Anda di halaman 1dari 5

ACARA PRAKTIKUM KE-4

RESPIRASI PADA TUMBUHAN

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui laju respirasi pada kecambah
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi pada kecambah

B. Dasar Teori
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik
untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adealah
energi kimia dalam bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH). Respirasi juga
menghasilkan karbondioksida yang berperan pada keseimbangan karbon di alam. Respirasi pada tumbuhan
berlangsung siang dan malam karena cahaya bukan merupakan syarat. Jadi proses respirasi selalu berlangsung
sepanjang waktu selama tumbuhan hidup. Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen,
penguraiannya lengkap sampai menghasilkan energi, karbondioksida, dan uap air. Dan respirasi Anaerob, yaitu
respirasi yang tidak memerlukan oksigen tetapi penguraian bahan organiknya tidak lengkap. Respirasi ini jarang
terjadi, hanya dalam keadaan khusus. (Darjat & Arbansyah, 2011)
Karbohidrat merupakan substrat utama respirasi dalam sel-sel tumbuhan dengan glukosa sebagai molekul
pertama. Substrat respirasi yang paling penting di antara karbohidrat adalah sukrosa (disakarida= glukosa dan
fruktosa) dan pati (sering terdapat dalam sel tumbuhan sebagai cadangan karbohidrat). Dalam beberapa jaringan
tumbuhan, selain karbohidrat, senyawa lain kadang-kadang dapat menjadi substrat respirasi. Pada biji-biji
tertentu, seperti jarak, mengandung lemak yang sangat tinggi sebagai bahan cadangan yang terdapat di dalam
jaringan endosperma yang mengelilingi embrio. Selama beberapa hari pertama perkecambahan, lemak ini akan
diubah menjadi sukrosa yang selanjutnya diserap dan direspirasi oleh embrio yang sedang tumbuh. Pada
keadaan tertentu dalam beberapa jaringan tumbuhan juga beberapa asam organik dapat digunakan sebagai
substrat respirasi, misalnya asam organik berkerbon empat (asam malat) yang ditimbun dalam daun tumbuhan
sukulen familia Crassulaceae, asam malat ini direspirasi menjdi karbondioksida dan air melalui mekanisme
khusus : asam organik berkarbon dua (asam glikolat), yang ditimbun dalam daun yang disinari sebagian besar
tumbuhan tinggi juga dapat digunakan untuk respirasi. Protein jarang direspirasi kecuali dalam keadaan
tertentu. Protein berperan sebagai substrat respirasi selama tahap awal perkecambahan biji yang mengandung
protein tinggi sebagai cadangan makanan. Protein akan diubah menjadi asam-asam amino yang kemudian asam
amino diubah menjadi senyawa antara respirasi karbohidrat. Dengan demikian, asam amino direspirasi oleh
jalur yang digunakan oleh respirasi glukosa. (Lukman,2010)
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu: Faktor internal
yang terdiri dari jumlah plasma dalam sel (jaringan-jaringan meristematis muda memiliki sel-sel yang masih
penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar
daripada jaringan-jaringan yang lebih tua di mana jumlah plasmanya sudah lebih sedikit), jumlah substrat
respirasi dalam sel (tersedianya substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam melakukan
respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah
pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju
yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat), umur dan tipe tumbuhan (respirasi pada tumbuhan
muda lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda
jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi
laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif
awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur
tumbuhan). Dan faktor eksternal terdiri atas : suhu (pada umumnya dalam batas-batas tertentu kenaikan suhu
menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan
suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Perlu diingat, kenaikan
suhu yang melebihi batas minimum kerja wnzim, akan menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak
dapat bekerja dengan baik pada suhu tertalu tinggi), kadar O2 udara (pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer
terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun
demikian makin tinggi kadar oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan), kadar CO2
udara (semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses respirasi. Konsentrasi
karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas atau oksigen
tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan yang telah diamati pada respirasi daun mungkin
disebabkan oleh hal ini), kadar air dalam jaringan (pada umumnya dengan naiknya kadar air dalam jaringan
kecepatan respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah), cahaya (cahaya
dapat meningkatkan laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada
tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis), luka atau kerusakan jaringan (pada
jaringan daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu
jam. Luka memicu respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu: oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena
pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak, proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif
meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya substrat dicapai enzim respirasi,
dan akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan
penyembuhan atau perbaikan luka), dan garam-garam mineral (jika akar menyerap garam-garam mineral dari
dalam tanah, laju respirasi meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam / Ion
diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal
dengan respirasi garam). (Sugiyarto,2010)

C. Metodologi
1. Alat dan Bahan
a. Timbangan digital
b. Pipet
c. Cawan Petri
d. Lilin malam
e. Respirometer
f. Kecambah
g. NaOH
i. Pewarna
2. Langkah Kerja
a. Ditimbang kecambah sebanyak 5gram atau 32 individu
b. Ditimbang NaOH sebanyak 1 gram lalu dimasukkan kedalam kapas dan lipat hingga tertutup
seluruhnya
c. Dilepaskan tabung respirometer kemudian masukkan kapas dan kecambah
d. Dioleskan air ke dalam permukaan dalam tabung dan pasangkan kembali tabung dalam keadaan semula
pastikan tidak ada udara yang masuk
e. Dimasukkan larutan pewarna kedalam pipa hinnga batas 0,0 ml selama 15 menit
f. Ditimbang kecambah sebanyak 7gram atau 48 individu
g. Ditimbang NaOH sebanyak 1 gram lalu dimasukkan kedalam kapas dan lipat hingga tertutup
seluruhnya
h. Dilepaskan tabung respirometer kemudian masukkan kapas dan kecambah
i. Dioleskan air ke dalam permukaan dalam tabung dan pasangkan kembali tabung dalam keadaan semula
pastikan tidak ada udara yang masuk
j. Dimasukkan larutan pewarna kedalam pipa hinnga batas 0,0 ml selama 15 menit
k. Dicatat kecepatan larutan pewarna

D. Hasil Pengamatan

No Berat Kecambah Kecepatan Larutan Kecepatan Respirasi


1 Kecambah 5gram Pergerakan larutan pewarna hingga 0,34 ml
0,34ml dengan kecepatan 900 detik = 0,0003 ml/s
900 s
2. Kecambah 7gram Pergerakan larutan pewarna hingga 0,46 ml
0,46ml dengan kecepatan 900 detik = 0,0005 ml/s
900 s

E. Pembahasan
Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik
untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adealah
energi kimia dalam bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH). (Darjat &
Arbansyah, 2011)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dengan bahan kecambah mendapatkan hasil bahwa c Hal itu
didasarkan pada banyaknya O2 dan CO2 yang diproduksi. Laju dari respirsi selain dipengaruhi oleh suhu dan
kelembaban juga dipengaruhi oleh komposisi gas terutama O2 dan CO2. (Imanah,2016)
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah
pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. Tipe
dan umur tumbuhan yang mana tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibandingkan
tumbuhan yang tua. Faktor selanjutnya yaitu ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun
besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies. (Ross,2010)
Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan O2 dari lingkungan. Proses transport gas-gas dalam
tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara difusi. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke
dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel.
Demikian juga halnya dengan CO2 yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam
ruang antar sel. Hal ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua
gas tersebut. Setelah mengambil O2 dari udara, O2 kemudian digunakan dalam proses respirasi dengan
beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron.
(Ross,2010)
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Respirasi adalah suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Respirasi bisa juga diartikan sebagai reaksi oksidasi senyawa organik
untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan untuk aktivitas sel dan kehidupan tumbuhan seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan, perkembangan. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi adealah
energi kimia dalam bentuk ATP atu senyawa berenergi tinggi lainnya (NADH dan FADH).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu: Faktor internal yang
terdiri dari jumlah plasma dalam sel, jumlah substrat respirasi dalam sel, umur dan tipe tumbuhan. Dan faktor
eksternal terdiri atas : suhu, kadar O2 udara, kadar CO2 udara, kadar air dalam jaringan, cahaya, luka atau
kerusakan jaringan dan garam-garam mineral

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan tepat.


1. Jelaskan mengapa respirasi termasuk kedalam reaksi katabolisme ?
Jawab: Karena respirasi merupakan reaksi oksidasi dalam metabolism. Respirasi melibatkan oksigen untuk
memecah molekul menjadi lebih sederhana. Seperti glukosa (6C) dioksidasi jadi CO 2 (1C) dan air disertai
energy. Ada pula respirasi anaerobic yang tidak membutuhkan oksigen, produk respirasi anaerobic yaitu
glukosa.
2. Apa fungsi dari kristal NaOH yang diletakkan dalam respirometer?
Jawab: Sebagai larutan yang dapat berikatan dengan karbondioksida hasil dari respirasi kecambah, akan
membentuk kalium bikarbonarat yang merupakan karbondioksida terlarut
3. Selain kecambah apa lagi yang bisa digunakan dalam praktikum ini ? Sebutkan jika ada !
Jawab: Hewan Jangkrik, Kacang panjang, padi

DAFTAR PUSTAKA

Darjat & Arbansyah. 2011. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Depdikbud


Imamah, N., Hasbullah, R., & Nugroho, L. P. E. (2016). Model Arrhenius untuk Pendugaan Laju Respirasi
Brokoli Terolah Minimal. Jurnal Keteknikan Pertanian, 4(1).
Lukman, Diah. 2010. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia.
Ross. 2010, Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB.
Sugiyarto. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Surakarta: UNS Press
LAMPIRAN

Proses menonton Video


Alat Dan Bahan

Proses Dimasukkan larutan pewarna kedalam


tabung Perbandingan kacambah 5gram dan
kacambah 7gram

Anda mungkin juga menyukai