Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Al-Qur’an sebagai anugerah terbesar dari Allah swt bagi umat manusia,
menyajikan menu yang dibutuhkan setiap orang demi meraih cinta dan ridha-
Nya, menggapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat nanti. Al-Qur’an
ibarat matahari yang selalu menyinari setiap sudut kegelapan diri bagi
siapapun yng membuka hati, hanya saja Al-Qur’an tak pernah tenggelam
sebagaimana tenggelamnya matahari (abdulwaaly, 2015:2). “Tidak termasuk
umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an”. (HR. Bkhari dan Muslim)
Maksud Hadist ini adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang
jelas dan terang mkhraj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai
keluar dari ketentuan kaidah tajwid (Jawrah, 2017:54) Al-Qur’an adalah
kalam Allah SWT membaca, menghafal, mengamalkan akan sangat
bermanfaat untuk seorang muslim dan umat (Rahman, 2016:1).
Mengingat keberadaan Al-Qur’an yang sangat kuat dalam kehidupan
banyak umat Islam, berbagai norma dan praktik mengenai interaksi dengan
Al-Qur’an telah berkembang seiring waktu. Beberapa dari praktik ini bersifat
universal, dikenal oleh kebanyakan Muslim, terlepas dari waktu atau tempat
dimana mereka tinggal, sementara yang lain mungkin spesifik untuk suatu
budaya atau waktu tertentu. Benang merah dalam semua praktik ini adalah
rasa hormat dan hormat untuk Al-Qur’an sebagi Firman Tuhan dan karenanya
sebagai objek suci (saeed, 2008:84). Al-Qur’an adalah ruh dan sumber tenaga
hati. Siapa yang kehilangan Al-Qur’an, ia kehhilangan peluang besar untuk
hidup secara hakiki, kehilangan kesempatan menikmati kebahagiaan,
keridaan,dan surga dunia. Al-Qur’an bukan lembaran teori (Al-Hilali,
2011:288). Para salaf sepakat mengatakan bahwa Al-qur’an itu seluruhnya
kalam Allah, meliputi huruf-huruf dan makna-maknanya, tiada sesuatupun
dari Al-Qur’an itu ynag merupakan kalam makhluk-Nya. Al-Qur’an itu
diturunkan kepada Rasul-Nya dan bukanlah Al-Qur’an nama bagi makna saja
dan bukan pula untuk huruf saja , tapi menjadi nama bagi kesatuan keduanya.
Begitu pula halnya sekalian kalam yang lain, bukan semata-mata huruf dan
bukan pula makna-makna saja (Dahlan,1987:137).
Menghafal Al-Qur’an merupakan perbuatan yang sangat terpuji dan
mulia. Banyak sekali hadis-hadist Rasulullah SAW yang mengungkapkan
keagungan orang-orang yang belajar membaca atau menghafal Al-Qur’an dan
orang-orang yang mempelajarinya.
Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda:
‫َو َعلَّ َمهُ ْالقُرْ آنَ تَ َعلَّ َم َم ْن خَ ْي ُر ُك ْم‬
“Orang-orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang belajar
Al-Qur’an dan yang mengajarkanya” (HR. Al Bukhari).
Menghafal Al-Qur’an merupakan tugas yang berat dan tanggung jawab
yang sangat besar dan mulia, dan menghafal Al-Qur’an itu mudah-mudah
sulit, mudah ketika dihafal tapi sulit ketika dijaga. Masalah yang dihadapi
oleh orang yang sedang menghafal Al-Qur’an memang banyak dan
bermacam-macam. Mulai dari pengembangan minat, penciptaan lingkungan,
dan pembagian waktu, sampai pada metode menghafal itu sendiri.
Metode dalam proses pendidikan kegiatan belajar mengajar (KBM),
metode lebih penting daripada materi, karena metode menempati posisi kedua
setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran: tujuan,
metode, materi, media dan evaluasi.
Materi sebagus apapun, akan sulit diterima dan dipahami oleh seorang
murid manakala disajikan dengan metode yang tidak efektif atau tidak tepat.
Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) yang baik akan memilih
dan menetapkan metode-metode yang efektif dan tepat.
Sebuah metode akan dikatakan baik dan efektif manakala bisa
menghantarkan pada tercapainya sebuah tujuan yang telah direncanakan.
Begitu juga dengan proses menghafal Al-Qur’an, metode yang sangat baik
dan efektif akan berpengaruh kuat terhaddap proses tahfizh Al-Qur’an,
sehingga tercapainya sebuah keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an.
Dalam melaksanakan program tahfizh Al-Qur’an tersebut Pondok
Pesantren Al Falah ini menggunakan atau menerapkan beberapa metode
khusus yang dimaksudkan untuk menunjang dan membantu mempermudah
para Santri dalam menghafal Al-Qur’an. Diantara metode—metode yang
diterapkan salah satunya yaitu metode Thariqah Tasalsuli. Metode tersebut
pada dasrnya metode yang sudsh lazim diterapkan dibeberapa Pondok
Pesantren Al-Qur’an. Walaupun ada juga Pondok Pesantren yang menerapkan
metode-metode yang lainnya.
Sedangkan Pondok Pesantren merupakan kerangka sistem pembelajaran
Islam tradisional yang merupakan suatu bentuk lembaga agama yang spesifik
khas Indonesia, Pondok pesantren juga menyiapkan Santri menghadapi masa
depan yang penuh dengan perubahan-perubahan maka watak pendidkan harus
dinamik. Disamping itu mengingat bahwa Pondok Pesantren selalu berada di
tengah0tengah lingkungan sosio-kultural yang terus berubah dan berkembang
dengan berbagai macam tuntutan jaman, maka Pondok Pesantren harus
relevan dengan tingkat kebutuhan yang dihadapinya. (Siti nurhalimah, 2012).
Pondok Pesantren Al Falah Ds. Pacul Kec. Bojonegoro Kab. Bojonegoro
Indonesia ini tidak khusus untuk Santri yang menghafal Al-Qur’an saja tapi
ada juga pelajar setingkat MTs/SMP, MA/SMA dan Pergurauan Tinggi.
Selain itu, disela-sela waktu Santri juga diberi materi ilmu-ilmu agam seperti
aqidah, akhlaq dan tauhid serta kegiatan lainya.
Harapanya adalah agar pondok tersebut bisa mencetak kader0kader hafidz
yang bermanfaat baik bagi masyarakat maupun bbagi para Santri itu sendiri.
Maka dari itu di Podok Pesantren Al Falah Ds. Pacul Kec. Bojonegoro Kab.
Bojonegoro Indonesia adalah memberikan jangka dengan kurun waktu 4-6
tahun untuk bisa mencapai target hafalan Al Qur’an yang telah ditentukan
yaitu: 15 juz.
B. Fokus Penelitian
Berdassarkan latar belakang yang ada diatas, maka rumusan masalah
yang menjadi fokus penelitian dalam pembahasan skripsi yang akan diajukan
adalah:
1. Bagaimana Efektivitas Metode Thariqah Tasalsuli Dalam Menghafal Al-
Qur’an di Pondok Pesantren Al Falah Pacul Bojonegoro?
2. Apa hambatan dan pendukung yang dihadapi dalam menerapkan Metode
Thariqah Tasalsuli Dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al
Falah Pacul Bojonegoro?
C. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah yang ada, peneliti bertujuan untuk:
1. Mengkaji dan memahami proses dan jalanya Metode Thariqah Tasalsuli
dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al Falah Pacul.
2. Mengkaji dan memahami hambatan dan pendukung yang dihadapi dalam
menerapkan Metode Thariqah Tasalsuli dalam Menghafal Al-Qur’an di
Pondok Pesantren Al Falah Pacul.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan
kontribusi dibidang pemikiran dan pengetahuan terhadap perkembangan
metode menghafal Al-Qur’an.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Umum: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai proses dan jalanya metode menghafal Al-qur’an yang baik
dan benar.
b. Bagi peneliti: Penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta
memberikan pengalaman secara langsung tentang fakta di lapangan
dengan teori yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan.
c. Bagi kalangan akademis: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
referensi, masukan dan menambah wacana dalam metode menghafal
Al-Qur’an.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Koresponden adalah santri yang mengikuti program Tahfidz Al-Qur’an di
Pondok Pesantren Al Falah Pacul Bojonegoro.
2. Koresponden Santri yang mukim didalam Pondok Pesantren Al Falah
Pacul Bojonegoro.
3. Apa Faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi dalam menerapkan
Metode Thariqah Tasalsuli untuk menghafal Al-Qur’an?
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan atau pembahasan terdiri dari lima bab yang terperinci
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari delapan sub bab antara lain
konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, sistematika
penulisan, keaslian penelitian, devinisi istilah.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dikemukakan suatu kajian tentang teori-teori
yang mendukung permasalahan penelitian, pengalaman
pribadi yang diduga menguatkan alasan pentingnya
penelitian, dan bahkan jika ada perlu dikemukakan temuan
penelitian sejenis atau yang mirip dengan itu yang pernah
dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya.
BAB III : METODE PENELITIAN
Pada bab ini dikemukakan metode penelitian yang
digunakan, serta mengemukakan alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan.
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan tentang a) Paparan data dan
analisis data, b)Temuan Penelitian, c) Pembahasan Hasil
Penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab terakhir ini berisikan kesimpulan dan saran.
G. Keaslian Penelitian
No Nama Peneliti, Judul dan Persamaan Perbedaan Orisinalitas
Tahun Penelitian Penelitian
1 Hafiz Mubarak, Upaya Pada objek Pada kajian Substansi
Guru Al-Quran dalam penelitian penelitiann kajian yang
mengatasi kesulitan tentang Al- ya,  mendeskrips
belajar membaca Al-Quran Quran substansi ikan pola
di Sekolah dasar islam kajian, pembentuka
terpadu Banjarmasin. 2013 materi dan n karakter
obyek gemar
penelitian membaca
yaitu Al-Qur’an,
tentang Obyek
pembentuk penelitian di
an karakter SDI As-
gemar Salam Kota
membaca Malang
Al-Qur’an Malang
dalam
pembelajar
an SKI
2 Miftahul Pada kajian Pada obyek Kajian yang
Husni, Implementasi karakter anak penelitiann diangkat
pendidikan karakter pada ya, dan isi terfokus
pendidikan dasar (Studi di kajian, pada
madrasah ibtidaiyah yaitu karakter
negeri tempel kecamatan terfokus gemar
ngaglik dan madrasah pada membaca
ibtidaiyah ma’arif bego karakter Al-Qur’an
maguwoharjo kabupaten gemar siswa.
sleman yogyakarta). 2013 membaca
Al-Qur’an.
3 Tutik Khoirunisa, Pada Objek Pada isi Substansi
Penerapan Metode Penelitian kajian yaitu kajian yang
Wahdah dalam tentang Al- terfokus terfokus
Meningkatkan Hafalan Al- Qur’an pada pada metode
Qur’an Santri Pondok metode wahdah
Pesantren Al Muntaha wahdah dalam
Cebongan Agromulyo dalam meningkatka
Salatiga. 2017 meningkatk n Hafalan
an Hafalan Al-Qur’an
Al-Qur’an

H. Definisi Istilah
Sebelum penulis membahas lebih lanjut yang menjadi inti pembahasan, maka
perlu penulis jelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan judul di atas
antara lain:
1. Efektivitas
Efektivitas ialah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana
orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya
apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan,
baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya maka dapat dikatakan efektif.
(Ravianto, 2014:11)
2. Metode Thariqah Tasalsuli
Metode ini adalah untuk membaca satu ayat yang pertama dan kemudian
mengulangi untuk di hafalkan. Setelah menghafal ayat pertama ini, dan
kemudian di lanjutkan dengan ayat yang kedua menghafal berulang-ulang
sehingga ia lancar dan Mutqin (melekat sangat kuat).
(https://www.imanpedia.com/metode-untuk-menghafal-al-quran)
3. Santri
Santri adalah orang yang mendalami agama Islam, orang yang beribadat,
orang yang sholeh (Depdikbud, 1997: 374). Santri di sini adalah sebagai
objek penelitian.
4. Hafalan
Kata hafalan berasal dari kata dasar hafal yang dalam bahasa Arab
dikatakan al-hafizh dan memiliki arti ingat (Yunus, 2010:105). Maka kata
hafalan dapat diartikan dengan mengingat atau menjaga ingatan.
5. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang memiliki mu‟jizat, diturunkan
kepada nabi dan rasul, dengan melalui perantara malaikat Jibril, ditulis
dalam berbagai mushaf, dinukilkan kepada kita dengan cara mutawatir,
yang dianggap ibadah membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan
di akhiri dengan al-Nas (Amin Suma, 2014:63).

Anda mungkin juga menyukai