Anda di halaman 1dari 7

SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA

Sistem ekskresi pada manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengolah hingga
membuang zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Sistem ini berupa hati, kulit, ginjal
dan paru-paru.

1. Paru-Paru

Paru-paru manusia jumlahmya sepasang, di dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk.Paru-paru merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengeluarkan gas-gas sisa
proses pernapasan yaitu gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (uap air).

Paru-paru bertugas memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah.


Darah yang mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh
agar dapat bekerja Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan menghasilkan karbon
dioksida sebagai zat sisa.

Karbon dioksida merupakan zat sisa beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan saat
menumpuk berlebihan di dalam darah. Untuk membuangnya, karbon dioksida akan dibawa oleh
darah kembali menuju paru-paru dan dikeluarkan ketika Anda mengembuskan napas.

Manusia normal bernapas 12-20 kali tiap menit. Ada kalanya pernapasan kita terganggu
sehingga napas menjadi terasa sulit, tidak nyaman, atau tidak dapat bernapas sama sekali. Jadi
sebijaknya kita selalu menjaga sistem ekskresi di paru-paru.

Gangguan pada sistem eksresi paru – paru :

1.) Pneumonia
Paru-paru termasuk ke dalam organ pada sistem ekskresi karena merupakan tempat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru adalah
pneumonia. Pneumonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus.
Pneumonia menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus, yang merupakan tempat
pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dipenuhi oleh cairan.

2.) Asma

Asma adalah gangguan pada paru-paru yang mungkin sudah familiar kita dengar. Asma terjadi
akibat penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Penderitanya menunjukkan gejala sulit
bernapas atau sesak. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menurun. Lingkungan dengan
udara yang tercemar dapat memicu serangan asma. Penanganan serangan asma adalah dengan
memberikan obat-obatan yang berupa suntikan (Hydrocortisone), sirup ventolin (Salbutamol),
atau nebulizer (gas Salbutamol) untuk melonggarkan saluran pernapasan.

2. Kulit

Kulit merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit memiliki tiga
struktur, yakni epidermis, dermis, dan hipodermis atau lapisan subkutan.

Epidermis merupakan struktur terluar pada tubuh. Fungsi utama epidermis adalah


memproduksi sel baru, memberi warna kulit, dan melindungi tubuh dari zat berbahaya yang
datang dari lingkungan luar.

Kemudian, dermis bertugas memproduksi keringat dan minyak. Bagian ini juga akan
menghadirkan sensasi dan mengalirkan darah ke area kulit lainnya, serta menjadi tempat
tumbuhnya rambut.
Selain dermis, lapisan kulit lain adalah subkutan yang terdapat lemak, jaringan
penghubung, dan elastis (protein yang membantu jaringan kembali ke bentuk semula setelah
mengalami peregangan).

Kulit adalah organ ekskresi sebab mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar
keringat. Kulit manusia memiliki kira kira 3–4 juta kelenjar keringat. Kelenjar ini tersebar di
seluruh bagian tubuh, dan paling banyak terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.

Kelenjar keringat terdiri 2 jenis, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin
tersistem langsung dengan permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan
encer.

Kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung lemak yang pekat, dan
terdapat di folikel rambut, seperti ketiak dan kulit kepala.

Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan
melumasi kulit serta rambut.

Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi, kelenjar keringat juga membuang racun dari
dalam tubuh melalui keringat.

Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat di kulit, antara lain zat
logam, bisphenol A, polychlorinated biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya
racun, kelenjar keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang bakteri.

Gangguan pada sistem eksresi kulit :

1.) Kutu air

Penyakit ini timbul ketika keringat yang dikeluarkan melalui proses ekskresi pada kulit
bertemu dengan lingkungan yang lembap, seperti sepatu yang kesempitan. Daerah yang lembap
menjadi tempat terbaik jamur untuk berkembang biak. Kutu air adalah infeksi jamur pada kulit
yang mengakibatkan Anda menderita gatal, kulit bersisik, dan rasa seperti terbakar.

2.) Jerawat

Jerawat sebetulnya bukan diakibatkan oleh keringat yang dibuang pada ekskresi, namun
keringat yang menumpuk akan mengakibatkan munculnya bakteri yang menyebabkan jerawat.
Di sisi lain, terlalu sering mengelap keringat juga bisa membuat kulit iritasi.

3. Hati

Letak hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi selaput tipis kapsula hepatis. 
Hati berguna untuk membuang getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah
yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.

Selain berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati juga berperan sebagai penawar racun,
menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar
pencernaan.

Zat beracun yang dibuang dan diolah hati adalah amonia, yaitu zat buangan dari
penguraian protein. Jika dibiarkan menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah pada ginjal.

Amonia diolah menjadi urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui
sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang dibuang atau diekskresi oleh
hati adalah zat beracun dalam darah, misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.

Organ hati juga berfungsi untuk membuang sel darah merah yang rusak dan
kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan sakit kuning.

Gangguan pada hati :

1.) . Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling
umum sirosis.
2.) Penyakit kuning
Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning. Padahal,
kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati.
Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam aliran darah yang melebihi
batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada
hati.

4. Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut
sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang.

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah,


mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar
normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.Zat hasil
ekskresi ginjal adalah urine.

Beberapa cara ginjal ketika menyaring darah untuk memproduksi urine:

1. Filtrasi

Penyaringan darah dilakukan oleh glomerulus terhadap darah yang mengalir dari aorta melalui
arteri ginjal menuju ke badan Malpighi.

Kemudian zat sisa hasil penyaringan ini disebut urine primer yang berisi air, glukosa, garam dan
urea. Zat ini nantinya akan masuk dan disimpan sementara dalam kapsul bowman.

2. Reabsorbsi
Setelah urine primer disimpan sementara di kapsul Bowman, kemudian menuju saluran
pengumpul. Dalam perjalanannya menuju saluran pengumpul, proses pembentukan urine masuk
ke dalam reabsorpsi.

Zat-zat yang masih dapat digunakan seperti glukosa, asam amino, dan garam tertentu akan
diserap lagi oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Penyerapan kembali dari urine primer
akan menghasilkan urine sekunder.

3. Augmentasi

Pengeluaran zat augmentasi ini menghasilkan urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal
dan lengkung henle akan mengalir menuju tubulus distal.

Urine sekunder akan melalui pembuluh kapiler darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak
lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya, terbentuklah urine yang sesungguhnya.

4. Pembuangan

Ketika kandung kemih memenuhi kapasitas, sinyal yang dikirim ke otak memberitahu seseorang
untuk segera buang air kecil. Ketika kandung kemih kosong, urine mengalir keluar dari tubuh
melalui uretra, yang terletak di bagian bawah kandung kemih.

Gangguan pada sistem ekskresi ginjal :

1.) Batu Ginjal

Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan garam kalsium pada rongga ginjal, saluran
ginjal, dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk kristal yang terdiri dari kalsium
oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat larut.

Anda mungkin juga menyukai