Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain potong lintang
(cross-sectional) karena melalui desain cross-sectional peneliti dapat
mencari hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dan akne vulgaris
serta penelitian dengan cross-sectional adalah penelitian yang
pengukurannya satu kali (Sastroasmoro, Ismael, 2014).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


3.2.1. Waktu Penelitian
Pengambilan data responden dilakukan di Puskesmas Pembina Plaju
pada bulan November-Desember tahun 2016.
3.2.2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pembina Plaju.
Peneliti memilih lokasi ini karena belum ada penelitian yang dilakukan
di lokasi ini terkait dengan penggunaan kontrasepsi progestin dengan
akne vulgaris.

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS)
yang menggunakan kontrasepsi diwilayah kerja Puskesmas Pembina
Plaju tahun 2014-2016. Sedangkan populasi terjangkau penelitian ini
adalah seluruh ibu WUS yang menggunakan kontrasepsi hormonal: KB
pil progestin, pil kombinasi, suntik 1 bulan dan suntik 3 bulan, implan di
wilayah kerja Puskesmas Pembina Plaju tahun 2014-2016.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) yang
menggunakan kontrasepsi hormonal: pil, suntik 1 bulan, suntik 3
bulan,dan implan di wilayah kerja Puskesmas Pembina Plaju tahun
2014-2016 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

19 Universitas Muhammadiyah Palembang


20

a. Besar Sampel
Besar sampel (jumlah subjek yang diteliti) diperkirakan dengan formula
yang sesuai, tabel atau dengan cara lain. Berdasarkan perkiraan besar
sampel , maka dapat di tentukan apakah seluruh subjek dalam populasi
terjangkau akan dilakukan penelitian atau hanya yang mewakili saja
(Sastroasmoro, dkk ,2014).

Perkiraan besar sampel:

Zα 2 pq
n=
d2

Keterangan :
n : besar sampel minimum
Z : nilai distribusi normal baku (95 %=1,96)
p : besar proporsi dalam populasi ( dalam penelitian sebelumnya besar
proporsi 0,371)
q : 1-p (0,629)
d2 : kesalahan yang dapat ditolerir (0,10)
1,962 0,371 0,629
n=
0,102

0,8964
n=
0,01

n= 89,64dibulatkan menjadi 90

3.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi


1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada
populasi target dan pada populasi terjangkau yang harus dipenuhi
oleh peserta agar dapat disertakan ke dalam penelitian
(Sastroasmoro, Ismael,2014).
Kriteria inklusi penelitian ini adalah WUS 20-35 tahun:
a. Pengguna kontrasepsi hormonal
b. Bersedia menjadi responden
c. Penderita akne vulgaris

Universitas Muhammadiyah Palembang


21

2. Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah tiap keadaan yang menyebabkan peserta
yang memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam
penelitian.
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:
a. Wanita Usia Subur yang menderita penyakit hormonal

3.3.4. Cara Pengambilan Sampel


Sampel penelitian dipilih dengan cara consecutive sampling karena
semua sampel yang datang berurutan dan memenuhi kriteria
dimasukkan kedalam penelitian sampai sampel yang diperlukan
terpenuhi.

3.4. Variabel Penelitian


3.4.1. Variabel Dependent
Akne vulgaris
3.4.2. Variabel Independent
Jenis kontrasepsi progestin

Universitas Muhammadiyah Palembang


22

3.5. Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala


1. Kontrasepsi Kontrasepsi Responden Kuesioner 1. Kontrasepsi pil Nominal
Hormonal mengisi sendiri progestin
adalah alat atau kuesioner yang 2. Kontrasepsi pil
obat kontrasepsi diberikan kombinasi
yang bertujuan 3. Kontrasepsi
untuk mencegah suntik 1 bulan
terjadinya 4. Kontrasepsi
kehamilan suntik 3 bulan
dimana bahan 5. Kontrasepsi
bakunya Impan
mengandung
preparat
estrogen dan
progesteron.

2. Akne vulgaris Penyakit Responden Kuesioner 1. Ya, Nominal


peradangan mengisi sendiri mengalami
menahun folikel kuesioner yang Akne vulgaris
pilosebasea. diberikan setelah
penggunaan
kontrasepsi
hormonal.
2. Tidak,
mengalami
Akne vulgaris
setelah
penggunaan
kontrasepsi
hormonal.
Tabel 3.1. Definisi Operasional

3.6. Cara Pengumpulan Data


3.6.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari responden yaitu ibu WUS 20-35 tahun
pengguna KB hormonal aktif diwilayah kerja Puskesmas Pembina
Plaju tahun 2014-2016. Data diperoleh langsung melalui hasil

Universitas Muhammadiyah Palembang


23

wawancara dengan responden menggunakan kuesioner meliputi


umur, jenis kontrasepsi hormonal, lama pemakaian kontrasepsi
hormonal dan akne vulgaris yang dialami.
3.6.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data tentang KB diwilayah kerja
puskesmas Pembina Plaju tahun 2014-2016.

3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data


3.7.1. Cara Pengolahan Data
a. Editing
Secara umum, editing merupakan pengecekan dan perbaikan data.
Pada tahap ini, data yang telah di kumpulkan di periksa kembali
apakah sudah lengkap dan tidak ada kekeliruan.
b. Coding
Setelah semua di edit selanjutnya dilakukan pengkodean atau
“coding”, yakni mengubah data yang berbentuk kalimat menjadi data
angka atau bilangan tertentu oleh peneliti secara manual sehingga
memudahkan dalam melakukan analisis data.
c. Data Entry
Data dari masing-masing responden diisi kedalam kolom atau
kotak lembar kode sesuai dengan variabel penelitian.
d. Tabulating
Apabila semua data setiap sumber selesai diisi, lakukan pembuatan
tabel data sesuai dengan tujuan penelitian.
e. Clearing
Apabila data setiap sumber data atau responden selesai di
masukkan, perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan
kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan
data.

3.7.2. Analisis Data

Universitas Muhammadiyah Palembang


24

a. Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi
frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.
b. Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variable independen (kontrasepsi hormonal) dan variabel dependen
(akne vulgaris) dengan data kategorik. Analisis dilakukan dengan
menggunakan uji Chi Square table 2x2, dengan syarat data yang
digunakan kategorik. Bila memenuhi syarat, batas kemaknaan yang
digunakan adalah α = 0,05. Bila p value <0,05 artinya ada hubungan
yang bermakna (signifikan) dan bila p value >0,05 artinya tidak ada
hubungan yang bermakna.
Bila tidak memenuhi syarat uji chi square table 2x2 maka akan
dilakukan uji alternatif fisher sampai didapatkan p value.

3.8. Alur Penelitian

WUS yang menggunakan KB Hormonal di


Puskesmas Pembina Plaju

Kriteria inklusi kriteria ekslusi

Data wawancara terstruktur


dengan bantuan kuisioner

Pengolahan dan Analisis


data

Hasil penelitian

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Universitas Muhammadiyah Palembang

Anda mungkin juga menyukai