PROPESI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TAHUN 2020
1
tidak menjadi suatu beban untuk dipikirkan. Spritual : Klien adalah penganut
ajaran Kristen protestan yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan biasa
hari minggu ke gereja. Saat ini pasien hanya dapat berdoa di tempat tidur.
K. Pengkajian Fisik
Keadaan kompos mentis, Glacow Scale (GCS) Refleks membuka mata : 4,
bicara : 5 dan motorik : 6.
Tanda-tanda vital (TTV) Suhu : 36,5 oc, nadi : 96x/m, tekanan darah :
100/70 MmHg, Respiratori Rate (RR) : 18x/m.
pulmonal dan cardiovaskuler nyeri, dispnoe, ronchi/rales dan kelainan
bentuk dada tidak ditemukan, peningkatan tekanan vena jugolaris tidak
ditemukan. Ditemukan suara galop positif. Saat perkusi jantung, bunyi
pekak melebar ke daerah aksila anterior.
Pada daerah Abdomen :Asites, hepatomegali, splenomegali, nyeri
tekan,tidak ditemukan.
Kemampuan pergerakan sendi ( Bebas). Tidak ada kelumpuhan.Klien tidak
banyak bergerak karena takut kelelahan atau sesak napas.
Ektremitas : Tangan kanan terpasang infus. Oedem dan kelainan warna kulit
tidak ditemukan. Turgor kulit baik, Akral hangat dan kapilari reffil kurang
dari 3 detik.
L. Pemeriksaan Penunjang Yang Dilakukan Berupa :
Laboratorium : White Blood Cel ( WBC) : 5,9/mm3 , Red Blood Cel (RBC) :
4,5 /mm3 , Haemoglobin (HB) : 13,8g% ,Haematocrit (HCT): 42,2 mm,
Platelet (PLT ) : 209 mm3, Gula darah sesaat : 144 mg % Ureum : 21,63 mg.
Kreatinin : 1,33 mg%. Electrocardiogram (ECG) : Ditemukan adanya Left
Ventrikel Hypertropy (LVH) ,Rontgen Foto : Ditemukan adanya Cardiomegale.
M. Pengobatan Yang Diberikan Adalah
Lasix 2x 1 tab (40 Mg), Aspar K 2x1 ( 300 mg), Digoxin 2x ½ tab ( 0,25 mg),
Laksadin 2x1 senduk makan.
DS : Klien mengatakan masuk Rumah Sakit karena napas sesak dan badan bengkak
(bengkak pada kaki dan perut). Klien mengatakan cepat capeh kalau bekerja. Kaki
tangan sering terasa dingin dan berkeringat. Kadang jantung terasa berdebar-debar.
DO : Pasien nampak lemah, Klien kelihatan sangat berhati-hati dalam melakukan
aktifitas
(hendak bangun duduk di tempat tidur atau duduk di kursi). Tanda-tanda Vital : Suhu
36,50C., Nadi 96 x/m kuat dan teratur.,Tensi 100/70 MmHg, RR 18 kali permenit.
Pada Auskultasi jantung ada bunyi gallop.
Hasil Rontgen Foto adanya Cardiomegali. Hasil ECG : Left Ventrikel Hipertropy
(LVH ) posisif.
Masalah keperawatan :
a. Cardiac out put menurun b.d factor mechanical (Preload,After load, Kekuatan
kontraksi jantung)
DS : Klien mengatakan sudah pernah masuk rumah sakit karena sakit jantung.
Saat masuk Rumah Sakit dengan keluhan sesak napas,bengkak pada kaki dan
perut.
DO : Klien sedang terpasang kateter. Tidak ditemukan oedema atau asites Hasil
Rontgen ada cardiomegali. Pada auscultasi ada bunyi gallop. Ureum 21,63 mg
Creatinine 1,33 mg %.
Masalah Keperawatan :
b. Resti kelebihan volume cairan b.d retensi natrium dan air sekunder terhadap
penurunan perfusi glumerolus.
DS : Klien mengatakan jika bekerja/beraktifitas cepat capeh dan sesak napas.
DO : Klien kelihatan sangat berhati-hati dalam melakukan aktifitas (hendak
bangun duduk di tempat tidur atau duduk di kursi). Pasien Bedrest. Tangan
kanan sedang terpasang infuse Ringer laktat(RL). Sedang terpasang Kateter
tetap.
Masalah keperawatan :
c. Intoleransi aktifitas b.d lemah, letih lesu sekunder terhadap penurunan cardiac
output.
DS : Klien mengatakan pernah masuk Rumah Sakit karena sakit jantung dan
sekarang adalah kali yang ketiga. Klien mengatakan akhir-akhir ini tidak ada
kerja dan hanya di rumah saja. Klien mengatakan sebelum sakit tidak pernah
5
3. PERENCANAAN/INTERVENSI
A. Untuk Diagnosa 1 Tujuannya Adalah :
Adanya peningkatan Cardiac Output yang adekuat untuk kebutuhan tubuh.
Kriteria evaluasinya adalah :
Setelah dilakukan perawatan 2-3 hari klien tidak mengeluh sesak napas, RR
dalam batas normal (18-20 x/m), Kaki dan tangan hangat, tidak mengeluh
berdebar-debar, tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu 36-37,5oC, Nadi
80-100x/m, dan tensi < 140/90 MmHg.
Rencana tindakannya adalah :
Monitor tanda-tanda vital ( tensi, nadi, RR,suhu), catat bunyi jantung.
Rasionalnya adalah : Tacicardi dan perubahan tekanan darah menunjukan
kegagalan kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.
Rasionalnya : Pucat/sianosis menunjukan tidak adekuatnya perfusi jaringan.
Pantau intake out put.(Jumlah intake cairan dan produksi urin).
Rasionalnya :Ginjal berespons pada penurunan curah jantung dengan
menahan natrium dan air sehingga urine akan berkurang.
Berikan suasana tenang dan biarkan pasien istirahat yang cukup dengan
posisi kepala agak lebih tinggi.
Rasionalnya : istirahat fisik harus dipertahankan untuk memperbaiki
efisiensi kontraksi jantung dan menurunkan kebutuhan konsumsi oksigen
miocard. Posisi kepala lebih tinggi memudahkan pengambilan oksigen lebih
maksimal.
Beri obat sesuai order ( digoxin).
Rasionalnya : Digoksin meningkatkan kontraksi jantung dengan demikian
fungsi pompa akan diperbaiki.
7
4. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Implementasi yang dilakukan pada tanggal 31 maret 2005.
A. Untuk diagnosa 1à cardiac output menurun berhubungan dengan factor
mekanikal (Preload,After load, Kekuatan kontraksi jantung)
Jam 08.15 Wita monitor TTV dengan hasil Suhu 36,5oc,Nadi 96x/m, Tensi
100/60 MmHg.RR 18x/m. auskultasi bunyi jantung gallop positif Mengkaji
kulit dan kuku tidak ada sianosis.
Jam 09,45 Wita : Membuang urin dalam urobag dan membuat catatan
balance cairan. Menjelaskan pada pasien dan keluarga untuk mencatat atau
melaporkan jumlah air yang diminum. Menjelaskan pada pasien untuk
9
membatasi aktifitas dan istirahat saja di tempat tidur dan hindari gerakan
yang banyak mengeluarkan energi. Menganjurkan pada keluarga untuk
meletakan barang kebutuhan pasien di dekat pasien.
Jam 10,50 Wita : Mengatur posisi tidur pasien dengan kepala lebih tinggi.
Anjurkan pada keluarga agar semua kebutuhan pasien dilayani di tempat
tidur temasuk BAK/BAK.
Jam 18.00 Wita, melayani obat oral Digoxin 0,25 mg,Aspar K 300 mg.
(dilakukan oleh dinas sore).
B. Untuk diagnosa ke-2 à keperawatan resiko tingggi (resti) kelebihan volume
cairan b.d retensi natrium dan air sekunder terhadap penurunan perfusi
glumerolus.
Jam 11.30 Wita : Mengosongkan urobag dan membuat catatan balance
cairan. Aff Infus dengan alasan cairan merembes. Kaji distensi vena jugular
dengan hasil 3 Cm dan tak ada bendungan.
Jam 11,50 Wit Auskultasi paru tak ada rales, suara napas bersih.
Menganjurkan pada pasien dan keluarga untuk tidak makan makanan yang
asin-asin. Merawat kateter.
Jam 18.00 wita memberikan obat minum Lasix 40 mg oral(Oleh petugas
sore).
Jam 10.30 wita : Membuat kontrak waktu dengan pasien dan keluarga untuk
penyuluhan besok tanggal 1 april 2005.
Jam 07.15 wita, menyiapkan bahan penyuluhan, mempersiapkan sasaran
penyuluhan : memberitahu pasien dan keluarga untuk bersabar dan
mendengar penyuluhan tentang penyakit gagal jantung.
Jam 09.15 wita Memberikan penyuluhan penyakit gagal jantung berupa :
Menjelaskan apa itu penyakit gagal jantung, menjelaskan tentang penyebab
gagal jantung dan prosesnya sampai menimbukan jantung gagal pompa,
menjelaskan tentang factor-faktor pencetus, menjelaskan tentang bagaimana
upaya penanganan pada saat terjadi serangan/timbul gejala, menjelaskan
bagaimana upaya pencegahan dan penanganan kesehatan agar tidak terjadi
gagal jantung,.
5. EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan maka dilakukan evaluasi pada tanggal 1 april 2005.
Tgl 1-4- 2005. Jam 07.00 Wita.
A. Untuk Diagnosa Ke-1àcardiac Out Put Menurun Berhubungan Dengan
Factor Mekanikal (Preload, After Load, Kekuatan Kontraksi Jantung).
S : Klien mengatakan agak lebih enak namun kadang jantung rasa agak
berdebar.
O : Klien nampak segar,bersih,namun nampak takut untuk bangun dan duduk
dikursi.
A : Masalah belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan.