Anda di halaman 1dari 5

REVITALISASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR

“AKTIFKAN PERKESMAS”

I Ketut Suardana1

Abstract. Elementary Health Services in this time at Primary Health Care in


Indonesia has been imbalance between in building services with community services.
Focus of services in building is medication or treatment and rehabilitation have
proportion more than community services who was focused for promotion and
prevention. Community health care as one of primary health care program has been
deleted and now it is important to rising. With revitalization elementary health services
will be placed role of nurses more and very strategic to improve community health
status. This article aim to describe and share about experience to visit in Thailand in
capacity building health care with Strategy Route Map (SRM). From this paper
recommended it is very important to make team work between district ministry of
health, campus and the other sector in promote the community to manage their
health care independently.
Keywords: Revitalization, basic health care
Perawatan Kesehatan Masyarakat Pelayanan dalam gedung yang berfokus pada
(Perkesmas) merupakan suatu bentuk pengobatan dan rehabilitative masih
program puskesmas yang mengarahkan mempunyai porsi yang lebih besar
pemberian pelayanan keperawatan yang dibandingkan dengan layanan luar gedung
ditujukan kepada individu maupun keluarga yang mengarah pada promotif dan preventif.
dengan rumah sebagai tempat pemberi Kondisi seperti ini akan bertentangan dengan
pelayanan dan perawat sebagai pelaksana konsep pemberdayaan masyarakat yang telah
pelayanan. Pelaksanaan pemberian dicanangkan oleh bidang promosi kesehatan
perkesmas merupakan suatu bentuk Departemen Kesehatan. Kemenkes, (2011).
pelayanan yang sudah ada sejak dahulu, Tulisan ini bertujuan untuk memberikan
namun seiring dengan makin banyaknya gambaran dan mempelajari inovasi Primary
penyakit degeneratif dan makin meningkatnya Health Centre (PHC) di Thailand.
umur harapan hidup menyebabkan makin
tingginya kebutuhan akan pelayanan Pembahasan
perawatan kesehatan di luar gedung. Revitalisasi pelayanan kesehatan dapat
Perkesmas yang dahulu merupakan program dilakukan dengan berbagai bentuk inovasi.
yang ditetapkan dari puskesmas kini Strategi inovasi yang dapat dilakukan adalah
membutuhkan peralihan sehingga program melakukan kolaborasi antar lintas program
yang dibuat harus dibangun dari lapisan dan lintas sektoral. Menetapkan tujuan yang
masyarakat yang paling bawah dimana kita realistic merupakan titik awal pelaksanaan
harus membangun dan mengembangkan inovasi. Dari berbagai sector ini akan
kesehatan masyarakat dari tangan mereka melahirkan banyak inspirasi termasuk
sendiri. Pelayanan kesehatan dasar saat ini di inspirasi masyarakat yang harus
Puskesmas di Indonesia sedang mengalami dikembangkan. Pengembangan juga dapat
ketidak seimbangan antara pelayanan dalam diperluas pada aspek pendidikan, mata
gedung dan luar gedung. pencaharian, dan keamanan sehingga mereka

1 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Denpasar


65
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 65 - 69

dengan tegas menangani masalah kesehatan. kita laksanakan masih jauh dari yang
Bidang pelayanan kesehatan masyarakat disebutkan sebuah promosi kesehatan.
merupakan bidang pelayanan yang kerap (WHO,2006)
menggunakan pendekatan pemberdayaan Kementrian kesehatan menetapkan tujuan
dalam berbagai programnya. Penggunaan promosi kesehatan adalah masyarakat
pendekatan ini dinilai tepat bilamana mampu menolong dirinya sendiri untuk
pemberdayaan sebagai landasan program meningkatkan perilaku pencegahan dan
menunjukkan ketiga aspek pada diri pihak mengatasi masalah kesehatannya. Strategi
yang diberdayakan (klien) yaitu keterlibatan pencapaian tujuan dilakukan dengan 4
klien dalam membangun akal, pikiran dan strategi yaitu gerakan pemberdayaan, bina
ikhtiarnya sehingga klien dapat mengambil suasana, advokasi dan kemitraan yang
keputusan dan bertindak untuk dirinya. menyasar individu, keluarga, masyarakat dan
Dalam banyak masalah kesehatan khususnya faktor lingkungan (budaya, sosial ekonomi,
yang disebabkan oleh perilaku atau gaya struktur kebijakan kesehatan).
hidup pendekatan pemberdayaan dinilai
sangat tepat(Funnell & Anderson, 2005) oleh Hal yang perlu dilakukan
karena pemberdayaan mampu meningkatkan Mengacu pada Ottawa Charter dan strategi
efikasi diri dalam mengubah perilaku yang yang dikeluarkan oleh kementrian kesehatan
menetap dan mandiri. Belajar dari studi (2011) maka penguatan layanan luar gedung
banding di Thailand diperoleh bahwa hal ini haruslah mengacu pada prinsip-prinsip
sudah disadari sejak lima tahun yang lalu pemberdayaan masyarakat, bina suasana,
dengan mulai fokus pada layanan luar gedung advokasi dan kemitraan dengan tujuan untuk
yakni dengan upaya upaya pemberdayaan pemberdayaan masyarakat agar dapat
masyarakat melalui program capacity mempertahankan dan meningkatkan
building dengan tujuan agar masyarakat mau kesehatannya. Agar upaya ini dapat dilakukan
merubah perilakunya. dengan terukur, maka perlu untuk melakukan
Dalam menjalankan upaya penguatan dalam tujuh tahap yaitu : 1) Perumusan
pelayanan luar gedung, ada baiknya kita Destiny dari layanan luar gedung, apa yang
mengacu pada Ottawa Charter yang telah ingin kita capai dalam jangka panjang dan
dicanangkan sejak 1986 yang menyebutkan jangka pendek Adalah perlu untuk
bahwa promosi kesehatan adalam sebuah menentukan destiny apa yang ingin dicapai
proses untuk memampukan masyarakat dan haruslah dilakukan secara bersama oleh
mempertahankan dan meningkatkan semua stakeholder baik dari dinas kesehatan
kesehatannyanya. Hal ini dilaksanakan dan lintas sektoral agar mempunyai
dengan menjalankan lima aspek yaitu pemahaman yang serupa. Destiny sebaiknya
advokasi (enable Mediate Advocate), bertujuan untuk memberdayakan masyarakat
menciptakan lingkungan yang mendukung agar mampu mencegah dan mengatasi masalah
(Create supportive environment), kesehatannya secara mandiri; 2) Perumusan
penguatan aksi masyakat dan mengembakan rencana strategis untuk mencapai destiny.
kemampuan personal (strengthen Rencana strategis sebaiknya mengacu pada
community action & develop personal strategi promosi kesehatan yang meliputi
skill), reorientasi layanan kesehatan (reorient gerakan pemberdayaan, bina suasana,
health service) dan membagun kebijakan advokasi dan kemitraan dengan fokus pada
publik yang sehat (build healty public individu, kelompok dan masyarakat; 3)
policy). Mengacu pada Ottawa Charter, Penyusunan rencanan operasional dari renstra
kita kemudian menyadari bahwa layanan luar tersebut. Penyusunan rencana operasional ini
gedung (atau upaya promosi kesehatan) yang dapat mengacu pada indikator PHBS dan
66
IK Suardana (Revitaliasi Pelayanan Kesehatan...)

pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan implementasi kegiatan kegiatan yang


Belanja Daerah (APBD), dana Biaya direncakanan dan penciptaan situasi yang
Operacional Kegiatan (BOK) dan sumber kondusif bagi penyelengaraan kegiatan.
dana lainnya secara maksimal. Dalam Sebagaimana di Thailand, evidence sangatlah
rencana operasional ini perlu dirumuskan penting dalam upaya kesehatan masyarakat.
indikator pencapain program beserta rencana Dalam penguatan pelayanan luar gedung ini
monitoring dan evaluasi program. yang jelas perlu juga untuk melakukan menguatkan
dalam rencana jangka pendek, menengah dan sistem surveillance dan penguatan sistem
panjang sangat perlu disusun; 4) Implementasi informasi kesehatan khususnya pemaksimalan
rencana jangka pendek, menengah dan peran folder keluarga sebagai data yang
panjang. Setelah tahap perencanaan, tahap dapat dipakai sebagai informasi untuk
selanjutnya adalah tahap pelaksanaan melakukan advokasi baik pengambil
kegiatan. Ini merupakan tahapan yang sangat keputusan maupun masyarakat. Petugas
krusial dari proses ini; 5) Monitoring dan kesehatan harus diberdayakan untuk dapat
bimbingan teknis. Agar kegiatan ini menjadi melaksanakan pengumpulan data dan perlu
sebuah kegiatan rutin tentunya perlu ada penyediaan komputer yang membantu
monitoring dan bimbingan teknis dari dinas petugas merekap dan mengolah data. Untuk
kesehatan serta agar kegiatan ini menjadi meningkatkan kepekaan dan ketrampilan
sebuah kegiatan adalah perlu untuk petugas terhadap perlunya dan manfaat dari
melakukan monitoring yang rutin dari Dinas folder keluarga ini, adalah sangat perlu untuk
Kesehatan dan juga perlu agar ada format melakukan pelatihan pengumpulan data dan
yang baku dan terintegrasi dalam sistem pemahaman mengapa data dalam folder
pelaporan puskesmas yang dilaporkan secara keluarga diperlukan.
runtin perbulannya; 6) Evaluasi. Penetapan
target capaian dari program yang ditangani Strategi Route Map (SRM)
akan diketahui efektifitas dan efisiensinya Strategi Route Map (SRM) merupakan salah
dengan melakukan penilaian terhadap para satu bentuk jawaban yang telah sukses
pelaksana dan pemamngku kepentingan. membangun kesehatan masyarakat di
Kegiatan ini bisa dilakukan secara peiodik Thailand. Nasional Health Security Office
atau dalam bentuk jenjang jangka pendek, (NHSO) sebagai lembaga yang memberi
menengah dan jangka panjang; dan 7) masukan dan mengontrol sumber dana yang
Replanning. Pada kenyataannya tidak semua mendukung pelaksanaan pelayanan
kegiatan akan berhasil dicapai dan tidak serta kesehatan. Lembaga ini menyusun skema
merta akan diganti tetapi dapat dilakukan pendanaan yang jelas tentang pelayanan
modifikasi. Kontinuitas dari pelayanan yang kesehatan yang didukung oleh pemerintah
diberikan dan perkembangan strategi local seperti pemerintahan Tambon.
pendekatan dengan tetap melibatkan peran Membutuhkan waktu yang cukup lama
serta masyarakat sesuai dengan sumber- melakukan suatu revolusi pelayanan
sumber yang ada. kesehatan. Ada tiga pilar yang digunakan
Ketujuh langkah diatas haruslah dirumuskan untuk melakukan inovasi (NHSO, 2011) yaitu:
secara bersama sama oleh seluruh 1) Pengorganisasian (organization):
stakeholder yang meliputi dari dinas kejelasan perencanaan dan bentuk kegiatan;
kesehatan dan lintas sektor yang berhubungan 2) Sumber daya pendukung (manpower); 3)
dengan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan Sumber dana yang mem back up (financing
bertugas sebagai penyelenggara berperan scheme). SRM yang disusun bersama
sebagai konsultan untuk capacity building masyarakat local bersama petugas
dan SKPD lintas sektor menjadi mitra dalam puskesamas dan Dinas Kesehatan Provinsi
67
Jurnal Skala Husada Volume 10 Nomor 1 April 2013 : 65 - 69

diaplikasikan dalam menangani masalah data anggota keluarga beserta genogramnya.


kesehatan. Contoh kegiatan yang berhasil Disamping bentuknya yang menarik, setiap
adalah pencegahan penyakit demam anggota kelurga yang memiliki masalah
berdarah dan mengatasi obesitas pada anak kesehatan khusus seperti ibu hamil, anak
sekolah di Phuket. Kedua upaya ini dengan gizi kurang, TBC, Lanjut usia , dll
menggunakan prinsip akademik yaitu health memiliki data khusus dan dilengkapai dengan
impact assessment dan participatory catatan perkembangan kesehatan pasien.
action research. Dokumen yang dimiliki kader adalah: peta
daftar keluarga yang menjadi tanggung
Peran Lembaga Pendidikan jawabnya, program kerja setiap kader dengan
Dalam diskusi dengan pengelola program kriteria hasil yang jelas untuk dicapai. Setiap
Magister PHC di Universitas Mahidol juga kader memiliki spesifikasi bidang garapan
bisa dipetik bahwa Universitas punya peranan tetapi dalam penanganan masalah yang
besar dalam mendukung SRM melalui dihadapi masyarakat, para kader menangani
menyelenggarakan praktek ke lokasi yang seluruh masalah yang dihadapi masyarakat.
menjadi pelaksanaan proyek. Ke depan pola Keberhasilan mempertahankan komitmen
ini juga bisa diaplikasikan di lembaga masyarakat sebagai kader adalah kredibilitas,
pendidikan kesehatan untuk dijadikan dasar rasa hormat dan pengaruh ajaran agama yang
melakukan pengabdian pada masyarakat di dianut umatnya. Dalam menerapkan
wilayah dampingannya. revitalisasi pelayanan kesehatan dasar di
Informasi ini sangat penting untuk merubah wilayah dampingan nanti sangat penting
pola pikir dari dosen pengampu mata kuliah mencari tokoh yang bida dijadikan panutan.
dan mahasiswa dalam menerapkan praktek Beberapa bentuk budaya tradisional yang ada
keperawatan komunitas. Melalui 11 modul di Bali perlu dibangkitkan lagi seperti adanya
yang telah diberikan dari Kementerian lumbung kopi, pengaktivan sekeha-sekeha
Kesehatan Masyarakat Thailand dapat yang telah ada (gong, tari, ternak, subak
dijadikan dasar untuk merevisi kurikulum abian, dll). Pembekalan materi deteksi awal
pendidikan keperawatan. Modul tersebut juga kelainan merupakan topik yang berlu
dapat dijadikan acuan dalam memberikan ditransfer ke kader/masyarakat seperti
pelatihan kepada masyarakat (kader). ketrampilan mengukur tekanan darah,
Informasi ini juga dapat diusulkan ke Unit mengukur suhu tubuh, mendeteksi bahan/obat/
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat makanan yang berbahaya bagi kesehatan,
(UPPM). cara menguji kadar gula dalam minuman.
Dalam pemberian pelayanan di tingkat
Peran perawat dalam mengorganisir
puskesmas telah terjadi perubahan paradigma
masyarakat dalam melaksanakan
masyarakat Thailand dari dilayani menjadi
SRM
melayani. Konsep ini perlu diaplikasikan di
Langkah awal yang dilakukan perawat Bali mulai dari merubah pola pikir mahasiswa,
adalah menjajagi para voluntir (kader) yang dosen, pemerintah daerah dan masyarakat.
mempunyai komitmen dan pengaruh pada Upaya ini dapat dilakukan melalui kegiatan
anggota masyarakat. Mereka diperoleh dari desiminasi, seminar atau workshop. Hal yang
lembaga sosial yang ada seperti: kelompok menarik juga telah berjalan di Thailand adalah
pelajar, kelompok lanjut usia, kelompok tani, adanya konsep Home Ward . Konsep ini
kelompok seminat lainnya. sangat baik diaplikasikan dan pengambil
Peran perawat adalah melengkapi data dasar kebijakan di Bali mulai memikirkan bahwa
kesehatan keluarga. Hal menarik yang terlihat strategi peningkatan kesehatan masyarakat
dalam family folder adalah diawali dengan tidak harus selalu diberikan di Puskesmas dan
68
IK Suardana (Revitaliasi Pelayanan Kesehatan...)

RS tetapi lebih banyak pelayanan di rumah. Daftar Pustaka


Ke depan dengan adanya SMK 1. Funnell, M. M. & Anderson, R. M.
Keperawatan dapat dijadikan tenaga :Patient empowerment: A look back,a
pembantu untuk menggerakkan masyarakat look ahead, The Diabetes Educator,
dibawah koordinasi seorang Ners atau lulusan New York; 2003.
Diploma Keperawatan. 2. World Health Organization; Health
Sistem rujukan yang telah diterapkan di promotion glossary, Geneva; 2006.
Thailand sangat baik dengan penapisan yang 3. World Health Organization; The
jelas dari Puskesmas, RS regional dan unit Ottawa Charter for Health promotion,
ambulance yang ditempatkan pada beberapa Geneva; 2011.[accessed 11 Jan
tempat. Perawat di RS telah jelas 2008]. Available from: http://
melaksanakan peran dengan jelas. Bentuk www.who.int/healthpromotion/
pelayanannya lebih banyak berfokus pada conferences/previous/ottawa/en/
pemenuhan kebutuhan dasar. Jumlah keluarga 4. Pusat Promosi Kesehatan; Laporan
yang menunggu pasien tidak banyak. Sistem Kerja 1 Tahun, Kemenkes , Jakarta;
dokumentasi asuhan keperawatan sama 2011.
dengan yang diaplikasikan di Bali. 5. Direktorat Jendral Pelayanan Medik;
Kesimpulan dan Saran Pedoman Perawatan Kesehatan di
Rumah, Depkes, Jakarta; 2002.
Pemberdayaan merupakan upaya 6. Nasional Health Security Office
membangun akal, pikiran dalam diri seseorang (NHSO); Critical Success Factors in
sehingga orang tersebut mampu mengambil PHC Development, Thailand; 2011
keputusan dan bertindak untuk dirinya sendiri.
Kemampuan yang terbangun ditandai akan
kesadaran untuk suatu perubahan, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang cukup
serta percaya diri untuk bertindak. Kehadiran
perawat sebagai provider, motivator,
kolaborator dan fasilitatator yang terlatih dan
berpengetahuan luas serta memiliki sikap
empati, responsif terhadap kebutuhan klien,
sabar, bersahabat dan tidak menjaga jarak
penting diaktifkan kembali. Peran lembaga
pendidikan dan sektor terkait perlu dibina
sehingga terusun suatu model yang mampu
membangkitkan peran serta masyarakat.
Upaya penguatan pelayanan luar gedung
hendaknya direncakana secara matang
dengan mempertimbangkan sumber daya
yang ada. Dalam pelaksanaannya perlu
kemitraan yang kuat antara Dinas Kesehatan
dan lintas sektoral lainnya.

69

Anda mungkin juga menyukai