Pertemuan 2 (konsep dan pengertian, ciri-ciri dan tujuan belajar, dan hakikat pembelajaran)
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, baik perubahan dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan tersebut
terjadi akibat adanya interaksi antara orang yang belajar dan sumber belajar. Belajar bisa
dilakukan kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja dan dengan apa saja. Jadi, dalam
belajar, ada 3 hal yang terjadi yaitu: proses, interaksi (antara orang yang belajar dengan
sumber belajar), dan perubahan (kognitif, afektif, dan psikomotor). Tujuan belajar adalah
untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.
1. Kurikulum : rancangan pendidikan dari sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang
harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan.
2. Tujuan : target yang ingin di capai dalam kegiatan pembelajaran.
3. Evaluasi : suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi
informasi/ data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuannya untuk mengetahui efektivitas proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
4. Metode : cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses belajar-mengajar agar
berjalan dengan baik. Berikut beberapa contohnya: metode ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi dan eksperimen.
INDAH IRODAH 201110100311105 (Class 6B)
Semua komponen pembelajaran satu dengan yang lain memiliki hubungan saling
keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai
pelaksana kurikulum, guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru, memahami
kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak. Setelah guru mempelajari kurikulum yang
berlaku, selanjutnya membuat suatu desain pembelajaran dengan mempertimbangkan
kemampuan awal siswa (entering behavior), tujuan yang hendak dicapai, teori belajar dan
pembelajaran, karakteristik bahan yang akan diajarkan, metode dan media atau sumber
belajar yang akan digunakan, dan unsur-unsur lainnya sebagai penunjang. Setelah desain
dibuat, kemudian KBM atau pembelajaran dilakukan. Dalam hal ini ada dua kegiatan utama,
yaitu guru bertindak mengajar dan siswa bertindak belajar. Kedua kegiatan tersebut
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Pada akhirnya implementasi
pembelajaran itu akan menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil ini akan memberikan dampak
bagi guru dan siswa.
Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami metode-metode pembelajaran secara baik.
Karena, dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-
mengajar. Siswa juga akan memperoleh hasil belajar yang efektif dan mendapatkan
kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang
bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik .
1. Faktor Internal:
o Gangguan pendengaran
o Keterbelakangan mental
o IQ
o Social
o Emosi
2. Faktor Eksternal:
o Lingkungan
o System pendidikan
3. Specific Learning Disabilities:
o Medical : terjadinya gangguan psikis.
o Psychological: adanya disfungsi proses komunikasi.
o Education : tidak sesuainya keinginan dengan hasil yang didapatkan (gagal dalam
mencapai prestasi yang diinginkan).
1. Exposition-discovery Learning
Exposition-discovery learning yaitu bahan pelajaran disajikan pada siswa secara
langsung dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut dan guru
berfungsi sebagai penyampai informasi. Exposition-discovery learning pada dasarnya terdiri
dari dua strategi yang berbeda, yaitu strategi penyampaian atau ekspositori dan discovery
learning yang berupaya pada pembelajaran penemuan. Strategi exposition adalah strategi
pembelajaran langsung (direct instruction) dengan menyajikan materi pelajaran yang sudah
jadi dan siswa diharapkan menguasai secara penuh. Strategi ini menempatkan guru sebagai
penyampai informasi. Berbeda dengan strategi discovery, dimana siswa mencari dan
menemukan materi pelajaran sendiri melalui berbagai aktivitas. Tugas guru dalam strategi
discovery yaitu guru sebagai fasilitator dan membimbing siswa dalam pembelajaran. Strategi
discovery disebut juga strategi pembelajaran tidak langsung.
2. Group- individual learning
Group- individual learning yaitu prosedur dan metode yang ditempuh oleh guru yang
memberikan kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar secara mandiri atau
INDAH IRODAH 201110100311105 (Class 6B)
Tahap perkembangannya
a. 1-5 tahun : masa balita
b. 6-10 tahun : masa kanak-kanak usia siap sekolah
c. 11- 16 tahun : masa mulai mengalami perkembngan karakteristik jenis kelamin baik
primer/sekunder.
d. 16-20 tahun : masa peralihan dari anak menuju remaja
e. 20-25 tahun : masa peralihan dari remaja menuju dewasa (dewasa awal)
f. 24-40 tahun : masa dewasa pertengahan
g. 40-55 tahun : masa dewasa akhir atau dikenal juga dengan sebutan setengah baya
h. >55 tahun : masa dimana terjadi loncatan tajam dalam jumlah individu yang
menderita sakit atau kesehatan yang mulai menurun.
Ciri-ciri orang dewasa
a. Adanya usaha pribadi/kemandirian.
b. Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental.
c. Pengamatan, fikiran, dan tingkah lakumenunjukkan sifat realitas yang jelas, tetapi
masih ada relativitasnya.
d. Dapat melihat diri sendiri apa adanya dan melihat segi kehidupan yang
menyenangkan.
e. Menemukan satu betuk kehidupan (dapat memaknai hidupnya).
f. Memiliki kemampuan untuk bertindak secara objektif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Faktor psikis : harapan masa depan, latar belakang social, keluarga, dan daya ingat.
INDAH IRODAH 201110100311105 (Class 6B)
Konsep diri orang dewasa berubah dari orang yang yang bergantung pada sesuatu
menjadi mengatur diri sendiri.
Memiliki pemahaman dan pengalaman yang banyak dan berfungsi sebagai sumber daya
pembelajaran.
Kebutuhan belajarnya lebih banyak berorientasi pada tugas perkembangan daripada
social.
Perspektik mereke tenteng pengetahuan berubah dari penerapan yang tertunda menjadi
penerapan segera.