Anda di halaman 1dari 43

BATU ALAM

BAHAN BANGUNAN 1
Sebutkan dan Jelaskan jenis batuan berdasarkan proses
pembentukannya!
PROSES
TERBENTUKNYA
BATUAN
SIKLUS
TERBENTUKNYA
BATUAN ALAM
Batuan Beku
(Igneous Rock)

Jenis-jenis Batuan Endapan


Batuan (Sedimentation Rock)

Batuan Malihan
(Metamorphic Rock)
1. BATUAN
BEKU
Gunung api memuntahkan
lava cair dan panas diperut
bumi, akibat adanya tekanan,
magma cair keluar menjadi
lava sebagian membeku
ditengah jalan dibawah
permukaan bumi dan sebagian
membeku setelah keluar dari
mulut gunung api.
“Batuan alam yang terjadi karena
magma yang membeku akibat pengaruh
udara dingin”
CONTOH BATUAN
BEKU (HABLUR KASAR)

GRANITE
Diorite

Gabro
RHYOLITE
CONTOH
BATUAN
BEKU
BASALT
(HABLUR
HALUS
MENGANDUNG
OBSIDIAN GELAS)
CONTOH
BATUAN
BEKU
(BERBUTIR
TERPISAH)

Pumice atau Batu Apung


2. BATUAN
ENDAPAN
(SEDIMEN)
Mengendap dan mengeras karena
transportasi melalui air,
udara/angin atau es dan
memadat karena pengaruh berat.

“Batuan yang terbentuk karena


pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai
kemudian terendapkan pada dasar sungai, danau atau
laut”
SHALE SILTSTONE

CONTOH
BATUAN
ENDAPAN
(MENGENDAP
SECARA
MEKANIS)

SANDSTONE CONGLOMERATE
BATU KAPUR CAQUINA

CONTOH
BATUAN
ENDAPAN
(MENGENDAP
SECARA KIMIA
CHERT ATAU BIO KIMIA)

CALICHE DOLOMITE
3. BATUAN
MALIHAN
(METAMORPH)
Terbentuk oleh perubahan
alam, karena berat, panas,
tekanan atau tekanan
hidrothermal.

“Batuan sedimen atau batuan


beku yang terkena pengaruh
panas dan tekanan yang cukup
besar sehingga terjadi
perubahan pada bentuk dan
komposisi”
A. STRUKTUR BERLAPIS
1. Batu Sabak (Slate)
merupakan tanah
serpih yang memadat,
sehingga cukup keras,
tetapi berlapis, mudah
dibelah
CONTOH
2. Schist merupakan
Batuan berlapis, BATUAN
bersifat seperti mica,
mudah dibelah METAMORPH
(MALIHAN)
(parallel)

3. Gneis merupakan
Batuan berputir yang
menyatu dengan
diselingi mica
B. STRUKTUR BERBUTIR TETAPI MASIF DAN KOMPAK
1. Marmer merupakan
batuan kapur yang
telah memadat dan
berbutir halus,
kepadatannya lebih
tinggi daripada batu
kapur biasa CONTOH
BATUAN
2. Kwarsit merupakan METAMORPH
Batuan kwarsa yang
sangat padat dan (MALIHAN)
keras
Kuat Tekan Berat Volume Penyerapan Tahan Aus
No. Jenis
(kg/cm2) (kg/cm3) Air (%) Los Angeles (%)
A. Batuan Beku
1 Granit/Syenit 1600 - 2400 2,60 - 2,80 0,2 - 0,5 24 - 38
2 Diorit/Gabro 1700 - 3000 2,85 - 3,05 0,2 - 0,4 + 18
3 Phorphyrit 1800 - 3000 2,58 - 2,83 0,2 - 0,7 18 - 30
4 Basal/Malaphyr 2500 - 4000 3,00 - 3,15 0,1 - 0,3 + 18
5 Basalt Lava 800 - 1500 3,00 - 3,15 4,0 - 10,0 >24

B.
6 Diabas
Batuan Endapan
1800 - 2500 2,85 - 2,95 0,1 - 0,4 + 18
IKHTISAR
BATU ALAM
7 Kwarsit 1500 - 3000 2,64 - 2,68 0,2 - 0,5 -
8 Bt. Pasir Kwarsa 300 - 1800 2,64 - 2,72 0,2 - 0,9 >38
9 Bt. Kapur Keras dan Marmer 800 - 1800 2,70 - 2,90 0,2 - 0,6 + 26
10 Bt. Kapur Lunak 200 - 900 2,70 - 2,74 0,2 - 10 -
11 Traventin 200 - 600 2,69 - 2,72 2,0 - 5,0 -
12 Bt. Tufa 200 - 600 2,62 - 2,75 6,0 - 15,0 -
C. Batuan Metamorf
13 Gneis 1600 - 2800 2,67 - 3,05 0,1 - 0,6 + 45
14 Amphibolit 1700 - 2800 2,75 - 3,15 0,1 - 0,6 + 38
15 Serpentin 1400 - 2500 2,82 - 2,90 0,1 - 0,7 + 19
Untuk Beton /
Kerangka Bangunan

Untuk Pondasi

Beberapa
Untuk Dinding
Penggunaan
Batu Alam
Sebagai Bahan Untuk Ornamen
Bangunan
Untuk Lantai
Batuan Batuan
Batuan Beku
Endapan Metamorf Jenis Batuan
Yang Biasa
• Granit • Batu Kapur • Marmer
Digunakan
• Andesit • Batu Pasir • Batu Sabak Sebagai Bahan
• Rhyolit (Sandstone)
Bangunan
• Basalt • Tuff
1. Granit (batuan beku dalam)
▪ Bersifat keras dan padat

▪ Kekuatan tekan tinggi antara 7.700-60.000


N/cm²

▪ Penyerapan air rendah antara (0,002-0,2)%

▪ Warna : mendekati putih sampai agak hitam,


jingga, agak kuning, hijau kebiruan, A.
kemerahan atau cokelat BATUAN BEKU
▪ Penyebaran : Sibolga, Riau, Bangka Belitung
dan Kalbar.

▪ Pemakaian : Batu lapis, batu lantai, dan kolom


atau bangunan monumental (megah)
2. Andesit dan Basalt (Batuan Beku Luar)
▪ Masif dan keras

▪ Struktur berlapis-lapis dapat dibelah tipis.

▪ Kuat tekan cukup tinggi antara 6.000 -


20.000 N/cm²

▪ Agak mudah lapuk

▪ Penyebaran : Sumatera, Jawa, Bali, NTT dan


A.
Sulawesi. BATUAN BEKU
▪ Pemakaian : Batu bangunan candi, batu
belah, batu pelapis, blok batu (umpak), dan
untuk batu pecah (agregat beton)
1. Batu Kapur
(Lime stone)
▪ Warna : dari putih, abu-abu, merah
sampai kehitaman bergaris-garis dari
sisipan tanah liat, karbon dan oksida
logam.

▪ Kekerasan batu kapur rendah tetapi


B.
mempunyai kekuatan tekan sampai BATUAN
dengan 12.000 N/cm² SEDIMEN
▪ Penyebaran : Tulungagung,
Banjarnegara dan Padalarang
Sukabumi.

▪ Pemakaian : Batu tempel, pelapis


lantai, batu lantai, batu belah dan
Batu pecah
2. Batu Pasir (Sandstone)
▪ Kekerasan dan ketahanan lama
sangat tergantung bahan perekat
yang membentuknya

▪ Warna mulai dari putih, krem,


B.
kuning sampai berwarna hitam (tua)
BATUAN
▪ Berpori sampai dengan 30%.
SEDIMEN
▪ Penyebaran : Jawa Barat (gunung
Walet Sukabumi).

▪ Pemakaian : Bata tahan api, batu


tempel dan batu pelapis
1. Batu Marmer (Pualam) 2. Batu Sabak
▪ Memiliki butiran halus merata ▪ Struktur berlapis sampai ketebalan 3
mm
▪ Kepadatan tinggi
▪ Dapat dibelah menjadi lembaran tipis
▪ Kuat tekan mencapai lebih dari
12.000 N/cm² ▪ Penyebaran : Batu Sangkar dan
Alahan Panjang
▪ Bila dipoles mempunyai permukaan C.
halus mengkilap ▪ Pemakaian : Batu pelapis, penutup
atap.
BATUAN
▪ Bentuk tipis dapat tembus cahaya METAMORF
▪ Penyebaran : Tulungagung,
Padalarang dan Lampung.

▪ Pemakaian : Batu panel, batu tempel,


pelapis lantai dan tepung untuk tegel
teraso
METODE
PENGOLAHAN
BATU ALAM
Perubahan
Berat bentuk
Jenis & akibat
Kekuatan basah dan
kering
SIFAT-SIFAT
Hal Lain
BATU ALAM Perubahan
tentang Sifat
BERKAITAN
Cuaca batu Thermal
DENGAN alam
PEMANFAATAN
Daya
Pengaruh
Sekat
Api
Panas
A. Berat Jenis dan Kekuatan
▪ Batu alam yang kompak dan padat yang
mempunyai berat volume tinggi biasanya
kekuatannya juga tinggi
▪ Berat jenis tinggi belum tentu kekuatan tinggi
tetapi dapat saja rapuh. Jika rapuh batu alam tidak
baik untuk konstruksi menahan beban: tarik,
lentur, statis vertikal
B. Perubahan Bentuk Karena Basah dan Kering
▪ Berkisar 0,004- 0,04 %
▪ Sifat susut muai tidak banyak berpengaruh
terhadap konstruksi, tetapi bila sifat susut muai
mempunyai perbedaan yang besar dan pemakaian
perekatnya tidak sesuai, maka batu mudah lepas
C. Pemuaian Thermal
▪ Muai thermalnya kecil
▪ Bila suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
lanjut mulai retak kecil sampai dengan kemasukan
air dan zat lain
D. Daya Sekat Panas
▪ Batu alam bukan bahan Penyekat panas yang baik
▪ Batu alam merupakan bahan penyimpan panas
▪ Bila berwarna gelap biasanya penyerapan panas
lebih besar
▪ Untuk perhitungan, k diambil antara 9,0 – 11,5
pada dinding terbuka
E. Pengaruh Api
▪ Batu kapur dan batu beku (granit, rhyolite, andesite
dan basalt) dapat retak jika kena api/kebakaran
▪ Marmer dan kapur akan menjadi rapuh permukaannya
jika kena api, karena terjadi kalsinasi ( pelepasan CO2 )
▪ Warna dapat berubah bila suhu pembakaran sampai
(250 – 300) oC
▪ Batuan beku biasanya akan retak pecah (spelling)
terkupas jika terkena suhu tinggi mendadak
1. Pengaruh sulfat
• Bila batu memiliki penyerapan air tinggi dan gas sulfida menyerang, maka akan
bereaksi dengan semen dalam adukan membentuk Ca SO4 2H2O dan terjadi
pengembangan volume yg mendesak batu alam, lama-lama geripis dan melemah.
• Bila tingkat penyerapan air pada permukaan batu meningkat maka akan mudah
ditumbuhi lumut yang mengeluarkan asam atau microba dan akhirnya batu alam
melemah dapat berubah menjadi batu pasir.

F. Perubahan 2. Pengaruh gas yang ada di udara


Cuaca Terhadap • Terutama asam berbahaya seperti CO2, SO2, Clorida, akan merusak permukaan.
• Batu marmer dan kapur mudah rusak akibat udara semacam ini jika dikombinasi
Batu Alam dengan hujan, sehingga dapat membuat permukaan marmer larut air dan tampak
warnanya memudar

3. Pengaruh air tanah


• Air Tanah mengandung SO4 serta Cl akan merusak.
• Clorida membentuk garam CaCl2 akan menjadikan warna putih di permukaan
• Untuk marmer yang berwarna putih jika bila didasar lantai banyak senyawa besi
akan menjadikan warna kuning atau merah.
4. Pengaruh karat besi
• Bila pemasangan batu alam menggunakan jangkar dari besi yang berkarat
dapat menyebabkan batu tempel terlepas, rusak setempat dan berubah
warna

5. Pengaruh sifat batu alam


• Batuan beku yang terbentuk berlapis-lapis, karena basah dan kering silih
F. Perubahan berganti dapat menyebabkan lapisan melebar makin nyata dan membelah
Cuaca Terhadap diri/ pecah.
• Lapisan sisipan batuan endapan membengkak mendesak batuan dan
Batu Alam akhirnya membentuk partikel dan pecah

6. Pengaruh pengerjaan dan pemasangan batu


• Cara pengerjaan pemasangan yang tepat
• Batu yang mempunyai daya serap air tinggi, berlapis, kurang kekal untuk
konstruksi yang berhubungan dengan air jangan dipakai
• Adukan yang tepat, jangan sampai air tanah kotor dapat diserap batu
1. Aspek ekonomi
• Batu alam sebagai bahan dekorasi merupakan
pekerjaan mahal
G. Hal Lain • Aspek ekonomi merupakan aspek kedua
Tentang Batu
Alam 2. Perawatan
• Meskipun batu alam memiliki sifat tahan lama, perlu
perawatan secara periodik
1. Batu Alam Untuk Pondasi dan lainnya (SNI 03-
6861.1-2002 atau SII 0379-80
Batu alam untuk
Kelas Pondasi bangunan Tonggak dan batu Penutup lantai Batu hias
Berat Sedang Ringan tepi jalan atau Trotoar atau tempel
1. Kuat tekan rata-rata 1500 1000 800 500 600 200
( kg/cm2 )
2. Ketahanan hancur
SYARAT-SYARAT Rudeloff
a. Indek, minimum - - - - - -
BATU ALAM b. Bag. Tembus 2 mm

SEBAGAI BAHAN
maksimum % - - - - - -
3. Ketahanan geser

BANGYNAN
Los Angeles, bagian
tembus 1,7 mm mak (%) 27 40 50 - - -
4. Ketahanan aus gesekan
dengan Baushinger
mm/menit, maksimum - - - - 0,16 -
5. Penyerapan air
maksimum % 5 5 8 5 5 5* atau 12**
6. Kekekalan bentuk,
dengan NaSO4 bagian
a. Hancur mak ( % ) 12 12 12 12 12 12
b. Retak/pecah/cacat Tidak retak dan tidak cacat Tidak retak dan tidak cacat
2. Batu Pualam (marmer) menurut sni 03-6861.1 -2002
Marmer Untuk Lantai Marmer Untuk Batu Tempel Batu Hias

Beban Hidup Beban Hidup Konstruksi Luar Konstruksi Dalam


Lebih dari 250 Kurang Dari 250
Kg/cm2 * Kg/cm2 **

SYARAT-SYARAT Penyerapan Air


Maksimum %
0,75 0,75 0,75 1,0

BATU ALAM
Kuat tekan minimum
SEBAGAI BAHAN kgf / cm2.
800 800 600 500

BANGYNAN Ketahanan aus


maksimum 0,130 0,160 - -
mm / menit.

Kekekalan Bentuk Retak kecil


Tidak cacat Tidak cacat Tidak Cacat setelah di uji ***
Catatan
* Ruang umum, gedung pertemuan, koridol hotel, toko pasar, dll
** Rumah tinggal biasa, kamar hotel, ruang kantor (bukan umum), dll
*** Retak – retak kecil yang tidak tembus, atau tidak menyebabkan rapuh.
1
2
Berat Jenis dan
Porositas
Penyerapan Air

4
JENIS 3 Ketahanan Aus
PENGUJIAN
Kuat Tekan (Metode Baushinger/
BATU ALAM
Los Angeles)

5 6
Kekekalan Ketahanan Hancur
(Soundness) (Metode Rudellof)
Potong Batu
Alam Timbang
PENGUJIAN dengan Benda Uji
Uji dengan Catat
mesin tekan tekanan Hitung kuat
KUAT TEKAN Ukuran berupa
hingga pada saat tekannya
kubus 5 cm kubus
BATU ALAM x 5 cm x 5 tersebut
hancur hancur
cm
Potong Batu
dengan ukuran
50x50x25mm

Hitung ketahanan Timbang Benda Uji


ausnya dengan teliti

PENGUJIAN
KEAUSAN Ambil Benda Uji Isi meja Baushinger
dan timbang dengan pasir kwarsa
BATU ALAM beratnya halus (lolos 0,3 mm)
DENGAN
ALAT
Tiap menit posisi Pasangkan Benda Uji
BAUSHINGER Benda Uji di putar pada dudukan dan
900 beri beban 3,3 kg

Putar meja dengan


kecepatan 49 putaran
permenit selama 5
menit
DINDING PENAHAN TANAH

DOKUMENTASI
BATU ALAM
PENAHAN GELOMBANG

PENAMBANGAN
JENIS
POTONGAN
GRANIT

DOKUMENTASI
BATU ALAM

BALOK BATU

Anda mungkin juga menyukai