Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN


PENYAKIT DEGENERATIF PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT
ISLAM SULTAN AGUNG KOTA SEMARANG

Safira Ahlina*), Besar Tirto Husodo **), Tinuk Istiarti ***)


*)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM UNDIP
**)Dosen Bagian PKIP FKM UNDIP
***)Dosen Bagian PKIP FKM UNDIP
e-mail : safiraahlina94@gmail.com

Abstrak
Rumah Sakit Islam Sultan Agung adalah Rumah Sakit Syariah yang memiliki
beberapa program unggulan di bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Materi
pencegahan penyakit degeneratif merupakan materi rutin yang disampaikan
dalam penyuluhan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit degeneratif pada pasien
rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Kota Semarang. Jenis penelitian
deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Sampel penelitian ini
pasien yang sedang melakukan check up di RSI Sultan Agung yang pernah
menjalani rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung, menggunakan sampel
acak (Random Sampling) sebanyak 96 orang. Pengujian menggunakan uji Chi-
Square dengan alpa 0,05. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang
berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit degeneratif pada pasien
rawat inap yaitu jenis kelamin (P=0,005), pendidikan (P=0,025), dan sikap
(0,018). Variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit
degeneratif pada pasien rawat inap adalah usia (P=0,629), pekerjaan (0,778),
pengetahuan (P=0,555), metode Dialog Pagi (P=0,834), dan pemilihan waktu
Dialog Pagi (P=0,442). Rumah Sakit Islam Sultan Agung perlu melakukan
monitoring berkala dan evaluasi terkait program-program yang ada di bagian
Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Program-program bagian Promosi Kesehatan
Rumah Sakit dapat menjadi pertimbangan bagi Dinas Kesehatan sebagai
percontohan program Promosi Kesehatan Rumah Sakit bagi rumah sakit lain.

Kata kunci : pasien rawat inap, penyakit degeneratif


Kepustakaan :39, 1980-2015

PENDAHULUAN Masyarakat adalah tatanan yang


menghimpun berbagai upaya
Promosi kesehatan merupakan perorangan, kelompok, dan
salah satu upaya yang penting dalam masyarakat umum di bidang
penyelenggaraan Sistem Kesehatan kesehatan secara terpadu dan saling
Nasional (SKN). Dalam SKN, baik mendukung guna menjamin
yang disusun tahun 2004 maupun tercapainya derajat kesehatan yang
yang disusun ulang tahun 2009, setinggi-tingginya. Tujuan dari
disebutkan bahwa salah satu Subsistem Pemberdayaan
subsistemnya adalah Subsistem Masyarakat adalah terselenggaranya
Pemberdayaan Masyarakat.1 upaya pelayanan, advokasi, dan
Subsistem Pemberdayaan pengawasan sosial oleh perorangan,

1089
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kelompok, dan masyarakat di bidang kegiatan preventif dan curative


kesehatan secara berhasil guna dan terhadap suatu penyakit.
berdaya guna, untuk menjamin Promosi Kesehatan Rumah
terselenggaranya pembangunan Sakit Rumah Sakit Islam Sultan
kesehatan.2 Agung dengan semua program
Penyelenggaraan upaya preventifnya belum pernah
kesehatan tersebut, salah satunya melakukan evaluasi atas perilaku
dilaksanakan melalui kegiatan pasien dalam pencegahan penyakit
penyuluhan kesehatan masyarakat degeneratif. Data penyakit terbanyak
(PKM).3 PKM merupakan kegiatan yang diderita pasien di Rumah Sakit
yang melekat pada setiap upaya Islam Sultan Agung Kota Semarang
kesehatan. PKM diselenggarakan adalah penyakit degeneratif
untuk mengubah perilaku seseorang Berdasarkan observasi singkat yang
atau kelompok masyarakat agar dilakukan peneliti, ada banyak faktor
hidup sehat, melalui komunikasi, yang mempengaruhi perilaku pasien
informasi, dan edukasi.3 rawat inap dalam melakukan
Rumah sakit sebagai salah satu pencegahan penyakit degeneratif.
penyelenggara upaya kesehatan, Dari uraian singkat latar
secara keseluruhan lebih dikenal belakang tersebut, maka rumusan
sebagai bentuk pelayanan kesehatan masalah untuk penelitian ini adalah :
yang menitikberatkan pada “Apa saja faktor-faktor yang
pelayanan kuratif saja. Namun, untuk berhubungan dengan perilaku
membantu kesuksesan pencegahan penyakit degeneratif
pembangunan kesehatan, dalam pada pasien rawat inap Rumah Sakit
rangka mewujudkan kesehatan Islam Sultan Agung Kota
masyarakat yang optimal, diharapkan Semarang?”
ke arah depan, rumah sakit
berangsur–angsur akan berkembang METODOLOGI PENELITIAN
ke arah pelayanan kesehatan
paripurna.4 a. Jenis dan Rancangan Penelitian
Rumah Sakit Islam Sultan
Agung telah memberikan beberapa Jenis penelitian ini adalah
contoh upaya pelayanan kesehatan kuantitatif, dengan metode
kepada masyarakat untuk membantu wawancara dan pendekatan
meningkatkan status kesehatan cross sectional.
masyarakat, yaitu dengan melakukan
berbagai kegiatan promosi kesehatan b. Subyek Penelitian
rumah sakit, baik dalam bentuk
penyuluhan langsung di rumah sakit
Subyek penelitian dalam
ataupun di luar rumah sakit.5 Rumah
penelitian ini adalah pasien yang
Sakit Islam Sultan Agung berdasar
sedang melakukan check up di
tugas dan fungsinya melakukan
Rumah Sakit Silam Sultan Agung
upaya promotif dan preventif secara
dengan pengambilan
optimal. PKRS merupakan mediator
teknikrandom samplingyang
antara rumah sakit dengan
kemudian diperoleh 96 orang
masyarakat dalam rangka
subyek penelitian.
memberikan edukasi, penyuluhan
dan pendidikan akan pentingnya
berperilaku yang mendukung c. Pengumpulan Data

1090
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

1. Sumber data yang digunakan Tabel 2. Tabel Silang antara Jenis


dalam penelitian ini ada dua, Kelamin dengan Perilaku
yaitu data primer dan data Pencegahan Penyakit Degeneratif
sekunder.
2. Teknik pengumpulan data Jenis Perilaku
yang digunakan pada Kelami responden Jumlah
penelitian ini yaitu dengan n Baik Kurang
wawancara. Respo F % F % F %
nden
d. Analisis Data Laki- 2 57, 1 42, 4 10
laki 4 1 8 9 2 0
Langkah-langkah dalam Perem 1 83, 9 16, 5 10
melakukan analisa data yaitu puan 8 3 7 4 0
Reduksi data, Display data,
Pengambilan kesimpulan dan
verifikasi data. Berdasarkan tabel 2. responden
yang melakukan perilaku
HASIL DAN PEMBAHASAN pencegahan penyakit degeneratif
lebih banyak pada perempuan
Tabel 1. Tabel Silang antara (83,3%) dibandingkan dengan
Usia dengan Perilaku Pencegahan perilaku pencegahan penyakit
Penyakit Degeneratif degeneratif pada laki-laki (57,1%).
Hasil pengujian hipotesis dengan
Perilaku menggunakan Chi Square Test
Usia antara variabel jenis kelamin
responden Juml
Respon responden dengan perilaku
Baik Buruk ah
den responden menunjukkan nilai p-value
F % F % F %
Dewas 3 74 1 26 5 1 0,005 < 0,05 yang artinya, Ha
a (26- 7 3 0 0 diterima Ho ditolak. Sehingga dapat
35 0 disimpulkan bahwa ada hubungan
tahun) antara jenis kelamain responden
Lansia 3 69, 1 30, 4 1 dengan perilaku responden.
(46-70 2 6 4 4 6 0
tahun) 0 Tabel 3. Tabel Silang antara
Tingkat Pendidikan dengan Perilaku
Dari tabel 4.15 dapat diketahui Pencegahan Penyakit Degeneratif.
bahwa perilaku responden pada usia
dewasa (74%) lebih besar Tingkat Perilaku
dibandingkan dengan responden Pendidi Responden Jumla
pada usia lansia (69,6%). Hasil kan Baik Buruk h
pengujian dengan menggunakan uji Respon F % F % F %
chi square menunjukkan p=0,629. den
Terlihat bahwa nilai p≥0,05 sehingga Tidak 3 82, 8 17, 4 1
dapat dikatakan bahwa H0 diterima Sekola 8 6 4 6 0
maka secara statistik dapat h-SD 0
disimpulkan bahwa tidak ada SMP- 3 62 1 38 5 1
hubungan antara usia dengan Pergur 1 9 0 0
perilaku pencegahan penyakit uan 0
degeneratif. Tinggi

1091
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 3.kita dapat mengetahui pencegahan penyakit degeneratif


bahwa responden yang melakukan pada responden.
perilaku pencegahan penyakit
degeneratif yang berpendidikan SD Tabel 5. Tabel Silang antara
dan tidak sekolah (82,6%) lebih besar Pengetahuan dengan Perilaku
dibandingkan dengan yang Pencegahan Penyakit Degeneratif.
berpendidikan SMP-Perguruan tInggi
(62%). Perilaku
Peng responden Jumlah
Hasil uji statistik dengan uji chi etahu Baik Buruk
square menunjukkan nilai p = 0,025. an F % F % F %
Terlihat bahwa nilai p < 0,05 Resp
sehingga dapat dikatakan H0 ditolak onden
maka secara statistik dapat Baik 5 72, 2 27, 7 10
disimpulkan bahwa ada hubungan 7 2 2 8 9 0
antara tingkat pendidikan responden Buruk 1 70, 5 29, 1 10
dengan perilaku pencegahan 2 6 4 7 0
penyakit degeneratif. Dapat diketahui dari tabel 5.bahwa
responden yang melakukan perilaku
Tabel 4. Tabel Silang antara Jenis pencegahan penyakit degeneratif
Pekerjaan dengan Perilaku dengan pengetahuan baik (72,2%)
Pencegahan Penyakit Degeneratif. lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang memiliki
Perilaku pengetahuan buruk (70,6%). Hasil
Pekerj responden Jumlah pengujian hipotesis dengan
aan Baik Buruk menggunakan Chi Square Test
Resp F % F % F % antara variabel pengetahuan
onden responden dengan perilaku
Non 5 72, 2 27 7 10 pencegahan penyakit degeneratif
formal 3 6 0 ,4 3 0 pada pasien rawat inap di Rumah
Form 1 69, 7 30 2 10 Sakit Islam Sultan Agung Semarang
al 6 6 ,4 3 0 menunjukkan nilai p-value 0,555 ≥
Berdasarkan tabel 4. dapat 0,05 yang artinya, Ha ditolak Ho
diketahui bahwa responden yang diterima. Sehingga dapat disimpulkan
melakukan perilaku pencegahan bahwa tidak ada hubungan antara
penyakit degeneratif yang bekerja di pengetahuan responden dengan
bidang non formal (72,6%) lebih perilaku pencegahan penyakit
banyak dibandingkan dengan yang degeneratif
bekerja di bidang formal (69,6%).
Hasil pengujian hipotesis dengan Tabel 6. Tabel Silang antara Sikap
menggunakan Chi Square Test dengan pencegahan Penyakit
antara variabel pengetahuan Degeneratif .
responden dengan perilaku
responden menunjukkan nilai p-value Perilaku
0,778 ≥ 0,05 yang artinya, Ha ditolak Sika responden Jumla
Ho diterima. Sehingga dapat p Baik Buruk h
disimpulkan bahwa tidak ada Res F % F % F %
hubungan antara pekerjaan pond
responden dengan perilaku en
Posit 52 66, 2 28, 7 10

1092
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

if 7 7 1 8 0 0,05 yang artinya, Ha ditolak Ho


Neg 17 94, 1 5,6 1 10 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
atif 4 8 0 bahwa tidak ada hubungan antara
Dapat diketahui dari tabel 6. metode Dialog Pagi dengan perilaku
bahwa, responden yang melakukan pencegahan penyakit degeneratif
perilaku pencegahan penyakit
degeneratif dengan sikap negatif Tabel 8. Tabel Silang antara
(94,4%) lebih banyak dibandingkan Pemilihan Waktu Dialog Pagi dengan
dengan responden yang dengan Perilaku Pencegahan Penyakit
sikap positif (66,7%). Hasil pengujian Degeneratif.
hipotesis dengan menggunakan Chi
Square Test antara variabel sikap Perilaku
responden dengan perilaku Pemilihan responden Jumla
pencegahan penyakit degeneratif Waktu Ya Tidak h
menunjukkan nilai p-value 0,018 < Dialog Pagi F % F % F %
0,05 yang artinya, Ha diterima Ho Tepat 5 73, 2 26, 7 10
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan 6 7 0 3 6 0
bahwa ada hubungan antara sikap Tidak Tepat 1 65 7 35 2 10
responden dengan perilaku 3 0 0
pencegahan penyakit degeneratif.
Berdasarkan tabel 8.
Tabel 7. Tabel Silang antara menunjukkan bahwa, responden
Metode Dialog Pagi dengan Perilaku yang melakukan perilaku
Pencegahan Penyakit Degeneratif. pencegahan penyakit degeneratif dan
merasa pemilihan waktu Dialog Pagi
Perilaku tepat lebih banyak (73,7%)
Metode responden Juml dibandingkan dengan responden
Dialog Ya Tidak ah yang merasa Dialog Pagi disiarkan
Pagi F % F % F % tidak untuk pasien rawat inap tidak di
Membu 5 72, 2 27, 7 1 waktu yang tepat (65%).
at 5 4 1 6 6 0 Hasil pengujian hipotesis dengan
paham 0 menggunakan Chi Square Test
Sulit 1 70 6 30 2 1 antara variabel pemilihan waktu
paham 4 0 0 dengan perilaku pencegahan
0 penyakit degeneratif pasien rawat
inap di Rumah Sakit Islam Sultan
Sesuai dengan tabel 7. Agung Kota Semarang menunjukkan
responden yang merasa metode nilai p-value 0,442 ≥ 0,05 yang
yang digunakan dalam siaran Dialog artinya, Ha ditolak Ho diterima.
Pagi membuat responden paham Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak melakukan perilaku tidak ada hubungan antara pemilihan
penyakit degeneratif baik (72,4%) waktu Dialog Pagi dengan Perilaku
dibandingkan dengan responden
yang merasa sulit memahami dengan Pencegahan Penyakit Degeneratif.
metode Dialog Pagi (70%).
Hasil pengujian hipotesis dengan KESIMPULAN
menggunakan Chi Square Test
antara variabel metode Dialog Pagi Berdasarkan penelitian yang
dengan perilaku responden telah dilakukan mengenai faktor-
menunjukkan nilai p-value 0,834 ≥ faktor yang berhubungan dengan

1093
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

perilaku pencegahan penyakit SARAN


degeneratif pada pasien rawat inap
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Bagi Rumah Sakit Islam Sultan
Kota Semarang, diperoleh Agung Kota Semarang melakukan
kesimpulan ada hubungan yang pengarsipan dokumen tentang Dialog
signifikan antara jenis kelamin Pagi, termasuk SK untuk seluruh
dengan perilaku pencegahan program promosi kesehatan rumah
penyakit degeneratif pada pasien sakit, memodifikasi metode dialog
rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan interkatif supaya lebih menarik dan
Agung (P value.0,005; p<0,05); ada tidak membuat pasien rawat inap
hubungan yang signifikan antara bosan saat mendengarkan,
tingkat pendidikan dengan perilaku meningkatkan sarana fisik seperti
pencegahan penyakit degeneratif perbaikan speaker ruangan yang
pada pasien rawat inap Rumah Sakit rusak, agar informasi Dialog Pagi
Islam Sultan Agung (P value.0,025; bisa didengarkan oleh seluruh pasien
p<0,05); ada hubungan yang rawat inap di Rumah Sakit Islam
signifikan antara sikap responden Sultan Agung Kota Semarang,
dengan perilaku pencegahan memberikan pengarahan sesaat
penyakit degeneratif pada pasien sebelum siaran supaya petugas
rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan kesehatan di setiap ruang rawat inap
Agung (P value.0,018; p<0,05); tidak di rumah sakit mengatur volume
ada hubungan yang signifikan antara speaker ruangan sehingga informasi
usia dengan dengan perilaku yang disampaikan saat Dialog Pagi
pencegahan penyakit degeneratif dapat didengarkan oleh pasien
pada pasien rawat inap Rumah Sakit dengan jelas, melakukan
Islam Sultan Agung (P value. 0,629; pengawasan dan evaluasi berkala
p≥0,05); tidak ada hubungan yang untuk seluruh program promosi
signifikan antara pekerjaan dengan kesehatan di Rumah Sakit Islam
perilaku pencegahan penyakit Sultan Agung, khususnya program
degeneratif pada pasien rawat inap Dialog Pagi, dengan tujuan dan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung (P sebagai bahan pertimbangan apakah
value. 0,778; p≥0,05); idak ada kegiatan Dialog Pagi perlu
hubungan yang signifikan antara dilanjutkan, diberhentikan, atau
pengetahuan dengan perilaku dilanjutkan dengan perbaikan-
pencegahan penyakit degeneratif perbaikan
pada pasien rawat inap Rumah Sakit
Islam Sultan Agung (P value. 0,555; Saran bagi Sub Divisi Promosi
p≥0,05); tidak ada hubungan yang Kesehatan Dinas Kesehatan yaitu
signifikan antara metode Dialog Pagi diperlukan dukungan Dinas
dengan perilaku pencegahan Kesehatan dalam mendukung
penyakit degeneratif pada pasien program Promosi Kesehatan Rumah
rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Sakit di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung (P value. 0,834; p≥0,05); tidak Agung. Dukungan tersebut berupa
ada hubungan yang uang signifikan monitoring dan evaluasi serta
antara pemilihan waktu Dialog Pagi pelatihan berkala untuk
dengan perilaku pencegahan meningkatkan kemampuan dalam
penyakit degeneratif pada pasien penyiaran serta perbaikan sarana
rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan dan prasarana yang berhubungan
Agung (P value. 0,442; p≥0,05). dengan penyiaran radio lokal rumah
sakit.

1094
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Daftar Pustaka Tahun 2000 – 2004. Jakarta :


Sinar Grafika ; 2001
1. Departemen Kesehatan R.I. 5. Company Profile Rumah Sakit
2004. Keputusan Menteri Islam Sultan Agung. Tahu. Tidak
Kesehatan R.I. No. 131/Menkes / diterbitkan
SK/II/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional
2. Promosi Kesehatan di
Puskesmas dan Rumah Sakit.
2010. Hatono, Bambang. Jakarta
: Rineka Cipta
3. Lumenta, Benjamin. Hospital
Citra, Peran dan Fungsi.
Yogyakarta : Kanisius ; 1989
4. Undang – Undang No. 25 Tahun
2000 Tentang PROPENAS

1095

Anda mungkin juga menyukai