Anda di halaman 1dari 5

Budidaya Tanaman Buah

Saya akan memulai budidaya tanaman buah yang mudah yaitu jeruk, mengapa? Karena jeruk
sangat mudah untuk ditanam dan membutuhkan lahan yang kecil dan banyak khasiatnya.
Saya memilih jeruk manis karena jeruk memiliki kandungan vitamin C, Asam
folat,serat,senyawa fitokimia,likopen dan karotenoid. Jeruk juga bisa dijadikan hal yang
berguna untuk perdagangan dan ekonomi seperti es jeruk, salad buah, pie jeruk yang pastinya
untung dan bakal laku.

A. Persiapan Lahan
- Pot yang digunakan berasal dari bahan plastik
- Media tanamnya yaitu tanah yang dicampur dengan pupuk atau pasir
Hal yang perlu kita perhatikan adalah media tanam harus benar benar basah dan sudah
dilubangi.
B. Pembibitan/Perbanyak vegetatif buatan
- Stek
mula-mula yang anda siapkan adalah media tanam, berupa tanah yang dicampur kompos dengan
rasio 1 : 1. Letakkan media tanam yang sudah tercampur rata tersebut di dalam polybag. Kemudian,
potong stek dengan ukuran 7,5 hingga 15 cm dengan potongan bagian pangkal mendatar, dan
bagian atas miring. Cara ini diterapkan karena apabila bagian pangkal dipotong miring, akar yang
keluar hanyalah sedikit. Sedangkan alasan bagian atas dipotong miring adalah supaya saat hujan
atau proses penyiraman, air yang jatuh pada stek pohon jeruk anda akan langsung turun, tidak
malah tertampung di penampang batang. Daun yang terdapat pada batang bisa anda kurangi hingga
jumlahnya tersisa hanya sekitar 4 helai saja. Untuk merangsang pertumbuhan akar anda bisa olesi
bagian pangkal luka dengan zat perangsang akar. Setelah itu batang siap ditanam di polybag.
Letakkan polybag di tempat yang teduh tanpa terkena sinar matahari langsung. Penyiraman
dapat anda lakukan seperlunya saja, hanya untuk menjaga kelembaban media tanam. Bila
nantinya tumbuh tunas, hal itu menandakan bibit siap diletakkan di tempat yang terkena sinar
matahari langsung.
- Perundukan
Lalu, bagaimana cara memperbanyak bibit jeruk dengan sistem runduk? Carilah tunas yang tumbuh
di batang pohon jeruk anda. Hal tersebut mrupakan salah satu syarat wajib agar cabang yang anda
runduk nanti bisa tumbuh menjadi bibit yang baru. Karena, biasanya pada tunas terdapat kandungan
zat tumbuh yang bernama auksin dengan jumlah yang banyak. Sehingga, diharapkan auksin dapat
membantu tanaman tumbuh lebih cepat.

Jangan khawatir gagal apabila anda memperbanyak bibit jeruk menggunakan sistem runduk. Karena
persentase keberhasilan perbanyakan dengan sistem runduk termasuk besar. Mencapai 90%. Hal ini
disebabkan oleh masih terhubungnya cabang yang akan diperbanyak, dengan pohon induknya.
Sehingga, asupan nutrisi pada tunas akan terus disuplai. Dengan kata lain, sangat kecil kemungkinan
bibit akan kekurangan nutrisi. Selain tingkat keberhasilannya yang tinggi, prosesnya juga cukup
mudah dan ekonomis bagi anda yang ingin menjual bibit jeruknya kembali.

Apabila anda sudah menemukan batang dengan tunas yang ingin dirunduk, buatlah beberapa luka
sebagai titik mula perangsang tumbuhnya akar. Kemudian, lengkungkan cabang tersebut ke tanah
yang sudah anda buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm. Timbun bagian bawah ujung cabang
yang tadi sudah dilukai, dengan tanah, namun sisakan ujung cabang yang ditumbuhi daun agar tetap
berada di atas tanah. Apabila anda ingin mempercepat pertumbuhan bibit jeruk anda, berikan ZPT
sessuai dengan dosis yang dibutuhkan. Bila tunas sudah mulai tumbuh subur dengan perakaran yang
sudah nampak banyak, itu pertanda bibit anda sudah siap dipisahkan dari pohon indukannya.

- Penyambungan
Yang perlu anda lakukan pertama kali adalah menyemaikan biji jeruk.Lakukan persemaian biji pada
polybag yang sudah diberi media tanam berupa tanha berhumus yang dicampur dengan pupuk
kandang atau kompos dengan rasio 1 : 1. Tanam biji di kedalaman tanah 2 cm. saat biji jeruk
berkecambah, anda bisa mulai melakukan penambahan nutrisi tanah menggunakan pupuk ZA 2
gram, dan NPK 2 gram secara berseling setiap 2 minggu sekali. Apabila bibit jeruk sudah tumbuh
hingga penampang batangnya batangnya berdiameter 0,8 hingga 1,5 cm, dengan daun yang tumbuh
sempurna dengan warna hijau tua maka bibit jeruk sudah siap untuk diterapkan teknik sambung
sisip.

menempel sambung sisip

Proses selanjutnya, siapkan batang bagian atas (entres). Untuk mencapai hasil yang optimal, pilih
entres yang berupa ranting bagian ujung dari indukan berkualitas. Pilih bagian mulai dari pucuk, yang
memiliki 1 hingga 4 mata tunas. Pastikan usia ranting yang akan gunakan sebagai entres meupakan
ranting yang muda. Hal tersebut ditandai dengan warna batangnya yang masih hijau atau hijau
keabuan. Jangan sampai menggunakan entres yang batangnya berwarna cokelat atau cokelat
keabuan. Karena hal tersebut menandakan daya regenerasi entres sudah menurun yang berarti
kemampuan menghasilkan mata tunasnya juga sudah rendah.

Untuk membuat titik penyambungan, iris kulit batang jeruk yang akan dijadikan sebagai batang
bawah, kurang lebih 15-25 cm di atas pangkal batang. Iris memanjang 3-5cm, lebar 7-10 mm saja.
Tarik kulit batang tersebut dengan hati-hati agar terkelupas dengan baik. Potong kulit batang yang
sudah dikelupas, namun anda perlu menyisakan kulit batang tersebut sepanjang 1 cm yang nantinya
akan dijadikan sebagai dudukan untuk entres. Apabila saat mengupas kulit batang anda merasakan
kesulitan, tandanya anda harus mengganti batang tersebut. Karena hal tersebut menunjukkan
minimnya kandungan cambium pada batang. Batang yang diterapkan teknik sambung sisip haruslah
yang kaya cambium. Agar pada saat proses sambung sisip berlangsung, asupan nutrisi untuk pohon
selalu cukup.

Selanjutnya, iris miring pangkal entres yang hendak anda gunakan, kurang lebih sepanjang 2 cm.
Gunakan pisau yang benar-benar tajam, agar pada proses pemotongan bisa dilakukan sekali potong
dan tidak menimbulkan memar jaringan pada batang. Letakkan bagian pangkal entres yang sudah
disayat tepat pada sayatan di batang bawah.
Langsung ikat sambungan menggunakan irisan plastik yang lentur lagi kuat. Ikatan dilakukan
melingkar dan rapi dari bawah ke atas, merata dan menutup sambungan secara sempurna supaya
air tidak masuk dan berpotensi mengganggu pertumbuhannya.

Setelah empat minggu, plastic pengikat sudah bisa dilepas. Setelah 4 hari pasca ikatan plastic
dilepas, potong setengah bagian batang bawah kira-kira 5 cm dari titik penyambungan. Tekuk batang
yang sudah dipotong tersebut ke bawah, dengan tujuan agar mempercepat pertumbuhan tunas.
Jangan khawatir, tunas yang anda sambungkan sudah sepenuhnya menempel dengan batang
bawah. Cukup menunggu 10 hingga 12 minggu pasca penerapan teknik sambung sisip, anda dapat
mendapatkan hasil bibit jeruk yang tunasnya sudah tumbuh maksimal dan sempurna.
- Cangkok
Langkah awal kita mulai dengan menguliti cabang atau ranting yang telah terpilih kemudian
dikelupas secara melingkar sepanjang  5-10 cm hingga bersih menggunakan pisau.Setelah semua
lapisan kulit kayu sudah dikelupas, bersihkan lapisan lendir/kambium hingga benar benar bersih dan
permukaan kayu tidak licin.Selanjutnya jika sudah dipastikan lapisan kambium benar benar bersih
dan kering, bungkus cabang yang telah dibersihkan tadi menggunakan sabut kelapa/plastik
transparan. Mulailah dengan mengikatkan bagian bawah plastik terlebih dahulu.Atur sedemikian
rupa agar plastik tersebut dapat menampung campuran tanah dan pupuk kompos, masukkan
campuran tanah dan pupuk kompos tersebut ke dalam plastik dan pastikan isiannya harus cukup
padat.Kemudian, ikatlah plastik yang telah berisi campuran tanah dan pupuk tadi menggunakan tali
rafia dengan kuat. Pastikan campuran tanah dan pupuk tadi telah menutupi seluruh bagian cabang
yang telah dikerat lapisan kulitnya.Lalu beri lubang kecil-kecil pada plastik dengan menusuknya
menggunakan paku agar udara dan air dapat masuk ke dalam tanah yang telah dibungkus.
- Penyemaian
1. Peras buah jeruk hingga keluar bijinya
2. Diamkan biji jeruk selama 3 hari
3. Siapkan area persemaian benih dengan mengolah tanah sedalam 30cm dan buatlah petakan
berukuran 1m x 1m
4. Tambahkan pupuk kandang
5. Tanamnlah biji jeruk tersebut dengan jarak 2cm
6. Berikan atap peneduh
7. Setelah benih berusia 3 – 5 bulan, dengan tinggi kurang lebih 20cm, pindahkan benih jeruk
kedalam polibag berukuran 15x35cm

C. Pemupukan
Isi 1 kaleng sekitar 20 liter cairan atau sekitar 8,5 – 10 kg pupuk kandang
Jumlah takaran pada tabel di atas, diberikan secara bertahap dua kali dalam setahun. Pemberian
pupuk dilakukan sebelum atau menjelang tanaman jeruk berbunga, yaitu menjelang musim hujan
dan menjelang akhir musim hujan. Jangan melakukan pemupukan pada saat tanaman jeruk
berbunga, sebab bunga bisa rontok (gugur). 

Pupuk dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat melingkari tajuk pohon. Kedalaman lubang pupuk
30 cm atau lebih sesuai dengan kedalaman akar tanaman jeruk. Bila tanaman jeruk sudah besar dan
tajuk satu pohon dengan yang lainnya hampir bertaut, pupuk dapat diberikan pada sela-sela barisan
tanaman atau antara tajuk pohon yang satu dengan yang lain. 
D.Pengendalian OPT
Sampai sekarang penyakit CVPD (huanglongbing) belum bisa disembuhkan.  Pencegahanya adalah
dengan menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri). 
Penggunaan pestisida sebaiknya diprioritaskan pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.

Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/panduan-budidaya-tanaman-jeruk/

E. Pemeliharaan
1. Pencahayaan & Penyinaran

Dalam satu hari setidaknya 5 jam terkena sinar matahari dan jangan lupa menyiramnya.

2. Penyiraman dan Pemupukan

Untuk pemupukan, bisa menggunakan NPK secara rutin setiap 4 bulan sekali dengan dosis 25 gram
setiap satu tabulompat (Tanaman Buah Dalam Pot).

Seiring bertambahnya umur, dosis pupuk juga wajib ditambah menjadi 50 gram per tanaman,
menjadi 100, dan seterusnya.

3. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan agar masing-masing tanaman tidak saling berebut saling tersinggung, selain
itu juga bertujuan agar tanaman lebih terlihat rapih dan cantik.

Apabila ada satu ranting yang terkena serangan penyakit, maka secepatnya potong ranting tersebut.

Pemangkasan ranting dilakukan dengan sistem 1-3-9 ditambah 3 ranting tersier dari tiap-tiap ranting
sekunder. Ranting primer diatur jaraknya, minimal 10 cm antara ranting.

Dan ranting primer, sekunder, dan tersier dipotong kira-kira panjangnya 30-40 cm dari pangkal
ranting.
Cara Memperbanyak dan Pembibitan Tanaman Jeruk Lemon

Cara pembibitan dapat Anda lakukan dengan mendatangkan bibit yang terjamin kualitasnya
dan diakui secara legal oleh negara. Pembibitan ini merupakan salah satu kunci penting dari
kualitas buah yang akan dihasilkan. Untuk itu, kualitas bibit harus benar-benar Anda
perhatikan dengan seksama.

Dalam memilih bibit yang berkualitas, harus pilih bibit jeruk lemon yang bebas dari hama
dan penyakit serta cukup umur untuk di pindah tanaman. Bibit jeruk lemon memiliki batang
kokoh, tidak keriput atau kurus, memiliki daun yang hijau sehat dan tidak kuning kering.

Jika ada yang sudah memiliki tanaman lemon maka anda bisa membuat atau memperbanyak
bibit jeruk lemon dengan menggunakan teknik stek pucuk karena tanaman lemon sangat
mudah diperbanyak dengan stek pucuk. Secara ringkas caranya adalah ambil cabang tanaman
jeruk lemon sekitar 3 - 4 ruas daun (sekitar 20 cm) kemudian potong masing-masing daun
sekitar 2/3 nya untuk mengurangi penguapan air. Celupkan dulu cabang yang akan ditanam
pada cairan hormon penumbuh akar. Jika anda tidak punya hormon perangsang tumbuhnya
akar maka bisa menggunakan bawang merah yang diremas-remas kemudian tambahkan
sedikit air dan digunakan untuk mengoles batang tanaman jeruk lemon yang akan ditanam
sebagai stek. Tanam pada polybag dengan media tanah dan kompos. Jangan lupa siram pagi
dan sore maka jika semua berjalan normal akar dari stek jeruk lemon akan muncul setelah 21
hari atau sekita 3 minggu. Biarkan sampai 1 bulan kemudian sampai akarnya banyak baru
dipindahkan ke media tanam untuk menjaga agar tidak mudah mati.

Anda mungkin juga menyukai