilakukan untuk penanganan pada
pengguna akan menjadi kecanduan pecandu NAPZA yaitu Cognitive Behavior
(adiktif), terjadi juga masalah psikososial Group Therapy (CBGT) untuk pasien
dan psikologis secara umum yang didapat Obsessive Compulsive Disorder (OCD),
dari efek NAPZA yang dipakainya. Therapy Supportive(TS), Self Help Group
Pengguna NAPZA juga akan mengalami (SHG) atau kelompok swabantu. SHG
gangguan kesehatan yang kronis berupa adalah salah satu Group therapy (GT)
gangguan fungsi organ dan terkenanya psikoterapi yang mengkombinasikan
virus Hepatitis C dan D atau bahkan psikoedukasi dengan memberikan support
HIV/AIDS . Dampak yang lebih buruk terhadap sesama anggota dan membuat
terjadi pada pengguna dalam jangka waktu penyelesaian masalah menjadi lebih baik.
lama, seperti yang ditemukan di beberapa Terbukti sangat dibutuhkan individu oleh

314
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

penyalahguna NAPZA semasa dalam yaitu “group therapy” AND “drug abuse”
pemulihan dan menemukan keefektifan AND “early adulth”. Artikel yang telah
terapi kelompok dalam bentuk SHG ditemukan dari database tersebut harus
(Bougrad dkk,2016,Chilton,2019). memenuhi kriteria inklusi: (a) artikel
Sekelompok orang atau teman dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
kondisi yang sama (komunitas yang sama) Indonesia, (b) metode penelitian
dapat membantu anggota yang lain berbagi qualitative, quantitative, mixmethod,
pengalaman (Townsend,2015). SAMHSA literature review, scooping review, dan
(Substanse Abuse Treatment for person systematic review, (c) area penelitian dalam
with co occuring Disorders A treatment bidang psikiatri, (d) artikel diterbitkan pada
ImprovementProtocol 42), group therapy jurnal dalam rentang waktu tahun 2010-
sangat efektif, adanya penggunaan suport 2020, (e) untuk artikel didapatkan:
sistem, mutual self help, membangun penyalahgunaan NAPZA, usia dewasa
komunitas dan integrasi antara anggota muda dan group therapy yang menjadi
kelompok, keluarga dan masyarakat. sumber primer (primer sources), full text,
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Menurut Erikson (1959) dalam Leod Penulisan artikel ini bertujuan untuk
(2013), dewasa muda adalah sekelompok mengetahui secara sistematis penerapan
orang yang berada dalam tahap group therapy sebagai upaya pencegahan
perkembangan intimacy (keakraban). dan penanganan penyalahgunaan NAPZA
Intimacy merupakan kemampuan individu pada usia dewaasa awal. Penulisan artikel
untuk membangun hubungan yang akrab ini menggunakan metode penelusuran
dengan orang lain. Di usia ini sudah ada literatur dengan pendekatan systematic
kesadaran terhadap permasalahan, maka review.
pencegahan masalah yang lebih serius
dapat diatasi di usia selanjutnya. Namun Proses identifikasi artikel berpedoman pada
bila telah terjadi penyalahgunaan NAPZA prisma dengan langkah-langkah sebagai
di usia dewasa muda atau bahkan berikut: (a)menentukan topik penelitian
pemakaian sejak remaja, mereka tentunya yang akan direview, (b)menetukan
akan kesulitan melaksanakan tugas pertanyaan penelitian, (c)menentukan kata
perkembangannya. Penulisan artikel ini kunci untuk proses penelusuran artikel,
bertujuan untuk melakukan kajian literatur (d)mencari artikel dengan kata kunci yang
mengenai penerapan group therapy pada telah ditetapkan pada database yang dipilih,
usia dewasa awal sebagai tindakan (e)mengidentifikasi artikel ganda dari
keperawatan dalam upaya pencegahan serta database, (f)melakukan skrining artikel
penanganan penyalahgunaan NAPZA di yang relevan berdasarkan judul dan abstrak,
kalangan usia dewasa muda. (g)melakukan skrining artikel fulltext
menggunakan kriteria inklusi,
METODE (h)menentukan artikel yang akan dianalisis.
Penelaahan artikel ini, dilakukan secara
sistematis melalui database, EBSCO, Proses identifikasi artikel dengan pedoman
PROQUEST, Pubmed dan sumber online prisma didapat hasil sebagai berikut
melalui google cendekia atau google (Gambar 1).
scholar dengan batas artikel terbit dalam
rentang waktu tahun 2010-2020. Kata kunci
yang digunakan dalam pencarian literature

315
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Artikel teridentifikasi database “ProQuest (n: 101)”, “Sage Publications (n: 89)”,
“Google Scholar (n:114)”
n total: 304

Artikel setelah dikecuali berdasarkan Dikecuali berdasarkan kesamaan


artikel
kesamaan artikel (n:375)
(n:32)

Artikel yang diskrining berdasarkan Dikecuali berdasarkan judul dan


abstrak
judul dan abstrak (n:334)
(n:319)

Artikel yang layak Dikecuali berdasarkan alasan:


(n:15) (n:12)

fulltext

Artikel yang dimasukkan dalam scholarly/ academic journal


analisa manuskrip
(n:3)

Gambar 1. Proses seleksi artikel

HASIL menggunakan penyelesaian masalah yang


Berdasarkan hasil penelaahan terhadap tidak tepat. Penggunaan NAPZA di
database didapatkan 375 artikel yang kalangan usia dewasa menjadi lebih luas,
selanjutnya diseleksi. Hasil seleksi karena mereka sudah mempunyai status
diperoleh 3 artikel yang kemudian ekonomi yang cukup baik, sehingga mereka
dianalisis. Hasil analisis dijelaskan pada mudah untuk mendapatkan NAPZA yang
gambar tabel 1. diinginkannya, sebagai alat untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya
Usia dewasa awal merupakan fase Lindesmith (2017).
perkembangan individu berada pada
kondisi pembentukan tanggung jawab Berdasarkan peninjauan hasil riset
sebagai individu yang telah melewati masa ditemukan bahwa ada banyak bentuk terapi
sebelumnya, yaitu masa remaja Leod kelompok (group therapy ) yang salah
(2013). Bentuk tanggung jawab untuk satunya adalah Self Help Group (SHG).
menghasilkan suatu prestasi kadang SHG merupakan sekelompok orang-orang
menuntut individu harus bersaing keras yang mempunyai kesamaan masalah
terkadang juga sebagai bentuk tuntutan dengan kecanduan akibat penyalahgunaan
pekerjaan. Individu usia dewasa awal NAPZA. Tujuan pelaksanaan SHG adalah
mendapatkan ini sebagai bentuk stressor memberikan dukungan terhadap sesama
bagi dirinya, tetapi bila individu tidak dapat anggota dan membantu penyelesaikan
menghadapi bentuk stres tersebut sebagai masalah secara lebih baik dengan cara
suatu latihan untuk menjadi pribadi yang berbagi perasaan dan pengalaman, belajar
kuat, maka ada kalanya individu tersebut tentang bagaimana dan apa yang harus

316
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dilakukan pada saat rasa ingin kembali untuk berbagi ide-ide dan informasi serta
memakai atau mengenal NAPZA sehingga memberikan motivasi, meningkatkan
tidak ada tindakan keinginan memakainya, kepedulian antar sesama anggota sehingga
memberikan kesempatan pada anggota tercapai perasaan aman dan sejahtera. Hal
kelompok untuk berbicara tentang ini mendapat dukungan dari riset-riset yang
permasalahan dan memilih apa yang akan ada di Indonesia sendiri ataupun di luar
dilakukan, saling mendengarkan satu sama negeri.
lain, membantu sesama anggota kelompok

Tabel 1.
Penerapan group therapy pada usia dewasa awal sebagai Tindakan keperawatan dalam Upaya
pencegahan dan penanganan penyalahgunaan NAPZA
No Judul Penulis Negara Metode N Hasil
1 Measuring Sugarman,dkk USA Qualitative 158 Pernyataan afiliatif
Affiliation in (2016) yang dibuat di
Group Therapy for WRG adalah 66%
Substance Use lebih tinggi
Disorders in the daripada di GDC.
Women’s Tiga dari delapan
Recovery Group kategori
Study: Does it pernyataan afiliatif
Matter Whether terjadi lebih sering
the Group is All- di WRG daripada
Women or Mixed- GDC: mendukung,
Gender? berbagi
pengalaman, dan
pernyataan strategi
2 Effect of group Fatemeh Gorgan, Quasi 100 Hasil perbandingan
education on self- Sheykhnezhdan Iran experimental pengguna dalam kelompok
efficacy and Naeimeh NAPZA mengungkapkan
craving tendencies Seyedfatemi bahwa ada
in drug abusers in (2019) perbedaan yang
5th Azar Drug signifikan pada
Abuse Treatment kelompok
Center of Gorgan eksperimen
sebelum dan
sesudah intervensi
(p = 0,009)
sehingga rata-rata
efikasi diri
meningkat
3 The group was the John Chilton UK kualitatif 15 Temuan
only therapy which (2019) mengidentifikasi
supported my kompleksitas
needs, because it proses terapi dan
helped me feel pemahaman
normal and I was pengobatan dari
able to speak out perspektif
with a voice’: A pengguna layanan
qualitative study kesehatan mental
of an integrated dalam kelompok.
group treatment
for dual
diagnosis service
users within a
community
mental health
setting

317
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Penelitian yang dilakukan Sugarman, Sara, lainnya. Seperti dalam hasil risetnya
Wigderson, dkk (2016) menyatakan group Chilton dkk mendapatkan tema-tema
therapy sangat efektif untuk klien darurat yang ada pada saat mengeksplorasi
penyalahgunaan NAPZA, pecandu alkohol pengalaman, yaitu ; 1) adanya masalah
dengan gangguan psikologis seperti ketergantungan NAPZA bersamaan dengan
depresi, cemas dan bahkan skizofrenia, munculnya gangguan jiwa (Dual),2)
mereka mempunyai kesempatan untuk Tingkat pengetahuan,3) Mulai pertamakali
mendapatkan hal-hal yang positif dari memakai alkohol dan Jenis NAPZA yang
anggota kelompoknya. Dalam dipakai,4) akibat yang muncul saat ini,5)
penelitiannya group therapy dilakukan motivasi untuk berubah,6) kekuatan untuk
selama 12 minggu dan setiap pertemuan bertahan,7) Jaringan komunikasi,8) rasa
membutuhkan waktu 90 menit. Setiap saling memiliki. Hasil penemuannya ini
kelompok didampingi oleh terapis yang menjadikan tujuan pada group therapy
berlatarbelakang pendidikan S2 dan dapat dicapai.
mempunyai pengalaman dalam pelatihan
penanganan pasien ketergantungan Kekambuhan pada pemakai NAPZA yang
NAPZA. Beliau juga mengemukakan 8 telah pulih merupakan masalah yang sering
point selama group therapy dilakukan yaitu muncul. Kerusakan bagian otak yang
1) adanya kesempatan berbagi menghasilkan hormon” morfin” secara
pengalaman,2) adanya perjanjian,3) alami oleh tubuh dapat meluas akibat
terbinanya hubungan yang akrab,4) penggunaan yang lama, karena pemakaian
tersusun strategi dalam menjalani hari-hari terus bertambah jumlah dosisnya. Hal ini
ke depan,5) adanya pertanyaan yang didukung oleh tulisan Lindesmith (2017)
menghibur,6) adanya dukungan,7) saling yang menemukan kebutuhan tubuh secara
melengkapi pendapat dan pikiran,8) adanya biologis telah beradaptasi terhadap
pernyataan positif. Komponen dalam 8 keberadaan opioid di dalam sistem tubuh,
point ini merupakan hal yang baru sehingga penggunaan secara terus menerus
ditemukan dalam group therapy, dan sangat akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi
positif untuk anggota kelompoknya. untuk mendapatkan efek yang sama
sehingga akan menimbulkan over dosis dan
Chilton, dkk (2019) dalam penelitiannya menyebabkan kematian. Oleh karena itu
menemukan evidence menunjukkan diperlukan suatu upaya untuk mencegah hal
efektifitas pelaksanan group therapy untuk tersebut terjadi. Upaya pencegahan yang
individu juga dapat dilakukan pada dapat dilakukan untuk pengguna NAPZA
kelompok. Group therapy dapat diberikan adalah mencegah mereka menggunakan
pula pada pengguna NAPZA yang kembali zat yang dipakai sebelumnya.
mengalami gangguan jiwa atau tidak. Namun semuanya dilakukan sebagai
Menurutnya dengan program terapi dalam tindakan pemulihan pada pengguna
bentuk group therapy dapat diberikan NAPZA. Menurut Searby dkk (2016)
selama 10 minggu dengan 2 jam setiap proses jangka panjang mencapai 2 tahun
pertemuan, dengan anggota kelompok 12 untuk proses pemulihan . Dijelaskan dalam
orang pertemuan menjadi lebih efektif. penelitiannya bahwa bisa saja seseorang
Selama proses terapi, setiap kelompok pulih dalam kondisi pemberian metadone
mempunyai tenaga profesional sebagai sebagai zat pengganti opioid sampai
fasilitator, kelompok memilih ketua individu dapat beradaptasi tanpa
kelompok dalam setiap pertemuan. Tujuan menggunakan opioid.
dari group therapy ini adalah agar setiap
anggota dapat mengeksplorasi Hasil riset Sheykhnezhad dan Seyedfatemi
pengalamannya untuk dijadikan hal positif (2019) mengemukakan group education
dan bermanfaat untuk anggota kelompok sebagai psikoterapi dalam group therapy

318
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

yang dapat menurunkan keinginan wanita dengan laki-laki atau yang


(perasaan) untuk memakai NAPZA kelompok laki-laki. Kelompok wanita
kembali. Dalam group eduction ini mereka semua lebih bisa berbagi pengalaman,
membuat 2 kelompok , yaitu kelompok memberikan strategi yang bisa dipakai
kontrol dan kelompok intervensi. Hasil riset anggota yang lain dan lebih suportif.Oleh
mereka mengemukakan bahwa kelompok karena itu hasil penelitian ini dikatakan
intervensi tidak signifikan terhadap self kelompok yang homogen bisa lebih efektif
efficacy sebelum intervensi (p>0,05), digunakan sebagai terapi kelompok.
sedangkan setelah intervensi menjadi
signifikan (p<0,05). Hal ini membuktikan Hasil penelitian lain ditemukan bahwa
bahwa group education dapat group therapy juga menghasilkan hal yang
mempengaruhi perilaku seseorang dalam positif pada pasien dalam group, dan
meningkatkan self efficacy mereka. Group mengurangi penilaian negatif terhadap
education memberikan ketrampilan dalam kecanduan yang terjadi pada dirinya. Hal
mengatasi gejala putus obat yang ini didukung oleh Pantalone (2013) dalam
dialaminya. Mereka diajarkan menjadi penelitiannya mengemukan bahwa
individu yang kreatif, jujur, bertanggung penilaian negatif yang muncul dapat
jawab, mendapatkan ketrampilan dalam berupa ketidakmampuan, perasaan
pergaulan (tindakan kriminal atau bukan). ketidakberdayaan, keputusasaan, tidak
berharga, tidak mampu, tidak sempurna dan
PEMBAHASAN lemah. Dengan group therapy dalam
Artikel yang dituliskan oleh Bougrad bentuk SHG maka individu sebagai
(2016), menyatakan bahwa keadaan anggota kelompok dapat saling berbagi
depresi dan gangguan kesehatan mental masalah baik fisik maupun emosional
dapat terjadi pada pecandu alkohol dan juga tertentu, sehingga anggota kelompok yang
penyalahguna NAPZA. Pada saat individu lain mendapatkan informasi yang baru
merasa depresi barulah mereka datang untuk dipakai sebagai perilaku barunya.
kepada seorang ahli untuk mengatasi (Anonim, 2008).
masalahnya. Dengan program group
therapy yang diberikan terjadi penurunan Kondisi penyalahgunaan NAPZA group
tanda dan gejala depresi. Pembentukan therapy merupakan terapi kelompok yang
kelompok yang dibuat berdasarkan jenis dapat digunakan sebagai upaya pencegahan
kelamin, usia, menurutnya faktor-faktor dan penanganan non farmakologi. Group
tersebut sangat mempengaruhi seseorang therapy sebagai psikoterapi dapat
dalam group therapy yang dibentuk. disesuaikan dengan kondisi fisik dan
psikologis individu. Kondisi ini yang
Sugarman dkk (2016) memberikan membedakan pendekatan terapi pada
pernyataan dalam penelitiannya bahwa penderita penyalahgunaan NAPZA akan
group therapy memberikan efek positif berbeda setiap individunya tergantung dari
yang sama dengan individu terapi. Namun jenis NAPZA, dosis yang digunakan,
pengelompokkan lebih homogen dibentuk karena tingkat ketergantungan dan tingkat
kelompok berdasarkan gender yang sama, komplikasi fisik dan psikis masing-masing
misalnya kelompok semua wanita. Dari individu tidak sama. Adapun pengunaan
total partisipan 158 orang, 100 orang Group therapy ini memberikan dampak
wanita, 58 orang laki-laki, dilakukan yang positif bila individu dikelompokkan
beberapa kondisi kelompok, kelompok secara homogen. Hal ini didukung hasil
wanita semua, kelompok wanita – laki-laki, penelitian yang dilakukan Priebe (2017),
kelompok semua laki-laki. Didapatkan ditemukan adanya peningkatan self esteem,
hasil 66% kelompok wanita semua lebih perasaan aman dan mendapatkan perhatian
tinggi dibandingkan dengan yang kelompok secara terus menerus walaupun telah

319
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dinyatakan sembuh. Perubahan sikap dari sama lain (Townsend,2015). Seperti yang
pengguna NAPZA dapat terjadi akibat dari ditemukan oleh Sheykhnezhad dan
zat yang dipakai merupakan indikasi resiko Seyedfatemi (2019) mengemukakan group
terjadinya kekambuhan yang dimulai education sebagai psikoterapi group
karena ada perasaan craving. Dalam therapy yang dapat menurunkan keinginan
penelitian yang dilakukan oleh (perasaan) untuk memakai NAPZA
Sheykhnezhad dan Seyedtfatemi (2019) kembali.Perkembangan riset tentang
mengatakan seseorang mempunyai penggunaan psikoterapi dalam proses
keinginan kuat (craving) memakai kembali pemulihan untuk meningkatkan quality of
NAPZA sekitar 5 tahunan setelah dikatakan life pada individu dual diagnosis juga telah
bersih (abstinesia). Hal ini didukung digunakan seperti pelaksanaan kelompok
penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh swabantu (Self Help Group/SHG), dan
Deborah (2016) bahwa kecenderungan Relaps Prevention Training (Rose dkk
pengguna NAPZA yang kambuh (relaps) 2012) dan pemberian Cognitive Behavior
karena mereka mengalami proses craving Therapy (CBT) penelitian Witkiewitz
sehingga banyak dari mereka yang sudah (2010), terbukti sangat efektif untuk
pulih, kembali memakai NAPZA kembali. mengurangi gejala kecemasan dengan
mengganti pikiran negatif menjadi positif
Upaya pencegahan dan penanganan untuk sehingga harapan individu menjadi
pengguna NAPZA memerlukan realistis. Penanganan dengan Therapeutic
penanganan berkelanjutan. Hal ini Community juga dipakai dalam proses
didukung dari hasil penelitian Skogens dkk pemulihan individu Vigna (2017)
(2018) ditemukan bahwa penderita mengemukakan terapi dengan
memerlukan penanganan yang sangat menggunakan mantan pemakai yang sudah
kompleks, dimana seseorang akan pulih (residen), terpilih dan terlatih dengan
mengikuti 2 tahap dalam pemulihan. Tahap 1-2 orang terapis spesialis, berkomunikasi
yang pertama adalah tahap inisiasi dan pada individu sangat efektif.
selanjutnya tahap maintaining
(pemeliharaan). Menurutnya proses awal SIMPULAN
berupa tahap inisiasi seseorang yang ada Group therapy merupakan sebuah upaya
ditahap ini menyadari bahwa dirinya untuk pencegahan dan penanganan NAPZA
membutuhkan pertolongan orang lain, pada usia dewasa awal sebagai bagian dari
perasaan tidak berdaya bahkan percobaan tindakan keperawatan. Upaya ini dilakukan
bunuh diri banyak dilakukan oleh individu secara terus menerus sehingga individu
tersebut. Oleh karena itu sangat cocok bila dapat melalui tahap pemulihan dengan
group therapy dilakukan dalam terapi baik. Pemerintah sebagai pembuat
sebagai psikoterapi selain farmakoterapi, kebijakan dapat bekerja sama dengan pihak
individu mendapatkan dukungan, motivasi swasta dalam penyediaan tenaga ahli
mempunyai kesempatan untuk berbagi (terapis) dalam proses pendampingan di
pengalaman sebagai penguat yang positif group therapy. Pemerintah perlu
sehingga merasa tidak sendirian. menjadikan standar operasional prosedur
group therapy sebagai program pemulihan
Dukungan sosial dari teman satu kelompok pada kelompok usia dewasa awal pengguna
merupakan hal yang sangat berarti bagi NAPZA dan tindakan pencegahan dalam
individu, teman dalam kondisi yang sama menangani permasalahan yang timbul
dapat membantu individu yang lain untuk akibat penyalahgunaan NAPZA. Perawat
berbagi pengalaman, membuat inidividu sebagai tenaga profesional khususnya
merasa tidak sendiri, merasa diterima, spesialis keperawatan jiwa yang fokus di
saling mendukung, menurunkan bidangnya dapat menjadikan group therapy
kecemasan, merasa aman, membantu satu ini sebagai salah satu tindakan keperawatan

320
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

mandiri untuk terapi pada pecegahan dan community mental health setting.The
penanganan NAPZA di kelompok usia journal of dual diagnosis.
dewasa awal. https://doi.org/10.1111/inm.12675

DAFTAR PUSTAKA Daniela T. Braga ., Amitai


Asa Priebe, Lena G., Fredriksson L. Abramovitch., Leonardo F.
(2017). A sanctuary of safety: A Fontenelle., Ygor A. Ferrão.,
Study of how patients with dual Juliana B. Gomes.,dkk. (2016).
diagnosis experience caring Neuropsychological predictors of
conversations. International Journal treatment response to cognitive
of Mental Health Nursing of behavioral group therapy in
Australia. Doi:10.1111/inm.12374 obsessive–compulsiveDisorder,
Research Article:
A.L Bahorik, Catherine, G; Gerald, C;Jack Neuropsychological Predictors of
R.C & Shaun M.E (2017), Motivation Treatment Response, DOI
deficits and use of alchohol and illcit 10.1002/da.22509
drugs among individuals with
schizophrenia. Journal Psychiatry Deborah, A et all (2016) Dual Diagnosis
Reseach.http://doi.org/10.1016/jschre Co existing Substance use disorders
s2017.04012 and psychiatric disorder. Nursing
Clinics of North America vol.
Arnsten, A. (2011) Prefrontal cortical 38(1).http://dx.doi.org/10.1016/J.cnur
network connections,key site of .2016.01.007. Elsivier Inc.
vulnerability in stress and
schizophrenia, Int Journal Dev Leod S,.(2013) Psychosocial stages-simply
Neurosci 29:215. psychology. Home Developmental
https://doi.org/10.1016/j.ijdevneu.2 Psychology.http://po.pnuresearchport
011.02.006 al.org/ejournal/index.php/normallight
s/article/view/178.
BNN. (2017) . Survei Badan Narkotika
Negara prevalensi Penyalahgunaan Lindesmith, A. (1968)(2017). Addiction
Narkoba pada Kelompok Rumah and Opiates. New York: Routledge,
Tangga di 20 provinsi tahun 2013. https://doi.org/10.4324/9781315083
https://puslitdatin.bnn.go.id 070

Bougard, Marie.,Joan Parker,.Jeremy and L.Skogens, Ninine.V, Alain.T, (2018)


Stacy, (2017). Turning the Initiating and maintaining a
tides:coping with Trauma and recovery process, experieness of
addiction through Residential persons with dual diagnosis,
Adolescent Group Therapy. Journal Advances in dual diagnosis.
of Child and Adolescent Psychiatric Doi:10.1108/ADD092017.
Nursing,196-206.
doi:10.1111/cop12164 Nurjanisah, Tahlil, Hasballah (2017) .
Analisis Penyalhgunaan NAPZA
Chilton, Diane M. Crone (2019)The group Dengan Pendekatan Health Belief
was the only therapy which supported Model. Jurnal Ilmu Keperawatan.
my needs, because it helped me feel 5:1.ISSN:2338-6371,e.ISSN2550-
normal and I was able to speak out 018x.
with a voice’: A qualitative study of
an integrated group treatment for dual Pantalone,M.(2013). Alchohol-related
diagnosis service users within a problem and self-help grups: The

321
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 313 – 322, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

situational construction of self- Mentalhealth.com/icd/p22-


image.Italian Socialogical Review md01.html.
3(2),71-83.http://search
proquest.com/doc.view/1443061095
/accountid=17242

Rose ,Gail-L;Skelly,Joan M;Gary J;


Naylor,Magdalena R;Helzer (2012)
Interactive voice response for relaps
prevention following cognitive-
behavioral therapy for alcohol use
disorders: Psychological services
vol 9 iss 2(2012) 174-184,
Doi:10.1037,a0027606

Sheykhnezhad, F,. Seyedtfatemi (2019).


Effect of group education on self-
efficacy and craving tendencies in
drug abusers in 5th. Azar Druge
Abuse Treatment Center of Goggan
cogent psychology.6:1,1587818.
https://doi.org/co.1080/23311908.20
19.

Sugarman,Sara,Wigderson,Brittany dkk
(2016). Measuring affiliation in
group therapy for substance user
disorders in the women’s recovery
Group Study:Does it matter
whether the group is all women or
mixed gender?.The American
journal on Addictions Volume 25.
Issue 7. DOI: 10.1111/ajad.12443

Townsend,M.C.(2015). Psychiatric Mental


Health Nursing, Concepts of Care
in Evidence-Based Practice.8th.
Philadelphia: Davis Plus

Witkiewitz, Katie,Bowen, Sarah(2010)


Depression,Craving and substance
use following a randomized trial of
mindfulness based relaps
prevention, Journal of
consultingand clinical
psychology.vol 78.Iss 37(2010)
Doi;10.1037/a0049172.

World Health Organization (2009), Young


Adulthood Criteria. http://www.

322

Anda mungkin juga menyukai