masyarakat.
22
Pengertian lain disampaikan oleh Hartono (2010) e-government
(G2C).
itu visi yang dicanangkan juga harus mencerminkan visi bersama dari
melayani masyarakatnya;
publik;
23
Karena visi tersebut berasal “Dari, Oleh dan Untuk” masyarakat
efesien.
industri, serta efisiensi kerja pemerintah (Torres et al., 2005; Grönlund and
24
mengenai penerapan IT untuk otomasi, kerjasama, integrasi antar badan
government, yaitu:
sektor publik.
25
juga dengan dunia internasional. Tidak hanya pemerintah yang harus
Gambar 2.1
Gambaran Umum Keterkaitan Pihak-Pihak Pada Penerapan e-government
Sumber : (Grönlund, Å., 2002)
dua pihak, yaitu dari sisi penyedia layanan dan pengguna layanan (Zaidi
kualitas layanan yang ada pada internet diturunkan dari konsep traditional
service quality yang berarti kualitas dari setiap interaksi yang dilakukan
26
bergantung pada informasi tersebut berasal. Sehingga penting untuk
elektronik untuk menciptakan hubungan timbal balik yang positif (Li and
Suomi, 2007).
27
menyebutkan bahwa kebijakan ataupun layanan yang dibuat oleh local
government.
28
mempengaruhi pemerintah dalam proses pengambilan keputusan
dirasa tidak efisien dari sisi waktu. Belum lagi jika ternyata kantor yang
muncul permasalahan kedua, tidak efisien dari sisi biaya. Hal tersebut
29
yang akan digunakan harus dikembangkan secara hati-hati dan
pemerintah itu sendiri. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah
center.
30
5. Network and community creation
31
masyarakat akan membangun kepercayaan kepada pemerintah.
informasi baru.
32
Dalam melakukan implementasi e-government terdapat faktor-
faktor pendukung yang sering disebut dengan faktor sukses dan faktor
panjang disertai dengan visi dan strategi yang akan dilakukan. Dapat
jangka panjang.
terkait privasi dan isu terkait, hukum perubahan proses bisnis dan
3. Struktur Organisasi
33
manajemen TI dan manajemen perubahan, persiapan dan
masyarakat.
4. Proses bisnis
bisnis yang meliputi perancangan ulang alur kerja dalam atau antar
5. Teknologi Informasi
government :
34
(Sumber : Soh Bong Yu, e-government of Korea : How we have been working it (KADI
presentation), 25 )
Gambar 2.2
Faktor-faktor kesuksesan implementasi e-government
strategi e-Government:
35
3. Bangun rencana aksi jangka panjang. Rencana aksi jangka panjang
36
karena sebaik apapun sistem aplikasi yang dijalankan tidak akan
37
a. Ketersediaan arsitektur proses, aplikasi, dan database yang bisa
melalui web;
milis).
38
rapat kabinet, dan lain-lain);
tidak;
c. Topicality of information.
tempat lain;
39
sehari-hari akan tampak sejauh mana kesiapan mereka untuk
masing-masing, yaitu:
40
1. Tantangan yang berkaitan dengan cara menciptakan dan menentukan
41
3. Government to government (G-To-G).
masyarakat.
Gambar 2.3
Peta Solusi Aplikasi E-government
42
1. Kelompok sistem aplikasi e-government yang orientasi fungsinya
Government To Citizen).
Government To Business).
Government).
Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan
perdagangan internasional.
43
3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
kebijakan negara.
kebutuhan akan:
44
2. Meningkatkan trasnparansi, kontrol, dan akuntabilitas
Good Governance;
berkepentingan;
45
“governance” yaitu the act, fact, manner of govenning” berarti tindakan,
dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau
bagian- bagiannya.
Tabel 2.1.
Perbedaan Goverment dan Governance
Unsur
No Goverment Governance
Perbandingan
1 Pengertian Dapat berarti Dapat berarti cara
badan/lembaga atau penggunaan atau
fungsi yang dijalankan pelaksanaan
oleh suatu organ
tertinggi dalam
suatu negara
2 Sifat hubungan Hirearkhi Keterakhis dalam arti
ada
kesetaraan kedudukan
dan hanya fungsi
3 Komponen Sebagai subjek yang Ada tiga komponen
yang terlibat hanya ada satu yaitu yang terlibat, yaitu :
institusi pemerintahan sektor publik, sektor
46
swasta dan
Masyarakat
4 Pemegang Sektor pemerintahan Semua memegang
peranan dominan peran sesuai dengan
fungsi
masing-masing
5 Efek yang Kepatuhan warga Pertisipasi warga
diharapkan negara negara
6 Hasil akhir Pencapaian tujuan Pencapaian tujuan
yang Negara melalui negara dan tujuan
diharapkan kepatuhan warga masyarakat sebaga
negara warga negara maupun
sebagai warga
Masyarakat
47
dan keadilan sosial; (2) aspek-aspek fungsional dari pemerintahan yang
tujuan tersebut.
48
menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani
Definisi ini mengasumsikan banyak aktor yang terlibat dimana tidak ada
yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain. Pesan pertama
atau tidak terduga. Ada aturan-aturan main yang diikuti oleh berbagai
aktor yang berbeda. Salah satu aturan main yang penting adalah adanya
berbeda. Oleh sebab itu, karena melibatkan banyak pihak dan tidak
49
Dokumen United Nations Development Program (UNDP)
diantara mereka.
ekonomi dan kedua, tujuan ekonomi pun tidak dapat dicapai tanpa
Governance)
50
Menurut Tamim (2003), terdapat enam hal yang menunjukkan
birokrasi.
besar.
jelas.
51
Sehubungan dengan hal itu, Bappenas dan Biro Pusat Statistik
memadai.
52
proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut
Menurut Robbins (2001), terdapat tiga istilah yang menjadi sentral topik
53
diterapkan; 3) transparansi, yang didasarkan pada adanya mekanisme
dan (4) participation. Sejalan dengan itu, Bappenas (dalam Krina, 2003)
menegaskan bahwa paling tidak ada tiga prinsip utama yang melandasi
pratisipasi masyarakat.
OECD memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan konsep New
David Osborne (1992). Konsep NPM adalah bahwa agar organisasi sektor
yang sama dengan rule of law dan participation. Dalam penelitian ini
54
Udayana (2008) yaitu (1) Transparansi (transparency); (2) Akuntabilitas
dan partisipasi sebagai tolak ukur dalam penelitian ini. Untuk membatasi
1. Transparansi (Tranparency)
55
pemerintah dalam menjalankan mandat dari rakyat. Mengingat pemerintah
perbuatan korupsi.
kegiatan melayani.
kegiatan dalam sektor publik. Prinsip ini memiliki 2 aspek, yaitu (1)
56
menangani dengan baik kinerjanya. Manajemen kinerja yang baik adalah
kebijakan tersebut.
2. Akuntabilitas (Accountability)
57
atau pertanggung jawaban (LAN-RI, 2003:3).
account for their impact on the lives of people.People who are effected
have the right to be heard and to have their views taken in to account.
People with power have the obligation to listen and respon. To enforce
1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk
4. Harus berorientasi pada pencapaian misi dan misi serta hasil dan
laporan akuntabilitas.
58
sangat erat dan saling mempengaruhi, masing-masing adalah instrumen
prinsip ini. 3 Prinsip ini menuntut dua hal yaitu (1) kemampuan menjawab
daya tersebut.
publik.
59
presiden, dan kabinetnya), yudikatif (MA dan sistem peradilan) serta
legislatif (MPR dan DPR). Peranan pers yang semakin penting dalam
melakukan aksi yang sesuai dengan nilai yang berlaku maupun kebutuhan
yang jelas dan efisien dari para aparat birokrasi. Karena pemerintah
daya publik dan juga akan hasil, akuntabilitas internal harus dilengkapi
60
tahapan sebuah program, akuntabilitas dari setiap tahapan adalah :
stakeholders
sudah sesuai dengan visi dan misi organisasi, serta standar yang
berlaku
personal
61
cara mencapai sasaran suatu program
3. Partisipasi (Participation)
dari 3 (tiga) aspek yaitu: akses, kontrol dan voice masyarakat dalam
berikut:
sebagai berikut:
62
Persentase dapat diukur dengan membandingkan jumlah
negara
keuangan negara
negara
63
Menurut (Brewster et.al, 2010) dalam buku IT Service Management
ITIL, value of service diciptakan dari dua hal yaitu utility dan warranty.
Yang dimaksud utility adalah hal positif yang dirasakan oleh konsumen
(fit for use) yang diturunkan dari hal positif yang dirasakan oleh konsumen
tersebut. Sebuah value hanya akan tercipta jika baik utility maupun
ITIL dapat dilihat pada Gambar 2.2. Utility memastikan bahwa apakah
bahwa layanan tersebut akan tersedia dengan kondisi dan syarat yang
64
Sedangkan secure merujuk pada jaminan bahwa masyarakat akan
pemerintah
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
peraturan perundang-undangan.
Tertinggi dan Tinggi Negara, dan Instansi Pemerintah lainnya, baik pusat
maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik
65
Daerah, Menjadi penyelenggara palayanan publik. Sedangkan pengguna
baik;
66
menyampaikan value yang diinginkan oleh konsumen. Sedangkan quality
adalah bagaimana kita bisa mendefinisikan value yang kita terima dari
karakteristik produk atau atribut dari sebuah layanan (N. Kenyon and
3. Evaluasi sebuah kualitas tidak hanya dari hasil akhir layanan yang
dapat dilihat dari tingkat efektivitas yang diberikan oleh layanan tersebut
67
(2004) kualitas layanan dapat diartikan sebagai sebuah pencapaian
bentuk jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa
Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka
1. Transparansi
dimengerti
2. Akuntabilitas
peraturan perundangundangan.
3. Kondisional
efektifitas
68
4. .Partisipatif
harapan masyarakat.
5. .Kesamaan Hak
kurangnya meliputi:
69
1. Prosedur pelayanan;
2. Waktu Penyelesaian;
3. Biaya Pelayanan;
4. Produk Pelayanan;
dirancang para ahli yang dapat diadopsi, atau sebagai alat pemandu bagi
aparatur.
70
melakukan pengukuran atas indeks kepuasan masyarakat akan
perundang-undangan.
1. Prosedur Pelayanan
71
bahwa ukuran komprehensif untuk servqual sektor publik antara
Sementara itu salah satu unsur pokok dalam menilai kualitas jasa
2. Persyaratan pelayanan
persyaratan.
72
jawab). Sehubungan dengan hal di atas, menurut Gaspersz
kepentingan pelanggan.
73
menilai tingkat dimana pelayanan pemerintah disediakan secara
antara lain (1) Kejelasan dan kepastian unit kerja atau pejabat yang
pemberi pelayanan.
74
pelanggan secara profesional. Kemudian Morgan dan Murgatroyd
melaksanakan pelayanan.
7. Kecepatan pelayanan
75
publik antara lain (1) Fairness (keadilan) yaitu ukuran tingkat
diberlakukan.
76
kepercayaan konsumen, (2) Emphaty yaitu sikap tegas tetapi
biayanya.
77
12. Kepastian jadwal pelayanan
78
Tangibles yaitu yang berupa sarana fisik perkantoran,
lingkungan.
79
kriteria antara lain (1) Keamanan yaitu proses serta hasil pelayanan
bahwa:
empiris yang dapat diturunkan secara empiris yang dapat digunakan oleh
dirasakan oleh pelanggan. Hal ini diukur dari persepsi kualitas layanan
layanan.
80
friendliness of contact personnel; (6) Credibility. Trustworthiness,
believability, honestly of the service provider; (7) Feel Secure. Freedom
from danger risk, or doubt; (8) Access. Approachable and easy of contact;
(9) Communication. Listens to its customers and acknowledges their
comments. Keeps customers informed. In a language which they can
understand; and (10) Understanding the customer. Making the effort to
know customers and their needs”
Berdasarkan uraian di atas, Zeithaml dalam Hardiyansyah
dimensi, yaitu:
diberikan;
memberikan pelayanan;
81
8) Access (akses), terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak
dan pendekatan;
yang didasarkan pada lima dimensi kualitas yaitu: (1) tangibles, meliputi
82
dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
pelayanan
indikator:
83
pelayanan
bedakan)
(sinambela, 2011:8).
84
Dengan demikian, untuk dapat menilai sejauhmana mutu
tinggi negara, dan instansi pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah
85
karena mempunyai pembagian kerja dan struktur jabatan yang jelas
seperti yang dikutip dan diterjemahkan oleh Ahmad Batingi (1999: 53)
rasionalitas.
kualitas pelayanan.
86
Untuk memperkaya referensi penelitian dan analisis penulis terkait
tema sentral penelitian ini, maka penulis pun melakukan tinjauan atas
Tabel 2.2.
87
Kasus: Kota Surabaya) coefficient yang tertinggi
sebesar 0.454 dan t-statistic
sebesar 3.785. Selain itu juga
terdapat hubungan signifikan
antara Effective of public
organization terhadap Public
value (Hipotesis 5) dengan
signifikansi nilai path
coefficient sebesar 0.267 dan
t-statistic sebesar 2.303; serta
Information quality terhadap
Quality of public service in e-
government (Hipotesis 1)
dengan signifikansi nilai path
coefficient yang tertinggi
sebesar 0.454 dan tstatistic
sebesar 3.785
88
secara langsung dan kontribusi atau partisipasi publik juga dapat terjalin.
tersebut.
sosial. Kedua, aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien
(Sedarmayanti, 2004:42).
89
tujuan serta cita-cita bangsa dan bernegara. Dalam rangka itu diperlukan
90
secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua informasi
optimal.
(software), dalam hal ini terkait dengan kemudahan aplikasi dan software
91
dengan baik sebagai faktor pendukung yang dapat mempengaruhi
92
Rumusan Masalah:
E-Government (G to C)
(X1) Good Governance
(X2)
1. Manfaat
2. Efisiensi Transparansi
3. Partisipasi Akuntabilitas
4. Transparansi Partisipasi
5. Manajemen Perubahan
Sumber: I Wayan Gede Suacana
Sumber: Booz Allen dan Hamilton (2008)
dalam Indrajit (2005:43-44)
1. Tangible (Berwujud)
2. Reliability (Kehandalan)
3. Responsiveness (Respon/Ketanggapan)
4. Assurance (Jaminan)
5. Emphaty (Empati)
93
yanag berbasis elektronik. Hal ini dimaksudkan sebagai sebuah upaya
publik yang cepat, tepat, dan mudah. Selain itu, dengan menerapkan
Government Governance.
2.4 Hipotesis
peneliti akan membuat hipotesis dalam penelitian ini, yang bertujuan untuk
94
H2 : Terdapat Pengaruh yang signifikan antara Good Governance
95