Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN PRATIKUM

KEPERAWATAN MATERNITAS

PENYUSUN

NS. LEDIA RESTIPA, M.KEP

NS. RISCHA HAMDANESTI, M.KEP

BINARNI SUHERTUSI, M.KEB

HJ. WIRDA BACHTIAR, M. BIOMED

HJ. DJUSMANIDAR, SKM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ALIFAH PADANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
VISI

MENGHASILKAN NERS YANG UNGGUL DI BIDANG CMHN YANG


BERKEPRIBADIAN LUHUR DAN BERJIWA ENTREUPREUNERSHIP YANG MAMPU
BERSAING SECARA NASIONAL TAHUN 2021.

MISI

 MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN NERS YANG BERORIENTASI PADA CMHN


 MENGEMBANGKAN PENELITIAN DI BIDANG KEPERAWATAN KHUSUSNYA
CMHN
 MELAKUKAN PENGABDIAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI PADA HASIL
PENELITIAN
 MELAKSANAKAN KERJA SAMA DENGAN LINTAS SEKTOR, LINTAS PROGRAM
DAN KOMUNITAS GLOBAL

TUJUAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

a. Menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademik dan keterampilan


profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan khususnya di bidang keperawatan CMHN
b. Menghasilkan lulusan program ners yang profesional dengan dilandasi dengan kepribadian
luhur
c. Mampu merencanakan, mengelola dan mengevaluasi upaya-upaya kesehatan sesuai dengan
situasi dan kondisi daerah setempat dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.
d. Memahami dan mampu menggunakan hasil-hasil penelitian untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi dalam upaya kemajuan dunia keperawatan
e. Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan enterpreneurship
f. Membangun kerjasama antar stakeholder untuk mengembangkan sumber daya manuasia
yang unggul dan kompetetif di tingkat nasional maupun global
PENDAHULUAN

Selamat anda telah berhasil mempelajari Keprawatan Maternitas II BAB I sampai BAB
VI. tentunya ini adalah upaya anda yang sungguh-sungguh dan serius. Selanjutnya, anda akan
mempelajari modul 1 praktikum “Tindakan dan Prosedur pemasangan KB”. Peran dan
kompetensi perawat dalam tindakan keperawatan.

Dalam modul 1 ini, anda akan mempelajari tentang praktikum tindakan keperawatan.
Setelah mempelajari modul 1 ini, anda diharapkan mampu mendemonstrasikan tindakan
keperawatan klien dengan pemasangan dengan :

1. Mendemonstrasikan tindakan Prosedur pemasangan dan alat-alat kontrasepsi IUD

2. Mendemonstrasikan tindakan Prosedur pemasangan dan alat-alat kontrasepsi Injeksi/suntik

3. Mendemonstrasikan tindakan Prosedur pemasangan dan alat-alat kontrasepsi Implan

4. Mendemonstrasikan tindakan Prosedur pemasangan dan alat-alat kontrasepsi PIL

Pemahaman anda terhadap modul praktikum tindakan keperawatan maternitas II ini


secara umum dapat diketahui bagaimana nanti anda dapat mendemonstrasikan setiap tindakan
pada prosedur maupun manikin di laboratorium keperawatan dan di rumah.

Agar suadara dapat memahami modul praktikum ini dengan mudah, maka modul
praktikum ini dibagi menjadi tujuh (4) kegiatan praktikum, yaitu :

1. Kegiatan Praktikum 1: Membahas tentang tindakan alat-alat kontrasepsi IUD yang


meliputi pengertian, tujuan, peralatan, dan langkah-langkah.

2. Kegiatan Praktikum II : Membahas tentang tindakan keperawatan alat-alat kontrasepsi


Injeksi/suntik, meliputi pengertian, tujuan, peralatan, dan langkah-langkah.

3. Kegiatan Praktikum III : Membahas tentang tindakan keperawatan alat-alat kontrasepsi


Implan, meliputi pengertian, tujuan, peralatan, dan langkah-langkah.

4. Kegiatan Praktikum IV : Membahas tentang tindakan keperawatan alat-alat kontrasepsi


PIL, meliputi pengertian, tujuan, peralatan, dan langkah-langkah

Untuk memahami materi pada setiap kegiatan praktikum, anda dapat mempelajari modul
praktikum ini secara berurutan dari kegiatan praktikum I sampai VI. Pada setiap kegiatan
praktium dalam modul praktikum ini, anda akan menemukan tes, untuk itu jangan lupa
mengerjakannya. Untuk menilai kemajuan belajar anda, sebaiknya anda tidak melihat penilaian
ketrampilan terlebih dahulu sebelum selesai mengerjakan tes. Waktu untuk menyelesaikan
modul praktikum ini adalah 2 minggu. Gunakan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya. Anda
dinyatakan lulus/kompeten jika semua langkahlangkah tindakan dikerjakan semua.
BAB I
KETENTUAN PRATIKUM

A. KETENTUAN PRATIKUM DARING


1. Pratikum dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan secara daring (menggunakan zoom, skype, dll)
dan 7 kali pertemuan secara mandiri (simulasi dan video)
2. Membuat grup daring ( WA, telegram, zoom dll) antara pembimbing dan mahasiswa
bimbingannya.
3. Pembimbing menyampaikan ketentuan pratikum daring kepada mahasiswa dan membuat kontrak
pertemuan dengan mahasiswa.
4. Melakukan proses bimbingan dengan cara menjelaskan langkah 2 kerja pratikum yang ada
didaftar tilik.
5. Pembimbing mengirimkan video pratikum dan daftar tilik
6. Mahasiswa mempelajari daftar tilik dan video tersebut
7. Mahasiswa membuat video terkait materi pratikum yang diberikan dan mengirimkan ke
pembimbing
8. Pembimbing melakukan evaluasi terhadap video yang dibuat oleh mahasiswa
9. Dosen Pembimbing mengisi daftar hadir dan batas perkuliahan pratikum
10. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pratikum 80%, jika pertemuan tidak cukup 80% maka
mahasiswa tidak dibenarkan untuk mengikuti ujian praktek.

B. KETENTUAN PENILAIAN
1. Ruang lingkup penilaian meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor (persiapan alat,
penolong, pasien dan sistematika kerja).
2. Penilaian setiap kegiatan praktek dilakukan dengan menggabungkan nilai keseluruhan aspek
dengan memberi bobot bagi setiap aspek, kemudian dirata-ratakan.
3. Penilaian akhir ujian praktek merupakan rata-rata nilai keseluruhan mata uji praktek yang
diujikan.
4. Dinyatakan Lulus jika seluruh kompetensi yang diujikan dengan nilai B
5. Nilai ujian praktek dengan standar/ batas lulus B.
Dengan Kategori :

A : 79-100

B : 71 - 78

C : 56 - 69

D : < 55
BAB II
ALAT KONTRASEPSI (KB)

A. Alat Kontrasepsi (KB)


1. Pengrtian Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi adalah pencegaha terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Taufan Nugroho
dkk, 2014) keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).

Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Ini dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda
ataucerai. Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan
reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan metode keluarga berencana sehingga
jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas
reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang (Manuaba.2015)

2. Tujuan Alat Kontrasepsi

Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai


dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
(Sulistyawati, 2013). Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan angka kelahiran
yang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan kebijakaan yang
dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan menghentikan) maksud dari
kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia
muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua (Hartanto, 2002).

3. Macam-Macam Alat Kontrasepsi

1. Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode
Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks,
Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan
lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom,
diafragma, cup serviks dan spermisida (Handayani, 2010).

2. Metode Kontrasepsi Hormonal

Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi


(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi.
Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan
implant (Handayani, 2010).

3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon
(Handayani, 2010). AKDR yang mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel
yaitu Progestasert (Alza-T dengan daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung
Leuonorgestrel (Hartanto, 2002).

4. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu
Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal
dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran
tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan
MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi (Handayani,
2010).

5. Kontrasepsi Hormonal

a. Definisi Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi
yang paling efektif dan reversibel untuk mencegah terjadinya konsepsi (Baziad, 2008).
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi dimana estrogen dan progesteron memberikan
umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap
folikel dan proses ovulasi (Manuaba, 2010).

1. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Hormonal Hormon estrogen dan progesteron memberikan


umpan balik, terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus dan hipofisis,
estrogen dapat menghambat pengeluaran Folicle Stimulating Hormone (FSH) sehingga
perkembanagan dan kematangan Folicle De Graaf tidak terjadi. Di samping itu progesteron
dapat menghambat pengeluaran Hormone Luteinizing (LH). Estrogen mempercepat peristaltik
tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus endometrium yang belum siap untuk menerima
implantasi (Manuaba, 2010).

2. Macam-Macam Kontrasepsi Hormonal

a.Kontrasepsi Pil

Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron oleh
ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovariumselama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasing-factors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga menimbulkan
gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti mual, muntah, payudara
membesar, dan terasa nyeri (Hartanto, 2002).
Efektivitas pada penggunaan yang sempurna adalah 99,5-99,9% dan 97%
(Handayani, 2010).

Jenis KB Pil Menurut Sulistyawati (2013) yaitu Monofasik pil yang tersedia dalam
kemasan 21 tablet mengamdung hormon aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi
yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya
konstan setiap hari. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon
aktif, dosis hormon bervariasi. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7
tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari.

Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu: Menekan ovulasi, Mencegah
implantasi, Mengentalkan lendir serviks dan Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi ovum akan terganggu. Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010)
yaitu:

1) Tidak mengganggu hubungan seksual

2) Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)

3) Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang

4) Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse

5) Mudah dihentikan setiap saat

6) Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan

7) Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker


endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.

Keterbatasan KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu: Amenorhea, Perdarahan haid


yang berat, Perdarahan diantara siklus haid, Depresi, Kenaikan berat badan dan
Mual dan muntah. Perubahan libido, Hipertensi, Jerawat, Nyeri tekan payudara,
Pusing, Sakit kepala, Kesemutan dan baal bilateral ringan, Mencetuskan moniliasis,
Cloasmap, Hirsutisme, leukorhea, Pelumasan yang tidak mencukupi, Perubahan
lemak, Disminoreau, Kerusakan toleransi glukosa, Hipertrofi atau ekropi serviks,
Perubahan visual, Infeksi pernafasan, Peningkatan episode sistitis dan Perubahan
fibroid uterus.

2. Kontrasepsi Suntik
Efektivitas kontrasepsi Suntik. Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis
kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang tinggi, dengan 30% kehamilan per
100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan. DMPA maupun NET EN sangat efektif sebagai
metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami kehamilan dalam
1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita per tahun pemakain NET EN
(Hartanto, 2002). 2)Jenis kontrasepsi Suntik Menurut Sulistyawati (2013), terdapat
dua jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu : Depo
Mendroksi Progesteron (DMPA), mengandung 150 mg DMPA yang diberikan
setiap tiga bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah pantat). Depo
Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), mengandung 200 mg Noretindron Enantat,
diberikan setiap dua bulan dengan cara di suntik intramuscular (di daerah pantat atau
bokong). Cara kerja kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
Mencegah ovulasi 21, Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma, Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi,
Menghambat transportasi gamet oleh tuba falloppii.
Keuntungan kontrasepsi Suntik Keuntungan pengguna KB suntik yaitu
sangat efektif, pencegah kehamilan jangka panjang, tidak berpengaruh pada
hubungan seksual, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak mempengaruhi
ASI, efek samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik, dapat
digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause, membantu
mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik, menurunkan kejadian tumor
jinak payudara, dan mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
(Sulistyawati, 2013).
Keterbatasan Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut
Sulistyawati (2013) yaitu: Gangguan haid, Leukorhea atau Keputihan, Galaktorea,
JerawatRambut Rontok, Perubahan Berat Badan dan Perubahan libido.
3. Kontrasepsi Implant
Profil kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu: Efektif 5 tahun untuk
norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau Implanon, Nyaman, Dapat dipakai
oleh semua ibu dalam usia reproduksi, Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan,
Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut.
Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan
amenorea, Aman dipakai pada masa laktasi.
Jenis kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu: Norplant: terdiri dari 6
batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm,
yang diisi dengan 3,6 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun. Implanon:
terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2
mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jadena dan indoplant: terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg. Levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun. Cara kerja kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010)
yaitu: Lendir serviks menjadi kental, Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, Mengurangi transportasi sperma,
Menekan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu: Daya guna tinggi,
Perlindungan jangka panjang, cengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan, Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Tidak mengganggu dari
kegiatan senggama, Tidak mengganggu ASI, Klien hanya kembali jika ada keluhan,
Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan, Mengurangi nyeri haid Mengurangi jumlah
darah haid, Mengurangi dan memperbaiki anemia l)Melindungi terjadinya kanker
endometrium, Melindungi angka kejadian kelainan jinak payudara, Melindungi diri
dari beberapa penyebab penyakit radang panggul, Menurunkan kejadian
endometriosis. Keterbatasan kontrasepsi Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu :
Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid,
serta amenorhea.
PENUNTUN BELAJAR
PIL KB HORMONAL
STIKes ALIFAH PADANG

Nama Mahasiswa

1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

Cara Penilaian

1. Nilai 2 Memuaskan Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan


prosedur standar atau pedoman

2. Nilai 1 Tidak Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau tugas


memuaskan sesuai dengan prosedur

3. Nilai 0 Tidak Langkah-langkah atau keterampilan tidak diperagakan oleh


dikerjakan peserta pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji

Nilai Mahasiswa
NO ASPEK YANG DINILAI Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. Sikap dan Perilaku Mahasiswa

a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

b. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

c. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien

d. Teruji sabar dan teliti

Jumlah 8

II. Pendahuluan

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

Persiapan alat

a. KB Pil hormonal

b. Kartu peserta KB

c. Tensimeter

d. Stetoskop
e. Thermometer

f. Timbangan berat badan

Jumlah 2

Pelaksanaan

Data Subjektif

1. Identitas

2. Jumlah anak hidup

3. Umur anak terkecil

4. Status peserta KB (baru/pasca salin/ganti


metode

5. Menanyakan riwayat KB sebelumnya

6. Menanyakan haid terakhir

7. Menyusui atau tidak

8. Menanyakan riwayat penyakit sebelumnya

a. Hepatitis
b. Perdarahan pervaginam yang tidak
diketahui penyebabnya
c. Keputihan yang lama
d. Tumor (payudara, rahim, indung telur)
Data Objektif

9. Petugas mencuci tangan

10. Mengukur vital sign klien

11. Menimbang berat badan klien

12 Inspeksi

13 Palpasi

Konseling

14. Menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian


menggunakan pil KB hormonal

15. Menjelaskan tentang efek samping


menggunakan pil KB hormonal

16. Menjelaskan tentang indikasi penggunaan pil


KB hormonal

17. Menjelaskan tentang cara meminum pil KB

18. Memberitahu jadwal kunjungan ulang

Jumlah 36

Teknik

a. Melaksanakan tindakan secara sistematis


dan berurutan
b. Memberikan perhatian terhadap respon
pasien
c. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri
dan tidak ragu-ragu
d. Mendokumentasikan hasil tindakan

Jumlah 8

Jumlah total 54

Nilai = Jumlah nilai yang didapatkan x 100%

54

Padang, ………………………20

Penguji,

……………………………
PENUNTUN BELAJAR
INJEKSI KB HORMONAL
STIKes ALIFAH PADANG

Nama Mahasiswa

1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

Cara Penilaian

1. Nilai 2 Memuaskan Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai


dengan prosedur standar atau pedoman

2. Nilai 1 Tidak memuaskan Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau


tugas sesuai dengan prosedur

3. Nilai 0 Tidak dikerjakan Langkah-langkah atau keterampilan tidak


diperagakan oleh peserta pada waktu dilakukan
evaluasi oleh penguji

Nilai Mahasiswa
NO ASPEK YANG DINILAI Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. Sikap dan Perilaku Mahasiswa

a. Menjelaskan prosedur yang akan


dilakukan
b. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

c. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien

d. Teruji sabar dan teliti

Jumlah 8

II. Pendahuluan

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

Persiapan alat

a. KB suntik hormonal

b. Kartu peserta KB

c. Tensimeter

d. Stetoskop

e. Thermometer
f. Kapas alcohol

g. Spuit 3 cc

h. Timbangan berat badan

Jumlah 2

Pelaksanaan

Data Subjektif

1. Menanyakan kepada klien

a. Nama klien dan nama suami


b. Umur
c. Pendidikan terakhir
d. Pekerjaan
e. Alamat
2. Menanyakan kepada klien berapa jumlah anak
hidup

3. Menanyakan umur anak terkecil

4. Status peserta KB (baru/pasca salin/ganti


metode

5. Menanyakan riwayat KB sebelumnya

6. Menanyakan haid terakhir

7. Menanyakan apakah klien menyusui atau tidak

8. Menanyakan riwayat penyakit sebelumnya

Data Objektif

9. Petugas mencuci tangan

10. Mengukur vital sign klien

11 Inspeksi

12 Palpasi

13. Menimbang berat badan klien

Pemberian konseling

14. Menjelaskan tentang keuntungan dan kerugian


menggunakan injeksi KB hormonal

15. Menjelaskan tentang efek samping


menggunakan injeksi KB hormonal

16. Menjelaskan tentang indikasi penggunaan


injeksi KB hormonal

Melakukan tindakan

17. Melakukan pemeriksaan 5B (benar obat, dosis


pasien, waktu dan tempat penyuntuikan)

18. Mengatur posisi pasien

19. Menentukan lokasi penyuntikan

20. Menghapushamakan lokasi penyuntikan


21. Memasukkan jarum ke lokasi yang ditentukan,
jarum ditusukkan tegak lurus dengan
permukaan kulit

22. Tarik penghisap spuit sedikit, bila ada darah


obat jangan dimasukkan, tetapi bila tidak ada
darah obat dimasukkan perlahan

23. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut,


bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol

24. Bereskan alat-alat

25. Petugas cuci tangan

26. Memberitahu jadwal kunjungan ulang

Jumlah 52

Teknik

e. Melaksanakan tindakan secara sistematis


dan berurutan
f. Memberikan perhatian terhadap respon
pasien
g. Melaksanakan tindakan dengan pecaya diri
dan tidak ragu-ragu
h. Mendokumentasikan hasil tindakan

Jumlah 8

Jumlah total 70

Nilai = Jumlah nilai yang didapatkan x 100%

70

Padang, ………………………20

Penguji,

……………………………
PENUNTUN BELAJAR
PEMASANGAN AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)
STIKES ALIFAH PADANG

Nama Mahasiswa

1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

Cara Penilaian

1. Nilai 2 Memuaskan Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur


standar atau pedoman

2. Nilai 1 Tidak memuaskan Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur

3. Nilai 0 Tidak dikerjakan Langkah-langkah atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta
pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji

Nilai Mahasiswa
NO ASPEK YANG DINILAI Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. Persiapan Alat

a. Bak instrument

b. AKDR Cu T 380 A

c. Doek berlubang

d. Spekulum cocor bebek

e. Tenakulum

f. Sonde uterus

g. Penster klem

h. Nierbeken

i. Tampon tank

j. Kom kecil

k. Kassa steril

l. Betadin

m. Handscoon steril
n. Larutan clorin

o. Lampu sorot

Jumlah 2

Konseling Awal

1. Sapa klien

Informasikan tentang jenis kontrasepsi yang


2. tersedia

3. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang


diperlukan klien

4 Kumpulkan data-data pribadi klien (nama,


alamat, dsb)

5 Menandatngani inform concent

Pemeriksaan Panggul

6 Pastikan klien sudah mengosongkan kandung


kemih

7 Petugas mencuci tangan

8 Bantu klien naik ke meja pemeriksaan

9 Palpasi daerah perut

10 Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks

11 Atur penempatan peralatan dan bahan-bahan


yang akan digunakan

12 Lakukan inspeksi pada daerah genetalia


eksterna

13 Palpasi kelenjer skene dan bartholini amati


adanya nyeri/duh (discharge) vagina

14 Lakukan vulva hygiene

15 Lakukan pemeriksaan bimanual

16 Masukkan speculum dalam vagina dan lakukan


pemeriksaan inspekulo

17 Keluarkan speculum dengan hati-hati

18 Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam


larutan klorin 0,5%

Tindakan Pra Pemasangan

19 Jelaskan prosedur pemasangan AKDR

20 Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam


kemasan steril

Prosedur Pemasangan AKDR

21 Pasang sarung tangan DTT/steril

22 Pasang speculum vagina

23 Usap vagina dan serviks dengan larutan


antiseptic
24 Jepit serviks dengan tenakulum

25 Masukkan sonde uterus dengan tekhnik “tidak


menyentuh” (no touch technique)

26 Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri


dan keluarkan sonde

27 Ukur kedalaman kavum uteri pada inserter

28 Angkat tabung AKDR dari kemasannya

29 Masukkan tabung inserter ke dalam uterus

30 Tarik tabung inserter perlahan

31 Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam


dalam larutan klorin 0,5%

32 Periksa serviks dan bila ada perdarahan

33 Keluarkan speculum dengan hati-hati.

Tindakan Pasca Pemasangan

34 Rendam seluruh peralatan yang sudah dipakai


dalam larutan klorin 0,5%

35 Buang bahan-bahan yang sudah tidak terpakai


lagi

36 Celupkan kedua tangan ke dalam larutan klorin


0,5%

37 Cuci tangan

38 Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan


memperbolehkan pasien pulang

Jumlah 66

Teknik

a. Melaksanakan tindakan secara


sistematis dan berurutan
b. Memberikan perhatian terhadap respon
pasien
c. Melaksanakan tindakan dengan pecaya
diri dan tidak ragu-ragu
d. Mendokumentasikan hasil tindakan

Jumlah 8

Jumlah total 76

Nilai = Jumlah nilai yang didapatkan x 100%

76

Padang, ………………………20

Penguji,

………………………
PENUNTUN BELAJAR
PEMASANGAN KAPSUL IMPLANT-2
STIKES ALIFAH PADANG

Nama Mahasiswa

1. 6.

2. 7.

3. 8.

4. 9.

5. 10.

Cara Penilaian

1. Nilai 2 Memuaskan Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur


standar atau pedoman

2. Nilai 1 Tidak memuaskan Tidak dapat memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai
dengan prosedur

3. Nilai 0 Tidak dikerjakan Langkah-langkah atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta
pada waktu dilakukan evaluasi oleh penguji

Nilai Mahasiswa
NO ASPEK YANG DINILAI Max
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. Sikap dan Perilaku Mahasiswa

a. Menjelaskan prosedur

b. Bersikap sopan pada saat pemeriksaan

c. Teruji tanggap terhadap reaksi pasien

d. Teruji sabar dan teliti

Jumlah 8

II. Pendahuluan

Persiapan alat

a. Bak instrument

b. Kain alas

c. Doek berlubang

d. Pisau bisturi (scapel)

e. Trokar

f. Kapsul implant
g. Spuit 3 cc

h. Pinset anatomi

i. Klempean

j. Handscoon steril

k. Beltadine

l. Kom kecil

m. Lidocain

n. Larutan clorin

Jumlah 2

Persiapan klien

1. konseling pemasangan implant-2

2. Periksa rekam medis dan penilaian lanjutan bila


ada indikasi (TTV, palpasi dan inspeksi)

3. Anjurkan klien mencuci lengan

4. Bantu klien naik ke meja periksa

5. Letakkan kain di bawah lengan klien dan atur


posisi lengan klien

6. Tentukan tempat pemasangan implant

7. Beri tanda pada tempat pemasangan

8. Peralatan steril/DTT sudah tersedia

Buka peralatan steril dari kemasannya dan


9.
kapsul implant masukan ke mangkok kecil

Tindakan Pra Pemasangan Implant-2

10. Petugas cuci tangan

11 Pakai sarung tangan steril/ DTT

12. Usap tempat pemasangan dengan larutan


antiseptic

13. Pasang doek berlubang steril/DTT

Pemasangan Kapsul Implant-2

14. Suntikan anastesi pada area pemasangang


impkant

15. Uji efek anastesinya

16. Buat insisi dangkal

17. Masukkan trokar dan pendorongnya

18. Ungkit kulit dan dorong trokar dan


pendorongnya sampai batas tanda 1

19. Keluarkan pendorong

20. Masukkan kapsul yang pertama ke dalam trokar


21. Masukkan kembali pendorong

22. Tahan pendorong dan tarik trokar sampai batas


2

23. Kemudian belokkan arah trokar ke samping


atau ke sisi lain

24. Cabut pendorong dan masukkan kapsul kedua

25. Tahan pendorong dan tarik trokar

26. Tahan ujung kapsul kedua yang sudah


terpasang

27. Raba kapsul di bawah kulit

Tindakan Pasca Pemasangan

28 Tekan tempat insisi dengan kasa

29 Ttutup dengan band-aid

30 Beri pembalut tekan

31. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka

32. Masukkan jarum suntik ke tempat benda tajam.

33. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin


0,5%

34. Buang bahan-bahan yang tidak terpakai lagi

35. Celupkan kedua tangan ke dalam larutan clorin


0,5%,

Jumlah 70

Teknik

i. Tindakan sistematis

j. Respon terhadap pasien

k. Percaya diri dan tidak ragu-ragu

l. Mendokumentasikan hasil tindakan

Jumlah 8

Jumlah total 88

Nilai = Jumlah nilai yang didapatkan x 100%

88

Padang, ………………………

Penguji,

…………………………
Nama-Nama kelompok Mahasiswa

Keperawatan Maternitas II

STIKes Alifah Padang

Nama Pembimbing : Ns. Rischa Hamdanesti, M.Kep

NO Nim Nama Mahasiswa

1
1810105036 TELSA MELDA SRIYANI
2
1810105037 TRISNA YENTIA TASILIPET
3
1810105038 VERA ROSALITA
4
1810105039 WILDA AFRIANI
5
1810105040 WENI SHELOMITA
6
1810105041 YOLA AULYA RAHMA
7
1810105042 YONA OKTIANA
8
1810105054 ELSYA MAYANG SARI
9 YULI MARNIS
1914201046
TAPOKABKAB
10
1810105079 SUCI PERMATA SARI
11
1810105080 ULFATNI
12
1810105082 YADE FULMEDS
13
1810105083 YOLA ELYAS SARI
14
1810105084 YUDHI ANUGRAH
15
1810105085 NOVIA MARDINA ARIYANTI
16
1810105086 SRI WAHYUNI
17
1914201151 KURNIATI MELISA
18
18101050117 RINDU SUMARTA
19
1810105095 DINDA RIZKI AMELIA
20
1810105096 ELFITA RAHMI
21 ELVIYANTI
1810105097
SAMONGILAILAI
22
1810105098 FEBRI NOVIA RAMADHANI
23
1810105099 FUJI DEPITALYA
Nama Pembimbing : Ns. Ledia Restipa, M.Kep

NO Nim Nama Mahasiswa

1
1810105027 RANI ANGGRIANI
2
1810105028 RESKI HANDIKA
3
1810105029 RIYANTI IRAWAN
4
1810105030 SILFIA AULIA
5
1810105031 SILVIANA
6
1810105032 SIRINTO GAHO
7
1810105033 SONIA APRILIA
8
1810105034 SUCI HANDRIA PUTRI
9
1810105035 SYERLIN GRINENSI
10
1810105070 NOVA ELVIANA
11
1810105071 NIKI LORENZA
12
1810105072 RAHMI NOPITA
13
1810105073 REREN YULANDARI
14
1810105074 SANTIA PUTRI NENGSIH
15
1810105076 SISKA NURMA PUTRI
16 SITI MUHAISYAH
1810105077
ISKANDAR
17
1810105078 SRI WAHYU SAWITRI
18
18101050127 UTARI SARI RAHMAH
19
18101050128 YELVIRA YULISKA PUTRI
20
18101050129 YOLI SAPUTRI
21
18101050130 SYAFRA TUNIL SYABRINA
22
1810105087 ARJONO SAOGO
23
1810105088 AULIA DENISA
Nama Pembimbing : Hj.Dra. Wirda Bahtiar, M.Biomed

NO Nim Nama Mahasiswa

1
17101050102 RATIH KARTIKA RAHAYU
2
1710105072 SYAFRINA YOLANDA
3
1810105001 AGUNG MULIA
4
1810105002 AFIFAH RAHMADANI
5
1810105003 ANNISA REJA RAHAYU
6
1810105004 ANGGUN MARSHA
7
1810105006 CECI INDRIANI
8 CUT MEUTHIA
1810105007
GHOFURALDA
9
1810105008 DELIANUS
10
1810105044 AMELIA PRAMESWARY
11
1810105045 ANDINI AYU SASALBILLAH
12
1810105046 ANNISA RIZKY AYUNDA
13
1810105047 ARNETTA SYAFRIDAHLIA
14
1810105048 BUNGA VIDUARMAN
15
1810105049 CINDY MONICA PUTRI
16
1810105050 DAHLIA TAMIMI
17
1810105051 DENADA AGUSTINA ARIANI
18
18101050100 GYSTI BARKAH KHENDANI
19 KHAMSATI PUTRI
18101050103
HANDAYANI
20
18101050105 SITI FANY FATIMAH
21
18101050106 MILA SAGITA
22
18101050107 MONA ARISKA
23 MUHAMMAD FADHIL
18101050108
RASYID A
24
18101050109 NADIA MULIA PUTRI
Nama Pembimbing : Hj.Djusmanidar, SKM

NO Nim Nama Mahasiswa

1
1810105018 LATIFA FEBRIANI
2
1810105019 LUSY OKTAVIANA
3
1810105020 MAYANG ANGRAINI
4 MUHAMMAD
1810105021
HIDAYATULLAH
5
1810105022 MUTHASYALIFFAH
6
1810105023 NADIA OKTA YANTI
7
1810105024 NATASYA FAULINA DAYAK
8
1810105025 PUJA ARYA PRATIWI
9
1810105026 RAHMATIKA
10
1810105052 DIKO JULIAN AZMIT
11
1810105053 DIMAS SUWANDI SIREGAR
12
1810105055 ELVIRA YULIANI
13
1810105056 FEBRAWATI FAJLYND
14
1810105057 FITRIA SARAH SASKIA
15
1810105058 GUSTIA MARDA PUTRI
16
1810105059 HAZIPA YUERFA
17
1810105061 KEKEN ERVA NANDA
18
18101050110 NASRAH AMELIA WATI
19
18101050111 NESHA LAILY ASRA NASVA
20
18101050112 NOVA AMELIA PUTRI
21
18101050114 PUTRI DIWENIA
22
18101050115 RAMANI
23
18101050116 RESI SAPITRI
Nama Pembimbing : Binarni Suhertusi, M.Keb

NO Nim Nama Mahasiswa

1
1810105009 DHEA NANDA INDRASWARI
2
1810105010 DINDA MAIDELA ROZA
3
1810105011 ELGA ALFRIYENI
4
1810105012 ENDAH RETNO ASRI
5
1810105013 FITRI WELYA ZURMAINI
6
1810105014 FUJI MARDIANTI
7
1810105015 HALIMA TUSSYADIAH
8 IMELDA FALERY RADJA
1810105016
PAH
9
1810105017 KARINA IRAWAN
10
1810105062 KURNIA NENGSIH
11
1810105063 LARA JULIANTI
12
1810105064 MAHESA PUTRI YULIMAN
13
1810105065 MELIJA SALAKKOKOAI
14
1810105066 MUHAMMAD HARIS
15
1810105067 MUTIARA ANANDA P
16
1810105068 NADILLA AUDINA AMRI
17 SAPNA LARAS W.
18101050118
BERISIGEP
18
18101050120 SLAMET RIADI
19
18101050121 SUCI ARISKA DARMA
20
18101050122 SUCIA AGRESTI
21 SYERLY NURHASANAH
18101050123
FEBRIANI
22
18101050125 TREE PUTRI FAISTA
23
18101050126 TRIO JUMADIL IQBAL

Anda mungkin juga menyukai