Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Budaya merupakan kesatuan yang utuh dan menyeluruh, berlaku dalam suatu masyarakat
sedangkan matematika merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan benda-benda dan
pikiran yang abstrak, digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Oleh karena
itu, matematika dan budaya adalah dua hal yang saling berkaitan. Matematika dalam budaya
dikenal dengan istilah Etnomatematika yang berfungsi untuk mengekspresikan hubungan antara
budaya dan matematika. Etnomatematika hadir dalam berbagai budaya di Indoensia, salah
satunya terdapat pada budaya masyarakat Sikka berupa alat musik tradisional gong waning.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
perantara media tertulis. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa alat musik tradisional gong
waning mengandung unsur-unsur matematika yakni konsep geometri berupa bangun datar dan
bangun ruang.

Kata kunci:

Eksplorasi, etnomatematika, gong waning, masyarakat Sikka

ABSTRACT

Culture is a whole and complete unity, applies in a society while mathematics is a knowledge
related to objects and thoughts that abstract, used by humans in solving problems everyday.
Therefore, mathematics and culture are two interrelated things. Mathematics in culture is known
as Ethnomatematics which serves to express the relationship between culture and mathematics.
Ethnomatematics are present in various cultures in Indonesia, which is found in Sikka culture as
a traditional instrument of gong waning. This research is a descriptive qualitative research. The
data collection is carried out through written media. The results showed that traditional musical
instrument gong waning contains mathematical elements namely the geometry concept in the
form of a solid shapes and plane shapes.

Keyword:

Exploration, ethnomatematics, gong waning, sikka culture

Anda mungkin juga menyukai