Dosen Pembimbing :
Yulia Anggraeni H.P, S.Kep , M.Epid
Disusun Oleh :
Ahmad Rizal Efendi
1440118003
Perilaku Kekerasan
2. Faktor Predisposisi
Menurut Shives (1998) dalam Fitria (2009), hal-hal yang dapat menimbulkan perilaku
kekerasan atau penganiayaan antara lain sebagai berikut.
a. Kesulitan kondisi sosial ekonomi.
b. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu.
c. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuannya
dalam menempatkan diri sebagai orang yang dewasa.
d. Pelaku mungkin mempunyai riwayat antisosial seperti penyalahgunaan obat dan
alkohol serta tidak mampu mengontrol emosi pada saat menghadapi rasa frustasi.
e. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan
tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.
C. POHON MASALAH
Regimen Terapeutik
Inefektif
Koping Keluarga
Tidak Efektif
Berduka Disfungsional
D. MASALAH KEPERAWATAN
1) Resiko mencederai dii,orang lain dan lingkungan
2) Perilaku kekersan/amuk
3) Gangguan harga diri:harga diri rendah
b) Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan perilaku
kekerasan/amuk.
2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan gangguan harga diri: harga diri rendah.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
Data Objektif:
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
pertama.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang
c. Latihan cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik: tarik nafas dalam dan
1. Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya AA, panggil saya A, saya berdinas dari
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini, masih ada rasa kesal atau marah?”
c. Kontrak
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana jika 10 menit dari
pukul 10.00-10.10?”
2. FASE KERJA
“Apa yang menyebabkan bapak marah? Apakah sebelumnya bapak pernah marah?
Apa penyebabnya? Samakah dengan sekarang? Ooo.. jadi ada dua penyebab marah
bapak ya”
“Pada saat bapak sedang marah apa yang bapak rasakan? Misalnya saat bapak pulang
ke rumah dan istri bapak belum menyiapkan makanan (misalnya ini yang jadi
“Apakah bapak merasa kesal, terus dada bapak berdebar – debar, mata melotot,
“Setelah itu apa yang bapak lakukan? Ooo.. iya.. jadi bapak memukul istri bapak dan
memecahkan piring. Apakah dengan cara ini makan terhidang? Iya.. tentu saja
tidak.”
“Apa kerugian dari cara yang bapak lakukan, betul.. istri jadi sakit dan ketakutan.
Piring – piring pecah. Menurut bapak, adakah cara yang lebih baik? Maukah bapak
“Ada beberapa cara mengatasi marah, pak. Salah satunya dengan cara fisik. Jadi
menyalurkan marah lewat kegiatan fisik. Dari beberapa cara tadi bagaimana jika kita
“Begini pak, jika tanda – tanda marah tadi sudah bapak rasakan, maka bapak berdiri,
lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar lalu keluarkan napas perlahan – lahan
“Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga jika sewaktu-waktu
3. TERMINASI
a. Mengakhiri Kontrak
“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 10 menit, sekarang sudah pukul
b. Evaluasi
bapak?”
“Ya jadi ada dua penyebab marahnya bapak (sebutkan), dan yang bapak
(sebutkan).”
“Coba selama saya tidak ada bapak mencoba mengingat lagi penyebab marah
bapak yang lalu, apa yang bapak lakukan bila marah, yang belum kita bahas
“baik, bagaimana jika dua jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah atau mengontrol marah. Tempatnya disini saja pak. Selamat
pagi.”